Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PERHITUNGAN. 4.1 Siklus Gabungan (dual combustion Cycle) Pada Turbocharger ini memakai siklus gabungan yang disebut juga

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PENINGKATAN PERFORMA MESIN YAMAHA CRYPTON. Panjang langkah (L) : 59 mm = 5,9 cm. Jumlah silinder (z) : 1 buah

BAB II LANDASAN TEORI

HEAT EXCHANGER SEBAGAI ALAT PENGERING IKAN DENGAN MEMANFAATKAN PANAS GAS BUANG MESIN DIESEL

PENGARUH PENEMPELAN KARBON PADA DUDUKAN KATUP TERHADAP DAYA MOTOR

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi 2.2 Sistem Pasteurisasi HTST dan Pemanfaatan Panas Kondensor

ANALISA PENGARUH ENDAPAN KARBON PADA BAGIAN ATAS TORAK TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL L4D 115 AM 48 KUBOTA. R Bagus Suryasa M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine rpm)

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR UDARA MASUK TERHADAP TEKANAN DAN TEMPERATUR GAS BUANG PADA PLTD PULO PANJANG BANTEN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PENGARUH ARUS ALIRAN UDARA MASUK EVAPORATOR TERHADAP COEFFICIENT OF PERFORMANCE

31 4. Menghitung perkiraan perpindahan panas, U f : a) Koefisien konveksi di dalam tube, hi b) Koefisien konveksi di sisi shell, ho c) Koefisien perpi

Perpindahan Panas Konveksi. Perpindahan panas konveksi bebas pada plat tegak, datar, dimiringkan,silinder dan bola

ANALISA DAYA DAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR MOBIL TOYOTA COROLA 1300 CC. Abstrak

KINERJA MESIN DIESEL AKIBAT PEMASANGAN THERMOSTAT PADA NANCHANG TYPE 2105A 3

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

ANALISA PERPINDAHAN KALOR PADA KONDENSOR PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA

Analisa Teoritis Berat Jenis dan Panas Spesifik Gas Pembakaran Pada Ketel Uap Mini Model Horizontal Di Tinjau Dari Susunan Pipa (Tubes)

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

BAB IV HASIL PENGAMATAN & ANALISA

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

DOSEN PEMBIMBING : PROF. Dr. Ir. DJATMKO INCHANI,M.Eng. oleh: GALUH CANDRA PERMANA

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB lll METODE PENELITIAN

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

ANALISA KINERJA ALAT PENUKAR KALOR JENIS PIPA GANDA

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

SISTEM DISTILASI AIR LAUT TENAGA SURYA MENGGUNAKAN KOLEKTOR PLAT DATAR DENGAN TIPE KACA PENUTUP MIRING

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015

UNJUK KERJA MESIN DIESEL MITSUBISHI 4DR5 SEBAGAI PENGGERAK KAPAL PADA KONDISI TRIM

BAB IV PERHITUNGAN PERPINDAHAN KALOR

Penyelesaian: x 1. Dik : x 2. =0,8m. K=100 N m. Dit : Q=? Jawab : ΣW =ΣQ. Usaha yang dilakukan pegas : dx x1. = F Pegas.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

Journal of Electrical Electronic Control and Automotive Engineering (JEECAE)

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

PENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN INTERCOOLER TERHADAP PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL

ANALISA ISOLATOR PIPA BOILER UNTUK MEMINIMALISIR HEAT LOSS SALURAN PERMUKAAN PIPA UAP PADA BOILER PABRIK KRUPUK YARKASIH

TEKNOLOGI JurnalIlmu - IlmuTeknikdanSains Volume 10 No.1 April 2013

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91

PENGARUH GEOMETRI PIPA KONDENSOR TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA DESTILASI MINYAK PLASTIK

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

Abstrak. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh keausan ring piston terhadap kinerja mesin diesel

BAB II DASAR TEORI. ke tempat yang lain dikarenakan adanya perbedaan suhu di tempat-tempat

