BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang (Assauri, 2004:1) Assauri (2004:95) Tampubolon (2004:251)

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bentuk perubahannya didasarkan dari salah satu kegiatan produksi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (2001) dalam bukunya Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam industri manufaktur terdapat persaingan yang kuat terutama di era

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ekonomi negara-negara di Asia saat ini belum sepenuhnya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang berdampak pada ketatnya persaingan dunia usaha. Hal ini. terutama di perkembangan industri manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menyebabkan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang era globalisasi yang penuh tantangan bagi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peluang usaha oleh berbagai macam perusahaan dengan cara menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga memicu dunia usaha untuk turut menerapkan ilmu pengetahuan

3. BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. usahanya. Hal tersebut menuntut perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antar pelaku usaha dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan

PREVENTIVE MAINTENANCE

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan salah satu hal yang utama dalam sebuah perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus menerus, yang

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. jaman, yang cukup terlihat pesat pada bidang ekonomi.

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VIII No. 1 Tahun 2009 Hal MANAJEMEN PEMELIHARAAN UNTUK OPTIMALISASI LABA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mengantisipasi persaingan yang demikian ketat perusahaan dituntut dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan berbagai jenis barang dan jasa seperti komunikasi untuk kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini kemajuan di segala bidang terlihat pesat sekali

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang terjadi di pasar menjadi semakin ketat, terlebih lagi pada

BAB II LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000:25) mendefinisikan tentang beban :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa memasuki era globalisasi serta perdagangan bebas, bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, kebersihan merupakan suatu keharusan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Hal itu menjadi prioritas perusahaan dalam mencapai

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi dan semakin cepatnya informasi maka semakin cepat pula perkembangan hidup manusia saat ini. Perkembangan dunia industri maupun teknologi yang semakin tajam telah memacu peningkatan di berbagai bidang dengan harapan segala kebutuhan dan keinginan manusia dapat terpenuhi dengan baik. Sudah suatu keharusan bagi suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan efisiensi kegiatan dan operasinya. Salah satu hal yang mendukung kelancaran kegiatan operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya, untuk mencapai hal itu diperlukan adanya suatu sistem pemeliharaan/perawatan (Maintenance) yang baik. Sehingga diharapkan sistem pemeliharaan (Maintenance) tersebut dapat memberikan keuntungan dari segi biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan atau waktu yang dibutuhkan oleh suatu mesin. Kegiatan pemeliharaan mempunyai peranan yang sangat penting, karena selain pendukung beroperasinya sistem agar lancar sesuai yang dikehendaki, kegiatan pemeliharaan juga dapat meminimalkan biaya atau kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan mesin. Karena dalam suatu perusahaan salah satu bagian yang memiliki peranan vital terhadap kelangsungan kinerja suatu perusahaan adalah bagian produksi dengan inputnya mesin. Dengan melalui pelaksanaan pemeliharaan pada fasilitas atau peralatan tersebut, maka kerusakan yang terjadi akan dapat diminimalisir sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancar sesuai yang diharapkan dan biaya operasional yang tidak besar. Kebijakan pemeliharaan dapat dibagi menjadi beberapa macam, tergantung dari dasar yang dipakai untuk menggolongkannya, tetapi pada dasarnya terdapat dua kegiatan pokok dalam pemeliharaan yaitu preventive 1

2 maintenance yang dimaksud untuk menjaga keadaan peralatan sebelum terjadinya kerusakan dan corrective / breakdown maintenance yang dimaksud untuk memperbaiki peralatan yang telah rusak. Seluruh kegiatan operasional pada dasarnya bertujuan untuk menjamin kelancaran operasional, yang menjadi perhatian dalam kegiatan operasional salah satunya yaitu pemeliharaan fasilitas operasional, maka untuk itulah pemeliharaan mesin dan fasilitas diperlukan agar mesin-mesin selalu dapat digunakan untuk mengasilkan input yang diinginkan karena apabila mesin mengalami gangguan atau kerusakan kan menghambat aktivitas operasional. PT. MSE (Mobar Sarana Energi) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, produksi alat-alat uji dan kontrol elektrik. Pelaksanaan pemeliharaan mesin-mesin mempunyai arti penting bagi PT. MSE (Mobar Sarana Energi) yaitu menjaga agar mesin dan peralatan operasional selalu dalam kondisi yang baik dan selalu siap digunakan. Terkadang terjadi hal-hal kerusakan pada mesin diluar rencana sehingga memerlukan biaya pemeliharaan tambahan yang tidak sedikit, meskipun pemeliharaan mesin-mesin sudah dijadwalkan. Agar biaya pemeliharaan yang di gunakan dapat lebih rendah, menjadi seefisien mungkin dan mengingat pentingnya pelaksanaan maintenance yang baik pada perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Analisis Sistem Pemeliharaan Mesin Produksi Dalam Efisiensi Biaya Operasional di PT.MSE (Mobar Sarana Energi) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan aktivitas maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi )? 2. Bagaimana masalah biaya maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi )? 3. Bagaimana efisiensi biaya dalam pelaksanaan maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi )?

