LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. ( ) {, isyarat masukan; dan. =, dengan adalah frekuensi isyarat pembawa. Gambar 2.1. On-Off Shift Keying (OOK).

BAB IV HASIL PENGUJIAN ALAT DAN ANALISISNYA

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Tampilan Awal Simulator Modulasi Digital. Gambar 3.2. Tampilan Menu Utama Simulator Modulasi Digital.

SIMULATOR MODULASI DAN DEMODULASI DIGITAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB. oleh Elisabeth Cesara Aprilia NIM :

Sistem Telekomunikasi

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 6 Modulasi Digital

Modulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

TEKNIK MODULASI DIGITAL LINEAR

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Modulasi Digital: PSK dan ASK

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

Praktikum Sistem Komunikasi

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

DAFTAR ISI. HALAMAN DEPAN... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

BAB II LANDASAN TEORI

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

A SIMULATION TO GENERATE BPSK AND QPSK SIGNALS

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

LOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T

TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA

Modulasi Digital. Dr. Risanuri Hidayat

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM. menjadi tiga bit (tribit) serial yang diumpankan ke pembelah bit (bit splitter)

PENGKODEAN DATA Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

BAB IV SIMULASI DAN UNJUK KERJA MODULASI WIMAX

Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop

TUGAS KOMUMIKASI DIGITAL. Modulasi Phase Shift Keying

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

ANALISIS KINERJA MODULASI ASK PADA KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE (AWGN)

KATA PENGANTAR. Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan maupun kepada semua pembaca.

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Pembuatan Modul Praktikum Teknik Modulasi Digital FSK, BPSK Dan QPSK Dengan Menggunakan Software

Amplitude Shift Keying

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

SIMULASI ESTIMASI FREKUENSI UNTUK QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION MENGGUNAKAN DUA SAMPEL TERDEKAT

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA MODEM

William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Edisi ke 7. Bab 5 Teknik Sinyal Encoding

Teknik Telekomunikasi

Jaringan Komputer Data Encoding Data Enc

Komunikasi Data. Bab 5. Data Encoding. Bab 5. Data Encoding 1/46

KINERJA MODULASI DIGITAL DENGAN METODE PSK (PHASE SHIFT KEYING)

BAB II LANDASAN TEORI

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

KLASIFIKASI MODULASI DIGITAL MENGGUNAKAN KOMBINASI TEKNIK FUZZY CLUSTERING DAN TEMPLATE MATCHING SEBAGAI PENGENALAN POLA

KLASIFIKASI MODULASI DIGITAL MENGGUNAKAN KOMBINASI TEKNIK FUZZY CLUSTERING DAN TEMPLATE MATCHING SEBAGAI PENGENALAN POLA

Teknik Encoding. Data digital, sinyal digital Data analog, sinyal digital Data digital, sinyal analog Data analog, sinyal analog

MODUL MODULATOR-DEMODULATOR BINARY PHASE SHIFT KEYING (BPSK) MENGGUNAKAN METODE COSTAS LOOP

Wireless Fundamentals

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 4 ET 3200

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

BAB II DASAR TEORI. Modulasi dapat didefinisikan sebagai proses pengubahan parameter dari

PENERAPAN JENIS TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA. Jurnal diajukan untuk memenuhi nilai tugas komunikasi data

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TABEL... xi

Rijal Fadilah. Transmisi Data

5 Modulasi Digital 2 (Modulasi Sinyal Pembawa)

Teknik Komunikasi Data

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu media transmisi (Forouzan, 2007). transmitter, transmission system, receiver, dan media

Chapter 2 DATA COMMUNICATION AND

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang

PERBANDINGAN KINERJA KODE REED-SOLOMON

BAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC

DAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...