PERHITUNGAN RANDEMEN VOLUMETRIS MOTOR

BAB IV PENGOLAHAN DATA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

RANCANGAN TURBOCARJER UNTUK MENINGKATKAN PERFORMANSI MOTOR DIESEL

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR BOLA BASAH, TEMPERATUR BOLA KERING PADA MENARA PENDINGIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

II. TINJAUAN PUSTAKA A. SAMPAH

Teknik Lingkungan S1 TERMODINAMIKA LINGKUNGAN

Radiasi ekstraterestrial pada bidang horizontal untuk periode 1 jam

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

TERMODINAMIKA SIKLUS KERJA DAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR MESIN DIESEL EMPAT LANGKAH 350 HP, 400 RPM (KAJIAN TEORITIS) Aloysius Eddy Liemena *) Abstract

PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH

ANALISIS KEEFEKTIFAN ALAT PENUKAR KALOR TABUNG SEPUSAT ALIRAN BERLAWANAN DENGAN VARIASI PADA FLUIDA PANAS (AIR) DAN FLUIDA DINGIN (METANOL)

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESAIN TERMAL

Udara. Bahan Bakar. Generator Kopel Kompresor Turbin

ANALISA HEAT EXCHANGER JENIS SHEEL AND TUBE DENGAN SISTEM SINGLE PASS

PENDEKATAN TEORI ... (2) k x ... (3) 3... (1)

ANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR, BIOSOLAR DAN PERTAMINA DEX TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL SILINDER TUNGGAL

Taufik Ramuli ( ) Departemen Teknik Mesin, FT UI, Kampus UI Depok Indonesia.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: ( Print) B-659

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

PERFORMANSI DESTILASI AIR BENTUK DASAR, REFLEKTOR DAN PARABOLA

LAMPIRAN II PERHITUNGAN. 1 β

BAB III PERHITUNGAN KINERJA MOTOR BENSIN 2 TAK 1 SILINDER YAMAHA LS 100 CC

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR GRAFIK...xiii. DAFTAR TABEL... xv. NOMENCLATURE...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Mesin Pendingin Absorbsi (Lithium Bromide) memanfaatkan Waste Energy di PT. PJB Paiton dengan tinjauan secara thermodinamika

MULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng

BAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER

ANALISIS HUBUNGAN TEMPERATUR UDARA DI KAMAR MESIN DAN UNJUK KERJA MOTOR DIESEL

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

II HUKUM THERMODINAMIKA I

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No., April 04 ISSN 089-6697 PEMANFAATAN GAS BUANG MOTOR DIESEL DAN PROSES PERPINDAHAN PANAS PADA DESTILATOR AIR LAUT Daniel Parenden, Peter Sahupala dparenden@yahoo.com, louissahupala@gmail.com Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknikUniversitas Musamus ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar proses perpindahan panas yang terjadi padadestilator denganpemanfaatan panas gas buang.penelitian dilakukan Laboratorium Universitas Musamus Merauke, dengan menggunakan metode pengujian. Adapun data-data yang diambil adalah Temperatur air pada bagian-bagian destilator maupun temperatur gas pada dinding pipa exaust manifold. Pengujian menggunakan motor Diesel selinder tungga dengan daya 8,5 HP dan putaran motor adalah 600 rpm.hasil dan kisimpulan menunjukkan bahwa Putaran motor 600 rpm, temperatur air mulai konstan pada menit 90 yaitu 80 o C begitu juga temperatur permukaan pipa yaitu 80 o C, pada kondisi tersebut temperatur gas buang 7 o C dan temperatur air 60 o C dicapai dengan waktu 80 menit temperatur gas buang yang keluar dari destilator akan berada pada temperatur 60 o C. Kalor hasil pembakaran adalah sebesar 3,4 kj dan laju alir massa gas buang adalah sebesar 0,0443 kg/s. Koefisien s perpindahan pada pada bagian luar pipa adalah,5447 W m, sedangkan perpindahan panas menyeluruh adalah,04 W/m. o C. Penelitian destilasi air laut dengan memanfaatkan panas gas buang mesin Diesel dengan luas destilator 0,073656 m. Kata kunci : Destilator, Perpindahan Panas, Motor Diesel o C PENDAHULUAN Air bersih merupakan masalah yang dihadapi masyarakat disebabkan karena daerah pemukiman penduduk yang memiliki kondisi yang berbeda-beda. Bagi masyarakat yang berada pada daerah yang banyak terdapat sumber air bersih dan air tawar, bukanlah suatu masalah. Hal ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat yang bermukim pada daerah-daerah yang terletak di pulau-pulau kecil, daerah pesisir pantai. Hal serupa juga dialami oleh para nelayan di samping daerah-daerah tujuan mereka mendapat persoalan seperti di atas, juga masalah dalam mengangkut air tawar dari darat yang mereka gunakan sehingga air yang dipersiapkan juga terbatas. Solusi yang akan diupayakan adalah destilasi atau penyulingan airlaut menjadi air tawar dengan memanfaatkan energi panas gas buang mesin yang selama ini belum dimanfaatkan. Destilasi pemanfaatan panas gas buang mesin kapal nelayan untuk mengubah fase cair menjadi faseuap air dan fase uap menjadi air tawar. 38

