BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepribadian, kecerdasan dan memiliki akhlak mulia, serta keterampilan bahwa

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin maju ini teknologi serba modern dan canggih, banyak hal telah

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Pada perkembangan yang pesat ini telah membawa dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Ungkapan bahwa banyaknya pelajar yang tidak berpikir sering kita. yang diajarkan oleh guru mereka (Hassoubah, 2004:9).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi telah berkembang sangat cepat hingga

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB V PENUTUP. Pemberian telepon genggam oleh orang tua kepada anak di SDN. Ungaran 01 pada dasarnya sebagai alat komunikasi mereka untuk dapat

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU N o. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semakin canggih. Permainan yang dahulu tradisonal, kini sudah beralih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak

MAKALAH PENGARUH SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu pembelajaran interaktif dan lebih bermutu. Hal ini pun sejalan

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman,

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung, maka dapat dikemukakan beber apa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang positif untuk perkembagan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perlu berkomunikasi.perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas

chating, dan lain sebagainya melalui smartphone.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV DESKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Internet atau interconnection networking telah membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komputer sehingga orang tua juga merasa ingin memberikan pembelajaran kepada

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini seiring perkembangan zaman juga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keluarga (in formal), pendidikan di sekolah (formal) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan penggunaan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I. 1.1 Latar Belakang. untuk berinteraksi dengan individu lain, dan hal ini telah dimulai semenjak

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi. Hal itu juga membuat kemajuan yang cukup signifikan. pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk dioperasikan. Tak terkecuali anak-anak juga ikut merasakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang semakin modern ini, bentuk-bentuk komunikasi seringkali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ADIKSI ATAU KETERGANTUNGAN GADGET

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan sarana telekomunikasi yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Globalisasi merupakan suatu sifat yang tidak bisa dihindari dan di

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk

Seputar Dunia Anak : Teknologi Tablet Bagi Anak Usia Sekolah Oleh : Laili Dimyati, S.E, M.Si(Dosen Aktif STIE Lembah Dempo Pagaralam)

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GRIYA ILMU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KECANDUAN GADGET PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP. I. Data Pribadi : William Wiryawan Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 7 Desember 1990

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : FEBRYANA HANDITASERRA

( Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII SMP Negeri 12 Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan formal dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sekolah merupakan sarana untuk melaksanakan pendidikan. Kegiatan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pada bidang informasi dan teknologi. Kemajuan teknologi tentunya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif permanen dan menetap disebabkan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajarnya. Menurut Syah (2014: 91) Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan aspek kognitif. Belajar adalah proses perubahan yang terjadi dalam diri manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja, akan tetapi disebabkan karena berinteraksi dengan individu lainnya ataupun dengan lingkungannya dan menghasilkan pengalaman bagi individu tersebut. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) juga berusaha mendapatkan prestasi yang maksimal sehingga usaha belajarnya efektif. Setiap mahasiswa berharap mendapatkan prestasi belajar yang maksimal pada masing-masing mata kuliah, begitu pula seorang dosen dalam proses belajar mengajar dosen menginginkan agar mahasiswa paham dengan apa yang disampaikan sehingga mahasiswa akan mendapatkan prestasi yang bagus. Artinya mahasiswa diharapkan menerapkan belajar yang efektif sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan dalam proses belajar. Menurut Wiradi (2003 : 2) Banyak mahasiswa yang telah belajar dengan sangat giat tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena disamping kesanggupan untuk belajar, belajar giat dan tekun, diperlukan cara yang efektif yaitu satu bentuk usaha yang dilakukan oleh seseorang mahasiswa dalam usaha mencapai tujuan yang telah direncanakan. Dari proses belajar mengajar yang efektif maka apa yang seharusnya diketahui 1

