BAB I PENDAHULUAN. merupakan anugerah terindah yang diberikan oleh Allah SWT kepada pasangan suami dan istri,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bersama selanjutnya disebut SKB 3 menteri. Menteri Pemberdayaan Perempuan,

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Tenaga kerja (man power) adalah penduduk yang sudah atau sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

Hak Anak. Pengarusutamaan Hak Anak

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. maka biaya ekonomi semakin tinggi yang tidak diikuti lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran agama Islam mengatur hubungan manusia dengan Sang. Penciptanya dan ada pula yang mengatur hubungan sesama manusia serta

pengadilan menganggap bahwa yang bersangkutan sudah meninggal.

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. pekerja atau buruh. Oleh karena itu seorang tenaga kerja sebagai subyek

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berkembang, dimana saat ini Indonesia mengerahkan segala

BAB 1 PENDAHULUAN. menegakkan rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan. perkembangan yang optimal. ASI juga mengandung zat zat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa balita merupakan masa yang tergolong rawan dalam pertumbuhan

SUSI RACHMAWATI F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memiliki fitrah untuk saling tertarik antara laki-laki dan

UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TENTANG MENYUSUI. Better Work Indonesia. Betterworkindo. Better Work Indonesia funded by :

BAB I PENDAHULUAN. untuk selamanya. Tetapi adakalanya karena sebab-sebab tertentu bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bekerja bukanlah suatu hal yang baru di kalangan masyarakat. Berbeda dari

BAB I PENDAHULUAN. wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian dalam Islam menjadi hal yang harus dipatuhi, hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tuntutan kebutuhan yang makin maju dan sejahtera, tuntutan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Makna dari mahar pernikahan yang kadang kala disebut dengan belis oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkawinan merupakan hubungan cinta, kasih sayang dan kesenangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

KEKUATAN MENGIKATNYA SURAT PENETAPAN PENGANGKATAN ANAK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA SKRIPSI

Menjadi manajer di rumah sendiri, jauh lebih terhormat

Bab 1. Pendahuluan. Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir,

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 25 juta di antaranya tergolong usia reproduksi (15-45 tahun). 1

BAB I PENDAHULUAN. suci atau jalinan ikatan yang hakiki antara pasangan suami istri. Hanya melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. mengikat maka Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kedudukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menuju zaman modern. Ziauddin Sardar menyebut zaman modern merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. An-nisa, ayat 13 surah Al Hujurat, ayat surah As-Syura, ayat 45 surah An Najm dan

BAB IV ANALISIS DATA

Bab 4. ASI Antara Hak Bayi dan Kewajiban Ibu. Pemberian ASI menurut Tinjauan Nilai Keagamaan di Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah makhluk sosial yang harus diakui keberadaanya, dalam membentuk keluarga, masyarakat dan negara. Anak juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut

Analisis Penggajian Pabrik Pupuk Petroganik di PT. Nito Nur Utama Tanggulangin Dalam Perspektif Prinsip Ekonomi Islam

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi

BAB II FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT DALAM PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA PEREMPUAN YANG BERKERJA DI MALAM HARI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan progam kesehatan. Pada saat ini AKI dan AKB di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan perusahaan yang tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan satuan sosial yang paling sederhana di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu ikatan yang sah untuk membina rumah tangga dan

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keberhasilan pembangunan bangsa. Ahmadi (2004:173) menyatakan

Dr. EVELINE P.N, Sp.A, IBCLC SATGAS ASI PP IDAI

BAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan segi biologis, sosiologis dan teologis.

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan usia muda merupakan perkawinan yang terjadi oleh pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. dimasuki oleh kaum wanita baik sebagai dokter, guru, pedagang, buruh, dan

BAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penopang ekonomi keluarga terpaksa menganggur. Oleh

1 Kompilasi Hukum Islam, Instruksi Presiden No. 154 Tahun Kompilasi Hukum Islam. Instruksi Presiden No. 154 Tahun 1991.

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan nikah yang mengandung banyak kemashlahatan yang. dianjurkan, maka perceraian hukumnya makruh. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

LEMAHNYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI BURUH WANITA Oleh: Annida Addiniaty *

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pergaulan dengan sesamanya (gregoriousness). Individu yang terhimpun dalam masyarakat (society) merupakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. untuk didengar. Kesejajaran kedudukan antara wanita dengan pria sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fitrah manusia adalah adanya perasaan saling suka antara lawan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan tersebut didasarkan pada Pasal 28 UUD 1945, beserta

