BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan kulit dan kelamin.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Gigi serta Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di tempat tinggal masing-masing subjek penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Semarang, pada bulan Juni 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Mata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Mata dan CDC RSUP dr. one group pretest and posttest design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup waktu penelitian adalah Oktober November 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Klinik dan Ilmu Penyakit Dalam. disetujuinya proposal sampai April 2016.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan. Desember 2013 di beberapa SMP yang ada di Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS. environment

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu farmakologi khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan rancangan cross-sectional atau potong lintang. Bertujuan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Puskesmas Ngesrep, Puskesmas Srondol,

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak. Padang Sari, Puskesmas Pudak Payung, dan RSUP Dr Kariadi Semarang.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Geriatri, Farmakologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang ilmu kesehatan masyarakat,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

BAB IV METODE. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Rehabilitasi Medik.

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya Fisiologi

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya sub bidang geriatri dan ilmu manajemen rumah sakit. Kariadi Semarang, Jawa Tengah. sampai jumlah sampel terpenuhi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan anak. Penelitian ini dilakukan di SMP N 5 Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, dan Geriatri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MA Husnul Khatimah Kelurahan Rowosari,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan Ilmu Anestesi. Waktu pengumpulan data dilakukan setelah proposal disetujui sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan kulit dan kelamin. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Tempat pengambilan sampel adalah Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang. 4.2.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah Maret-April 2016. 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian true experimental klinik dengan desain randomized pre and post test control design. R1 O1 X O2 S RA R2 O3 O4

Keterangan: Subjek = mahasiswa penderita akne vulgaris RA = randomisasi menjadi dua kelompok, yaitu: R1 = kelompok perilaku R2 = kelompok kontrol X = pemberian perlakuan pada subjek, yaitu: (1) pemberian tretinoin 0,025% + TSF 15 + sabun sulfur pada kelompok perlakuan, (2) pemberian tretinoin 0,025% + TSF 15 pada kelompok kontrol O 1,3 = pengukuran data awal penelitian (pre test) terhadap jumlah lesi total AV O 2,4 = pengukuran data akhir penelitian (post test) terhadap jumlah lesi total AV 4.4 Populasi dan Sampel 4.4.1 Populasi Target Populasi target dari penelitian ini adalah mahasiswi di kota Semarang. 4.4.2 Populasi Terjangkau Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

4.4.3 Sampel Sampel penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang yang memenuhi kriteria inklusi subjek penelitian. 4.4.3.1 Kriteria Inklusi 1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang 2. Perempuan usia antara 18-23 tahun 3. Menderita AV 4. Bersedia menandatangani informed consent 4.4.3.2 Kriteria Eksklusi 1. Menderita penyakit kulit di wajah, seperti dermatitis kontak, varicella, dan erupsi akneiformis. 2. Mendapatkan terapi AV topikal maupun sistemik pada saat penelitian dilakukan 3. Menderita AV yang alergi terhadap sabun sulfur 4.4.5 Cara Sampling Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. 4.4.6 Besar Sampel Besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus besar sampel menurut Lwangga dan Lemeshow (1991). Besar sampel setiap kelompok minimal adalah:

n1 = n2 = Z 1-α dengan konfiden interval 95% = 1,96 d = tingkatan ketepatan absolut = 0,2 (P1(1-P)+P2(1-P2)) = V = 0,18 Besar sampel menurut WHO dalam table 4(b) sample size for confidence level 95% didapatkan junlah n masing-masing kelompok adalah 18 sampel (Lwangga and Lameshow, 1991). Untuk mengantisipasi drop out, maka jumlah sampel ditambah 10% dengan rumus: n = n / (1-f) Keterangan: n = besar sampel yang dihitung f = perkiraan proporsi drop out n = 18/ (1-0,1) = 20 Besar sampel kelompok kontrol adalah (18+2) = 20 orang dan kelompok nonkontrol adalah (18+2)= 20 orang. 4.5 Variabel Penelitian 4.5.1 Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemakaian sabun sulfur.

4.5.2 Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah lesi total akne vulgaris. 4.5.3 Variabel Perancu Variabel perancu yang berpengaruh adalah genetik, diet, dan stress. 4.6 Definisi Operasional Tabel 4. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran No Variabel Definisi Operasional dan Cara Pengukuran Skala 1. Jumlah lesi Jumlah lesi total AV adalah jumlah komedo Rasio total akne tertutup (whiteheads), komedo terbuka vulgaris (blackheads), papul, pustul, dan nodul di wajah. Pemeriksaan jumlah lesi total AV dengan melakukan pemeriksaan fisik pada status dermatologis AV, lokasi di wajah, dan ujud kelainan kulit berupa komedo tertutup, komedo terbuka, papul, pustul, dan nodul. Pemeriksaan jumlah lesi AV, dilakukan oleh 2 orang dokter spesialis Kulit dan Kelamin, kemudian dinilai kesesuaiannya dengan Interclass Correlation Coefficient dan Koefisien Alpha. Cara menghitung jumlah lesi AV daerah wajah dibagi 5 area, yaitu (1) dahi, (2) pipi kiri, (3) dagu, (4) pipi kanan, (5) hidung dan mulut, dilakukan penghitungan secara manual jumlah komedo tertutup, komedo terbuka, papul, pustul, dan nodul semua area dimulai dari dahi, pipi kiri, dagu, pipi kanan, hidung dan mulut, kemudian dihitung jumlah total lesi AV.