2 oleh manusia serta dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan suatu evaluasi yang mampu menilai prestasi mahasiswa. Mata kuliah dalam kurikulum FKIP jurusan Pendidikan Akuntansi yang menunjang keahlian dalam aspek kognitif terutama keahlian berhitung adalah Dasar Akuntansi, Akuntansi Keuangan Menengah, Akuntansi Perhitungan Harga Pokok, dan Akuntansi Pengendalian Biaya. Mata kuliah Akuntansi Pengendalian Biaya adalah mata kuliah yang wajib ditempuh dan dapat diselesaikan di semester 5. Mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Akuntansi Pengendalian Biaya ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu pemahaman mengenai konsep biaya, manfaat biaya dan rekayasa informasi biaya, kemudian mahasiswa mampu menerapkan konsep biaya untuk tujuan yang benar beserta manfaatnya, memiliki bahasa berpikir secara ekonomis rasional, menguasai konsep manfaat informasi biaya agar memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi biaya yang sesuai dengan kebutuhan pemakai, namun setelah proses perkuliahan berlangsung banyak mahasiswa yang mendapatkan prestasi yang rendah dan banyak pula mahasiswa yang merevisi kembali mata kuliah tersebut. Hal tersebut menjadi sebuah indikator bahwa para mahasiswa mengalami kesulitan dalam belajar Akuntansi Pengendalian Biaya. Seperti diketahui, belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif permanen dan menetap disebabkan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajarnya. Proses belajar memang tidak dapat diamati secara total karena melibatkan aktivitas psikologi. Namun demikian, terdapat beberapa indikator pada individu yang dikatakan telah belajar. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuanya, pemahamanya, sikap, dan tingkahlaku, ketrampilannya, kecakapan dan kemampuanya, daya reaksinya, daya penerimaanya, dan aspek lain yang ada pada individu.

3 Kondisi yang berkembang saat ini, mahasiswa kurang memiliki kemauan untuk belajar dan kemauan untuk meraih keberhasilan atau prestasi belajar. Mahasiswa umumnya hanya belajar saat akan menghadapi suatu ujian hal ini dikarenakan kurang adanya pemahaman mahasiswa pada materi yang diajarkan dosennya di kelas. Cara belajar yang kurang sesuai dari yang diberikan saat proses pembelajaran berlangsung di kelas dan pada akhirnya berdampak pada rendahnya prestasi belajar mahasiswa. Tolak ukur prestasi belajar mahasiswa yang dilakukan oleh dosen bukan dari proses bagaimana materi itu disampaikan di kelas ataupun cara pemahaman mahasiswa, tetapi prestasi belajar mahasiswa hanya dilihat dari nilai tes mahasiswa. Saat mengikuti kuliah, mahasiswa diharapkan tidak hanya mendengarkan dan mencatat apa yang telah diberikan oleh dosen, tetapi juga harus dapat mengetahui mana yang perlu dicatat dan mana yang tidak perlu. Mahasiswa mempunyai hak untuk menanyakan kepada dosen apabila merasa kurang paham. Mahasiswa harus bersikap kritis dan tidak hanya datang, duduk dan diam. Belajar di perguruan tinggi sangat berbeda dengan belajar disekolah menengah, sebab tanggungjawab belajar hampir seluruhnya dipercayakan kepada mahasiswa. Melalui proses belajar yang efektif maka dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan. Fenomena yang menarik dewasa ini adalah pengaruh teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan suatu teknologi sangat berperan dalam proses pembelajaran. Teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Perkembangan teknologi ini ditandai dengan munculnya berbagai benda canggih seperti halnya smartphone (gadget), tablet, dan lainlain. Masyarakat harus bisa mengikuti arus perubahan karena tuntutan hidup. Sebagai contoh, saat ini hampir semua orang mempunyai smartphone. Media komunikasi tersebut banyak digunakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan karena dengan menggunakan smartphone ataupun gadget, orang dapat dengan mudah berkomunikasi tanpa batas wilayah, memperoleh pengetahuan dan informasi yang berada di sekitar kita, dan sebagainya.

