PELACAKAN DAN DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN VIDEO LANGSUNG PADA WEBCAM ABSTRAK ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Deteksi Wajah dengan Menggunakan Metode Viola-Jones

Prototype Pendeteksi Jumlah Orang Dalam Ruangan

DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA SEBAGAI PENDETEKSI JARI PADA VIRTUAL KEYPAD

APLIKASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEMBANDINGKAN CITRA DIGITAL UNTUK MEMPREDIKSI KETERHUBUNGANNYA

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

SISTEM PELACAKAN WAJAH METODE HAAR

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

BAB II LANDASAN TEORI

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

ANALISA DETEKSI KELOMPOK USIA DAN GENDER BERDASARKAN KONTUR WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

ESTIMASI FUNGSI SPASIAL PADA IDENTIFIKASI FITUR WAJAH

Sistem Deteksi Wajah Dengan Modifikasi Metode Viola Jones

Sistem Deteksi Wajah Pada Sistem Pengaman Lingkungan Berdasarkan Deteksi Obyek Bergerak Menggunakan Kamera

PERANCANGAN APLIKASI DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA-JONES

APLIKASI MENGHITUNG JUMLAH KENDARAAN RODA EMPAT MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA JONES PROPOSAL SKRIPSI

HUMAN COUNTER DENGAN METODE FACE DETECTION MENGGUNAKAN OPENCV PADA PLATFORM ANDROID TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

BAB 2 LANDASAN TEORI

REALISASI SISTEM DETEKSI RASA KANTUK BERDASARKAN DURASI KEDIPAN MATA SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES

Korelasi Jarak Wajah Terhadap Nilai Akurasi Pada Sistem Pengenalan Wajah Menggunakan Stereo Vision Camera

FACE TRACKING DAN DISTANCE ESTIMATION PADA REALTIME VIDEO MENGGUNAKAN 3D STEREO VISION CAMERA

SISTEM IDENTIFIKASI WAJAH MANUSIA BERDASARKAN GENDER DAN USIA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

DETEKSI WAJAH METODE VIOLA JONES PADA OPENCV MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PYTHON

Teknik face-detection yang akan digunakan adalah teknik yang

Implementasi Pengenalan Citra Wajah dengan Algoritma Eigenface pada Metode Principal Component Analysis (PCA)

pengambilan citra video, pemrosesan citra pada setiap frame,, pendeteksian objek

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Rancang Bangun Prototipe Aplikasi Pengenalan Wajah untuk Sistem Absensi Alternatif dengan Metode Haar Like Feature dan Eigenface

APLIKASI ANDROID DETEKSI MATA MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE VIOLA JONES PADA INTELLIGENT HOME SECURITY SKRIPSI

Sistem Pengenal Wajah Manusia untuk Personalisasi Perintah pada Robot

APLIKASI ABSENSI KULIAH BERBASIS IDENTIFIKASI WAJAH MENGGUNAKAN METODE GABOR WAVELET

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

Deteksi Jenis Kendaraan di Jalan Menggunakan OpenCV

BAB 1 PENDAHULUAN. keakuratan dari penglihatan mesin membuka bagian baru dari aplikasi komputer.

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan

TUGAS AKHIR FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE VIOLA & JONES

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI

PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang sangat populer saat ini. Dengan ilmu pengetahuan ini, teknologi di

PERANCANGAN SISTEM ROBOT MOBIL PENDETEKSI BOLA TENIS MEJA

IMPLEMENTASI FACE IDENTIFICATION DAN FACE RECOGNITION PADA KAMERA PENGAWAS SEBAGAI PENDETEKSI BAHAYA

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL (PROPOSAL SKRIPSI) diajukan oleh. NamaMhs NIM: XX.YY.ZZZ. Kepada

BAB 2 LANDASAN TEORI

DETEKSI WAJAH BERBASIS SEGMENTASI WARNA KULIT MENGGUNAKAN RUANG WARNA YCbCr & TEMPLATE MATCHING

Penjejakan Posisi Bola Pada Modul Phycore IMX31 Menggunakan Embedded OpenCV

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Implementasi Sistem Pendeteksi Gerakan dengan Motion Detection pada Kamera Video Menggunakan AForge.NET

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA. Sistem Identifikasi Teroris Dengan Pelacakan Dan Pengenalan Wajah

RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA

Deteksi Lokasi Bibir Otomatis Pada Citra Wajah Berbasis Ciri Bentuk dan Warna

PENGENDALI POINTER DENGAN GAZE TRACKING MENGGUNAKAN METODE HAAR CLASSIFIER SEBAGAI ALAT BANTU PRESENTASI (EYE POINTER)

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

Aplikasi Rekursifitas pada Algoritma Viola Jones

PENERAPAN GRABBER PADA OPTICAL FLOW UNTUK MENGGERAKKAN CURSOR MOUSE MENGGUNAKAN BOLPOIN

1. BAB I PENDAHULUAN

DETEKSI WAJAH UNTUK OBJEK 3D MENGGUNAKAN ANDROID

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE FISHERFACE BERBASIS OUTDOORVIDEO.