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No., April 04 ISSN 089-6697 Penguapan merupakan suatuproses yang terjadi pada permukaan fluida (surface phenomena), dapat terjadi pada tekanan uap jenuh lebih kecil dari tekanan udara luar dantemperatur fluida dibawah temperatur didih. Jika temperatur fluidamencapai temperatur 00 o C pada tekanan standar atm yang dikenal dengan proses pendidihan maka proses penguapan akanterjadi pada bagian volume fluida sehingga prosespenguapan terjadi lebih cepat BAHAN DAN METODOLOGI Tempat Dan Waktu Pembuatan dan pengujian alat destilasi serta pengambilan data dilakukan pada Laboratorium Teknik Mesin Universitas Musamus Merauke, pada bulan Juli 03. Penelitian dilakukan dengan mencatat data-data teknis berupa temperatur tiap-tiap bagian destilator permukaan yang telah ditentukan. Pengolahan Data, Analisis data berupa perhitungan prestasi motor Diesel dan perhitungan perpindahan panas. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Thermodinamika Motor Diesel Siklus motor Diesel yang terdiri atas langkah pengisian udara dalam silinder, langkah kompresi, langkah usaha/ekspansi dan langkah buang. Siklus tersebut dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan termodinamika untuk mengetahui prestasi dari motor. a. Langkah Pengisian b. To Tw rr. Tr Ta r 0 ; K To = Temperatur udara luar,30 0 K Tw = Kenaikan temperatur udara akibat persinggungan panas dengan dinding silinder besarnya antara (0 0 C 0 0 C) diambil 0 0 C r = koefisien gas residu (0,03 0,04) diambil 0,035 Tr = Temperatur gas residu = 800 0 K Maka : 300 0,035.800 Ta 0,035 Ta = 37,5 0 K Ta mempunyai batas (30 330 0 K) Jadi Ta = 37,87 0 K memenuhi syarat. Randemen pengisian (ch) didapat; ch Pa = 0,85 atm. Pa. To 0 ; K. Psup( To tw ( rxtr)) =Perbandingan kompresi = Tekanan awal kompresi 39

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No., April 04 ISSN 089-6697 To =Temperatur udara luar = 30 0 K tw = 0 C r =0,035 Tr =750 0 K maka : nilai ruas kiri dan ruas kanan sama maka didapat nilai n =,374894 bukti antara ruas kiri dan kanan bernilai sama : 5,30348885 Sehingga tekanan akhir langkah kompresi didapat : ch 7,8.0,85.30 7,5.(300 0,035x800)) = 0,7996 = 80% b. Akhir langkah kompresi Tekanan dan temperatur akhir langkah kompresi dapat dihitung berdasarkan persamaan.3 yaitu garis lengkung politropi kompresi yatitu : Pc = Pa. n ; atm Pa=,875 atm =6 n=... Nilai n dapat dicari dengan menggunakan persamaan : A B.Ta.( n-,985 ) n- A = 4,6 B = 0,00053 A dan B merupakan koefisien yang didapat dari eksperimen. n=eksponen politropi (range antara,34,39) dengan menggunakan sistem trial and error pada persamaan di atas hingga Pc =,875. 7,5,374894 = 47,06atm Temperatur pada akhir langkah kompresi (Tc) Tc = Ta. n ; 0 K = 37,87. 7,5,374894 = 96,0 0 K c. Perhitungan Proses Pembakaran Faktor Peningkatan Tekanan () Pz Pc Pz=Tekanan pembakaran gas maksimum (untuk motor putaran tinggi 70 0 atm) diambil 70 atm Pc = Tekanan akhir kompresi = 47,06atm 70 =,487 47,06 Jumlah molekul udara teoritis yang diperlukan untuk pembakaran yang sempurna kg bahan bakar dapat dicari dengan persamaan : 40