4 Mahasiswa menggunakan Smartphone karena banyak alasan, seperti hanya ingin mengikuti trend, atau untuk menjadi lebih aktif di media sosial (facebook, twitter, blackberry messenger, dan lain-lain). Dengan menggunakan Smartphone, para mahasiswa dapat aktif di media sosial dengan mudah karena Smartphone memiliki banyak fitur yang memfasilitasi para penggunanya untuk terhubung dengan internet dengan lebih mudah kapan saja dan di mana saja. Smartphone adalah telepon yang memiliki kemampuan seperti komputer, biasanya memiliki layar yang besar dan sistem operasinya mampu menjalankan tujuan aplikasi-aplikasi yang telah disiapkan oleh system operasi yang tertanam pada smartphone tersebut. Contoh-contoh dari smartphone di antaranya adalah Iphone, Blackberry, Samsung, Xiaomi, Asus, serta merk-merk lain. Penggunaan smartphone berkembang dengan sangat pesat di Indonesia dan mampu mempengaruhi bidang kehidupan masyarakat yang lainnya menjadi lebih maju dan berkembang sehingga teknologi seakan-akan menjadi kunci dalam perkembangan berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat, tanpa menguasi teknologi tidak akan bisa maju atau berkembang. Salah satu bidang kehidupan yang terkena pengaruh besar dari perkembangan penggunaan teknologi khususnya smartphone adalah bidang pendidikan. Smartphone memberikan manfaat besar bagi dosen maupun mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas jika penggunaannya dilakukan secara tepat. Manfaat yang bisa dirasakan oleh dosen dan mahasiswa saat menggunakan smartphone dalam proses pembelajaran adalah kemudahan dalam mencari informasi atau materi-materi pembelajaran yang tidak terdapat dalam buku materi. Selain itu, smartphone bisa digunakan sebagai media pembelajaran, misalnya ada seorang dosen yang memberikan tugas kelompok kepada mahasiswa. Dosen tersebut memerintahkan mahasiswa untuk melakukan diskusi yang dimana pembicaraan mahasiswa pada tiap kelompok harus direkam dan dikumpulkan ke dosen yang bersangkutan melalui aplikasi WhatsApp. Sehingga dalam hal ini tanpa harus melakukan presentasi di depan kelas, dosen sudah bisa menilai tugas mahasiswa.

5 Dampak positif dari penggunaan smartphone adalah pertama smartphone dapat membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak. Fungsi adaptif adalah kemampuan seseorang untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Jika perkembangan zaman sekarang muncul smartphone, maka anak pun harus tahu cara menggunakannya. Kedua smartphone dapat menambah pengetahuan. Dengan menggunakan smartphone yang berteknologi canggih, anak-anak dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi mengenai tugas mereka di sekolah. Smartphone juga dapat memperluas jaringan persahabatan. Smartphone dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat dengan mudah dan cepat bergabung ke sosial media. Apalagi sekarang sosial media sudah sangat menjamur seperti Twitter, Facebook, Path, Instagram, Ask.fm, Tumblr dan lain-lain. Selanjutnya dapat mempermudah komunikasi. Smartphone merupakan salah satu alat yang memiliki tekonologi yang canggih. Jadi semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia. Kemudian yang terakhir adalah smartphone dapat membangun kreatifitas anak. Anak dapat berkreasi dengan membuat karya-karya dengan menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada dalam smartphone tersebut. Selain memiliki dampak positif, smartphone juga memiliki beberapa dampak negatif. Dampak negatif yang pertama adalah smartphone dapat mengganggu kesehatan. smartphone dapat mengaganggu kesehatan manusia karena efek radiasi dari smartphone tersebut. Terutama pada anak di bawah usia 4 tahun karena di usia ini, neuron saraf seorang anak sedang berkembang dan fungsi radiasi di smartphone bisa sedikit menghambat pertumbuhan neuron tersebut. Dampak negatif yang kedua adalah anak dapat mengalami penurunan konsentrasi. Smartphone memilki fitur-fitur yang canggih seperti kamera, video, games dan lain-lain. Fitur itu semua dapat mengganggu proses pembelajaran di sekolah. Misalnya ketika dosen menerangkan pelajaran di depan, mahasiswa malah bermain smartphone di belakang. Selain itu dapat mempengaruhi perilaku anak. Dengan kecanggihan yang diberikan oleh smartphone. Maka anak-anak dapat dengan mudah mendownload video-video