PENJEJAKAN POSISI BOLA PADA MODUL PHYCORE IMX31 MENGGUNAKAN EMBEDDED OPENCV

Penerapan Algoritma Particle Filter pada Face Tracking

PENGENALAN WAJAH DENGAN PERBANDINGAN HISTOGRAM

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PELACAKAN DAN DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN VIDEO LANGSUNG PADA WEBCAM Dhanar Intan Surya Saputra 1, Wahyu Septi Anjar 2, Kurnia Aswin Nuzul Ramadhan 3, Riki Aji Pamungkas 4 1234 Program Studi Teknik Informatika STMIK AMIKOM Purwokerto Email: dhanarsaputra@amikompurwokerto.ac.id 1, wsanjar321@gmail.com 2, kurnianuzul25@gmail.com 3, rikiaji.dewa1@gmail.com 4 ABSTRAK Dalam sebuah citra ataupun video terdapat banyak objek di dalamnya mulai dari benda hidup/mati serta objek lain yang ada di dalamnya. Dalam penelitian ini dilakukan pendeteksian wajah manusia melalui Video Langsung seperti video yang terdapat pada Webcam/CCTV menggunakan aplikasi berbasis Windows (MATLAB) sedangkan untuk metodenya sendiri menggunakan metode Viola-jones. Setelah dilakukan berbagi pengujian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi Deteksi Wajah yang bisa mendeteksi wajah lebih dari 9 orang dalam jarak 300 cm dan jarak terjauh yang dapat terdikteksi mencapai 600 cm pada pencahayaan yang bagus sedangkan untuk kondisi gelap hanya mampu pada jarak 100 cm dan penelitian ini belum dicoba pada CCTV karena keterbatasan perangkatnya. Kata Kunci: Deteksi Wajah, Video Langsung, Webcam ABSTRACT In an image or a video there are many objects in it ranging from objects on / off switch as well as other objects in it. In this research, human face detection via Live Video as the video contained in Webcam / CCTV using a Windows-based application (MATLAB), while for the method itself using the Viola-Jones. After sharing the test can be concluded that this study resulted in an application Face Detection can detect the faces of more than 9 people within 300 cm and the furthest distance that can terdikteksi reached 600 cm in good lighting while for dark conditions only able at a distance of 100 cm and this research has not been attempted on CCTV due to the limitations of the device. Keywords: Face Detection, Live Video, Webcam PENDAHULUAN Deteksi Wajah merupakan sistem pengenal wajah yang digunakan untuk sistem Biometrik. Deteksi Wajah dapat digunakan untuk pencarian wajah pada citra atau video online/offline sekalipun, pencariannya juga dalam berbagai bentuk, suku, ras, ekspresi, posisi (baik diam maupun bergerak) dan lain-lain. Pada penelitian ini 50

dikhususkan pada media Webcam dan CCTV saja, sebenarnya deteksi wajah bisa diimplementasikan pada berbagai perangkat yang menggunakaan kamera. Namun pada penelitian ini hanya berfokus pada Webcam dan CCTV karen di sekeliling kita paling banyak perangkat itu dan juga akan lebih bermanfaat jika penelitian ini diimplementasikan pada media tersebut. Misal pada CCTV bisa untuk mendeteksi wajah seseorang yang sedang melakukan tindak kejahatan dan dari hasil deteksi wajah tersebut bisa dianalisis identitas pelaku. Untuk pengujiannya sendiri masih menggunakan Webcam karena lebih fleksibel dan menggunakan Aplikasi MATLAB R2016a. METODE PENELITIAN A. Penelitian Sebelumnya Terdapat banyak sekali penelitian tentang Deteksi Wajah, seperti halnya pada penelitian yang dilakukan oleh Paul Viola dan Michael Jones menjelaskan kerangka deteksi wajah yang mampu memproses gambar yang sangat cepat saat mencapai tingkat deteksi tinggi. Penelitian ini menelurkan tiga kontribusi utama. Pertama adalah representasi gambar baru yang disebut "Gambar Integral" yang memungkinkan fitur yang digunakan sebagai detektor untuk dikomputasi dengan sangat cepat. Kedua adalah classifier sederhana dan efisien yang dibangun menggunakan algoritma pembelajaran AdaBoost untuk memilih sejumlah fitur visual kritis yang kecil dari satu set fitur potensial yang besar. Kontribusi ketiga adalah sebuah metode untuk menggabungkan pengklasifikasi dalam "cascade" yang memungkinkan daerah latar belakang gambar dengan cepat dibuang saat mengeluarkan beberapa komputasi dalam menentukan daerah wajah. Sistem deteksi wajah ini menghasilkan Seminar Nasional Science, Engineering and Technology 2012 TIF09-2 kinerja sebanding dengan sistem-sistem sebelumnya dan diimplementasikan pada desktop konvensional dengan hasil deteksi wajah yaitu 15 frame per detik. Sandy Prayogi, Eru Puspita dan Ronny Susetyoko membahas bagaimana sistem deteksi wajah memproses gambar dari obyek bergerak. 51

