BAB IV ANALISIS PANTANGAAN BERAKTIVITAS GEBLAG ORANG TUA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS. Malang Press, 2008, hlm Ahmad Khalili, M.Fiil.I, Islam Jawa Sufisme dalam Etika dan Tradisi Jawa, UIN

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

UNIT 5. Kelas Bimbingan Dewasa

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pengaturan-nya. Namun berbeda dengan mahluk Tuhan lainnya, demi menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Islam bersumber kepada Al-Qur an dan As-Sunnah.

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Secara bahasa, kata AGAMA berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti TIDAK PERGI, tetap di tempat.

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

I. PENDAHULUAN. Allah Swt menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul-Nya yang wajib diketahui dan

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

Memahami Akidah Islam

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Otentisitas Alkitab vs Quran

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

Mutiara Islahul Qulub 6

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya. Ikatan suci ini adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid

BAB IV PENYIMPANGAN AQIDAH DALAM SEDEKAH LAUT DI KELURAHAN BANDENGAN

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

Menggapai Kejayaan Islam

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

Kata Mutiara Sebaik-baik orang adalah membaca Al-Qur an dan sekaligus mengamalkannya (H.R. Bukhari Muslim)

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

B. Rumusan Masalah C. Kerangka Teori 1. Pengertian Pernikahan

OLAH RAGA DALAM PANDANGAN ULAMA. Abdullah Al-Baatil

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis.

Oyo Kita Hormati Orang Tua Dan Guru Kita

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pembahasan Bab IV terdahulu, maka peneliti rumuskan

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN KUA KECAMATAAN SEDATI TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

ISLAM DAN TOLERANSI. ABDUL RACHMAN, S.S., M.Pd.I. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Industri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB III KERANGKA TEORITIS. serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari satu generasi kepada generasi

BAB IV MAKNA IDEAL AYAT DAN KONTEKSTUALISASINYA

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Menerangkan akhlak Nabi Muhammad SAW. Menjelaskan akhlak Nabi adalah akhlak al-quran

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga

MATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56)

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan ahkirat. manusia dengan berbagai dimensi kemanusiaannya, potensinya, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

KONSEP PENDIDIKAN BIRRUL WALIDAIN DALAM AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. diutuslah para Nabi dan Rasul. Semua Rasul tersebut diajarkan melalui wahyu-nya

BAB I PENDAHULUAN. beberapa ayat di dalam al-quran. Penanaman nilai-nilai akhlak mulia menjadi

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 14 JANUARI 2018 (MINGGU SESUDAH EPIFANI II - HIJAU) MERESPON PANGGILAN TUHAN, BERSAKSI BAGI-NYA

Pendukung dan Penghalang dari Taubat

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

SENIN, 01 JANUARI 2018 PK & WIB

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

SALAM PADA TUHAN Oleh Nurcholish Madjid

Kaidah Memahami Tauhid

Kitab suci Qur an menunjukan sebuah kelompok yang disebut Ahli Kitab. Pembaca diundang untuk mempelajari Surah ke-3: Ali Imran.

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.


Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PANTANGAAN BERAKTIVITAS GEBLAG ORANG TUA A. Pantangan yang Diyakini Masyarakat Brakas Prosesi orang yang sudah meningal adalah memandikan, menyolatkan, menguburkan. Upacara ini dilakukan untuk menghormati, menjunjung tinggi, dan mengenang jasa-jasa almarhum semasa hidupnya dan memendam hal-hal yang kurang baik dari almarhum. Dalam istilah jawanya disebut Mikul dhuwur mendhem jero. Selanjutnya adalah upacara Tigang dinten, Pitung dinten, Patangpuluh dinten, Nyatus dinten, Mendhak, Nyewu, semua itu bentuk dari penghormatan atau Birrul Walidain atau berbakti kepada kedua orang tua yang sudah meninggal ketika orang tua sudah meniggal maka anak yang ditingalkan sudah memiliki hari pantangan atau hari Na as yang dilarang untuk beraktivitas. kultur atau budaya masyarakat Barakas selama ini dipenggaruhi kepercayaan Jawa berbagai macam kultur atau budaya yang sangat banyak yang sebagian dipercayai oleh masyarakat Brakas, mulai dari mitos, tradisi, klenik dan pantangan. Pantangan yang di larang bagi warga Desa Brakas adalah pantangan dan mitos yang dari dahulu hingga sekarang tak seorangpun berani melangarnya dikarnakan takut adanya pantangan tersebut. Sebagian besar masyarakat menghindari pantangan bepergian yang sudah ada dari dulu yang tidak boleh dilanggar, yaitu pantangan beraktivitas disaat hari naas atau meninggalnya orangtua. Namun pantangan ini berlaku hanya seseorang yang sudah mempunyai hari naas, masyarakat yang belum mempunyai hari naas maka pantangan ini tidak berlaku terhadap dirinya. Pantangan yang dipantangkan pada masyarakat Desa Brakas ini berlaku individu bukan klompok. Mitos dimasyarakat sangat kuat terkait pantangan hari meninggalnya orang tua atau yang dalam Bahasa Jawa disebut hari naas atau geblaknya orangtua. mitos ini sudah ada dari jaman dahulu dan sampai sekarang masih 51