Spektrum dan Domain Sinyal

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

PERANCANGAN SIMULATOR MODULASI DAN DEMODULASI ASK DAN FSK MENGGUNAKAN LABVIEW

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

TEKNIK PENGKODEAN SINYAL

IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T

Jurnal JARTEL (ISSN (print): ISSN (online): ) Vol: 3, Nomor: 2, November 2016

Perancangan Modulator dan Demodulator pada DPSK

Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer pada Kanal Flat Fading

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

Pertemuan 7 Deteksi Koheren dan Deteksi non-koheren Sinyal Bandpass

SIMULASI TEKNIK MODULASI OFDM QPSK DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB II NOISE. Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim

Transkripsi:

LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT Simulator modulasi digital menggunakan perangkat lunak Matlab ini akan menampilkan hasil proses modulasi dan demodulasi, mulai dari isyarat masukan, isyarat pembawa, isyarat termodulasi, dan isyarat terdemodulasi. Secara umum, tampilan simulator modulasi digital ini dibagi menjadi 10 bagian, yaitu menu utama dan 8 jenis modulasi yang terpisah tiap GUI-nya. Cara pengoperasian simulator modulasi digital ini adalah menekan tombol start. Kemudian masuk ke menu utama, yang di dalamnya terdapat 8 jenis modulasi yang dibagi dalam 4 jenis yaitu Amplitude Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK), Phase Shift Keying (PSK), dan Quadrature Amplitude Modulation (QAM) seperti terlihat dalam Gambar 2. Gambar 1. Tampilan Awal Simulator Modulasi Digital. Gambar 2. Tampilan Menu Utama Simulator Modulasi Digital. 44

45 1. Simulator Modulasi BASK (Binary Amplitude Shift Keying) Gambar 3. Tampilan Simulator Modulasi BASK. Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi BASK pada Gambar 3 dapat dijelaskan sebagai berikut. Menentukan isyarat masukan (deretan bit). Parameter untuk isyarat pembawa. Frekuensi isyarat pembawa. Amplitudo isyarat pembawa. o Amplitudo isyarat pembawa untuk biner 1 ; o Amplitudo isyarat pembawa untuk biner 0. Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second). 1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz; 10 bps untuk frekuensi 10Hz 100Hz; 100 bps untuk frekuensi 100Hz 1000Hz; 1000 bps untuk frekuensi 1000Hz 10000Hz.

46 Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi. Isyarat digital masukan. Isyarat pembawa. o Isyarat pembawa untuk biner 1 ; o Isyarat pembawa untuk biner 0. Isyarat termodulasi BASK. Isyarat terdemodulasi BASK. Nilai patokan tapis untuk melakukan proses demodulasi Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi. Modulasi BASK merupakan teknik modulasi digital dengan isyarat masukan berupa deretan bit yang dimodulasikan dengan isyarat pembawa yang memiliki nilai amplitudo berbeda. Isyarat termodulasi BASK direpresentasikan dengan 2 amplitudo. Bila masukan bernilai high ( 1 ) digambarkan dengan amplitudo yang lebih besar sedangkan saat masukan bernilai low ( 0 ) digambarkan dengan amplitudo yang lebih kecil, seperti terlihat pada Gambar 4. 6 4 Sinyal Termodulasi BASK Isyarat Termodulasi BASK Isyarat Masukan 2 Amplitudo (Volt) 0-2 -4-6 0 1 2 3 4 5 6 Time (Second) Gambar 4. Isyarat Termodulasi BASK.

47 Tahap tahap untuk menggunakan simulator modulasi digital pada Gambar 3 adalah sebagai berikut. 1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian. Apabila belum diberi masukan,ketika tombol PROSES ditekan akan tertampil pesan kesalahan. 2. Pada bagian, menentukan masukan nilai frekuensi isyarat pembawa yang diinginkan, kemudian amplitudo isyarat pembawanya. Nilai amplitudo isyarat pembawa untuk biner 1 harus lebih besar daripada amplitudo isyarat pembawa biner 0, agar dapat dilihat dengan jelas hasil proses modulasi BASK. Apabila nilai amplitudo isyarat pembawa untuk biner 0 lebih besar daripada amplitudo isyarat pembawa biner 1, maka akan tertampil pesan error. 3. Pada bagian, data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Kemudian pada bagian, isyarat yang ingin ditampilkan dipilih. 4. Setelah bagian,, dan lengkap, tombol PROSES ditekan untuk melakukan proses simulasi. 5. Untuk melakukan proses demodulasi, beri nilai patokan tapis pada bagian. Nilai patokan untuk melakukan proses demodulasi dengan sempurna adalah lebih besar daripada nilai amplitudo bit 1 dan maksimal kurang dari jumlah amplitudo bit 1 dan bit 0. Apabila nilai patokan kurang dari nilai amplitudo bit 1 maka isyarat terdemodulasinya akan terdeteksi sebagai bit 1 semua. Sedangkan apabila nilai patokan lebih dari jumlah amplitudo bit 1 dan bit 0, isyarat terdemodulasinya akan terdeteksi sebagai bit 0 semua.