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

2015 GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PADASUKA RW 06 DAN RW 12 KELURAHAN PADASUKA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. keduanya merupakan peran bagi pria, sementara bagi wanita akan menjadi

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PASCA PERCERAIAN ANTARA WANITA BEKERJA DAN WANITA TIDAK BEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari proses interaksi sosial. Soerjono Soekanto (1986) mengutip

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

PEMAHAMAN AKTIVIS PEREMPUAN DAN ANAK TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 46/PUU-VIII/2010 TENTANG STATUS ANAK LUAR KAWIN (STUDY DI MALANG)

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Ku anfusakum wa ahlikum naaro... Penggalan al-qur an surat at-

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda dari kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Yang berlandaskan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Luas wilayah seluruhnya yaitu 1.357,24 km 2. Puskesmas Urangagung adalah gedung Puskesmas Induk, Puskesmas

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah buah perkawinan, kedua orang tua yang telah memainkan peranannya dalam penciptaan ini dan harus berbagi dalam segala suka duka untuk membimbing anaknya. Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan oleh Allah SWT kepada pasangan suami dan istri, karena dengan adanya anak maka akan sempurna kebahagiaan dalam rumah tangga seseorang. Karena anak sebagai darah daging kedua orang tua merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ibunya. Anak mempunyai hak-hak yang merupakan kewajiban orang tuanya terutama oleh ibunya. Membesarkan anak adalah tugas kedua orang tua dan bukan hanya tugas ibu. Walaupun kebanyakan ibu merawat anaknya, dan melayani makanannya, kebersihannya dan sebagainya. Ayahnya tidak boleh berpangku tangan dalam usaha ini. Tidak benar bila pria menganggap perawatan anak hanyalah tugas kaum wanita dan ia tidak bertanggung jawab dalam hal ini. Tidak adil bila seorang ayah meninggalkan istri dan bayinya yang sedang menangis kemudian beristirahat di kamar lain. 1 Mengasuh anak hukumnya wajib, sebab mengabaikannya berarti menghadapkan anak kepada bahaya kebinasaan. Hadanah merupakan hak bagi anak, karena ia membutuhkan pengawasan penjagaan, pelaksanaan urusannya dan orang yang mendidiknya. Ibunyalah yang berkewajiban melakukan hadanah. Anak yang masih kecil memiliki hak hadanah. Karena itu, ibunya diharuskan melakukannya jika mereka membutuhkannya dan tidak ada orang lain yang 1 Slamet Abidin- Aminuddin, Fiqh Munakahat2 (Bandung: CV PUSTAKA SETIA), h. 168.

bisa melakukannya. Hal ini dimaksudkan agar hak anak atas pemeliharaan dan pendidikannya tidak tersia-siakan. 2 Dalam pandangan Hukum Islam Air Susu Ibu untuk selanjutnya disingkat ASI merupakan makanan terpenting yang tak tergantikan oleh apapun dan sumber kehidupan satu-satunya bagi bayi di bulan-bulan pertama usianya.susu terbaik untuk anak adalah ASI karena dengan menyusui terjadilah kontak cinta dan kasih sayang antara ibu dan anak.ibu adalah orang yang paling mampu memberikan cinta dan kehangatan yang sesungguhnya kepada anak dengan naluri keibuannya yang diberikan Allah kepadanya. 3 Dijelaskan oleh Ahmad Musthafa al-maraghiy, dalam kitab tafsirnya, para ahli hukum Islam (Islamic jurists) bersepakat bahwa menyusui dalam pandangan syara hukumnya wajib bagi seorang ibu kandung. Kelak sang ibu dimintai pertanggungjawaban (al-mas uliyyah) di hadapan Allah atas kehidupan anaknya. 4 Menjadi ibu adalah anugerah tersendiri bagi perempuan. Sebagai seorang ibu tentunya kita menginginkan yang terbaik untuk anak. Termasuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan dan memberikan ASI secara sempurna selama dua tahun.namun, sering kali aktifitas menyusui terhalang berbagai masalah ketika cuti melahirkan yang dimiliki sang ibu habis. Cuti melahirkan di Indonesia yang hanya 3 bulan, lalu apa yang terjadi saat ibu menyusui harus kembali bekerja. Fenomena yang terjadi pada masyarakat khususnya pada buruh perempuan pabrik rokok, banyak para buruh perempuan yang harus kembali bekerja saat masa cuti melahirkannya habis. Padahal para ibu-ibu muda ini masih harus menyusui bayinya secara intensif namun sudah harus 2 Slamet Abidin- Aminuddin, Fiqh Munakahat2 (Bandung: CV PUSTAKA SETIA), h.171-172. 3 Muhammad Wasfhi, Menggapai Keluarga Barokah, (Yogyakarta: Mitra Pustaka), 2005, h. 458. 4 Ahmad Mushthafa al-maraghiy, Tafsir al-maraghiy, Juz I,(Beirut: Dar Ihya at-turats al-arabiy,t.),h. 185, Terj. Marzuki Wahid Modul Dawrah Fiqh Perempuan hal 236