3 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan tentang pelaksanaan aktivitas maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi ). Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan aktivitas maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi )? 2. Untuk mengetahui besar biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi )? 3. Untuk mengetahui efisiensi biaya pelaksanaan maintenance pada PT. MSE ( Mobar Sarana Energi )? 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan mampu memberikan manfaat bagi berbagai kalangan, khususnya dalam memberikan informasi tentang maintenance dalam bidang manajemen operasional. 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman penulis tentang cara kerja perusahaan dagang dikehidupan nyata. Selain itu juga sebagai aplikasi penerapan dan teori-teori yang telah dipelajari penulis selama masa perkuliahan. 2. Bagi Perusahaan Sebagai masukan, informasi ataupun saran bagi pihak pengelola perusahan yang diteliti. Diharapkan penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam pelaksanaan maintenance sehingga dapat menjadi hal yang bermanfaat dimasa yang akan datang. 3. Bagi Fakultas Bisnis dan Manajemen Menambah literatur sehingga dapat berguna sebagai salah satu referensi.

4 4. Bagi Pembaca dan Pihak Lain Memberikan wawasan maupun informasi bagi pembaca dan pihakpihak lain mengenai penggunaan metode maintenance serta sebagai bahan masukan apabila mengadakan penelitian lebih lanjut. 1.5 Kerangka Pemikiran Pada dasarnya seluruh kegiatan produksi bertujuan untuk menjamin kelancaran operasional, salah satu faktor yang harus menjadi perhatian dalam kegiatan produksi adalah pemeliharaan terhadap fasilitas operasional, maka untuk itulah pemeliharaan mesin dan fasilitas operasional sangat diperlukan agar mesinmesin selalu dapat digunakan untuk menghasilkan input yang diinginkan karena apabila mesin tersebut mengalami gangguan atau kerusakan akan menghambat aktivitas operasional. Pemeliharaan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Sebab setiap perusahaan selalu berharap agar mesin dan peralatan yang dimiliki tetap dalam kondisi yang baik dan selalu siap digunakan sehingga dapat mendukung kelancaran operasional perusahaan. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan, diantaranya adalah peningkatan nilai perusahaan dan kepuasan pelanggan. Dalam mencapai tujuan tersebut, salah satu fungsi yang berpengaruh adalah fungsi operasional. Hasil dari proses operasional tersebut harus efektif dan efisien agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Pengertian maintenance menurut Sofjan Assauri (2008;134), yaitu : Maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.

5 Pengertian maintenance menurut Manahan P. Tampubolon (2004;247), yaitu : Pemeliharaan (maintenance) merupakan semua aktifitas termasuk menjaga sistem peralatan dan mesin selalu dapat melaksanakan pesanan pekerjaan. Pengertian maintenance menurut Stevenson (2002;720), yaitu : Maintenance encompasses all those activities that relate to keeping facilities and equipment in good working order and making necessary repairs when breakdown occur. Artinya : Pemeliharaan meliputi semua aktivitas yang berhubungan dengan pemeliharaan/perawatan fasilitas dan perlengkapan agar selalu dalam kondisi siap pakai dan perlu memperbaiki bila terjadi kerusakan. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa maintenance merupakan suatu kegitan yang diharapkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan suatu proses operasional sehingga dari proses tersebut diharapkan hasil baik berupa kuantitas, kualitas maupun biaya yang sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Aktivitas maintenance mutlak harus dilakukan oleh perusahaan agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan maintenance yang baik, akan mengurangi waktu yang terbuang sebagai akibat dari mesin yang mengalami kerusakan sehingga proses operasional terhambat. Secara umum ada dua jenis aktivitas pemeliharaan yaitu preventive maintenance dan breakdown maintenace yang merupakan tugas dari bagian pemeliharaan yang dapat mendukung aktivitas maintenance seefektif dan seefisien mungkin.

