BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut dan merialisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan. Justru

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan manusia harus mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Koperasi Islam Ibnu Affan Provinsi Patani Thailand Selatan. 1. Sejarah Singkat Koperasi Islam Ibnu Affan

BAB IV HASIL PENELITIAN. a. Sejarah Terbentuknya Koperasi Islam Patani Berhad

BAB I PENDAHULUAN. integral dan komprehensif, sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu

BAB I PENDAHULUAN. langsung yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Sistem yang

BAB II GAMBARAN UMUM IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD. A. Sejarah berdiri Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd.

STRATEGI PEMASARAN IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD CABANG PROVINSI YALA THAILAND SELATAN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. syariah dipengaruhi oleh karakteristik dari kedua tipe bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkannya.

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi umat dan kemakmurannya adalah cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. yang sulit dihindari. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang

Oleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang. disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Adam Jamaluddin, 2014 Gejolak patani dalam pemerintahan Thailand Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu

BAB I PENDAHULUAN. of founds) dengan pihak yang mengalami kekurangan dana. Sehingga

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB V PEMBAHASAN. Pelayanan Kepada Nasabah di Koperasi Islam Patani Berhad. lanjut mengenai pembahasan penerapan sistem manajemen dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. barang berharganya. Tidak mengherankan bila yang datang ke kantor pegadaian

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi pasti memiliki kebudayaan yang menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN. muslim dihadapkan pada sutu pilihan, yaitu penyimpanan dananya di bank

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan lembaga penyimpanan yang disebut baitul maal. Baitul maal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. operasionalnya pada bulan Mei Pendirian bank dimaksud, diprakarsai oleh

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan perubahan zaman, mengalami perubahan sesuai dgn

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB II LANDASAN TEORI. Kata koperasi berasal dari bahasa Latin cooperere yang dalam bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan itu diperlukan adanya kerja sama yang akan berlangsung terus,

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. : PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Gambar 1.1. Logo PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim

BAB I PENDAHULUAN. nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah, baik dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

Jakarta, 2000, hlm Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas, Teori, dan Praktik, Ed. 3, Cet. 4, PT. Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi islam telah dikembangkan di berbagai university, baik di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. syariah atau sering dikenal dengan bank syariah. Bank syariah adalah lembaga

PROPOSAL KEGIATAN PRAKTEK PERBANKAN SYARIAH PRODI EKONOMI SYARI AH STAIN KEDIRI TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, (diakses pada 15 November 2015). 3

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya berlandasan Al-Qur an dan As-Sunnah. dilihat dengan berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Indonesia, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah makin banyak bermunculan, Bank Syariah yang pertama

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi

Pengenalan Takaful 45 BAB A3 PENGENALAN TAKAFUL

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Bank pembiayaan rakyat syari ah atau yang lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Thailand adalah Thailand Selatan. Kawasan ini memiliki panjang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV ANALISIS SISTEM MARKETING TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH CALON ANGGOTA DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Jakarta: Aufa Media, 2012, h. 4

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. oleh Allah SWT. Yaitu mengenai pencatatan dalam transaksi jual-beli dan

EVALUASI PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 (Survai Pada BMI dan BMT) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Budaya organisasi merupakan pembeda antara instasi satu dengan isntansi

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari manusia tidak terlepas dari masalah ekonomi. Begitu juga dalam sebuah masyarakat, selalu ada kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Setiap kegiatan selalu memiliki tujuan masing-masing, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan merialisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan. Justru tidak terlepas dari aspek manajemen. Adapun dalam masyarakat modern dewasa ini manajemen semakin menjadi peran penting. Ekonomi mempunyai nilai kedudukan yang tinggi bagi kalangan masyarakat umum maupun dalam suatu negara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selama barang dan jasa masih dinilai dengan uang, Maka untuk mendapatkan suatu benda barang dan jasa yang dibutuhkan manusia harus mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang relatif berhubungan dengan ekonomi. Salah satu lembaga-lembaga yang menggerakkan aktivitas ekonomi yaitu Koperasi. Menurut Mohammad Hatta, Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong sehingga dapat melahirkan rasa saling percaya kepada diri sendiri dalam persaudaraan koperasi yang merupakan semangat baru dan semangat tolong

2 menolong diri sendiri. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada orang lain berdasarkan prinsip seorang untuk semua dan semua untuk seorang (Sukamdiyo, 1999: 3). Koperasi dapat dikatakan sebagai salah satu produk ekonomi yang hadir ditengah masyarakat dalam bentuk lembaga badan usaha khususnya pada perusahaan mikro. Koperasi menjadi jembatan antara pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki kelebihan dana serta berusaha untuk melahirkan semangat gotong royong, bekerjasama secara kekeluargaan dan saling membantu sesama. Koperasi juga berupaya dapat mengembangkan tugas dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan kemakmuran serta memajukan masyarakat pada umumnya. Patani adalah salah satu provinsi dalam negara Thailand yang terletak di bagian selatan yang diatur dibawah kekuasaan oleh pemerintah non Muslim. Namun, jika mengkaji lebih mendalam dengan berdasarkan dalam buku catatan yang berjudul Sejarah Kerajaan Melayu Patani pada asalnya Patani adalah sebuah negara yang berdaulat yang mempunyai sistem pemerintahan kesultanan atau kerajaan (Ibrahim, 2005: 34). Kemudian masyarakatnya berkuturunan Melayu, bangsa Melayu, berbahasa Melayu, budaya Melayu dan beragama Islam. Diantaranya termasuk juga Kedah, Terangganu, Kelantan dan Perak dalam Negara Malaysia saat ini. Sejak Patani telah ditakluk dan dijajah oleh Siam (Thailand) pada tahun 1785 kemudian dihapuskan sistem kerajaan pada tahun 1902 (Ibrahim, 2005: 70-71). Maka Patani digabung termasuk menjadi