Pemrosesan gambar ini bertujuan untuk mencari wajah dari gambar obyek bergerak yang telah ditangkap, kemudian gambar tersebut diolah dengan memisahkan gambar dengan latar belakangnya, sehingga hanya bagian yang dianggap kulit yang ditampilkan sedangkan bagian yang bukan kulit akan dihitamkan. Untuk metode pencocokkan dengan template wajah yang disimpan ke dalam lima kelas dengan menggunakan metode euclidean distance. Nuppor M. Yawale pada penelitiannya membahas kerangka kerja umum untuk sistem pengenalan wajah, dan varian yang sering dihadapi oleh recognizer wajah. Hal ini juga membahas persyaratan sistem pengenalan wajah yang kuat berdasarkan segmentasi analog mata dan algoritma pengenalan berdasarkan ruang eigen yang telah dikembangkan. Kelebihan dari penelitian ini adalah tingkat keakuratannya bertambah menjadi 90%, sedangkan kelemahannya adalah kenaikan tingkat keakuratannya meskipun bertambah tetapi masih belum signifikan. Selain itu pengenalan wajah banyak digunakan untuk teknologi pengenalan biologi. Dibandingkan dengan metode identifikasi lain, jenis ini memiliki fitur pengenalan langsung, ramah dan nyaman. Sistem pengenalan wajah tertanam didasarkan pada platform LPC ARM 2148, menggunakan sistem operasi Windows, mendeteksi wajah dengan menggunakan fitur HAAR, dan kemudian mengenali wajah dengan menggunakan fitur LBP (Rao, et al., 2013). Kelebihan dari penelitian ini adalah dapat menyediakan keamanan yang lengkap untuk menjaga kantor, rumah, bank, dll. Kelemahan dari penelitian ini adalah masih belum diketahui secara lebih rinci seberapa akurat pengenalan wajah menggunakan metode ini. B. Landasan Teori a) Citra Digital Citra dapat dibagi menjadi 4 kelas, yaitu citra kontinu-kontinu, kontinu-diskret, diskret-kontinu, dan diskret-diskret. Deskripsi pertama menyatakan tingkat akurasi dari suatu titik pada bidang koordinat, sedangkan deskripsi kedua menyatakan tingkat keabuan atau warna 52

suatu citra. Kontinu dinyatakan dengan tingkat akurasi tidak berhingga, sedangkan diskret dinyatakan dengan tingkat akurasi berhingga. Berdasarkan tingkat pewarnaan, citra dapat dibagi menjadi dua kelas, yaitu citra monokrom atau hitam putih, yang merupakan citra satu kanal, dan citra multi-spektral atau multiwarna. Citra hitam putih menyajikan warna dengan nilai integer pada piksel yang menyatakan tingkat keabuan dari hitam ke putih, sedangkan pada citra multi-spektral, warna citra dinyatakan oleh tiga komponen warna, yaitu merah, hijau, dan biru (RGB), sehingga penyajian warnanya adalah berbentuk fungsi nilai tingkat warna, yang meliputi warnawarna: merah, hijau dan biru: {fmerah(x,y),fhijau(x,y),fbiru(x,y)} b) Image Processing Pengolahan citra (image processing) adalah teknik mengolah citra yang mentransformasikan citra masukan menjadi citra lain agar keluaran memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan kualitas citra masukan. Pengolahan citra sangat bermanfaat, diantaranya adalah untuk meningkatkan kualitas citra, menghilangkan cacat pada citra, mengidentifikasi objek, penggabungan dengan bagian citra yang lain. c) Deteksi Wajah Pendeteksian wajah (face detection) adalah salah satu tahap awal yang sangat penting dalam sistem pengenalan wajah (face recognition) yang digunakan dalam identifikasi biometrik. Deteksi wajah juga dapat digunakan untuk pencarian atau pengindeksan data wajah dari citra atau video yang berisi wajah dengan berbagai ukuran, posisi, dan latar belakang. d) Pengenalan Pola Pengenalan pola merupakan proses pengenalan suatu objek dengan menggunakan berbagai metode. Teknik pencocokan pola 53