6 Menurut Sofjan Assauri (2008;135), kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dalam suatu perusahaan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu preventive maintenance dan corrective / berakdown maintenance. Preventive Maintenance Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan pada proses produksi. Corrective/Breakdown Maintenance Corrective/Breakdown maintenance adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Menurut Manahan P. Tampubolon (2004;250), terdapat dua tipe pemeliharaan yaitu preventive maintenace dan breakdown maintenance : Preventive maintenance, merupakan kegiatan pemeliharaan atau perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang tidak terduga, yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Breakdown maintenace, merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau terjadi karena kelainan yang terjadi pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Disamping keputusan yang dihadapkan dalam dua pilihan antara preventive maintenance maupun breakdown maintenance. Dalam prakteknya, kedua pemeliharaan tersebut sama-sama diperlukan. Tanpa preventive maintenance biaya korektif akan sangat mahal, biaya reparasi juga termasuk biaya

7 kehilangan operasional, tenaga kerja dan mesin menganggur. Apabila preventive maintenace dilakukan terlalu sering maka akan menyebabkan biaya menjadi tinggi. Jadi diperlukan keseimbangan antara preventive maintenance dan breakdown maintenace. Namun tetap harus diperhitungkan pula mana yang terbaik dilihat dari sisi teknis maupun dari sisi ekonomi. Menurut Sofjan Assauri (2008;134), tujuan pemeliharaan adalah : 1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi. 2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu. 3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut. 4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya. 5. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja. 6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah. Dengan pemeliharaan (maintenance) yang efektif dari segi pelaksanaan maka mutu dari produk atau jasa yang dihasilkan akan dapat terjaga keandalannya, sedangkan efisiensi yang dihasilkan akan berpengaruh kepada meningkatnya laba atau profit yang didapatkan oleh perusahaan yang pada

8 akhirnya kedua faktor yaitu efektifitas dan efisiensi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan dan memenuhi kepuasan pelanggannya. Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Perusahaan Operasional Input Proses Output Pemeliharaan Preventive Breakdown Efisiensi Biaya 1.6 Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang akan menggambarkan apa yang akan dilakukan dan apa yang terjadi pada perusahaan dengan data yang diperoleh. (Moh. Nazir, 2003;54)

9 Teknik Pengumpulan Data : Untuk dapat melakukan pengolahan data maka penulis memerlukan data, adapun sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian yaitu berupa : 1. Data Primer Data Primer yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dengan melakukan wawancara pada pihak yang terkait dengan permasalahan yang akan dibahas dan meminta data-data sebagai sumber informasi yang berasal dari dokumen perusahaan. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan alat yang berupa literatur-literatur yang berhubungan dengan analisis yang digunakan dengan mempelajari serta memahami literatur yang digunakan sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih jelas dalam menganalisis pelaksanaan maintenance pada PT. MSE (Mobar Sarana Energi ). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Penelitian Lapangan ( Field Research ) Yaitu penelitian yang dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi mengenai data-data yang diperlukan. a. Pengamatan ( Observation ) Yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung pada objek yang diteliti dengan melakukan pencatatan secara sistematis. b. Wawancara ( Interview ) Yaitu teknik pengumpulan data menggunakan pertanyaan secara lisan kepada pihak-pihak yang dapat dipercaya untuk memberikan informasi yang diperlukan selama penelitian.

10 2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) Yaitu penelitian yang digunakan untuk memperoleh data sekunder dengan cara menggunakan informasi dari buku-buku ataupun sumbersumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. 1.7 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sebagai dasar penyusunan skripsi ini dilakukan pada PT. MSE ( Mobar Sarana Energi ) yang terletak di Jalan Cihanjuang No. 1 Km 5,6 Cihanjuang Rahayu Cimahi.