48 2 Simulator Modulasi OOK (On-Off Shift Keying) Gambar 5. Tampilan Simulator Modulasi OOK. Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi OOK pada Gambar 5 dapat dijelaskan sebagai berikut. Menentukan isyarat masukan (deretan bit). Parameter untuk isyarat pembawa. Frekuensi isyarat pembawa; Amplitudo isyarat pembawa. Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second). 1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz; 10 bps untuk frekuensi 10Hz 100Hz; 100 bps untuk frekuensi 100Hz 1000Hz; 1000 bps untuk frekuensi 1000Hz 10000Hz. Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi. Isyarat digital masukan;

49 Isyarat pembawa; Isyarat termodulasi OOK. Isyarat terdemodulasi OOK. Nilai patokan tapis untuk melakukan proses demodulasi. Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi. Modulasi OOK merupakan teknik modulasi dengan isyarat termodulasinya direpresentasikan dengan 2 kondisi. Saat isyarat masukan bernilai 1 direpresentasikan dengan status ON (ada gelombang pembawa) dan biner 0 direpresentasikan dengan status OFF (tidak ada gelombang pembawa) seperti terlihat dalam Gambar 6. Tahap tahap untuk menggunakan simulator modulasi OOK pada Gambar 5 adalah sebagai berikut. 1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian. Apabila belum diberi masukan,ketika tombol PROSES ditekan akan tertampil pesan kesalahan. 2. Pada bagian, menentukan masukan nilai frekuensi isyarat pembawa yang diinginkan, kemudian amplitudo isyarat. 3. Pada bagian, memilih data rate isyarat yang diinginkan. Kemudian pada bagian pilih isyarat yang ingin ditampilkan. 4. Setelah bagian,, dan lengkap, tombol PROSES dtekan untuk melakukan proses simulasi. 5. Untuk melakukan proses demodulasi, nilai patokan tapis pada bagian. Nilai patokan untuk melakukan proses demodulasi dengan sempurna adalah kurang dari dua kali nilai amplitudo isyarat pembawa atau lebih dari 0. Karena sistem modulasi OOK seperti saklar apabila amplitudo tapis kurang dari 0 isyarat terdemodulasinya akan terdeteksi sebagai bit 1 semua. Sedangkan apabila nilai amplitudo tapis lebih besar daripada dua kali nilai amplitudo isyarat pembawa isyarat terdemodulasinya akan terdeteksi sebagai bit 0.

50 3 Simulator Modulasi BFSK (Binary Frequency Shift Keying) Gambar 7. Tampilan Simulator Modulasi BFSK. Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi BFSK pada Gambar 7 dapat dijelaskan sebagai berikut. Menentukan isyarat masukan (deretan bit). Parameter untuk isyarat pembawa. Frekuensi isyarat pembawa; o Frekuensi isyarat pembawa untuk biner 1 (mark frequency); o Frekuensi isyarat pembawa untuk biner 0 (space frequency). Amplitudo isyarat pembawa. Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second). 1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz; 10 bps untuk frekuensi 10Hz 100Hz; 100 bps untuk frekuensi 100Hz 1000Hz; 1000 bps untuk frekuensi 1000Hz 10000Hz.