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No., April 04 ISSN 089-6697 b.b C H O Lo' - ; mol/kg 0, 4 3 C = Kandungan karbon dalam bahan bakar = 85 % H = Kandungan hidrogen dalam bahan bakar = 4 % O = Kandungan oksigen dalam bahan bakar = % Lo' b.b 0, 0,85 = 0,505 mol/kg b.b 0,4 0,0 - ;mol/kg 4 3 Jumlah molekul udara yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembakaran sempurna kg bahan bakar. L =. Lo ; mol/kg b.b = Koefisien udara lebih (,3,7) diambil,3. sehingga didapat : L =,3 x 0,5054569 = 0,6534 mol/kg b.b Komposisi gas-gas hasil pembakaran, Banyaknya gas-gas hasil pembakaran sempurna kg bahan bakar adalah sebagai berikut : Mg= M CO + M HO + M O + M N. Carbon dioksida (CO) 0,85 CO ; M CO. Uap air (HO) 0,0708333 mol/kg b.b 0,4 HO ; M HO 0,07 mol/kg b.b 3. 4 Oksigen (O) O ; M O 4. Nitrogen (N) 0, ( -) Lo' 0, (,3 -). 0,505 N ; M N 0,688537 0,79.. Lo' 0,56047 mol/kg b.b 0,79.,5. 0,5054569 mol/kg b.b Jadi jumlah seluruh gas-gas hasil pembakaran kg bahan bakar adalah : Mg = M CO + M HO + M O + M N = 0,0708333 + 0,035 + 0,059664+ 0,597008= 0,688536 mol/kg b.b Volume relatif untuk tiap gas hasil pembakaran : V CO M CO M 0,0708333 0,688536 g M H O V H O M V V O N 0,07 0,688536 g M O M 0,03656 0,688536 g M N M 0,56047 0,688536 g 0,0875 0,0655 0,045976 0,749484 Nilai panas jenis molekul dari gas-gas pada volume konstan ( MCv)g; Nilai ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus ; 4

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No., April 04 ISSN 089-6697 (MCv)g = Ag + Bg. Tz ; kcal/mol 0 C Ag =VCO.ACO+VHO.AHO+ VO.AO +VN.AN Bg =VCO.BCO+VHO.BHO+O.BO +VN.BN Dengan hubungan empiris yang mendekati nilai-nilai panas jenis molekul isokhorik dari gas-gas yang terdapat dalam gas-gas hasil pembakaran adalah sebagai berikut : Untuk temperatur gas dari 0 0 hingga T 0 K ACO = 7,8 ; BCO =5 x 0-5 AHO = 5,79 ; BHO = x 0-5 AN, O = 4,6 ; BN, O = 53 x 0-5 Ag =VCO.ACO + VHO.AHO + VO.AO +VN.AN Ag =(0,0875.7,)+(0,0655.5,79)+ 0,04597.4,6)+(0,749484.4,6) =5,004366 Bg =VCO.BCO + VHO.BHO + VO.BO +VN.BN =(0,0875. 0,005)+( 0,0655. 0,00)+(0,04597. 0,00053)+( 0,749484. 0,00053) = 5,6 x 0-4 maka didapat : (MCv)g = 5,004366+ (5,6 x 0-4 ) Tz ; kcal/mol Nilai panas jenis dari gas-gas pada tekanan konstan (MCp)g : (MCp)g = (MCv)g +,985 ; kcal/mol 0 C =5,004366 + (5,6 x 0-4 ) Tz +,985 = 6,989366 + (5,6 x 0-4 ) Tz Nilai panas jenis molekul udara pada volume konstan dan temperatur Tc. (MCv)a =Aa + Ba. Tc ; kcal/mol =4,6 + 0,00053. 96,0 =5,99 kcal/mol Koefisien dari perubahan molekul yang menyebabkan gas bekas (µ) 0 r r µ0 = koefisien kimia dari perubahan molekul selama pembakaran. Mg 0,688537 L 0,6534 0 ',054059 Maka didapat :,054059 0,035 0,984598 0,035 Temperatur pembakaran maksimum (Tz) Tz ditentukan dengan menggunakan persamaan : z. HL.L0 '(r) (MCv)g,985 x Tc (MCp)gx Tz LHV =Nilai kalor bahan bakar = 0000 kcal/kg ξz= Koefisienpenggunaan panas (0,65 0,85)diambil 0,75 λ = Tingkat kenaikan tekanan =,487 4