3 salah satu provinsi dalam negara Thailand sampai sekarang sehingga mengakibatkan terjadi perubahan politik dan peralihan wilayah atau negara (Patani menjadi Thailand), apalagi sistem perekonomian juga mengikut berubah. Ibnu Affan adalah salah satu lembaga ekonomi mikro atau dikenal dengan nama koperasi Islam di negara Thailand yang menyatakan diri beroperasi berlandaskan prinsip Syariah dengan tidak menggunakan prinsip riba, akan tetapi dengan prinsip bagi hasil. Koperasi Islam Ibnu Affan terletak di provinsi Patani Thailand Selatan, yang merupakan daerah yang minoritas Muslim. Koperasi ini dicetuskan oleh sekumpulan para intelektual masyarakat Muslim pribumi itu sendiri yang memahami masalah hukum dan berpandangan terhadap pentingnya membangun sebuah institusi keuangan Islam untuk menjadi suatu pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan pembiayaan dan memenuhi kebutuhan hidup dari sumber keuangan yang halal. Mengingatkan bahwa daerah Patani mayoritas masyarakatnya adalah penduduk Muslim sehingga kebutuhan akan kegiatan ekonomi secara Islam sangatlah tinggi. Hal tersebut yang menjadi alasan insiatif untuk menggalakan masyarakat dalam melakukan kegiatan pembiayaan dan simpan-pinjam serta mendukung kegiatan bersama dikalangan tokoh-tokoh masyarakat Muslim dan masyarakat keseluruhannya (Satae, 2012: 28-29). Dari awalnya nama Ibnu Affan diambil dari nama khalifah ketiga dalam sejarah Islam yaitu, Usman bin Affan sebagai penghargaan pada Sahabat Nabi

4 Muammad SAW yang merupakan usahawan terbesar di dunia Islam. Kemudian beroperasi surat permohonan terdaftar sebagai sebuah koperasi dengan menurut akta koperasi 2524 (bersama dengan 1999 Tahun Indonesia), setelah itu Koperasi juga dapat dukungan dari pihak pemerintah kerajaan dibawah pendaftaran nama Ibnu Affan Saving Co-Operative Limited dengan angganran rumah tangga pemerintah, No Pendaftaran 008335 mulai penerapan pada tanggal 19 Mithunayun 2535 (bersama dengan 19 juni 1992 Tahun Indonesia) dan samapai seterusnya. Adapun perkembangan jumlah kantor cabang Koperasi Islam Ibnu Affan ditunjukkan dalam tabel di bawah ini (Website: http://www.ibnuaffan.com,). Tabel 1. 1 Perkembangan Jumlah Cabang Kantor dan Anggota Koperasi Islam Ibnu Affan Pada Tahun 1992-2014 No. Cabang Tahun Jumlah Anggota Kantor Berdiri Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Patani 2535/1992 6,943 8,764 15,707 2 Saiburi 2538/1995 3,468 4,315 7,783 3 Narayhiwat 2540/1997 3,628 4,777 8,405 4 Yala 2540/1997 4,274 5,116 9,390 5 Reso 2548/2005 4,276 5,822 1,0098 6 Cana 2549/2006 1,986 3,285 5,271 7 Sungai-kolok 2551/2008 3,181 4,565 7,746 8 Khokpho 2553/2010 1,616 2,099 3,715 9 Tanyongmas 2554/2011 3,099 4,473 7,572 10 Yaha 2554/2011 858 1,094 1,952 11 Betong 2555/2012 233 305 538 Total 33,562 44,615 78,177 Sumber: Dokumentasi rapat tahunan Koperasi Islam Ibnu Affan.