kembali bekerja di pabrik dari pagi hingga sore hari. Sehingga kebutuhan untuk menyusui bayinya terhalangoleh lama waktu bekerja sang ibu. Sehingga anak bayi para buruh pabrik ini tidak mendapatkan ASI secara maksimal karena ditinggal bekerja. Namun demikian di era sekarangperempuan bekerjaitu sudah menjadi salah satu pilar ekonomi keluarga yang lazim dilakukan oleh masyarakat modern contohnya menjadi pegawai, guru, karyawan, dosen bahkan buruh di pabrik-pabrik yang tersebar di kota-kota besar. Perempuan bekerja sekarang ini telah menjadi arus utama di banyak industri. Namun demikian pekerja perempuan masih sering dianggap sebagai bukan pencari nafkah utama karena menurut banyak orang selain banyak menyita waktu untuk bekerja, mereka juga masih harus mengurus kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan anaknya. Masyarakat berpandangan bahwa istri bekerja di luar rumah adalah keluar dari habitatnya, karena itu masyarakat memberikan label kepada istri sebagai Pencari nafkah tambahan. Kata tambahan pada awalnya dimaksud untuk membedakan tingkat kewajiban dan tanggung jawab nafkah utama dalam keluarga adalah suami, namun istilah tersebut menjadi kurang nyaman bagi istri yang bekerja dengan posisi dan penghasilan yang setara bahkan melebihi dari porsi dan penghasilan suaminya. Istilah inilah yang kemudian digugat oleh perempuan yang sadar gender, karena terkesan merendahkan perempuan. 5 Namun dalam prakteknya di masyarakat kedudukan wanita bekerja di Indonesia sangat lemah sehingga seorang ibu yang memiliki bayi dihadapkan pada pilihan yang sulit. Misalnya, pada keluarga yang memiliki penghasilan rendah, seorang ibu terpaksa harus bekerja lebih sehingga tidak mengurangi penghasilannya. Bahkan kadang kala ada ibu yang tidak mau 5 Mufidah, Psikologi Keluarga Islam berwawasan gender (Malang: UIN-Maliki press,2013), h. 131.

mengambil cutinya, karena takut penghasilannya berkurang, atau perusahaan menerapkan sanksi jika cuti terlalu lama terancam kehilangan pekerjaan. Faktor lain yang menghambat seorang ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya adalah disamping ibu yang bekerja secara fisik pasti akan lebih cepat lelah sehingga merasa tidak mempunyai tenaga lagi untuk menyusui, ditambah lagi ditempat kerja jarang tersedia tempat untuk memerah ASI yang memadai, oleh karenanya banyak karyawati atau ibu yang memerah ASI-nya dikamar mandi, yang tentunya agak kurang nyaman. 6 Pemberian ASI harus dilakukan secara eksklusif kepada bayi khusunya yang usianya masih dibawah 2 tahun, karena manfaat ASI yang begitu banyak bagi bayi maupun ibunya. Semua ibu pasti dapat menyusui anak bayinya namun pada kenyataannya yang terjadi di masyarakat saat ini, khususnya pada ibu-ibu muda yang bekerja di pabrik rokok. Kebanyakan dari mereka berhenti memberikan ASI karena terhalang pekerjaan dan para ibu muda ini banyak menghabiskan waktunya di tempat bekerja. Di pabrik rokok PT. Ongkowidjojo Malang adalah salah satu pabrik yang didominasi karyawan perempuan yang masih pasangan subur sehingga rata-rata merekamasih mengalami kehamilan, melahirkan dan menyusui. Dan mereka bekerja dari pagi sampai sore hari, sehingga tidak ada waktu untuk memenuhi kebutuhan menyusui anaknya. Mengapa peneliti tertarik mengambil studi kasus di pabrik ini padahal banyak pabrik rokok besar lainnya di daerah kota Malang, karena menurut peneliti pada Pabrik Rokok PT Ongkowidjojo Malang ini banyak buruh perempuan yang bekerja di pabrik ini, karena di dominasi 6 Diana Damayanti, Asyiknya Minum ASI Tips Nikmat Memberi ASI (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama2010) Hal9