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No., April 04 ISSN 089-6697 L = Jumlah udara yang dibutuhkan = 0,6534 MCv = 5,99 kcal/mol MCp=6,989366 + (5,6 x 0-4 ) Tz =, 054059 Tc= 96,0 0 K Maka diperoleh : 0,75.0000 5,99 (,985 x,487) 96,0,3.0,6534 ( 0,035),054059(6,989366 + (5,6 x 0-4) Tz ) x Tz 7775,30 = 6,887 Tz + 0,000553344 Tz 0,000553344 Tz + 6,887 Tz - 7775,30 = 0 dari persamaan di atas Tz dapat dicari dengan menggunakan rumus abc - b Tz maka : b - 4ac a - 6,887 Tz Tz = 56,873 K a =0,000553344 b=6,887 c = 7775,30 6,887-4.(0,000553344 x 7775,30) x0,000553344 a. Perhitungan Proses Ekspansi Perhitungan derajat ekspansi pendahuluan ().Tz.Tc =Koefisien dari perubahan molekul yang menyebabkan gas bekas = 0, 984598 = Faktor peningkatan tekanan =,487 sehingga didapat :,054059 x 56,873,487 x 96,0 0,960 Perhitungan derajat ekspansi susulan () = Perbandingan kompresi = 7,5 sehingga didapat : 7,5 0,960 8,8985 Perhitungan tekanan gas pada akhir ekspansi (Pb) Pb Pz n Pz = Tekanan pembakaran maksimum = 70 atm n = Eksponen politropik ekspansi) yang dihitung dengan menggunakan persaamaan : Ag,985 Bg. Tz( ) n- n - Ag= 5,004366 Bg= 5,6 x 0-4 Tz= 56,873 0 K dengan menggunakan sistem trial and error sampai ruas kanan dan kiri identik maka didapat nilai 5,976867694 dengan 43

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No., April 04 ISSN 089-6697 n =,333759 Sehingga didapat : 70 Pb 8,8985,395567 kg/cm,33375 9 Temperatur gas pada akhir ekspansi (Tb) Tz Tb n- Dengan ; TZ =Temperatur pembakaran maksimum =56,873 0 K sehingga didapat : 56,873 Tb =,33375 9-8,8985 473,557 0 K b. Tekanan indikator (Pi), Tekanan efektif (Pe) dan Daya Efektif (Ne) Tekanan indikator (Pi) Nilai tekanan indikator teoritis (Pit) Pit Pc. ( -) (- ) - (- ) n- n- - n - n- Pc= Tekanan akhir langkah kompresi = 47,06atm = Ekspansi susulan = 8,8985 = Tingkat kenaikan tekanan =,487 = Ekspansi pendahuluan =,960 = Perbandingan kompresi = 7,5 n= Eksponen politropik ekspansi =,333759 n= Eksponen politropik kompresi =,374894 sehingga didapat : 47,06 Pit 7,5 - N i =,487. 0,960,487(,960 -),333759 - (- ),374894 -,374894-7,5 = 5,45 atm Tekanan indikator (Pi) Pi =. Pit (- ),333759-8,8985 =, 054059 x 5,45 = 5,4946 atm Daya indikaor N i = P ix V h x i x n p 60 x z 5,4946 x (035 N m)x (6,943 x 0 4 m 3 )x x 600 60 x N i = 897,747 Nm s N i =,897747 kw N i = 5,9554 hp Tekanan indikasi rata-rata Untuk menghitung tekanan efektif motor (Pe) digunakan persamaan : Pef = Pi x ηm ηm = untuk motor dengan turbocharger adalah 0,78 0,83. diambil 0,80 Pef = 5,4946 x 0,80 Pef = 4,3356 atm Daya efektif mesin nilai - 44