51 Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi. Isyarat digital masukan; Isyarat pembawa; o Isyarat pembawa untuk biner 1 (mark frequency); o Isyarat pembawa untuk biner 0 (space frequency). Isyarat termodulasi BFSK dalam ranah waktu. Isyarat terdemodulasi BFSK. Nilai patokan tapis untuk melakukan proses demodulasi. Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi. Modulasi BFSK merupakan salah satu teknik modulasi dengan isyarat termodulasinya direpresentasikan dengan 2 frekuensi yang berbeda. Untuk masukan berupa biner 1 digambarkan dengan frekuensi yang lebih besar (mark frequency) dan untuk isyarat masukan berupa biner 0 direpresentasikan dengan frekuensi yang lebih kecil (space frequency). Seperti yang terlihat pada Gambar 8. 5 4 Isyarat Termodulasi BFSK Isyarat Termodulasi BFSK Isyarat Masukan 3 2 Amplitudo (volt) 1 0-1 -2-3 -4-5 0 1 2 3 4 5 6 Waktu (Second) Gambar 8. Isyarat Termodulasi BFSK.

52 Tahap tahap untuk menggunakan simulator modulasi BFSK pada Gambar 7 adalah sebagai berikut. 1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian. Apabila belum diberi masukan, ketika tombol PROSES ditekan, maka akan tertampil pesan kesalahan. 2. Pada bagian, menentukan masukan nilai frekuensi isyarat pembawa yang diinginkan, mark frequency untuk masukan berupa biner 1 dan space frequency untuk biner 0. Kemudian menentukan amplitudo isyarat pembawanya. 3. Pada bagian, data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Kemudian pada bagian, isyarat yang ingin ditampilkan dipilih. 4. Setelah bagian,, dan lengkap, tombol PROSES untuk melakukan proses simulasi ditekan. 4 Simulator Modulasi BPSK (Binary Phase Shift Keying) Gambar 9. Tampilan Simulator Modulasi BPSK.

53 Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi BPSK pada Gambar 9 dapat dijelaskan sebagai berikut. Menentukan isyarat masukan (deretan bit). Parameter untuk isyarat pembawa. Frekuensi isyarat pembawa; Amplitudo isyarat pembawa. Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second). 1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz; 10 bps untuk frekuensi 10Hz 100Hz; 100 bps untuk frekuensi 100Hz 1000Hz; 1000 bps untuk frekuensi 1000Hz 10000Hz. Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi. Isyarat digital masukan; Isyarat pembawa; Isyarat termodulasi BPSK. Isyarat terdemodulasi BPSK. Nilai patokan filter untuk melakukan proses demodulasi. Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi.

54 Modulasi BPSK merupakan teknik modulasi yang isyarat termodulasinya memiliki perbedaan fase sebesar π radian saat terjadi perpindahan bit masukan dari bit 1 ke 0 atau sebaliknya. Seperti terlihat pada Gambar 10. Gambar 10. Isyarat Termodulasi BPSK. Tahap tahap untuk menggunakan simulator modulasi BPSK pada Gambar 9 adalah sebagai berikut. 1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian. Apabila belum diberi masukan,ketika tombol PROSES ditekan akan tertampil pesan kesalahan. 2. Pada bagian, masukan nilai frekuensi dan amplitudo isyarat pembawanya yang diinginkan, ditentukan. 3. Pada bagian, data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Isyarat yang ingin ditampilkan dipilih pada bagian. 4. Setelah bagian,, dan lengkap, tombol PROSES untuk melakukan proses simulasi ditekan. 5. Untuk melakukan proses demodulasi, beri nilai tapis pada bagian. Nilai patokan untuk melakukan proses demodulasi dengan sempurna adalah 0. Karena perbedaan antara bit 0 dan bit 1 adalah dengan perubahan fase.