6 yang bukan tontonannya. Disinilah diperlukan peran orang tua untuk mengawasi tingkah anak dalam menggunakan smartphone. Seiring berkembangnya smartphone, ternyata situasi psikologi remaja juga mengalami reaksi yang beraneka macam Sebagai contoh adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP UMS. Ada dari mereka yang menggunakan smartphone untuk menambah nilai mata kuliah, juga ada yang justru membuat mahasiswa malas dan sering membuang waktu di depan smartphone. Ada beberapa mahasiswa yang lebih memilih memainkan smartphone (handphone) dibandingkan mengikuti proses belajar. Mahasiswa tidak fokus dan tidak konsentrasi dalam proses belajar. Terkadang mahasiswa lebih memilih memainkan smartphone yang mereka miliki ketika dosen sedang menjelaskan materi kuliah. Karena asyik dengan smartphone mahasiswa lupa akan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa yaitu belajar. Kegemaran memainkan smartphone dapat menyita waktu mahasiswa untuk belajar dan mengerjakan tugas. Dampak negatifnya lainnya adalah fenomena penggunaan smartphone sering kali membuat mahasiswa mengenyampingkan proses belajar, baik di rumah maupun sekolah. Perhatiannya tersedot pada fitur-fitur smartphone yang menarik, pada status dan komentar dari media sosial. Pengalihan perhatian model ini tentu saja mengganggu proses penyerapan informasi yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa. Kadang tidak jarang ditemui berita tentang mahasiswa yang tidur larut malam hanya untuk memenuhi rasa penasarannya di depan internet. Untuk itu, bagaimana cara agar mahasiswa bisa tetap bersemangat belajar dengan memanfaatkan smartphone yang dimilikinya. Sebenarnya, smartphone ini bisa menjadi modal bagi dosen dalam mengembangkan kreatifitasnya mengajar. Pola mengajar yang paling tepat bagi mahasiswa di era digital ini adalah dengan mengajaknya belajar dalam dunianya, yaitu dunia digital. Untuk itu, smartphone menjadi hal yang mudah untuk digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian dengan judul: Analisis Penggunaan Smartphone di

7 Lingkungan Kampus Terhadap Proses Belajar Mahasiswa dan Efektivitas Belajar Mata Kuliah Akuntansi Pengendalian Biaya pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP UMS Tahun Angkatan 2014. B. Identifikasi Masalah Kehidupan masyarakat dewasa ini sudah terbiasa dengan perangkat smartphone. Sebuah perangkat yang pada awalnya dibuat untuk memfasilitasi orang yang berkomunikasi secara bergerak, namun saat ini telah berkembang amat pesat menjadi perangkat cerdas, karena fungsi telepon semakin berkembang, tidak hanya untuk bertelepon sesuai fungsi awalnya, tapi juga memiliki fungsi hiburan. Smartphone saat ini bahkan bisa mengakses internet, di manapun, kapan pun. Namun patut disayangkan, walaupun perangkat ini sudah menjadi perangkat keseharian, namun masih ada kelompok-kelompok masyarakat dan lembaga yang belum bisa menerima perangkat ini sebagai konsekuensi kemajuan teknologi yang harus disikapi dengan penerimaan dan pendayagunaan cerdas. Saat ini jauh lebih mudah menemukan sekolah yang melarang penggunaan ponsel daripada sekolah yang mendayagunakan ponsel secara massif dalam pembelajaran. Fitur-fitur yang ada di dalam ponsel diperlakukan secara ambigu, sebagai musuh saat tak mampu menanganinya, dan sebagai sahabat manakala "menyenangkan". Alih-laih menjelaskan "kebingungan" ini dan bersama-sama mencari solusi bersama, pihak otoritas sekolah lebih mudah melakukan pelarangan. Padahal seandainya berkenan mengajak para mahasiswa untuk berpikir bersama-sama, bagaimana mendayagunakannya untuk pembelajaran, bukan tidak mungkin akan diketemukan cara-cara yang tepat guna, untuk menempatkan ponsel sebagai salah satu alat bantu belajar yang pokok. Kenyataannya dalam masyarakat seperti yang dilihat adalah dampak negatif yang disebabkan oleh smartphone dalam proses belajar mahasiswa memengaruhi beberapa perkembangan dan prestasi belajar anak, diantaranya: Penurunan konsentrasi belajar, lemah menganalisa permasalahan, malas

