PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CIBALIUNG JL. Raya Cimanggu- Cibaliung Km. 10 Desa Sukajadi Kab. Pandeglang Pos, 42285 KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS CIBALIUNG Nomor : /PKM-CBL/SK/ / 2016 TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA UPT PUSKESMAS CIBALIUNG Menimbang : a. bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu didukung oleh pelayanan obat yang baik; b. bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di Puskesmas Cibaliung diperlukan adanya kebijakan tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat Puskesmas; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, Perlumenetapkan Keputusan KepalaPuskesmas Cibaliung tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan Obat; Mengingat : 1. UU Nomor 36Tahun 2009, tentang Kesehatan; 2. Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian; 3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / Men.Kes/SK/II/ 2004 Tentang Kebijakan Puskesmas; 4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.922 tahun 2008 Tentang Obat dan Perbekalan Kesehatan; 5. Peraturan Menteri Kesehatan No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 6. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tetnag Pusat Kesehatan Masyarakat; 7. Permenkes Nomor 46 Tahun 2015 Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Prakitik Mandiri Dokter Gigi; MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS CIBALIUNG TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT Pertama : Penerapan Manajemen peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas sebagaimana terlampir dalam keputusan ini. Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat kesalahan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya. Ditetapkan Di : Cibaliung Pada Tanggal : 02 Januari 2016 Kepala UPT Puskesmas Cibaliung, M. A M S O R Lampiran 1: Keputusan Kepala Puskesmas Kabupaten Pandeglang Nomor : /PKM-CBL/SK/ / 2016 Tanggal : 02 Januari 2016 A. PERESEPAN a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi, dan praktisilainnya yang berijin kepada pengelola obat di Puskesmas untuk menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana komunikasi professional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional. Kriteriaresepyang tepat, aman dan rasional yaitu: 1. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya. 2. Tepat indikasi penyakit. 3. Tepat pemilihan obat. 4. Tepat dosis. 5. Tepat cara pemberian obat. 6. Tepat pasien. Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan Karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir. Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas.dalam resep untuk pasien rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas Cibaliung harus tercantum: 1. Tanggal penulisan resep. 2. Nama pasien. 3. Umur pasien. 4. Alamat pasien. 5. Diagnosis penyakit. 6. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat. 7. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral. 8. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom suntikan. 9. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep. 10. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimum. 11. Kode pasien Umum, Askes dan Askes PNS. b. Penyiapan Obat Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan: 1. Nama obat 2. Jenis dan bentuk sediaan obat 3. Nama dan umur pasien 4. Dosis 5. Cara pemakaian dan aturan pemberian 6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas 7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak tersedia 8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya 9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
c. Penyerahan Obat Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan: 1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep 2. Pemberian obat melalui loket 3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien 4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping obat kepada pasien atau keluarga pasien. B. PEMESANAN OBAT Sumber penyediaan obat di Puskesmas Galala berasal dari Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas Galala adalah obat obat yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas Cibaliung diajukan oleh Kepala Puskesmas Cibaliung kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Pandeglang dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit. Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas Cibaliung sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan Cibaliung. Kegiatan kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain: 1. Menentukan jenis permintaan obat a. Permintaan Rutin Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kota Pandeglang untuk Puskesmas Cibaliung. b. Permintaan Khusus Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila: kebutuhan meningkat terjadi kekosongan ada KLB atau Bencana 2. Menentukan jumlah permintaan obat Data yang diperlukan antara lain: a. Data pemakaian obat periode sebelumnya. b. Jumlah kunjungan resep. c. Jadwal distribusi obat dari Gudang Farmasi Kota Pandeglang. d. Sisa Stok. 3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara: Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada periode sebelumnya. SO = SK + SWK + SWT + SP Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
Permintaan = SO - SS Keterangan: SO SK SWK SWT SP SS = Stok Optimum = StokKerja (stokpadaperiodeberjalan) = Jumlah yang dibutuhkanpadawaktukekosonganobat = Jumlah yang dibutuhkanpadawaktutunggu (Lead Time) = StokPenyangga = SisaStok Stok Kerja Waktu Kekosongan WaktuTunggu StokPenyangga SisaStok Stok Optimum Pemakaian rata rata periodedistribusi. Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari. Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas. Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kunjungan, keterlambatan kedatangan obat. Besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan GudangFarmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas pada akhir periode distribusi. Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu agar tidak terjadi kekosongan. C. PENGELOLAAN OBAT Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan: 1. perencanaan dan permintaan, 2. penerimaan, 3. penyimpanan dan distribusi, 4. pencatatan dan pelaporan serta 5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.
Ditetapkan Di : Cibaliung Pada Tanggal : 02 Januari 2016 Kepala UPT Puskesmas Cibaliung M. A M S O R