2. Pemakaian sabun sulfur Pemberian sabun sulfur pada terapi AV standar tretinoin 0,025% dan TSF 15. Nilai ukur: - Ya - Tidak Nominal 4.7 Cara Pengumpulan Data 4.7.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapi standar AV (tretinoin 0,025% dan TSF 15) dan sabun sulfur. 4.7.2 Alat Alat yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: kamera Nikon L830 16MP. 4.7.3 Cara Kerja Pengumpulan data dimulai dengan memilih sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Subjek penelitian diberi penjelasan mengenai penelitian ini kemudian diminta kesediaannya untuk ikut serta dalam penelitian dengan menandatangani formulir informed consent. Bagi yang menolak memberikan persetujuan penelitian maka tidak diikutkan ke dalam penelitian.selanjutnya masing-masing subjek penelitian mengambil satu amplop sehingga secara acak subjek penelitian terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok non-kontrol.

Masing-masing subjek penelitian pada tiap kelompok dilakukan wawancara menggunakan kuesioner untuk data dasar. Setelah itu bagian wajah subjek penelitian (lima area wajah yang dilihat, yaitu (1) dahi, (2) pipi kiri, (3) dagu, (4) pipi kanan, (5) hidung dan mulut) difoto menggunakan kamera beresolusi tinggi lalu dihitung jumlah dan jenis akne vulgarisnya seperti dalam klasifikasi akne vulgaris menurut Lehmann (Tabel 3). Besar sampel setiap kelompok adalah 20 wanita penderita akne vulgris. Selanjutnya pada kelompok kontrol diberikan terapi standar akne vulgaris (tretinoin 0,025% untuk malam hari dan TSF 15 untuk pagi hari), sedangkan pada kelompok non-kontrol diberikan terapi standar akne vulgaris (tretinoin 0,025% untuk malam hari dan TSF 15 untuk pagi hari) dan sabun sulfur. Kemudian kedua kelompok diawasi selama satu bulan. Setelah satu bulan, bagian wajah (lima area wajah yang dilihat, yaitu (1) dahi, (2) pipi kiri, (3) dagu, (4) pipi kanan, (5) hidung dan mulut) masing-masing subjek penelitian difoto lagi untuk melihat keadaan dan menghitung jumlah lesi akne vulgarisnya sesuai klasifikasi akne vulgaris menurut Lehmann (Tabel 3). Kemudian dilakukan analisis data.

4.8 Alur Penelitian Pemilihan subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menandatangani informed consent Menghitung jumlah lesi dan mengklasifikasikan jenis akne vulgaris masing-masing subjek penelitian sebelum diberikan perlakuan Pemberian terapi tretinoin 0,025% dan TSF 15 pada kelompok kontrol Pemberian terapi tretinoin 0,025%, TSF 15, dan sabun sulfur pada kelompok nonkontrol Memantau subjek penelitian selama 1 bulan Memfoto dan mengklasifikasikan jenis akne vulgaris masing-masing subjek penelitian setelah 1 bulan Analisis data

4.9 Analisis Data Data yang diperoleh dari 2 kelompok sampel diolah dengan program komputer SPSS for Windowsdan dilihat distribusi datanya, normal atau tidak, dengan uji normalitas Shapiro Wilk. Analisis data ditampilkan rerata jumlah lesi AV awal (pre test), baik kelompok kontrol maupun kelompok non-kontrol, menggunakan uji bedaindependent t-test bila distribusi data normal dan homogen. Bila data tidak normal, maka akan dilakukan transformasi data. Bila hasilnya tetap tidak normal, maka akan dilanjutkan dengan uji beda Mann Whitney. Analisis data ditampilkan rerata jumlah lesi AV akhir (post test) pada kedua kelompok juga dianalisis menggunakan uji bedaindependent t-test bila distribusi data normal dan homogen dan bila data tidak normal, walaupun telah dilakukan transformasi menggunakan uji beda Mann Whitney. Perbedaan lesi total AV sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok nonkontrol dilakukan uji berpasangan Paired t-test bila distribusi data normal dan homogen. Bila tidak, perlu dilakukan transformasi data.hasil yang masih tidak normal dilakukan uji Wilcoxon. Selisih penurunan jumlah lesi antara kelompok kontrol dan kelompok nonkontrol dianalisis menggunakan uji bedaindependent t-test bila distribusi data normal dan homogen. Bila data tidak normal walaupun telah dilakukan transformasi, menggunakan uji bedamann Whitney.

4.10 Jadwal Penelitian Tabel 5. Jadwal Penelitian Jenis Kegiatan Penyusunan proposal Ujian proposal Pengambilan sampel Perlakuan Analisis data Ujian hasil Bulan Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni 4.11 Etika Penelitian Persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran FK Undip dan persetujuan dari Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang telah dimintakan. Seluruh biaya yang berhubungan dengan penelitian akan ditanggung peneliti. Persetujuan subjek penelitian akan diminta dalam bentuk informed consent tertulis. Subjek penelitian berhak menolak untuk diikutsertakan dalam penelitian tanpa ada konsekuensi apapun. Bagi yang bersedia mengikuti penelitian, maka identitas subjek penelitian akan dirahasiakan.