BAB 2 LANDASAN TEORI. direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasiorganisasi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia Indonesia, pemerintah

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang

BAB II KAJIAN TEORETIS. mencapai sesuatu yang dicita - citakan.. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. hingga perguruan tiggi termasuk di dalamnya studi akademis dan umum, program

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebabkan seseorang berbuat sesuatu (Purwanto, 1998). Motivasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gentra Agna Ligar Binangkit, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran matematika seringkali dijadikan momok yang menakutkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

Pengaruh Kelelahan Emosional Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Meilantifa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

MODEL PEMBERIAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. atau pedoman dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, bidang

BAB I PENDAHULUAN. setelah proses berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

II. LANDASAN TEORI. serta menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler dan AB. Susanto,

BAB II TINJUAN PUSTAKA

PROPOSAL KORELASI ANTARA PENGUASAAN IPA DI SD DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PADA SISWA KELAS VII 1 SMP NEGERI 5 SALAHUTU.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Sebagaimana yang diungkapkan Slameto (2003), belajar adalah

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Citra sebuah lembaga merupakan salah satu harta yang bernilai tinggi bagi

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai jenis program studi dengan spesifikasi masing-masing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Bekerja. Kata motivasi ( motivation) berasal dari bahasa latin movere, kata dasar

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa di Indonesia sebagian besar masih berusia remaja yaitu sekitar

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, SMK menjadi alternatif untuk melanjutkan pendidikan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beberapa tahun terakhir, beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai

BAB IV ANALISIS DATA

istiadat serta kebutuhan pembangunan terutama di sekolah-sekolah.

TINJAUAN PUSTAKA. sesuatu yang menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Public Relations Public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasiorganisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diguga ada kaitannya, dengan cara menilai opini public mereka. (Rumanti, 2005:11) Public relations adalah manajemen dari semua komunikasi dalam organisasi dan antara organisasi dengan audiens luar. Tujuannya adalah untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik antara organisasi dengan audiensnya. (Oliver, 2007:4) Public relations is a global activity with excellent prospects for growth. The challenge is to define and practice public relations in such a way that it fosters greater understanding and harmonious relationships among nations and organizations, in the public interest. (Wilcox, Cameron, Ault, & Agee, 2005:4) Berdasarkan pernyataan di atas, public relations adalah aktifitas global yang memiliki prospek pertumbuhan yang sangat baik. Tantangannya adalah untuk mendefinisikan dan mempraktikkan PR sedemikian rupa sehingga menambahkan pemahaman yang lebih besar dan hubungan yang harmonis antar negara dan organisasi, untuk kepentingan umum. 9

10 Dapat disimpulkan bahwa public relations adalah penghubung kegiatan dalam organisasi ke luar maupun ke dalam organisasi serta memiliki kekuatan untuk mengubah persepsi publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian antar organisasi dan publik 2.1.1.1 Fungsi Public Relations Fungsi PR adalah menciptakan citra positif terhadap organisasi, dengan cara: a. Mempertahankan komunikasi yang harmonis (good communications). b. Meningkatkan saling pengertian antara perusahaan dengan publiknya (mutual understanding). c. Menjaga sikap dan perilaku dirinya dan anggota organisasi (good morals & manners) (Kriyantono, 2012:293) Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR meliputi: a. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh. b. Mencegah konflik dan salah pengertian. c. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial. d. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum. (Morissan,2008:188)

11 Dapat disimpulkan bahwa fungsi public relations lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena berusaha mendapatkan opini yang baik dari masyarakat. 2.1.2. Citra Menurut Siswanto Sutojo (2004:35) citra adalah sebagai pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perseorangan, benda atau organisasi. Citra sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan atau organisasi. Citra adalah perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, organisasi atau lembaga, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Citra dengan sengaja diciptakan agar bernilai positif. (Ardianto, 2011:62) Jalaluddin Rakhmat menyebutkan bahwa citra adalah penggambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas. (Ardianto, 2011:62) Penulis menyimpulkan, citra merupakan sesuatu yang abstrak, keberadaannya tidak dapat dilihat tetapi dapat menimbulkan efek positif atau negatif bagi seseorang atau golongannya karena penilaian dari masyarakat luar. 2.1.2.1 Proses Pembentukan Citra Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh John S. Nimpoeno dalam laporan penelitian tentang Tingkah Laku Konsumen adalah sebagai berikut.