5 Meskipun Koperasi Islam Ibnu Affan sudah berkembang pesat. Akan tetapi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti ada beberapa hambatan atau tantangan yang dihadapi. Untuk itu perkembangan Koperasi Islam Ibnu Affan juga mendapat tantangan dan hambatan untuk menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan visi-visi yang telah ditetapkan, seperti tentang kebijakan pemerintah dalam mengatur undang-undang lembaga keuangan Islam sehingga terdapat beberapa kendala, seperti pada tahun 1992-2016, Koperasi Islam Ibnu Affan belum terdapat undang-undang yang mengatur tentang koperasi Islam. Adapun dalam bidang pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah non Muslim, yang mengwajibkan masyarakat Muslim Patani pada umumnya untuk menyelesaikan pendidikan Nasioanl Thai/Siam apabila sudah berusia 6 tahun, mereka diwajibkan untuk mengikuti pendidikan Nasional Thai setidaknya harus selesai ditingkat sekolah dasar. Untuk itu yang menjadi perbedaan dengan negara-negara lain yaitu, waktu pelaksanaan mulai masuk jam 08.00 pagi dan selesai jam 16.00 sore, baik tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan menengah akhir. Ini berarti waktu yang tersisa bagi mereka untuk memperoleh pendidikan Agama hanya cenderung sedikit. Oleh karena di sekolah-sekolah Nasional Thai mata pelajaran Agama Islam hanya satu pelajaran dari seluruh mata pelajaran yang diajarkan, kadang-kadang tidak ada sama sekali, pahahal di sekolah tersebut terdiri dari murid-murid yang beragama Islam hampir 100% (Arsip Koperasi Islam Ibnu Affan Patani), sehingga mengakibatkan masyarakat pada umumnya masih banyak yang kurang

6 mengerti tentang ilmu Agama khususnya dalam bidang muamalah. Untuk masyarakat awam sendiri juga sudah menganggap bahwa sistem riba itu sudah menjadi hal biasa, dikarenakan cukup lama terpengaruh oleh pikiran Agama Buhdha dan kebanyakan lembaga-lembaga keuangan yang berdiri disana adalah lembaga konvensional. Hal ini merupakan tantangan yang perlu dihadapi manajer Koperasi Islam Ibnu Affan dan manjadi salah satu faktor yang mengakibatkan agar sulit untuk diterapkan manajemen dengan sistem Syari ah Islam terhadap Koperasi Islam Ibnu Affan untuk menanggapi hal tersebut, perlu adanya solusi agar sistem manajemen di Koperasi Islam Ibnu Affan dapat berjalan dengan baik dan sesuai prinsip Syariah serta dapat diberikan kebebasan penuh oleh pemerintah Thailand, yang mana Koperasi Islam Ibnu Affan bertujuan untuk memperbaiki nasib mereka menuju hidup yang lebih baik dengan memajukan masyarakat umumnya dan mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran serta memberi solusi kepada masyarakat pada umumnya. Tabel 1. 2 Jumlah Anggota dan Aset (dalam dominan Baht) Koperasi Islam di Thailand Selatan Tahun 2015 No Nama Koperasi Tahun Jumlah Berdiri Anggota Jumlah Aset 1. Koperasi Islam Patani Berhad. 2530/1987 48,985 777,302,078 2. Koperasi Islam Ibnu Affan Patani. 2535/1992 83,680 1,574,469,736 3. Koperasi Ibnu Auf Satun. 2536/1993 31,859 1,438,947,923

7 4. Koperasi Al-Islamiyah Phuket. 2536/1993 2,212 153,110,874 5. Koperasi Sakofah Krabi. 2538/1995 9,306 752,448,966 6. Koperasi Assiddeek Songkhla. 2538/1995 19,978 1,170,763,649 7. Koperasi Islam Bina Berhad. 2543/2000 9,973 190,618,742 8. Koperasi Sahabah Yala. 2547/2004 1,928 22,076,306 9. Koperasi Tanmiyah Krabi. 2547/2004 3,865 226,979,547 10. Koperasi Al-Amin Nakhonsithamarad. 2548/2005 1,022 12,887,609 Sumber: TOP 100 Cooperative members Office of Cooperative Auditing of Thailand. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam suatu karya ilmiah skripsi yang berjudul Penerapan Sistem Manajemen Koperasi Islam Pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Affan Saving Co- Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan?

8 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan. 2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam berbagai kalangan, diantaranya adalah: 1. Manfaat Teoritis a. Diharapkan penelitian ini dijadikan sebagai media untuk menerapkan teori dan ilmu yang telah penulis dapatkan selama proses perkuliahan dan membandingkan dengan realita yang ada di lapangan untuk memecahkan masalah sosial ekonomi. b. Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan bahan pertimbangan bagi Koperasi Islam Ibnu Affan Provinsi Patani Thailand Selatan untuk meningkat kinerja koperasi dimasa yang akan datang, yang menyangkut tentang manajemen koperasi serta memberi

9 sumbangan fikiran dalam meningkatkan kajian tentang koperasi di Thailand Selatan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Bagi peneliti penelitian ini sebagai proses pembelajaran pengembangan diri untuk memenuhi tugas akhir kuliah, dan diharapkan memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang manajemen koperasi Islam. baik bagi penulis sendiri serta menjadi sumber informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama. b. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi, pemahaman yang lebih luas atau gambaran baru mengenai Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) di neraga Thailand khususnya tentang penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Saving Co- Operative LTD Provinsi Patani Thailand Selatan dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca khususnya warga negara Indonesia. c. Bagi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Khususnya untuk prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam, penelitian ini diharapkan untuk menjadi tambahan

10 informasi dan sumber referensi penemuan baru mengenai Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) di neraga Thailand.