pegawai kontrak yang rata-rata berusia muda dan masih banyak ibu menyusui. Berbeda halnya dengan pabrik lain, kebanyakan di pabrik rokok besar seperti Sampoerna, Bentoel dan Grendel banyak di dominasi buruh pabrik yang sudah tidak mengalami masa subur karena banyak pegawai tetap. Hal inilah yang menarik untuk dikaji dan diteliti di pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang karena didominasi oleh pekerja perempuan. Dan para buruh perempuan yang bekerja di pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang kebanyakan masih mengalami masa subur sehingga masih mengalami kehamilan, melahirkan dan menyusui. Fenomena ini yang mendorong peneliti untuk melakukan studi kasus pada ibu-ibu buruh pabrik rokok yang sedang menyusui dan bekerja di pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang jalan Mergosono no 63 Malang dengan menggunakan perspektif Fiqh 4 madzhab dan Undang-Undang No 13 tahun 2003 Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan yang berjudul Hak Menyusui Anak Bayi Bagi Buruh Perspektif Fiqh dan Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan (Studi kasus di Pabrik Rokok PT Ongkowidjojo Malang) B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka ada dua rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana pemahaman buruh pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang tentang hak menyusui bayi menurut perspektif Fiqh dan Undang-Undang No 13 tahun 2003 Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan? 2. Bagaimana kebijakan pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang terhadap hak menyusui anak bayi bagi buruhnya perspektif Undang-Undang No 13 tahun 2003 Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan? C. Batasan Masalah Agar kajian masalah tidak meluas, maka penulis membatasinya pada analisis menurut perspektif Fiqh empat Madzhab dan Undang-Undang no 13 tahun 2003 Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan pada pasal 81-83 tentang hak reproduksi, karena menyangkut pemberian ruang khusus untuk pekerja atau buruh perempuan yang sedang menyusui di pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang. D. Tujuan Penelitian Seiring dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pemahaman buruh pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang tentang hak menyusui bayi menurut perspektif Fiqh dan Undang-Undang No 13 tahun 2003 Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan. 2. Kebijakan pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang terhadap hak menyusui anak bayi bagi buruhnya perspektif Undang-Undang No 13 tahun 2003 Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan. E. Manfaat Penelitian Adapun kegunaan yang dapat diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan pemikiran di bidang hukum Islam, juga sebagai salah satu kontribusi pemikiran dalam bidang Hukum Keluarga. 2. Secara praktis dapat dijadikan salah satu referensi dan pertimbangan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait hak menyusui anak bayi para pekerja dan buruh perempuan di bidang industri. 3. Secara teoritis dapat menambah wawasan pengetahuan tentang hak menyusui anak bayi para pekerja dan buruh perempuan dan dapat memperkaya pengetahuan tentang hak menyusui anak bayi perspektif Fiqh dan Undang-Undang no 13 tahun 2003 Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan. F. Definisi Operasional Untuk mempermudah memahami penelitian skripsi yang dilakukan peneliti, maka perlu dijelaskan beberapa definisi operasional dalam penelitian ini yang berjudul Hak Menyusui Anak Bayi Bagi Buruh Perspektif Fiqh dan Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan (Studi kasus di Pabrik Rokok PT Ongkowidjojo Malang). 1. Fiqh dalam bahasa Arab adalah pemahaman yang mendalam terhadap suatu hal. Beberapa ulama memberikan penguraian bahwa arti fiqh secara terminologi yaitu suatu ilmu yang mendalami hukum Islam yang diperoleh melalui dalil Al-Quran dan sunnah. Selain itu fiqh merupakan ilmu yang juga membahas hukum syar iyyah dan hubungannya dengan kehidupan manusia sehari-hari baik itu dalam bidang ibadah maupun muamalah. 7 7 Kamus Besar Bahasa Indonesia Wikipedia.com diakses pada tanggal 30 Juli 2014

2. Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. 8 3. Air susu ibu (disingkat ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu ibu pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit. 9 4. Buruh, Pekerja, Tenaga Kerja atau Karyawan adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada Pemberi Kerja atau Pengusaha atau majikan. 10 5. Perspektif adalahsuatu media yang dimiliki seorang pribadi dan melalui media itu dia memandang satu obyek, karena medianya berbeda maka pandangannya juga berbeda dari yang lain. 11 Jadi bisa disimpulkan perspektif adalah sudut pandang kita melihat atau berpendapat terhadap suatu objek. G. Sistematika Pembahasan 8 Kamus Besar Bahasa Indonesia Wikipedia.com diakses pada tanggal 30 April 2014 9 Kamus Besar Bahasa Indonesia Wikipedia.com diakses pada tanggal 30 April 2014 10 Kamus Besar Bahasa Indonesia Wikipedia.com diakses pada tanggal 30 April 2014 11 Yahoo Answer https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100102015917aaklgmw Diakses pada tanggal 30 April 2014