12 Model Pembentukan Citra Pengalaman mengenal stimulus Kognisi Stimulus Rangsang Persepsi Ardianto,2010:115) Sikap Respon Perilaku Citra Motivasi Sumber: (Soemirat dan Ardianto,2010:115) Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Empat komponen persepsi-kognisimotivasi-sikap diartikan sebagai citra individu terhadap rangsangan. Ini disebut sebagai picture in our hand oleh Walter Lippman. Berikut penjelasan mengenai keempat komponen tersebut: 1. Persepsi Hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan individu atau memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalaman mengenai rangsang. 2. Kognisi Suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan akan timbul apabila individu telah mengerti rangsangan tersebut. Individu harus diberikan

13 informasi-informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya. 3. Motivasi Keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. 4. Sikap Kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, namun merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu. (Soemirat dan Ardianto,2010:116) Langkah-langkah membangun citra menurut (Ardianto, 2011:64) adalah: 1. Profit making Memilih kelompok masyarakat/target kelompok yang mempunyai peranan penting terhadap usaha keberhasilan bisnis. 2. Konsumen Akhir Produk Menentukan konsumen akhir produk dengan kriteria: faktor geografis, faktor demografis, faktor psikografis Berdasarkan penjelasan diatas penulis memahami bahwa terdapat empat komponen pembentukan citra, yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan dimana kemampuan mempersepsi inilah dapat melanjutkan proses pembentukan citra dengan memberikan informasi-informasi kepada individu untuk memunculkan suatu keyakinan. Sehingga dari keyakinan tersebut timbul

14 suatu sikap pro dan kontra tentang produk, dari sikap itulah terbentuknya citra yang positif atau negatif. 2.1.3. Minat Dalam penelitian ini, minat merupakan faktor penting yang menentukan apakah seseorang atau siswa ingin melanjutkan pendidikannya atau tidak, dan kemana akan melanjutkannya. Tiap manusia secara sadar pasti memiliki minat dalam dirinya, minat ini yang akan memberi gambaran bagi mereka untuk mencapai tujuan. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa senang. Minat mengandung keinginan memperhatikan atau melakukan sesuatu yang disenangi tanpa terikat atau terpaksa. (Bastiano & Undang, 2007:4.24) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. (Slameto, 2010:180) Kesimpulan dari pengertian minat adalah ketertarikan seseorang terhadap sesuatu yang dapat menimbulkan dorongan atau tindakan untuk mendapatkannya. Dalam penelitian ini, seseorang atau siswa kelas XII SMA Negeri 65 yang menginginkan berprestasi atau hendak melanjutkan pendidikannya seringkali akan melakukan usaha-usaha untuk mencari tahu dimana keinginannya dapat tersalurkan dan memiliki minat pada perguruan tinggi tertentu.

15 Proses terbentuknya minat: Perasaan Senang Sikap Positif Minat (Ruhimat, Supriatna, & Kosim, 2006:363) Gambar 2.2 Proses Terbentuknya Minat 2.1.3.1 Faktor yang Mempengaruhi Minat Faktor-faktor yang menimbulkan minat pada diri seseorang terhadap sesuatu menurut (Slameto, 2010:54) adalah sebagai berikut: (1) Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu, yaitu: faktor jasmaniah dan faktor psikologis. a) Faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. b) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan dan kesiapan. (2) Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu, faktor eksternal dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