adalah salah satu teknik dalam pengolahan citra digital yang berfungsi untuk mencocokkan tiap-tiap bagian dari suatu citra dengan citra yang menjadi acuan (template). Metode pencocokan pola adalah salah satu metode terapan dari teknik konvolusi. Teknik konvolusi pada penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan citra wajah masukan dengan citra wajah sumber acuan, hingga akan didapatkan nilai koefisien korelasi yang besarnya antara -1 dan +1. Saat nilai koefisien korelasi semakin mendekati +1, bisa dikatakan citra masukan semakin sama (mirip) dengan citra acuannya. Rumus yang digunakan adalah: r = M 1 i=0 M 1 N 1 (x ij x ) (y ij y ) i=0 j=0 N 1 M 1 N 1 (x ij x ) 2. (y ij y ) 2 j=0 i=0 j=0 Wajah merupakan organ tubuh yang memiliki ciri khas pada masing-masing orang, namun pada umumnya wajah memiliki mata, hidung dan mulut. Obyek itulah yang nantinya akan dideteksi sebagai satu kesatuan untuk menganalisa apakah itu bentuk wajah atau bukan. C. Metode Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode viola-jones untuk mendeteksi wajah pada webcam secara real-time atau live video. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa video langsung menggunakan webcam pada sebuah laptop. Penelitian ini menggunakan software pendukung yaitu MATLAB 2016a untuk melakukan deteksi wajah pada video langsung. Berikut ini merupakan proses skema proses deteksi wajah menggunakan metode Viola-jones: 54

Webcam Membaca video Fitur Haar Integral image Machine learning AdaBoost Wajah/Bukan Wajah Cascade classifier Gambar 1. Alur Kerja Sistem Langkah awal yang dilakukan pada metode deteksi wajah Violajones adalah membaca sample video pada webcam oleh MATLAB 2016a. Setelah itu dilakukan pembacaan fitur HAAR dengan bantuan fitur library yang sudah include pada MATLAB 2016a yaitu Haarcascade_frontalface_alt.mat yang berfungsi sebagai proses untuk memanggil beberapa fitur dalam suatu gambar. Fitur Haar adalah fitur yang digunakan dalam metode Viola-Jones yang dapat juga disebut fitur gelombang tunggal bujur sangkar (satu interval tinggi dan satu interval rendah), sedangkan untuk dua dimensi disebut sebagai satu terang dan satu gelap. Adanya fitur Haar ditentukan dengan cara mengurangi rata-rata pixel pada daerah gelap dari rata-rata pixel pada daerah terang. Jika nilai perbedaannya itu di atas nilai ambang atau treshold, maka dapat dikatakan bahwa fitur tersebut ada. Selanjutnya untuk menentukan ada atau tidaknya dari ratusan fitur Haar pada sebuah gambar dan pada skala yang berbeda secara efisien digunakan Integral Image. Nilai integral untuk masingmasing pixel adalah jumlah dari semua pixel-pixel dari atas sampai bawah. Dimulai dari kiri atas sampai kanan bawah, keseluruhan gambar itu dapat dijumlahkan dengan beberapa operasi bilangan bulat per pixel. Kemudian untuk memilih fitur Haar yang spesifik yang akan digunakan dan untuk mengatur nilai ambangnya (threshold) digunakan sebuah metode machine learning yang disebut AdaBoost. AdaBoost 55

menggabungkan banyak classifier lemah untuk membuat sebuah classifier kuat. Dengan menggabungkan beberapa AdaBoost classifier sebagai rangkaian filter yang cukup efisien untuk menggolongkan daerah image. Masing-masing filter adalah satu AdaBoost classifier terpisah yang terdiri classifier lemah atau satu filter Haar. Selama proses pemfilteran, bila ada salah satu filter gagal untuk melewatkan sebuah daerah gambar, maka daerah itu langsung digolongkan sebagai bukan wajah. Namun ketika filter melewatkan sebuah daerah gambar dan sampai melewati semua proses filter yang ada dalam rangkaian filter, maka daerah gambar tersebut digolongkan sebagai wajah. Tahap selanjutnya yaitu cascade. Urutan filter pada cascade ditentukan oleh bobot yang diberikan AdaBoost. Filter dengan bobot paling besar diletakkan pada proses pertama kali, bertujuan untuk menghapus daerah gambar bukan wajah secepat mungkin. Tahapan yang terakhir adalah menampilakan objek sampel gambar yang telah terdeteksi wajah ataupun bukan wajah, dengan memberi tanda bujur sangkar jika objek tersebut dianggap sebagai daerah wajah. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk hasil dari penelitian ini dilakukan beberapa aspek percobaan mulai dari jarak antara objek dengan webcam, pencahayaan, jumlah objek. Untuk jarak mulai dari 100 cm sampai dengan 600 cm sedangkan pencahayaan ada 3 aspek yaitu terang, redup dan gelap dan untuk jumlah objeknya yang diuji mulai dari 1 10 objek, pada penelitan ini hanya dicoba 10 objek. Setelah dilakukn pengujian maka menemukan hasil bahwa dengan jarak 100 200 cm dengan pencahayaan terang, redup, gelap dan jumlah objek 1, 2, 2 dengan hasil terdeteksi semua. Begitupula dengan jarak 100 400 cm dengan pencahayaan terang dan jumlah objek 10 dengan hasil terdeteksi, sedangkan untuk jarak 600 cm dengan pencahyaan terang dan jumlah objek 1 juga mendapatkan hasil terditeksi. Untuk hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 56

Jarak (cm) Tabel 1. Hasil Pengujian Aplikasi Jumlah Pencahayaan Citra Objek Hasil Terang 1 Berhasil 100-200 Redup 2 Berhasil Gelap 2 Berhasil 100-400 Terang 10 Berhasil 57

Tabel 1. Hasil Pengujian Aplikasi (lanjutan) Jarak (cm) Pencahayaan Jumlah Objek Citra Hasil 100-600 Terang 1 Berhasil KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bawha penggunaan video langsung dapat digunakan untuk mendeteksi dan menangkap objek wajah manusia yang dapat diimplementasikan ke dalam Webcam dengan menggunakan metode Viola-Jones. Metode ini memiliki kelebihan tepat dibandingkan metode deteksi wajah lainnya dengan tingkat akurasi 90,9%. Berdasarkan hasil tes, aplikasi ini dapat menangkap dan mendeteksi keberadaan objek wajah manusia sampai jarak maksimal 600 cm dengan banyaknya objek yang ditangkap lebih dari satu objek dalam kondisi pencahayaan yang terang, redup dan gelap. Namun hasil penelitian ini masih mempunyai kekurangan yaitu hanya bisa menangkap objek sampai jarak 600 cm saja. b. Saran Untuk pengembangan lebih lanjut diharapkan dapat melakukan pengujian pada jarak yang lebih jauh dengan objek yang lebih banyak serta dapat mengimplementasikanya pada CCTV. DAFTAR PUSTAKA Farida. (2014). Pengklasifikasian Gender Dengan Menentukan Titik-Titik Penting Pada Sistem Pengenalan Wajah Menggunakan Matlab 6.5. 58

Mulyawan, H., Samsono, M. Z. H., dan Setiawardhana. (2011). Identifikasi Dan Tracking Objek Berbasis Image Processing Secara Real Time. Parikesit, D. (2011). Analisis Deteksi Tepi Untuk Mengidentifikasi Pola Wajah Reviuw (Image Edge Detection Based Dan Morphology). Putro, M. D., Adji, T. B., dan Winduratna, B. (2012). Sistem Deteksi Wajah dengan Menggunakan Metode Viola-Jones. Prayogi, S., Puspita, E., dan Susetyoko, R. (2007). Sistem Deteksi Wajah Pada Sistem Pengaman Lingkungan Berdasarkan Deteki Obyek Bergerak Menggunakan Kamera, Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negri Surabaya, Surabaya. Viola, P., Jones, M. (2001). Rapid Object Detection Using A Boosted Cascade of Simple Features, IEEE Conference on Computer Vision and Pattern Recognition, Jauai, Hawaii. Wibowo, B. B., Hidayatno, A., dan Isnanto, R. R. (2016) Pengenalan Wajah Menggunakan Analisis Komponen Utama (Principal Components Analysis). Yawale, N. M. (2013). Face Detection and Recognition using Eigen Faces by using PCA, International Journal Computer Technology and Application, 4(1), pp. 126 129. 59