Untuk lebih memudahkan pemahaman dalam penulisan skripsi ini, maka penulis membagi menjadi lima bab yang susunan operasionalnya berdasarkan sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I, berisi Pendahuluan yang memaparkan tentang: A) Latar belakang dari judul Hak Menyusui Anak Bayi Bagi Buruh Perspektif Fiqh dan Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus di Pabrik Rokok PT Ongkowidjojo Malang). B) Rumusan masalah yang ada dalam penelitian yaitu pertama, bagaimana pemahaman buruh pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang tentang hak menyusui bayi menurut perspektif Fiqh dan Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan dan kedua, bagaimana kebijakan pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang terhadap hak menyusui anak bayi bagi buruhnya perspektif Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan. C) Batasan masalah dalam penelitian agar pembahasan masalah tidak meluas maka peneliti memberikan batasan masalah hanya lingkup Fiqh 4 madzab dan Undang-Undnag No 13 thaun 2003 Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan pasal 81-83 D) Tujuan penelitian yaitu pertama, untuk mengetahui pemahaman buruh pabrik tentang hak menyusui bayi menurut perspektif Fiqh dan Undangundang dan yang kedua, untuk mengetahui kebijakan pabrik rokok PT Ongkowidjojo tentang hak menyusui menurut Undang-undang. E) Manfaat penelitian, agar pembaca mendapatkan manfaat setelah membaca penelitian ini baik dari segi praktis maupun teoritis. F) Definisi operasional untuk membantu para pembaca memahami kata kunci yang ada pada judul penelitian. G) Sistematika pembahasan untuk mengetahui garis besar isi dari penelitian. Bab II, berisi tentang penelitian terdahulu dan kajian teoritis yang meliputi: A) Pengertian ASI eksklusif dari pandangan kesehatan seperti apa. B) Kandungan ASI dari

pandangan kesehatan. C) Manfaat ASI dilihat dari dua aspek yaitu aspek medis dan psikologisnya. D) Hak anak dan kewajiban ibu dalam AL Quran. E) Hak menyusui menurut Fiqh Imam Madzhab yaitu dari imam 4 madzhab. F) Pengertian perusahaan atau pabrik dalam undang-undang ketenagakerjaan. G) Hak dan kewajiban perusahaan terhadap tenaga kerja dalam undang-undang. H) Pengertian tenaga kerja atau buruh dalam undang-undang. I) Macam-macam buruh di Indonesia. J) Hak dan kewajiban buruh terhadap perusahaan atau pabrik berdasarkan Undang-Undang No 13 tahun 2003 Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan. K) Dasar hukum pemberian ASI di tempat kerja berdasarkan Undang- Undang No 13 tahun 2003 Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan Bab III, tentang Metode Penelitian. Terdiri dari: A) Jenis penelitian yang menggunakan penelitian deskriptif. B) Pendekatan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. C) Lokasi penelitian yaitu berstudi kasus di pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang. D) Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. E) Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. F) Metode pengolahan data yang digunakan terbagi dalam 6 tahap yaitu mengedit data, mengklasifikasikan data, mencari kaitan antar kategori, memeriksa kembali dengan cermat data yang sudah diklasifikasikan, menganalisis data dan kemudian memberikan kesimpulan. Bab IV, tentang hasil penelitian dan pembahasan, berisi paparan data dan jawaban dari rumusan masalah yaitu pertama, tentang pemahaman buruh pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang tentang hak menyusui bayi menurut perspektif Fiqh dan Undang-Undang No 13 tahun 2003 Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan dan yang kedua, mengenai kebijakan pabrik rokok PT Ongkowidjojo Malang terhadap hak menyusui bayi bagi buruhnya perspektif Undang-Undang no 13 tahun 2003 Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan.

Bab V, tentang kesimpulan dan saran dari peneliti kepada pimpinan perusahaan, buruh, dan juga pemerintah mengenai judul Hak Menyusui Anak Bayi Bagi Buruh Perspektif Fiqh dan Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan (Studi kasus di Pabrik Rokok PT Ongkowidjojo Malang).