16 a) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. b) faktor sekolah, meliputi cara metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung dan tugas rumah. c) faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Menurut Kotler (2002:404) tentang minat beli konsumen, konsumen memiliki minat untuk membeli suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan, dipengaruhi oleh beberapa faktor penunjang terhadap produk itu sendiri, yaitu: kualitas produk tersebut, model atau diferensiasi produk yang ditawarkan, banyaknya pilihan produk, kenyamanan produknya, harga yang menjangkau konsumen, kegiatan promosi yang efektif dan efisien. Penulis menyimpulkan, minat dipengaruhi faktor internal dan eksternal, faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam individu, serta faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu. Selain itu, minat juga dipengaruhi faktor penunjuan seperti kualitas, kegiatan promosi yang dilakukan, yang dalam penelitian ini adalah Universitas Bina Nusantara.

17 2.1.3.2 Unsur Minat Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu tersebut memiliki beberapa unsur, antara lain: 1. Perhatian Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. (Slameto, 2010:105) Seseorang akan mengarahkan perhatiannya kepada hal-hal yang diinginkannya, hal-hal yang sesuai minat dan kebutuhannya. 2. Kesenangan Kesenangan itu sesungguhnya merupakan hasil atau akibat samping dari pemenuhan dorongan atau pencapaian tujuan kita. (Semiun, 2006:452) 3. Kemauan Kemauan merupakan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri sehingga kita akan termotivasi. (Murdoko, 2006:31) Unsur minat menurut Slameto (2010:110) 1. Faktor kebutuhan dari dalam Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

18 2. Faktor motif sosial Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan, dari lingkungan dimana ia berada. 3. Faktor emosional Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu. Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa unsur minat timbul dari keterkaitan unsur-unsur di dalam dan di luar diri seseorang. Unsur-unsur seperti perhatian, kesenangan, dan kemauan dapat timbul atas rangsangan dari lingkungan sosial. Semakin besar rangsangan yang diterima dari lingkungan sosial, akan semakin besar pula minat yang timbul dari dalam diri seseorang. 2.1.4 Motivasi Motivasi (motivation) berasal dari kata move yang artinya bergerak. Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong seseorang atau kelompok orang, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. (Irianto, 2005:53) Menurut E kusmana dalam (Bastiano & Undang, 2007:5.3) secara sederhana asal kata motivasi adalah motif yang dapat diartikan sebagai sesuatu dalam diri manusia yang mendorong manusia untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi dapat diberi makna sebagai langkah

19 pemberian dorongan atau rangsangan agar motif yang ada pada diri seseorang bekerja dalam mencapai tujuan. Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang ditimbulkan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. 2.1.4.1 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Menurut Bastiano & Undang (2007:5.5) motivasi dapat dikelompokkan ke dalam motivasi intrinsik (internal) dan motivasi ekstrinsik (eksternal): 1. Motivasi internal adalah motivasi yang timbul dari dalam diri manusia, seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan dan mengembangkan sikap untuk berhasil. Hal-hal penting yang dapat menimbulkan motivasi internal di antaranya adalah sebagai berikut: a. Kebutuhan Adanya kebutuhan seseorang untuk melanjutkan pendidikannya. Misalnya: Seorang anak yang telah menyelesaikan pendidikan SMAnya, berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi, maka ia terdorong untuk mencari tahu minatnya dan perguruan tinggi mana yang selaras dengan minatnya. b. Pengetahuan tentang kemajuan sendiri Apabila seseorang mengetahui hasil-hasil atau prestasinya sendiri dari hasil sekolah maka ia akan terdorong untuk mengeyam dunia pendidikan lebih banyak lagi.

