BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELIITIAN. sebagai metode yang dalam penelitiannya memperoleh data deskriptif. yang sedang terjadi di dalam masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perolehan sampel acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. jelas. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara fenomenologis di mana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB III METODE PENELITIAN. komunitas, atau bahkan suatu bangsa (Poerwandari 2011). tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bagaimana peran ganda single parent dalam memberikan pola asuh. Agar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hardiness yang diartikan. B.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana

BAB III. pemahaman yang mendalam mengenai kondisi psychological well being pada istri

3.1 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut Moleong

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODEDAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terselesaikannya suatu penelitian. Adapun penelitian ini meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan studi deskriptif. Hal ini berarti bahwa penelitian. menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ilmiah merupakan kegiatan untuk memperoleh kebenaran secara ilmiah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. kualitatif., artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 84 popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Sedangkan pendekatan studi kasus menurut Salim (dalam Maidah,2013) merupakan suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan atau menginterpretasi suatu kasus (case) dalam konteks natural tanpa adanya intervensi dari luar. Penelitian ini menekankan pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi nyata kehidupan sehari-hari. Penelitian dilakukan pada subjek yang alamiah. Subjek alamiah adalah subjek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek tersebut (sugiyono, 2008). 34

B. Subjek penelitian Dalam penelitian kualitatif tidak memiliki pedoman tentang bagaimana memilih subjek atau sasaran penelitian yang tepat karena penelitian kualitatif memiliki dasar filosofis yang berbeda, tidak menekankan upaya generalisasi (jumlah) melalui perolehan sampel acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang konteks subjek penelitian secara mendalam (Poerwandari, 2005). 1. Karakteristik subjek Dalam penelitian, subjek penelitian merupakan pelaku self injury yang memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Pelaku self injury yang memasuki rentang usia remaja akhir-dewasa awal (17th-25th). b. Subjek yang melakukan self injury dalam setahun terakhir melakukan perilaku tersebut sebanyak 5 kali atau lebih. c. Self injury harus disertai dengan setidaknya dua dari berikut: Perasaan atau pikiran negatif, seperti depresi, kecemasan, ketegangan, kemarahan, kesedihan umum, atau kritik-diri, terjadi pada periode segera sebelum tindakan self injury. 2. Jumlah Subjek Jumlah subjek pada penelitian ini sebelumnya adalah 3 orang, namun karena subjek pertama tidak masuk ke dalam kriteria dan karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti, maka hanya subjek kedua lah yang menjadi subjek pada penelitian ini. 35

3. Metode Pemilihan Subjek Penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lamalama menajdi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data (Sugiyono, 2012). C. Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sangat beragam disesuaikan dengan masalah, tujuan, serta sifat obyek yang diteliti. Penelitian kualitatif memiliki beberapa pilihan teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi dan diskusi (Poerwandari, 2005) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. a. Wawancara Mendalam (In Depth Interview) Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg, 2002). Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiterstruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in depth interview yang dalam pelaksanaannya lebih bebas dan bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana subjek diminta pendapat 36

dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh subjek. Dengan wawancara semiterstruktur selain membawa instrument sebagai pedoman pada wawancara peneliti juga menggunakan alat bantu perekam yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar serta menghindari kemungkinan peneliti melupakan/melewatkan point-point yang mungkiun penting. Hal-hal yang dibicarakan dalam wawancara mendalam ini menyangkut latar belakang kehidupan subjek, pengalaman-pengalaman hidup subjek beserta dengan beragam emosi yang dirasakan serta bagaimana cara subjek dalam mengelola emosinya tersebut. b. Kisi-Kisi Wawancara Kisi-kisi wawancara ini terdiri dari beberapa dimensi yaitu pengalaman subjek di dalam keluarga, pengalaman subjek di lingkungan sosial, aktivitas subjek, riwayat self injury, sumber konflik subjek, dan proses regulasi emosi Tabel 1. Blueprint No. Dimensi Indikator Pertanyaan a. Pengalaman Relasi subjek dengan ibu A1, a2 subjek di dalam Relasi subjek dengan A4 keluarga ayah Pandangan subjek A3, a5 terhadap sosok ibu dan 37

ayah Relasi subjek dengan A6 saudara Makna keluarga bagi A7 subjek Penilaian orang tua A8 terhadap diri subjek Sosok terdekat bagi A9 subjek Aktivitas subjek bersama A10 keluarga Harapan orang tua A11 terhadap diri subjek Penilaian subjek terhadap A12 pola asuh orang tuanya Pengalaman masa kecil yang masih diingat A13 b. Pengalaman Pengalaman masa-masa B1 hidup di sekolah subjek lingkungan sosial Relasi subjek dengan B2 teman-teman 38