8 membaca, menurunnya kemampuan bersosialisasi, memberikan efek candu kepada pelajar, mempengaruhi gaya hidup pada pelajar, handphone dijadikan sarana berbuat curang, dan masih banyak lagi yang lain. Fasilitas yang telah diberikan dalam sebuah smartphone sebaiknya dipergunakan dengan sebaik mungkin dan sebagaimana mestinya. Telah dijelskan bahwa smartphone juga dapat menimbulkan dampak negatif, kita sebagai pengguna hendaknya dapat menggunakan teknologi ini dengan bijak agar tidak terkena dampak negatifnya. Penggunaan smartphone yang tidak sewajarnya dapat berpengaruh pada kesehatan. Misalkan penggunaan handphone yang terlalu lama. Karenanya, kita harus mempergunakan smartphone dengan cermat agar kiranya tidak berakibat buruk bagi kesehatan. C. Pembatasan Masalah Penelitian ini bermaksud membahas bagaimana pengaruh penggunaan smartphone di kalangan pelajar dalam batasan proses belajar agar dapat meningkatkan efektivitas belajar yang dicapai. Pelajar yang dimaksud adalah mahasiswa yang melaksanakan proses pembelajaran di kampus. Smartphone adalah sebuah perangkat elektronik kecil komunikasi yang memiliki fungsi khusus. Salah satu hal yang membedakan smartphone dengan perangkat elektronik lainnya unsur kebaruan. Artinya, dari hari ke hari smartphone selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia lebih praktis. Contoh dari smartphone diantaranya telepon pintar produk Iphone, Samsung, Xiaomi, Asus, dan merk-merk lain. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh yang signifikan penggunaan smartphone terhadap proses belajar mahasiswa?

9 2. Adakah pengaruh yang signifikan penggunaan smartphone terhadap efektivitas belajar mahasiswa? 3. Adakah hubungan yang signifikan antara proses belajar dan efektivitas belajar mahasiswa? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan diadakanya penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui pengaruh penggunaan smartphone terhadap proses belajar mahasiswa 2. Mengetahui pengaruh penggunaan smartphone terhadap efektivitas belajar mahasiswa. 3. Mengetahui hubungan antara proses belajar dan efektivitas belajar mahasiswa F. Manfaat Penlitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini nanti diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan di Indonesia b. Menambah pengetahuan penulis dan memberi informasi kepada para pembaca tentang alat komunikasi smartphone dan pengaruhnya dalam proses dan efektivitas belajar mahasiswa. c. Sebagai informasi dan bahan acuan bagi orang tua dan dosen agar memperhatikan mahasiswa dalam mempergunakan smartphone 2. Manfaat praktis Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, diantara lain: a. Manfaat Bagi mahasiswa 1) Mahasiswa lebih dapat memahami pembelajaran dengan wawasan dan referensi yang luas.

10 2) Dapat memperoleh pengetahuan yang luas dengan cepat dan tepat. Sebagai sarana pembelajaran yang baru dalam belajar. Sebagai alat komunikasi antara mahasiswa dan orangtua ataupun sebaliknya serta dapat memperluas komunikasi di belahan dunia lainya. b. Manfaat Bagi Dosen Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi dosen dalam penggunaan smartphone ini menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa dalam kaitannya dengan pencapaian efektivitas belajar dan pencapaian prsstasi mahasiswa. c. Manfaat Bagi Universitas Dapat meningkatkan mutu pendidikan keguruan pada universitas tersebut dengan meningkatnya prestasi mahasiswa tersebut. Berguna untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas perkuliahan khususnya pada mata kuliah Akuntansi Pengendalian Biaya. d. Manfaat Bagi Peneliti Berikutnya Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis.