BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. konsep yang dapat mengarahkan penulis dalam mengkaji permasalahan yang telah

dokumen-dokumen yang mirip
Kualitas Perangkat Lunak. Dasar Rekayasa Perangkat Lunak

BAB I PENDAHULUAN. nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan mottonya Melayani

Chapter 3 Software Quality Factors

BAB I PENDAHULUAN. maupun milik swasta, sudah tentu di dalamnya terdapat suatu sistem informasi Kebutuhan sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang

BAB I PENDAHULUAN. komputerisasi, baik sistem informasi manajemen maupun usaha-usaha yang

Manajemen kualitas proyek (Project Quality Management)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi meningkat dengan cepat.

KUALITAS PERANGKAT LUNAK. Ni Wayan Sumartini Saraswati

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. menemukan teori. Menurut Donald Ary, dkk (1982:96) Pengetahuan tentang

Testing dan Implementasi Sistem Informasi

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Abdul kadir ( 2003:202) perangkat lunak (software) yaitu:

BAB I. moderen. Banyak keputusan strategi yang bergantung kepada informasi. penting dalam suatu instasni sebagai media informasi.

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. sekumpulan perintah yang dijalankan (atau dieksekusi) oleh komputer. Software / 15 Maret 2010

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bukunya Rekayasa Perangkat Lunak, Al- Bahra Bin Ladjamudin (2006 :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bukunya Rekayasa Perangkat Lunak, Al- Bahra Bin Ladjamudin

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government), telah mendorong

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, penyelenggaraan fasilitas kelistrikan untuk umum dikelola

Chapter 2 What is Software Quality?

REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT WEB ENGINEERING. Defri Kurniawan M.Kom

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER. Chalifa Chazar Modul :

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang besar dalam kehidupan manusia, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan good

System Development Life Cycle [SDLC]

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut The Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. mulai mencoba mengenalkan konsep baru dalam pengelolaan urusan publik

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh semakin

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK

PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. program bukan pada unit organisasi semata dan memakai output measurement

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,

BAB II LANDASAN TEORI. mengidentifikasikan adanya lima perspektif kualitas yang biasa digunakan

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi tersebut yaitu dengan diselenggarakannya otonomi daerah.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya memerlukan aplikasi sistem. informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. Kualitas menurut Kristina Kundeliene diartikan sebagai suatu hal dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan keuangan adalah catatan informasi suatu entitas pada suatu periode

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan ekonomi untuk daerah maupun kebijakan ekonomi untuk pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dialami lulusan lulusan perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena adanya ketimpangan

BAB III METODE PENELITIAN

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal yang tabu pada zaman sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan salah satu

BAB I 1. PENDAHULUAN. dan efektifitas kerja. Perkembangan teknologi internet, sebagai contoh,

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Service menurut Gronroos (1990). A SERVICE IS AN ACTIVITY OR SERIES OF ACTIVITY OF MORE OR LESS INTANGIBLE

BAB II LANDASAN TEORI. Sebenarnya tidaklah mudah mendefinisikan kualitas secara tepat. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman serta pesatnya perkembangan teknologi

Pemodelan Berorientasi Objek

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. menilai kinerja (Mardiasmo,2009,h.121). program sampai dengan tahun berjalan dengan sasaran (target) kinerja 5 (lima)

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dengan penyusunan anggaran,

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

Materi 03. Sistem Kantor

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

Pertemuan 4 Manajemen Proyek (2) Rekayasa Perangkat Lunak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Jika diamati,

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. ( 1 st week)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat,

Nama : Rendi Setiawan Nim :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bougette (Perancis) yang berarti sebuah tas kecil. Menurut Bastian (2006:191),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20 Tahun Sistem

URGENSI MAINTAINABILITY DALAM SISTEM INFORMASI. Oleh : Jauhar Samudera Nayantakaningtyas (P ) Angkatan R50

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan suatu tinjauan terhadap teori, generalisasi dan konsep yang dapat mengarahkan penulis dalam mengkaji permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnnya. Adapun fungsi dari kajian pustaka adalah sebagai landasan teoritis dalam analisis temuan. Selain itu, tinjauan pustaka juga dapat diartikan sebagai suatu kajian terhadap studi terdahulu yang relevan dengan studi yang dilakukan beberapa penelitian yang telah dituangkan kedalam bentuk buku, dan dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari tinjauan kepustakaan yang berdasarkan pada beberapa sumber. 2.1.1. Variabel Independen (X) Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) 2.1.1.1. Teori Kualitas Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Banyak pakar dibidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. 12

13 Menurut The Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) yang dikemukakan oleh Harry B Santoso dan kawan-kawan dalam studi kasus-nya, kualitas ialah : "The degree to which a system, component or process meets customer or user needs or expectations". Dimana kualitas didefiniskan sebagai tingkat atau level bagaimana sebuah sistem, komponen, atau proses memenuhi requirements yang diminta pengguna, dan kebutuhan atau ekspektasi pengguna. Sedangkan The International Standards Organization (ISO) mendefinisikan kualitas sebagai: "the totality of features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy specified or implied needs." ISO menyoroti pada fitur-fitur dan karakteristik dari produk atau layanan dalam kemampuannya memenuhi kebutuhan yang ditentukan. Software pada saat ini menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia. software digunakan untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan keakuratan, ketepatan dan efisiensi waktu yang tinggi. 2.1.1.1.1. Faktor faktor yang mempengaruhi Kualitas McCall dan Cavano dalam buku Roger S.Pressman (2002:109), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Software terbagi menjadi tiga, yaitu : 1. Operasi produk (menggunakannya) 2. Revisi produk (mengubahnya)

14 3. Transisi produk (memodifikasinya untuk bekerja dalam lingkungan yang berbeda). Adapun hubungan antara faktor-faktor kualitas ( kerangka kerja ) dan aspekaspek lain dari proses rekayasa perangkat lunak adalah: Pertama, kerangka kerja memberikan suatu mekanisme untuk manajer proyek untuk mengenali kualitas-kualitas apa yang penting. Kualitas tersebut merupakan atribut perangkat lunak, sebagai tambahan untuk koreksi dan kinerja fungsionalnya, yang mempunyai implikasi daur hidup. kedua, kerangka kerja memberikan alat untuk menilai secara kuantitatif seberapa baik kemajuan pengembangan. ketiga, kerangka kerja memberikan interaksi yang lebih dalam pada software. 2.1.1.2. Kualitas Software (Perangkat Lunak) Kualitas Software adalah penyesuaian kebutuhan fungsional dan performa yang ditetapkan secara eksplisit, standar pengembangan yang terdokumentasi secara eksplisit dan karakteristik implisit yang diharapkan dari seluruh software yang dikembangkan secara profesional. Faktor yang mempengaruhi kualitas software terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Faktor yang dapat diukur secara langsung. 2. Faktor yang tidak dapat diukur secara langsung. Menurut McCall terdapat 3 aspek penting dari suatu produk software yaitu : 1. Karakteristik operasional. 2. Kemampuan perubahan ketika software sudah berjalan.

15 3. Kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan baru. Dalam penelitian ini penulis mengambil faktor kualitas dari Heweltt-Packard yang disingkat FURPS yaitu functionality, Usability, Reliability, Performance, Supportability. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat penjelasan ini : 1. Functionality, dinilai melalui evaluasi bentuk himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-fungsi yang disampaikan, dan keamanan keseluruhan sistem. 2. Usability, dinilai dengan mempertimbangkan faktor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi. 3. Reliability, dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, mean time between failure (MTBF), kemampuan untuk pulih dari kegagalan dan predik-tabilitas program. 4. Performance, diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon, konsumsi kode sumber, throughput, dan efisiensi. 5. Suportability, menggabungkan kemampuan untuk memperluas program (ekstensibilitas), kemampuan beradaptasi, dan kemampuan pelayanan (atributatribut ini mempresentasikan sutau teknologi yang lebih umummaintainability), serta testabilitas, kompatibilitas (kemampuan untuk mengumpulkan dan mengontrol elemen dari konfigurasi perangkat lunak, kecocokan di mana suatu sistem dapat dipasang, dan kecocokan di mana masalah dapat dilokalisasikan.

16 Perangkat lunak dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan sempurna memenuhi kriteria spesifik dari organisasi perusahaan yang membutuhkan. Hal ini sering di istilahkan sebagai pemenuhan terhadap User requirement (kebutuhan pengguna software yang telah terlebih dahulu didefinisikan secara jelas dan detail). Menurut Roger S. Pressman (2002:10), Software adalah perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan. Perangkat lunak merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya. perangkat lunak ini merupakan catatan bagi mesin komputer untuk menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya. 2.1.1.3. Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Pemerintah daerah memerlukan sistem yang dapat menghasilkan laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya secara lebih komprehensif yang meliputi informasi mengenai posisi keuangan daerah, kondisi kinerja keuangan, dan akuntabilitas pemerintah daerah. Sistem tersebut juga harus mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang disempurnakan dengan Permendagri no 59 Tahun 2007. Atas dasar tersebut diatas pemerintah daerah mengembangkan sebuah sistem informasi keuangan yang memiliki kekuatan fitur bukan hanya dari sisi kelengkapan fungsionalitasnya saja, namun juga memiliki kekuatan dalam hal proses intergrasi dengan sistem-sistem lainnya yang terkait.

17 Berdasarkan Modul Aplikasi dari Departemen Dalam Negri, Pengertian Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Yaitu : Aplikasi SIPKD merupakan aplikasi yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses-proses yang terjadi dalam pengelolaan keuangan daerah pada tingkat SKPD. Adapun fungsi aplikasi Sistem informasi pengelolaan keuangan daerah adalah sebagai berikut : 1. Membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan data keuangan daerah (Penganggaran, Perencanaan, Penatausahaan dan Pertanggungjawaban). 2. Menyusun Laporan Keuangan Lebih efisien dan akurat. 3. Menyimpan data keuangan untuk keperluan manajemen lainnya. 4. Menyajikan informasi yang akurat. Software Sistem Informsi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) merupakan software baru yang dimiliki oleh Pemkot Cimahi dimana Software Sistem Informsi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) difasilitasi dengan jaringan berbasis web. 2.1.2. Variabel Dependen (Y dan Z) 2.1.2.1. Pengertian Efektivitas Kerja (Y) Beranjak dari pengertian - pengertian dan keterangan - keterangan kualitas perangkat lunak diatas, kualitas perangkat lunak juga bisa meningkatkan efektifitas kerja pegawai dalam mencatat semua kegiatan-kegiatan operasional didalam

18 organisasi. Berikut ini pengertian efektifitas kerja menurut Sedarmayanti (1996:97) dalam jurnal Mhd. Faisal Amrin Siregar, Efektifitas adalah : Efektifitas berkaitan dengan pencapaian unjuk kerja yang maksimal dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Menurut Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2008:162), efektivitas adalah keterkaitan sejauhmana sasaran dapat dicapai atau target dapat direalisasikan. Berdasarkan pengertian menurut para pakar, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian efektivitas adalah pencapaian sasaran yang sesuai berdasarkan standar yang telah ditetapkan mengenai barang dan jasa yang sejalan dengan tujuan yang ditetapkan perusahaan/instansi. Menurut Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2008:158) bahwa dimensi efektivitas berkaitan dengan optimalisasi ketercapaian rencana (target) kerja, baik dilihat dari kualitas, kuantitas, durasi penyelesaian kerja, dan ketepatan pengalokasian sumber daya organisasi. 1. Kualitas Tingkat akurasi dan keahlian, prestasi dalam bekerja serta kesesuian kualitas pekerjaan yang berhasil diselesaikan dengan standar yang ditetapkan oleh instansi. 2. Kuantitas Tingkat kemampuan, pemahaman dan kesesuaian jumlah pekerjaan yang diselesaikan dengan standar yang ditetapkan instansi.

19 3. Durasi penyelesaian pekerjaan Ukuran efisiensi harus dinyatakan dalam bandingan, perbandingan antara pekerjaan yang dilakukan dengan output atau dengan waktu yang telah ditetapkan. 4. Ketepatan pengalokasian sumber daya Tingkat ketepatan pemerdayaan akan sumber daya yang tersedia sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk peningkatan produktivitas dan performa kerja yang optimal. 2.1.3. Kinerja Pegawai (Z) 2.1.3.1. Konsep Kinerja Konsep kinerja merujuk kepada tingkat pencapaian pegawai atau organisasi terhadap persyaratan pekerjaan. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005:9), kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dan kinerja juga merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan di konfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi yang dihubungkan dengan visi yang digunakan suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kegiatan operasional.

20 Berdasarkan pengertian diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu, yang di akibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi. 2.1.3.2. Kriteria Pengukuran Kinerja Aspek-aspek standar kinerja menurut A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2005:18-19) terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. 1. Aspek Kuantitatif meliputi : a. Proses kerja dan kondisi pekerjaan, b. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan perkerjaan, c. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan d. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja. 2. Aspek Kualitatif meliputi : a. Ketepatan dan kualitas pekerjaan, b. Tingkat kemampuan dalam bekerja, c. Kemampuan menganalisis data/informasi, Kemampuan/kegagalan menggunakan mesin/peralatan, dan d. Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen).

21 2.1.4. Teori Keterkaitan Antar Variabel Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) yang dipakai di Pemkot Cimahi saat ini bertujuan memberikan jawaban untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi instansi dalam meningkatkan efektivitas kerja serta kinerja para pegawai sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan oleh instansi. 2.1.4.1. Hubungan X dengan Y Wujud dari efektifitas pelaksanaan pekerjaan adalah timbulnya kemahiran kerja dan kuantitas serta kualitas hasil kerja. Suatu organisasi tidak akan mewujudkan efektivitas dalam mencapai tujuan bila tidak ditunjang dengan perlengkapan yang lengkap serta kemampuan dan ketrampilan dari pada pelaksanaan dalam mengorganisasikan Software SIPKD. bahwa : Menurut Handoko (1945) didalam jurnal Mochamad Wahyudi menjelaskan Efektivitas dapat dibatasi sebagai kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Definisi ini memandang efektivitas sebagai sebuah kemampuan unutk memilih tujuan dan alat selaras dengan tujuan yang akan dicapai. Jika alat yang dipilih sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka akan terjadi akselerasi pencapaian tujuan tersebut yang pada gilirannya akan terkait dengan efektivitas kerja seseorang. Oleh karena itu, tidak mungkin suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya bila tidak ditunjang oleh kualitas software yang baik dan SDM yang

22 berkualitas demi mewujudkan efektifitas kerja untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sehingga dibutuhkan suatu pemahaman mengenai software SIPKD untuk menjamin kepuasan pengguna (pegawai) dalam meningkatkan efektifitas kerja serta mampu menunjang keberhasilan software SIPKD dalam memberikan pelayanan dan informasi mengenai keuangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Kualitas Software SIPKD dengan Efektifitas Kerja. 2.1.4.2. Pengaruh X terhadap Z Sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak computer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Selain itu data juga memegang peran penting dalam sistem informasi dapat berupa formulir-formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya. Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) yang dipakai di Pemkot Cimahi bertujuan memberikan jawaban untuk mengatasi masalahmasalah yang dihadapi perusahaan dalam meningkatkan kinerja pegawai sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pengaruh antara variabel X yaitu Kualitas Software SIPKD dengan variabel Z yaitu Kinerja Pegawai, berdasarkan Jon Arvid Borretzen yaitu mengenai dampak dari penggunaan pemakai kualitas software terhadap kinerja. Penggunaan dalam pengembangan sebuah software/program aplikasi dapat mempengaruhi kinerja karena pengunaan software/program aplikasi merupakan perilaku dan aktivitas dalam pengembangan sebuah software/program aplikasi agar memiliki tujuan yang jelas dari software/program aplikasi tersebut.