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No., April 04 ISSN 089-6697 N e = P efx V h x i x n p 60 x z N e = 4,3356 x (035 N m)x (6,943 x 0 4 m 3 )x x 600 60 x Ne = 6608,533 Nm/s Ne = 6,608533 kw Ne = 8,86 hp Pemakaian Bahan Bakar Efektif Spesifik Fi= Fi = 38,4. ch.. Po '. LO.To.Pi 38,4.0,80.,3.0,505. 30. 5,4946 Fi = 0,3903 kg/hp.jam Komsumsi bahan bakar spesifik F e = F i η m F e 0,3903 0,80 0,9879 Jumlah kalor hasil pembakaran Qh = Fh x LHV Dari hasil pengukuran saat pengujian (kg/hp.jam) diperoleh Fh (komsumsi bahan bakar per jam adalah,375 liter/jam atau sama dengan Q h =,00 kg/jam.,00 x 000 3600 Q h = 3,056 kcal s Q h = 3,4 kj s Laju aliran massa gas buang m g = (μ o + Δ sc ) x ( F e x N e x L x m a ) 3600 m g = (, 054059 + 0,5) x ( m a = 0,0443 kg/s 4. Gas Buang Dalam Pipa Destilator a. Temperatur borongan gas buang T g = (T g + T g o) (67 + 09) T g = Tg = 38 o C b. Temperatur film gas buang T f = Tf = 0 o C (38 + 8) 0,9879 x 8,5 x 0,6534x 4 ) 3600 c. Gas uang yang merupakan karbon dioksida (CO) yang mempunyai sifat-sifat fisik pada temperatur Tf = 0 o C ditenukan dengan interpolasi linier antara lain : ρ = 0,08794 lbm/ft 3 =,40848 kg/cm 3 cp= 0,6 Btu/lbm. o F = 0,9779488 kj/kg. o C μ=,49754 x 0-6 lbm/ft.sec = 8,5984 x 0-6 kg/m-s vt= 4,30 ft /sec = 33,039 m /s k=0,034074 Btu/hr-ft. o F = 0,0389 W/m-K Pr= 0,74378 d. Laju aliran massa gas buang 45

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No., April 04 ISSN 089-6697 m g = ρu m A i Dimana luas penampang A dihitung sebagai berikut : A = 3,4 4 (0,0490) A = 0,00885 m Kecepatan gas buang untuk motor putaran tinggi dengan putaran 000 rpm keatas berkisar antara 35 40 m/s. m g = (,40848 )(35)(0,00885) m g = 0,09909 kg/s e. Bilangan Reynolds R e = G. d i μ Dengan kecepatan massa gas buang adalah sebagai berikut G = m g = 0,09909 A i 0,00885 Sehinga diperoleh : R e = = 49,8868 kg s. m (49,8868). (0,0490) 8,5984 x 0 6 = 9857,693 Bilangan Nusselt untuk konveksi paksa aliran turbulen dalam pipa ditentukan dengan persamaan : Nu = h. di k = (0,03)Re0,8. Pr 3 Yang berlaku untuk 0000 < Re < 00000 dan 0,5 < Pr < 00 dan > 60. L/D Nu = h. di k = (0,03)(9857,693) 0,8. (0,74378) 3 Nu = 56,836 Koefisen perpindahan panas h f = h f = Nu. k di 56,836. 0,0389 0,0490 =,5447 W m o C 4.5. Air laut didalam destilator Konveksi Bebas dari selinder horizontal dihitung dengan menggunakan persamaan perpindahan kalor : Nu = 0,53(Gr. Pr ) 4 Gr Pr = g. β. ρ. c p υ. k. Pr Sehingga koefisien perpindahan kalor secara konveksi adalah ho = Nu. k do Temperatur di dalam evaporator ditentukan dengan persamaan berikut : T f = Temp permukaan pipa + Temp air laut didalam bak destilator T f = 8 + 75 = 78,5 o C Dari tabel lamiran, di peroleh nilai-nilai sebagai berikut : g.β.ρ.c p υ.k Pr =,74 =,09 x 0 l/m 3. o C Gr Pr = (,09 x 0 ). (,74) Gr Pr =,386 x 0 46

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No., April 04 ISSN 089-6697 Maka bilangan Nusselt diperoleh Nu = 0,53(Gr. Pr ) 4 Nu = 0,53(,386 x 0 ) 4 Nu = 367,78 Koefisien perpindahan panas diluar pipa adalah perpindahan panas konveksi alami. ho = 367,78 x 0,669 0,0508 ho = 4843,40 W m o C Koefisien panas secara keseluruhan dapat ditentukan dengan persamaan berikut U = U = d o d i x h i + d o x k + ln d o d i + h o 0,0509 + 0,0509 0,0509 + ln + 0,0490 x,5447 x 63,305 0,0490 4843,40 U =,04 W/m. o C Perbedaan temperatur logaritma rata-rata (LMTD) untuk bak penampung air laut pada destilator. ΔT LMTD = ΔT ΔT ln ( ΔT ΔT ) ΔT = T gi T s = 67 75 = 90 o C ΔT = T go T s = 09 75 = 34 o C Sehingga diperoleh ΔT LMTD = 90 34 ln( 90 34 ) ΔT LMTD = 57,57 o C Luas permukaan perpindahan panas total ditentuan dengan persamaan berikut A tot = π x d o x L x n A tot = π x (0,0509) x (0,94) x A tot = 0,3965 m Sehingga total perpindahan panas yang terjadi pada destilator dimana pemanfaatan kalor untuk menguapkan air menjadi uap jenuh ditentukan dengan persamaan berikut Q total = A total x U x LMTD Q total = (0,3965) x (,04) x (57,57) Q total = 406,7636 W = 0,4067636 kw KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa selama 3 jam pengujian produk air hasil destilasi meningkat yaitu : Pada putaran mesin 600 rpm dengan daya 8,5 HP, perpindahan panas total pada destilator adalah sebesar 406,7636 W atau 0,4067636 kw. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan menambah luas permukaan perpindahan panas pada pipa yang dialiri gas buang. Dapat pula dilakukan penelitian lanjutan dengan mengatur jarakpermukaan plat miring dengan permukaan air yang didestilasi guna mengetahui perbedaan kadar garam air hasil destilasi. 47

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No., April 04 ISSN 089-6697 DAFTAR PUSTAKA. Arismunandar, W. dan Tsuda K. Motor Diesel Putaran Tinggi. PradnyaParamita. Jakarta. Cengel Y. A. and Boles M. A. Property Tables Booklet CengelThermodynamics 6 th ed. 3. Holman. J.P. 997. Perpindahan Kalor. Erlangga. Jakarta 4. Heywood J.B. 988. Internal Combustion Engine Fundamentals.McGraw-Hill. New YorkMasduki, A dan Abdu F.A. 008. 5. Kays, W.M. and Crawford. M.E. 993. Convective Heat and Mass Transfer. McGraw-Hill,Inc., New York 6. Ozisik, M.N. 985. Heat Transfer A Basic Approach. McGraw-HillBook Company. New York. 7. Purwoto, S. 006. Desalinasi Air Payau dengan Metode DesalinasiSederhana,) 48