52 dipercayai masyarakat Brakas, bahkan mitos ini menyebar ke desa yang laian. Mitos ini sangat mempengaruhi prilaku dan keyakinan masyarakat dalam beraktifitas apalagi bagi yang sudah mempunyai hari naas. Sebab pada kenyataannya masyarakat masih mempercayai sebuah mitos yang diyakini walaupun belum pernah terbukti kebenaranya. Bahkan ada berbagai mitos dan keyakinan yang berbeda-beda ada yang membolehkan untuk dilangar ada yang tidak membolehkan untuk dilangar. Namun dalam mitos ini ada beberapa yang percaya dan ada pula yang tidak begitu mempercayainya tetapi mayoritas masyarakatnya percaya pada mitos itu. Bisa dikelompokan dalam dua kelompok. Kelopok pertama Mayoritas yang mempercayainya adalah kelompok orangtua yang begitu mempercayainya bahkan begitu hafal hari yang dipantangkan dan hitungan Jawa hingga paham betul betul apa yang menjadi larangan yang sudah ada dari dulu. Kelompok yang kedua adalah kelompok anak mudaanak muda yang cenderung tidak begitu mempercayai mitos dan pantangan yang ada dalam masyarakat. Mitos dan pantangan itu tidak begitu berpengaruh terhadap mereka karena kebnayakan mereka tidak begitu meyakininyadan banyak yang tidak mengetahui asal muasal pantangan tersebut sehingga mereka tidak tahu makna yang ada dalam pantangan itu. Beberapa pendapat warga Brakas, yang mempercayai mitos tidak semua pada hari, Hari yang dipantangkan hanyalah hari naas atau geblaknya orang tua yang sudah meninggal. Yang dipantangkan adalah orang yang sudah mempunyai hari naas saja bagi yang tidak mempercayainay tidak berdampak apa-apa pada dirinya, mitos ini dalam masyarakat berakas dipercayai memiliki kekuatan gaib, kekuatan itu muncul apabila seorang yang sudah mempunyai hari naas tetap melangarnya maka kekuatan itu akan muncul berupa musibah yang datang itu menurut warga setempat berasal dari kekuatan dari orang yang sudah meninggal. Kepercayaan semacam inilah yang masih diyakini oleh warga pada umumnya keyakinan yang datang dari hari naas atau dari orang yang sudah meninggal inilah fenomena yang ada pada masyarakat brakas, orang yang sudah mati dianggap masih memiliki

53 peran yang gaib bagi kehidupan sehingga warga engan bepergian pada saat itu. Kepercayaan yang dipantangkan dimasyarakat adalah bentuk dari fenomena budaya Jawa dan kearifan lokal yang masih dilestarikan hingga saat ini, namun akhir-akhir ini. Pantangan dan mitos sudah mulai terkikis ataupun ditinggalkan. banyak kaum anak muda yang kurang begitu percaya adanya pantangan itu. Masih banyak anak muda yang kurang bigitu mengetahui makna yang terkandung dalam pantangan, mungkin sebab itulah banyak generasi muda yang kurang begitu meyakini. Demikian yang dapat diketahui bahwa kepercayaan yang dipercayai masyarakat Brakas, masih kuat tetapi hanya pada orang tua yang masih menjaga dan meyakini tradisi pantangan hingga sekarang dan demi menghormati orang tua yang sudah meniggal. Dalam Islam tidak saja ditekankan harus menghormati kedua orang tua saja, akan tetapi ada akhlak yang mengharuskan orang yang lebih muda untuk menghargai orang yang lebih tua usianya dan yang tua harus menyayangi yang muda. Kalangan anak muda tidak begitu mempercayai. Namun semua itu ada sisi baik dan sisi buruknya ketika hanya mempercayai demi menghormati orang yang sudah meniggal ini lebih baik tapi ketika sudah mempercayai pada mitos dan hal yang gaib dalam pantangan tersebut inilah yang tidak baik. B. Dampak Positif Dan Negatif Dari Pantangan Hari Meninggalnya Orang Tua Pantagan itu berdampak pada tingkahlaku masyarakat yaitu ketakuatan, dan was-was ketika akan beraktivitas. Mereka takut dengan pantangan yang ada sejak dari dulu hingga saat ini ketakutan itu timbul ketika bepergian bertepatan dengan hari naas, ketakutan itu dikarenakan apabila melangarnya maka akan berdampak pada dirinya dan orang lain seperti tertimpa musibah atupun bencana. Kepercayaan masyarakat pada umumnya adalah percaya apa yang ada dalam cerita mitos dan yang dikaitkan dengan kekuatan gaib yang ada dalam

54 mitos yang semua orang takut untuk bepergian. Sikap dan tingah laku sudah terpengaruh oleh cerita tentang mitos ataupun pantangan. Yang sudah berkembang dari dulu. semua mitos dna pantangan dikait-kaitkan dengan halhal yang buruk apabila dilangarnya. Inilah yang membuat rasa cemas, takut yang dialami masyarakat brakas. 1. Dampak Positif dari Pantangan a. Dampak positifnya salah satunya adalah terjaganya tradisi di Jawa yang sekarang sudah jarang dijumpai di zaman moderen seperti ini. khususnya dikota-kota besar. b. Agar generasi penerus mengetahui bahwa hari meninggalnya orang tua tidak boleh beraktifitas adalah untuk menghormati orang yang sudah meniggal dan supaya kita mendo akan orang yang sudah meninggal dan mengenangnya. c. Masih banyaknya nasehat-nasehat dan pantangan atau larangan yang tersirat didalamnya yang masih digunakan, salah satunya adalah nasehat yang tertuang dalam kata-kata ora elok lunguhi bantal dak marai udunen maksudnya adalah bantal untuk kepala bukan untuk diduduki, biar tidak salah tempat. ini adalah salah satu nasehat orang Jawa yang masih sering terdengar hingga sekarang. d. agar ingat bahwa kematian pasti akan menghampiri kapanpun dan dimanapun, dan mengingat kehidupan yang kekal dan abadi yaitu Akhirat. e. Supaya tidak bepergian saat hari na as yang dipantangkan masyarakat. f. Masih adanya pelestarian tradisi sehingga masih banyak yang mengetahui tradisi itu. 2. Dampak Negatif dari pantangan a. Mempengaruhi keyakinan masyarakat Brakas terkait pantangan yang diyakini tidak boleh beraktivitas. Mereka takut apabila melanggarnya dan rasa was-was dari dampak pantangan tersebut 1. 1 Hasil Wawancara Dengan. Tokoh Masyarakat Di Brakas. 14 Mei 2016.

55 b. Salah pemahaman dari maksud larangan yang tidak boleh di langar adalah pantangan yang dipantangkan bukan berarti larangan beraktifitas, namun hanya untuk menghormati keluarga yang sudah meninggal supaya mendoakan dan mengenangnya. c. Mempercayai pantangan tersebut. Dikarenakan percaya terhadap mitos d. Tidak tahu maksud dan tujuan hanya ikut-ikutan. e. Mempercayai pantangan dan mitos secara berlebihan. Seperti yang diterangkan di atas tadi bahwa dampak positif dan negatif pantangan tersebut bisa mempengaruhi keyakinan masyarakat Brakas. Masyarakat masih banyak yang belum mengetahui apa maksud dan tujuan pantangan tersebut di larang dalam masyarakat Jawa. Kebiasaan atau adat jika berlanjut dalam waktu yang lama, maka akan terbentuklah keyakinan di dalam masyarakat dalam hal mitos dan pantangan. Yang ditakuti selama ini adalah jika didalam masyarakat banyak keyakinan yang tidak diketahui makna dan tujuanya maka akan menimbulkan suatu masalah. Inilah yang terjadi pada masyarakat sekarang yang takut melanggar pantangan yang dilarang oleh mitos yang ada. Kepercayaan yang berlebihan kadang juga tidak dibenarkan apabila melanggarnya akan merasa sial, ataupun terkena musibah. Kebanyakan warga tidak berani melangarnya dikarenakan ketakutan yang apabila melanggarnya akan terjadi sesuatu terhadap dirinya. Maka semua itu kadang ditunda bepergian agar tidak berdampak terhadap dirinya dan orang lain, dan tetap menjaga dan mempercayai keyakinan itu. C. Relevansi Pantangan terhadap Aqidah Islam Kepercayaan yang kini diyakini masyarakat Brakas adalah keyakinan demi menghormati orang sudah meninggal atau Birrul Walidain terhadap orang tua dan untuk melestarikan kearifanlokal, keyakinan sudah dipercayai secaraturun-temurun itu sudah mulai terkikis atau ditingalkan karna sudah tidak sesuai. Bila orang tua ditanya tentang asal-muasal pantangan tersebut,