23 2.1.4.3. Pengaruh Y terhadap Z Software SIPKD ini digunakan Pemkot Cimahi sebagai media untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai, dimana dengan penggunaan Software SIPKD ini maka akan meningkatkan pula kinerja pegawai dan tentunya berdampak kepada efektivitas. Didalam jurnal Hubungan Pengembangan Pegawai Dengan Efektivitas Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Barumun Kabupaten Tapanuli Selatan menurut Mhd. Faisal Amrin Siregar menulis bahwa : efektivitas kerja dalam suatu organisasi sangat diperlukan, sehingga dalam rangka mencapai tujuan-tujuan hasilnya akan relatif pula. Organisasi dapat mencapai tujuan secara efektif, apabila kinerja pegawai juga efektif. Dengan demikian penulis bisa menyimpulkan bahwa ada keterkaitan antara efektivitas dengan kinerja karena ketika pekerjaan yang telah ditetapkan tercapai maka dari itu pula tingkat kinerja pegawai pun meningkat. 2.2. Kerangka Pemikiran Pemerintah Kota Cimahi merupakan salah satu instansi pemerintahan yang telah menerapkan aturan akuntansi pemerintahan dalam menyusun laporan keuangannya. Pemerintah Kota Cimahi telah menerapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang telah diubah oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dalam menjalankan urusan kepermerintahannya. Suatu software digunakan untuk menyediakan informasi seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi organisasi. Kegiatan dari

24 software yaitu mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan guna mengoperasikan seluruh kegiatan dalam organisasi. Dalam rangka mewujudkan dan mengoptimalkan kinerja bagian Keuangan Setda pada Pemkot Cimahi terutama dalam Penganggaran, Perencanaan, Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Anggaran, Depdagri memfasilitasi sebuah software yaitu Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Berdasarkan Modul Aplikasi dari Departemen Dalam Negri, Pengertian Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Yaitu : SIPKD merupakan aplikasi yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses-proses yang terjadi dalam pengelolaan keuangan daerah pada tingkat SKPD. Adapun fungsi aplikasi Sistem informasi pengelolaan keuangan daerah adalah sebagai berikut :. 1. Membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah (Penganggaran, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pertanggungjawaban). 2. Menyusun Laporan Keuangan Lebih efisien dan akurat. 3. Menyimpan data keuangan untuk keperluan manajemen lainnya. 4. Menyajikan informasi yang akurat. Menurut McCall terdapat 3 aspek penting dari suatu produk software yaitu : 1. Karakteristik operasional. 2. Kemampuan perubahan ketika software sudah berjalan. 3. Kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan baru.

25 Dalam penelitian ini penulis mengambil faktor kualitas dari Heweltt-Packard yang disingkat FURPS yaitu functionality, Usability, Reliability, Performance, Supportability. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat penjelasan ini : 1) Functionality, dinilai melalui evaluasi bentuk himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-fungsi yang disampaikan, dan keamanan keseluruhan sistem. 2) Usability, dinilai dengan mempertimbangkan faktor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi. 3) Reliability, dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, mean time between failure (MTBF), kemampuan untuk pulih dari kegagalan dan predik-tabilitas program. 4) Performance, diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon, konsumsi kode sumber, throughput, dan efisiensi. 5) Suportability, menggabungkan kemampuan untuk memperluas program (ekstensibilitas), kemampuan beradaptasi, dan kemampuan pelayanan (atribut-atribut ini mempresentasikan sutau teknologi yang lebih umummaintainability), serta testabilitas, kompatibilitas (kemampuan untuk mengumpulkan dan mengontrol elemen dari konfigurasi perangkat lunak, kecocokan di mana suatu sistem dapat dipasang, dan kecocokan di mana masalah dapat dilokalisasikan. Software SIPKD ini digunakan Pemkot Cimahi sebagai media untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai, dimana dengan penggunaan Software