55 5 Simulator Modulasi DPSK (Differential Phase Shift Keying) Gambar 11. Tampilan Simulator Modulasi DPSK. Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi DPSK pada Gambar 11 dapat dijelaskan sebagai berikut. Menentukan isyarat masukan (deretan bit). Parameter untuk isyarat pembawa. Frekuensi isyarat pembawa; Amplitudo isyarat pembawa. Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second). 1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz; 10 bps untuk frekuensi 10Hz 100Hz; 100 bps untuk frekuensi 100Hz 1000Hz; 1000 bps untuk frekuensi 1000Hz 10000Hz. Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi. Isyarat digital masukan; Isyarat pembawa;

56 Isyarat ter-xnor; Isyarat termodulasi DPSK. Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi. Dalam teknik modulasi DPSK sebelum bit masukan dimodulasikan dengan isyarat pembawa bit masukannya akan di XNOR terlebih dahulu dengan bit masukan yang ditunda sebesar T. Kemudian hasil XNORnya dimodulasikan dengan isyarat pembawa. Berbeda dengan teknik modulasi BPSK yang pergeseran fasenya terjadi saat pergantian bit dari 1 ke 0 ataupun sebaliknya dalam teknik modulasi DPSK pergeseran fase terjadi saat bit selanjutnya adalah 1 (dari bit 0 ke bit 1 dan dari bit 1 ke bit 1) (Gambar 12.). 2 1.5 Isyarat termodulasi DPSK Isyarat Termodulasi DPSK Isyarat Masukan 1 Amplitudo (Volt) 0.5 0-0.5-1 -1.5-2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Waktu (second) Gambar 12. Isyarat Termodulasi DPSK. Tahap tahap untuk menggunakan simulator modulasi DPSK pada Gambar 11 adalah sebagai berikut. 1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian. Apabila belom diberi masukan,ketika tombol PROSES ditekan akan tertampil pesan kesalahan. 2. Pada bagian, masukan nilai frekuensi dan amplitudo isyarat pembawanya yang diinginkan ditentukan. 3. Pada bagian,data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Kemudian isyarat yang ingin ditampilkan pada bagian,dipilih.

57 4. Setelah bagian,, dan lengkap, tombol PROSES untuk melakukan proses simulasi, ditekan. 6 Simulator Modulasi QPSK (Quadrature Phase Shift Keying) Gambar 13. Tampilan Simulator Modulasi QPSK. Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi QPSK pada Gambar 13 dapat dijelaskan sebagai berikut. Menentukan isyarat masukan berupa deretan bit. Masukan bit ganjil; Masukan bit genap. Parameter isyarat pembawa. Frekuensi isyarat pembawa; Amplitudo isyarat pembawa. Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second). 1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz; 10 bps untuk frekuensi 10Hz 100Hz;

58 100 bps untuk frekuensi 100Hz 1000Hz; 1000 bps untuk frekuensi 1000Hz 10000Hz. Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi. Isyarat digital masukan; Isyarat pembawa; Isyarat termodulasi BPSK. Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi. Modulasi QPSK memodulasikan 2 bit per simbol. Beda fase isyarat termodulasinya adalah radian. Masukan berupa deretan bit dipisahkan antara bit urutan ke-ganjil I(t) dan bit urutan ke-genap Q(t), seperti pada Gambar 14. Gambar 14. Pemisahan Bit ke-gasal dan Bit ke-genap. Bit urutan ke-gasal dimodulasikan dengan, sedangkan bit urutan ke-genap dimodulasikan dengan. Kemudian kedua isyarat hasil modulasinya dikurangkan.

59 Gambar 15. Proses Modulasi QPSK. Tahap tahap untuk menggunakan simulator modulasi QPSK pada Gambar 13 adalah sebagai berikut. 1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian. Jumlah bit genap dan ganjil harus sama. Apabila belum diberi masukan,ketika tombol PROSES ditekan akan tertampil pesan kesalahan. 2. Pada bagian, masukan nilai frekuensi dan amplitudo isyarat pembawanya yang diinginkan ditentukan. 3. Pada bagian, data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Kemudian pada bagian, isyarat yang ingin ditampilkan dipilih. 4. Setelah bagian,, dan lengkap, tombol PROSES untuk melakukan proses simulasi.