Penilaian subjek terhadap sosok teman Aktivitas subjek bersama teman-teman Makna teman bagi subjek Keterbukaan subjek kepada teman-teman Dukungan teman-teman subjek Pengalaman yang masih diingat bersama teman B3 B4 B5 B6 B7 B8 c. Aktivitas subjek Aktivitas subjek sehari- C1 hari Sosok terdekat subjek C2, c3 sehari-hari Tempat paling nyaman C4 bagi subjek d. Riwayat self Awal mula subjek D1, d2 injury melakukan self injury Informasi tentang D3 39

perilaku self injury Alat yang digunakan D4 Perasaan setelah D5, d6, d7 melakukan self injury e. Sumber konflik Masalah penyebab E1 subjek subjek melakukan self injury f. Proses regulasi 1. Pemilihan situasi F1.1, F1.2, f1.3, emosi f1.4, f1.5, f1.6 2. Perubahan situasi F2.1, F2.2, F2.3 3. Pengalihan perhatian F3.1, F3.2, F3.3, F3.4 4. Perubahan kognitif F4.1, F4.2, F4.3, F4.4, F4.5, F4.6 5. Perubahan respon F5.1, F5.2 c. Observasi Selain itu peneliti juga akan menggunakan observasi untuk penelitian ini. Istilah observasi diturunkan dari bahasa latin yang berarti melihat dan memperhatikan. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara 40

akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, dan makna kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Penelitian ini menggunakan observasi berstruktur. Observasi berstruktur adalah observasi yang dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi (Sugiyono, 2007). 2. Alat Bantu Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa alat bantu dalam pengumpulan data untuk mempermudah peneliti dalam mendapatkan informasi serta agar memudahkan peneliti dalam menganalisis data tersebut. Berikut adalah alat bantu penelitian ini: a. Lembar Pernyataan (informed consent) Lembar pernyataan digunakan untuk meminta persetujuan subjek penelitian untuk menjadi subjek atau informan pada penelitian mengenai Gambaran Proses Regulasi Emosi Pada Pelaku Self Injury yang Memasuki Rentang Usia Remaja Akhir-Dewasa Awal. Lembar pernyataan ini digunakan pula agar subjek atau informan bersedia untuk membantu agar penelitian ini berjalan dengan lancar dan ketika dalam memberikan informasi, mereka tidak merasa dipaksa untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. b. Lembar Identitas Responden Lembar data ini berisi tentang data-data pribadi dari subjek atau responden. 41

c. Skala self injury Skala ini berisi pernyataan-pernyataan yang wajib diisi oleh calon subjek untuk menentukkan apakah subjek tersebut masuk ke dalam kategori self injury atau tidak. Skala ini dibuat berdasarkan kriteria umum self injury pada buku DSM-V. d. Pedoman Umum Wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang akan dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek (cheklist) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau dinyatakan (Poerwandari, 2007). Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam wawancara. e. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mempermudah proses observasi yang dilakukan. Observasi dilakukan seiring dengan berjalannya proses wawancara. Lembar observasi antara lain memuat tentang kondisi fisik subjek, ekspresi wajah subjek selama proses wawancara, respon tubuh subjek selama di wawancara, penampilan subjek berikut dengan atribut yang dikenakan, tanda-tanda tertentu pada tubuh subjek, serta hal-hal lain yang mungkin akan menjadi data tambahan untuk di analisis. f. Alat perekam dan alat tulis Dalam penelitian ini menggunakan alat bantu perekam Hal tersebut digunakan peneliti untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh informasi karena 42

peneliti tidak perlu mencatat semua informasi yang diberikan oleh subjek. Selain itu juga untuk mempermudah dalam analisis data selanjutnya. D. Teknik Analisis Data Data penelitian kualitatif tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak berupa narasi, cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis (gambar/foto) ataupun bentukbentuk non angka lainnya (Poerwandari, 2005). Dalam hasil penelitian ini, datadata yaitu hasil dari wawancara maupun lainnya yang disimpulkan berupa hasil deskriptif dari menganalisis setiap percakapan. Penelitian kualitatif tidak memiliki rumus atau aturan baku untuk mengolah dan menganalisis data. Oleh karena itu setelah dilakukan wawancara terhadap subjek, maka perlu mengikuti beberapa langkah analisis. Data hasil wawancara akan dianalisis denan cara : 1. Verbatim Verbatim merupakan tahap dimana peneliti menyalin hasil wawancara dari bentuk audio ke dalam bentuk tulisan kata demi kata/transkrip wawancara. Hal ini dilakukan sebagai tahap awal yang peneliti lakukan guna memudahkan proses selanjutnya. 2. Analisis Awal Peneliti memperhatikan apakah ada hal-hal yang terlewat, kurang jelas atau perlu digali lebih dalam. Bila ditemukan hal-hal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, maka peneliti kembali menghubungi responden dan meminta kesediaannya untuk diwawancarai kembali sampai data yang dibutuhkan sudah berhasil terkumpul seluruhnya. 43

3. Koding Koding yaitu membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh untuk mengorganisasikan dan mensistematisasi data secara lengkap dan detail, sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari (Poerwandari, 2005). Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca transkrip wawancara dan melakukan koding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan. 4. Menemukan Kata Kunci dan Tema Peneliti mencoba menemukan kata kunci dan tema yang diperoleh dari transkrip wawancara dengan subjek. Kemudian peneliti menyeleksi data yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. 5. Interpretasi Patton menjelaskan bahwa proses analisis dapat melibatkan konsep-konsep yang muncul dari jawaban atau kata-kata responden sendiri (indigenous concepts) maupun konsep-konsep yang dikembangkan atau dipilih peneliti untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis (sensitizing concepts). Interpretasi pemahaman teoritis adalah konteks paling konseptual dimana kerangka teoritis tertentu digunakan untuk memahami pernyataan-pernyataan yang ada (Poerwandari, 2005) 44

6. Kesimpulan Tahap terakhir adalah menarik kesimpulan mengenai hasil penelitian dan membuat diskusi tentang ghal tersebut serta mengajukan saran bagi penelitian selanjutnya. E. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kesepakatan antara peneliti dengan subjek penelitian. F. Keabsahan data Untuk menetapkan keabsahan data (trustworthiness) diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Menurut Moleong (2010) ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan ( dependability), dan kepastian (confirmability). 1. Kredibilitas (Validitas Internal) Kredibilitas atau derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari non kualitatif. Kriteria ini berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai; kedua, mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Penelitian kualitatif yang dilakukan oleh peneliti menggunakan teknik sebagai berikut: 45

1. Triangulasi Tujuan triangulasi ialah mengecek kebenaran data tertentu dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan, dan sering dengan menggunakan metode yang berlainan. Patton (dalam Poerwandari, 2001, h.109) membedakan triangulasi ke dalam empat macam, antara lain: triangulasi data, triangulasi metodologis, triangulasi peneliti, dan triangulasi teori. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam triangulasi, yaitu : 1) Triangulasi data, yaitu digunakannya variasi sumber data yang berbeda. 2) Triangulasi metodologis, yaitu digunakannya beberapa metode yang berbeda untuk meneliti suatu hal yang sama. 3) Triangulasi teori, yaitu digunakannya beberapa perspektif yang berbeda untuk menginterpretasi data yang sama. Data dari berbagai sumber berbeda, dengan teknik pengumpulan yang berbeda, dan pembahasan dari perspektif yang berbeda dapat digunakan untuk mengelaborasi dan memperkaya penelitian sehingga dapat menguatkan derajat manfaat studi pada situasi-situasi berbeda. 2. Kecukupan referensial Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan akan kebenaran data, dapat digunakan hasil rekaman tape atau video tape atau bahan dokumentasi. Beberapa informasi yang tidak direncanakan, kemudian disimpan dapat digunakan ketika mengadakan pengujian. 46

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Prosedur penelitian ini berisi mengenai tahap-tahap atau langkah-langkah dalam penelitian mengenai gambaran regulasi emosi pada pelaku self injury yang memasuki rentang usia remaja akhir-dewasa awal, yaitu: 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian sebelum pelaksanaan penelitian adalah dimulai dengan tahap awal menyusun rancangan penelitian yaitu meliputi penentuan tema/judul, tujuan penelitian, pendekatan penelitian, subjek penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, persiapan membuat pedoman (guide) alat pengumpulan data, pengolahan data, dan teknik analisis data. 2. Tahap pelaksanaan penelitian 1. Pertama peneliti melakukan good raport terhadap responden agar responden tidak canggung dalam memberikan informasi secara mendalam. 2. Lalu kemudian peneliti menjelaskan pada subjek mengenai tujuan dan topik penelitian. 3. Peneliti kemudian memberikan lembar pemberitahuan awal dan menjelaskan tujuan dari penelitian ini serta meminta kesediaan subjek untuk menjadi responden penelitian dan kesediaan subjek untuk diwawancarai. 4. Sebelum melakukan wawancara terhadap subjek, peneliti akan memberikan skala self injury kepada calon subjek untuk mengetahui karakteristiknya. 47

5. Kemudian peneliti akan membuat janji terlebih dahulu kepada subjek mengenai waktu dan tempat dilaksanakannya wawancara dengan cara menghubungi subjek melalui telephone atau sms. 6. Selanjutnya peneliti melaksanakan sesi wawancara dengan subjek. 7. Pada saat dilaksanakannya wawancara, peneliti juga akan melakukan observasi kepada subjek untuk memperoleh data tambahan yang akan bermanfaat bagi peneliti dalam melakukan analisis data. 8. Kemudian setelah melakukan wawancara dengan subjek, peneliti akan membuat verbatim dari hasil percakapan dengan subjek. 9. Jika verbatim sudah selesai dibuat, peneliti kemudian akan menganalisis hasil verbatim tersebut dengan cara membuat kode-kode tertentu pada tiap-tiap materi pembahasan 10. Setelah melakukan analisis data, peneliti akan menarik kesimpulan dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya. 48