26 SIPKD ini maka akan meningkatkan kinerja pegawai dan tentunya berdampak kepada efektivitas. Adapun pengertian dari Efektivitas itu menurut Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2008:162), adalah : efektivitas adalah keterkaitan sejauhmana sasaran dapat dicapai atau target dapat direalisasikan. Pengertian kinerja Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005:9), yaitu: kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Aspek-aspek standar kinerja menurut A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2005:18-19) terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. 1. Aspek Kuantitatif meliputi : a. Proses kerja dan kondisi pekerjaan. b. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan perkerjaan. c. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan d. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja. 2. Aspek Kualitatif meliputi : a. Ketepatan dan kualitas pekerjaan. b. Tingkat kemampuan dalam bekerja. c. Kemampuan menganalisis data/informasi, Kemampuan/kegagalan menggunakan mesin/peralatan, dan d. Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen).

27 Perbandingan penelitian yang sedang dilakukan dengan penelitian sebelumnya digunakan sebagai tolak ukur dalam kajian penelitian. Dapat dilihat dari tabel perbandingan di bawah ini: Tabel. 2.1 Persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1 Analisis Hubungan Sistem Informasi Akademik Dan Kompetensi Teknis Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sistem nformasi akademik dengan efektivitas kerja karyawan Variabel yang diteliti adalah keterkaitan antara sistem informasi akademik terhadap efektivitas Penelitian bukan hanya mengenai efektivitas kerja melainkan juga mengenai kinerja karyawan 2 The Impact Of Component-Based development On Software Quality Attribues fucntionality, maintainability, usability, efficiency, realibility, portability kerja variabel yang diteliti adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas software Penelitian bukan hanya mengenai kualitas software melainkan juga mengenai efektivitas kerja dan kinerja pegawai Berdasarkan uraian dari kerangka pemikiran di atas dan teori yang terkait antara variabel X yaitu Software SIPKD dengan variabel Y yaitu Efektivitas Kerja dan variabel Z yaitu Kinerja Pegawai, maka dapat dirumuskan paradigma mengenai pengaruh Software SIPKD berdampak terhadap Efektivitas Kerja dan Kinerja Pegawai pada Pemkot Cimahi, seperti yang terlihat dalam gambar berikut :

28 Kualitas Software (X) Indikator dari kualitas software adalah sebagai berikut : 1. Functionality (Sesuai dengan fungsinya) 2. Usability (kegunaan) 3. Realibility (keandalan) 4. Performance (kecepatan pemrosesan) 5. Supporbility (pendukung) Hewleet-Packard dalam Ayuliana (2009) Efektivitas Kerja (Y) Indikator dari efektivitas kerja adalah sebagai berikut : 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Durasi penyelesaian pekerjaan 4. Ketepatan pengalokasian sumber daya Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2008:158) Mochamad Wahyudi Jon Arvid Borretzen Mhd. Faisal Amrin siregar Kinerja Pegawai (Z) Indikator dari kinerja pegawai adalah sebagai berikut : 1. Aspek Kuantitatif meliputi : a. Proses kerja dan kondisi pekerjaan. b. Waktu yang dipergunakan atau lamanya.melaksanakan perkerjaan c. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan d. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja. 2. Aspek Kualitatif meliputi : a. Ketepatan dan kualitas pekerjaan. b. Tingkat kemampuan dalam bekerja. c. Kemampuan menganalisis data/informasi,kemampun /kegagalan menggunakan mesin/peralatan, dan d. Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen). A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2005:18-19) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

29 2.3. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya. Hal ini menurut Umi Narimawati (2008:73), mengemukakan bahwa hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya. Oleh karena itu, hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori dari suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya. Melihat penjelasan tersebut, maka dapa dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Kualitas Software Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Dalam Menciptakan efektivitas Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pemkot Cimahi.