56 mereka akan menceritakan mitos dan pantangan itu secara runtut tentang mitos dan pantanagan yang ada sejak dulu. Pantangan hari naas dalam masyarakat yang diyakini ini memberikan ketenangan jiwa, ketenagan batin, tidak membuat was-was, dan kepuasan bagi yang meyakininya. Namun dalam keyakinan yang dipercayai ini harus mengerti makna yang sesungguhnya yang terkandung didalam pantangan tersebut, bukan meyakini kekuatan gaib yang terkandung didalam pantangan itu. Semua itu adalah bentuk dari birrul walidain kepada orang tua mempunyai kedudukan yang istimewa dalam ajaran Islam. Allah dan Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang sangat istimewa, sehingga berbuat baik pada keduanya juga menempati posisi yang sangat mulia, dan sebaliknya durhaka kepada keduanya menempati posisi yang sangat hina. birrul walidain masyarakat jawa adalah bentuk dari peng hormatan orang tua yang sudah meninggal. Artinya: dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". [Al-Israa :24]. 2 2 Departemen RI, Al-Qur an dan Terjemah,(Jakarta : Cahaya Qur an, 2011)

57 Artinya: Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [Al- Ankabuut (29): 8]. 3 Kepercayaan memberi pengaruh besar terhadap kehidupan bermasyarakat seperti yang sudah diterangkan pada bab-bab sebelumnya, pengaruhnya mulai tidak berani beraktivitas, menikahkan anak, menanam, dan bepergian jauh, hingga saat ini pun masyarakat tidak berani melangarnya karena takut tertimpa musibah apabila melanggarnya. Didalam Agama Islam tidak ada hari yang buruk semua hari adalah hari baik, Agama Islam mengajarkan ajaran yang sejalan dengan keimanan bahwa kekuatan itu semua datangnya dari Allah dan semua itu atas kehendak Allah. Itu semua sudah terkandung di dalam ajaran Al-quran dan Hadis. Keyakinan itu harus murni yakin terhadap Allah bukan percaya pada mahluk selain Allah. Agama Islam adalah agama rahmatan lil alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, dan memberikan ketenangan jiwa bagi pemeluknya, Masyarakat Brakas meyakini mitos dan pantangan yang masih dipercayai namun dalam hal ini yang ditakutkan adalah keyakinan yang berlebihan terhadap mahluk gaib atau keyakinan terhadap mitos dan keyakinan selain Allah, yang akan menjerumuskan ke dalam kesyirikan serta memiliki keyakinan terhadap mitos dan pantangan sehingga bisa 3 Departemen RI, Al-Qur an dan Terjemah, (Jakarta : Cahaya Qur an, 2011)

58 membahayakan seorang terhadap keyakinan dan akal pikiran manusia kepada mitos dan pantangan tersebut. Aqidah Islamiah adalah kepercayaan dan keyakinan akan wujud Allah swt. Dengan segala firman-nya dan kebenaran Rasulullah (Muhammad) saw. Dengan segala sabdanya, firman-firman (wahyu) Allah itu terkumpul dalam kitab suci samawi (Taurat, Zabur, Injil dan Al-qur an). Setelah turunya Alqur an semua kitab-kitab samawi lainya dinyatakan tidak berlaku lagi. 4 Dan Tauhid mengesakan Allah, baik berupa ucapan maupun perbuatan, selain itu menjauhkan dari hal-hal yang syirik yaitu menyekutukan Allah, menghindari mepercayai adanya kekuatan yang datangnya bukandari Allah inilah yang bisa mepengaruhi keimanan seseorang yang bisa menjerumuskan ke dalam hal yang syirik. Demikian keimanan yang baik untuk dipelihara darihal yang bersifat syirik agar tidak terjerumus ke dalam kesyirikan, membentengi diri dengan tauhid yang inti dari kepercayaan terhadap Allah dan mengurangi kepercayaan yang berlebihan terhadap mitos, kekuatan yang datang selain dari Allah. Oleh karena itu selalu mendekatkan diri kepada Allah dan mengesakan Allah agar terhindar dari hal yang bersifat syirik, dan selalu menjaga iman kita agar iman kita benar tidak tepengaruh dari hal-hal yang buruk. Namun semua itu adalah bentuk dari rasa penghormatan terhadap orang yang sudah meninggal dan bentuk dari birrul walidain kepada orang tua artinya kedua orang tua atau ibu bapak. Jadi birrul walidain adalah berbuat kebajikan terhadap kedua orang tua dan selalu mendoakanya ketika sudah meninggal, 4 Syihab. Aqidah ahlus sunnah. (pt. Bumi aksara: jakarta 1998), hlm.04