60 7 Simulator Modulasi OQPSK (Offset Quadrature Phase Shift Keying) Gambar 16. Tampilan Simulator Modulasi OQPSK. Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi OQPSK pada Gambar 16 dapat dijelaskan sebagai berikut. Menentukan isyarat masukan berupa deretan bit. Masukan bit gasal; Masukan bit genap. Parameter isyarat pembawa. Frekuensi isyarat pembawa; Amplitudo isyarat pembawa. Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second). 1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz; 10 bps untuk frekuensi 10Hz 100Hz; 100 bps untuk frekuensi 100Hz 1000Hz; 1000 bps untuk frekuensi 1000Hz 10000Hz. Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi.

61 Isyarat digital masukan; Isyarat pembawa; Isyarat termodulasi QPSK. Tombol PROSES, untuk melakukan proses simulasi. Modulasi OQPSK hampir sama dengan teknik modulasi QPSK, yang berbeda dari teknik modulasi ini adalah isyarat masukan bit genapnya digeser sebesar T/2. Dan beda fasenya tidak pernah lebih dari 90 o (Gambar 17.). Gambar 17. Proses Modulasi OQPSK. Tahap tahap untuk menggunakan simulator modulasi OQPSK pada Gambar 16. adalah sebagai berikut. 1. Menentukan masukan berupa variasi deret biner pada bagian. Jumlah bit genap dan gasal harus sama Apabila belum diberi masukan,ketika tombol PROSES ditekan akan tertampil pesan error. 2. Pada bagian, masukan nilai frekuensi dan amplitudo isyarat pembawanya yang diinginkan, ditentukan.

62 3. Pada bagian, data rate isyarat yang diinginkan dipilih. Kemudian pada bagian isyarat yang ingin ditampilkan dipilih. 4. Setelah bagian,,,dan lengkap, tombol PROSES untuk melakukan proses simulasi, ditekan. 8 QAM (Quadrature Amplitude Modulation) Gambar 18. Tampilan Simulator Modulasi QAM. Bagian-bagian dalam tampilan simulator modulasi QAM pada Gambar 18 dapat dijelaskan sebagai berikut. Pilihan ragam QAM. 4 QAM; 8 QAM; 16 QAM; 32 QAM. Pilihan data rate dalam satuan bps (bit per second). 1 bps untuk frekuensi dibawah 10 Hz; 10 bps untuk frekuensi 10Hz 100Hz; 100 bps untuk frekuensi 100Hz 1000Hz;

63 1000 bps untuk frekuensi 1000Hz 10000Hz. Pilihan jenis gambar yang ingin ditampilkan dari proses simulasi. Isyarat digital masukan; Isyarat Pembawa; Isyarat Termodulasi; Diagram konstelasi; Tombol proses untuk memulai proses modulasi. Merupakan teknik modulasi yang mengkombinasikan 2 teknik modulasi yaitu Amplitude Modulation (AM) dan Phase Shift Keying (PSK). Dalam modulasi QAM ada berbagai macam variasi sesuai dengan jumlah bit-nya, disebut M-ary QAM dengan. Isyarat digital masukan untuk modulasi QAM, merupakan bit random yang dibuat oleh Matlab. Misal untuk 8-QAM, simulator akan membuat bit acak sebanyak 24 bit untuk masukan ( ). Modulator akan memodulasi 3 bit per simbol (Gambar 4.15.). Bit masukan di desimalkan, hasil desimalnya modulasi QAM. Hasilnya dipisahkan antara komponen nyata dan komponen imajiner. Untuk komponen realnya akan dimodulasi dengan isyarat pembawa dan untuk komponen imajinernya akan dimodulasi dengan isyarat pembawa. Setelah itu hasil keduanya dijumlahkan untuk mendapatkan isyarat termodulasi QAM. Tahap-tahap untuk menggunakan simulator QAM pada Gambar 18 adalah sebagai berikut. 1. Memilih ragam modulasi QAM yang diinginkan, terdapat 4 variasi modulasi QAM yaitu 4 QAM, 8 QAM, 16 QAM, dan 32 QAM pada bagian. 2. Memilih bit rate yang diinginkan pada bagian. 3. Memilih gambar yang ingin ditampilkan pada simulator pada bagian. 4. Menekan tombol proses untuk memulai proses modulasi..