20 c. Aspirasi atau cita-cita Bagi seorang anak, mungkin belum mempunyai cita-cita, ataupun bila memiliki cita-cita, cita-citanya mungkin masih sangat sederhana. Sebaliknya, bagi anak-anak yang sudah remaja, cita-cita itu menjadi lebih jelas dan tegas, misalnya cita-cita menjadi dokter, insinyur, militer dan sebagainya, cita-cita tersebut akan menjadi pendorong bagi seseorang untuk terus meningkatkan pendidikan dalam hidupnya, karena dengan itu, ia akan dapat mencapai cita-citanya 2. Motivasi Eksternal Motivasi ekstrinsik atau motivasi eksternal adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor di luar situasi manusia, seperti lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi eksternal adalah sebagai berikut: a. Hadiah Hadiah adalah alat yang representatif dan bersifat positif. Hadiah telah menjadi alat motivasi bagi seseorang. Hadiah telah menjadikan seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu lebih giat lagi. b. Persaingan atau kompetisi Persaingan merupakan dorongan untuk memperoleh kedudukan atau penghargaan. Kompetisi telah menjadi daya pendorong bagi seseorang untuk memperoleh pendidikan lebih banyak.

21 Faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Winardi (2002: 63) yaitu: a. Faktor Internal; faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas: 1. Persepsi individu mengenai diri sendiri Seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak. 2. Harga diri dan prestasi Faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang lebih baik. 3. Harapan Adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku. 4. Kebutuhan Manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. b. Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas: 1. Jenis dan sifat lingkungan Dorongan untuk menentukan pilihan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni.

22 2. Kelompok kerja dimana individu bergabung Kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial. 3. Situasi lingkungan pada umumnya Setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya. 4. Sistem imbalan yang diterima Imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Berdasarkan Bastiano & Undang serta Winardi, yang mempengaruhi seseorang untuk terdorong melakukan suatu usaha berasal dari dalam diri orang itu sendiri dan dari luar. Faktor yang biasanya muncul dari dalam diri sendiri adalah keinginan seseorang untuk mencapai taraf diri yang lebih baik. Sedangkan, dorongan dari luar biasanya berupa tuntutan atau apresiasi yang berasal dari lingkungan sekitarnya.

23 2.2. State of The Art Untuk memperkuat teori yang berhubungan antara iklan terhadap citra perusahaan, untuk itu penulis menggunakan tabel pembanding yang berasal dari jurnal penelitian terdahulu. Tabel 2.1 State of The Art N o Penelitian dan Judul Penelitian Variabel Subjek Penelitian Kesimpulan Persamaan Perbedaan 1 Kusdiyanto Variabel Calon Calon Sama-sama Penelitian (2008) Independen mahasiswa mahasiswadi mengukur membandi Citra Perguruan (Citra PTS) di wilayah wilayah citra ngkan 3 Tinggi Swasta Variabel PEMKOT PEMKOT universitas citra di Kopertis Dependen Surakarta Surakarta dari persepsi universitas Wilayah VI (persepsi kurang calon dan Jawa Tengah calon mengenal mahasiswa memetakan mahasiswa) (memahami) posisi citra dengan baik masing- namun masing menyukai perguruan (tertarik) tinggi untuk studi di tersebut UNISSULA- Semarang Calon mahasiswa di wilayah PEMKOT Surakarta mengenal (memahami)

24 dengan baik dan menyukai untuk studi di UMS- Surakarta Calon mahasiswa di wilayah PEMKOT Surakarta cukup baik mengenal (memahami) namun kurang menyukai (tertarik) untuk studi di UKSW- Salatiga 2 Jatmiko Edi Variabel Siswa SMP Iklan SMK di Mengetahui Penelitian Purnomo, independen Kecamatan televisi minat siswa membahas Sudartono, (Media Candimuly memberikan untuk pengaruh Agus Televisi) o pengaruh melanjutkan iklan Suharmanto Variabel Kabupaten terhadap pendidikan televisi Pengaruh Iklan dependen Magelang minat siswa terhadap SMK di (minat, SMP untuk minat Televisi persepsi melanjutkan melanjutka Terhadap Minat siswa SMP) ke SMK n

25 Siswa SMP Kecamatan Candimulyo pendidikan bukan citra perusahaan Kabupaten Magelang Untuk Melanjutkan ke SMK

26 2.3 Kerangka Pikir Kerangka Pikir Citra Minat Persepsi Kognisi Faktor yang mempengaruhi minat Unsur Minat Sikap Motivasi Gambar 2.3 Kerangka Pikir