BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Redesain

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

Tabel 1. 1 Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun ,7 Juta (61,8%) 5,85 Juta (19,37%) 12,85 Juta (42,43%)

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA GEMOLONG KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. proses perubahan untuk membangunmanusia bermutu. Becker (Jasmansyah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju,

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE OUT BOND DI KELOMPOK BERMAIN PUTRA BANGSA PASUNGAN, CEPER, KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang. ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

PERANAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR DALAM PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK DAN KOGNITIF ANAK TK PILANGSARI I GESI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi menuntut seseorang untuk meningkatkan kualitas diri sesuai

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning

UPAYA PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK RA GUPPI MANDAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang diharapkan. Sadar pentingnya ketrampilan proses sains pada anak akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi sosial yang diakselerasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang secara terminologi disebut sebagai anak usia pra-sekolah. Usia demikian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia taman kanak-kanak adalah anak pada usia rentang 5-6 tahun atau

BAB I PENDAHULUAN. layak, hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem. Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Redesain Sekolah Alam Sekolah Alam Surakarta : Merancang kembali atau dirancang ulang (http://kamusbahasainggris.org). : Bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran menurut tingkatanya (http://kamusbahasaindonesia.org/sekolah). : Alam; dalam arti pengalaman Alam; semesta alam, makhluk, dan segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT (Suhendi dan Murdiani, 2011). : Kegiatan belajar mengajar yang menggunakan alam sebagai bahan ajar utama dan mempunyai ciri khas tersendiri tanpa menyimpang dari kurikulum yang berlaku secara nasional (Suhendi dan Murdiani, 2011). : Merupakan salah satu kota yang berkembang pesat menuju kota besar di provinsi Jawa Tengah (Pemerintah Kota Surakarta, 2014) Sehingga dapat diambil pengertian judul : Merencanakan dan membangun kembali Sekolah Alam yang dapat terjangkau oleh masyarakat luas tanpa mengurangi kualitas belajar di wilayah Kota Surakarta 1.2. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan perubahan di segala hal termasuk perilaku, sikap dan perubahan intelektualnya. Pendidikan merupakan proses belajar untuk menjadi lebih baik dari 1

2 sebelumnya. Pendidikan juga bertujuan untuk membantu mencapai kedewasaan pola pikir dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melaju dengan cepat, yang cenderung tak terkendali, bahkan hampir-hampir tak mampu dielakkan oleh dunia pendidikan, maka lembaga pendidikan dituntut untuk berbenah diri agar lebih berkualitas. Menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 ayat 1 yang termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk dalam rentang 0-6 tahun. Diantaranya menyebutkan bahwa pada pendidikan anak usia dini pada jalur formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), Raudhotul Athfal (RA) atau bentuk lain yang sederajat. Sementara itu kajian rumpun PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 4, anak mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang, bermain, beristirahat, berkreasi dan belajar dalam suatu pendidikan. Termasuk pendidikan dengan model pembelajaran yang mengarah pada optimalisasi potensi sesuai dengan daya cipta anak untuk pertumbuhan dan perkembangan melalui bermain, sehingga suasana belajar terasa lebih menyenangkan dan tidak merasa dipenjara. Untuk membangun dan mengeksplorasi kecerdasan yang ada dibutuhkan pendekatan holistik untuk mengembangkan potensi anak mencapai hasil yang maksimal. Salah satu bentuk sistem pendidikan saat ini mulai berkembang di Indonesia adalah pendidikan sekolah alam. Sistem pendidikan sekolah ini berbeda dari sekolah formal umumnya. Sistem pendidikan dan pembelajaran di sekolah ini memadukan teori dan penerapannya, bahkan dalam metode mengajar banyak dan bermacam-macam, masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya, maka metode satu dan yang lainnya saling melengkapi.

3 Tantangan globalisasi yang meluas hingga dalam ranah kebijakan pendidikan menjadi semakin terasa, sehingga manusia perlu dibentengi dengan nilai-nilai luhur agama, mengingat pengaruhnya yang besar terhadap manusia. Pengesampingan unsur jasmani dan rohani dapat menyeret manusia pada kelalaian, kealpaan, dan lupa yang disebabkan oleh kesibukan-kesibukan sehingga manusia membutuhkan pendidikan. Pendidikan (Islam) akan mengarahkan manusia kepada pembentukan insan kamil, yakni khalifah Allah yang pada hakekatnya ialah manusia shaleh, manusia yang dapat menjadirahmat bagi semesta alam. Pendidikan nilai menjadi sangat diperlukan untuk kemajuan pendidikan, karena sekarang pendidikan hanya difokuskan pada aspek kognitif saja. Ilmu yang telah digelar oleh Allah lewat ayat-ayatnya (qouliyah dan qouniyah) memang dipersiapkan Allah sesuai dengan fitrah manusia artinya memenuhi dorongan asasi manusia yaitu keingintahuan (curiosity) terhadap segala sesuatu (realitas). Perkembangan sains dan teknologi yang spektakuler pada abad ke-20 tidak selalu berkorelasi positif dengan kesejahteraan umat manusia. Persoalan krisis global semakin kompleks dan multidimensional salah satu masalah serius yakni kerusakan ekologi atau lingkungan hidup, telah menjadi isu global yang melibatkan cara pandang manusia modern terhadapalam. Alam telah dipandang sebagai sesuatu yang harus dinikmati semaksimal mungkin. Pendidikan anak-anak sejak kecil harus mendapat perhatian penuh, pepatah lama mengatakan bahwa belajar di waktu kecil ibarat mengukir di atas batu, sedangkan belajar di waktu besar, ibarat mengukir di atas air. Pepatah di atas menunjukkan betapa pentingnya pendidikan pada masa kanakkanak atau yang sering dikenal dengan anak usia dini. Ini sesuai realita bahwa usia dini merupakan the golden age (masa emas) dimana anak mengalami kepekaan belajar yang luar biasa. Perilaku keseharian anak didik khususnya di sekolah akan terkait erat dengan lingkungan yang ada, sangat ironi atau bahkan akan menjadi mustahil terwujud jika anak dituntut berperilaku terpuji sementara lingkungan di sekolah

4 terlalu banyak elemen yang tercela. Fase anak usia dini merupakan fase yang akan dialami setiap anak setelah masa menyusui. Pada fase ini merupakan fase eksplorasi bagi anak yang mengalami perkembangan berbicara, ingin selalu bergerak dan senantiasa ingin memiliki segala sesuatu dengan egois. Sedangkan anak usia dini merupakan fase bagi anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa kepekaan merupakan masa terjadinya pematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral dan nilai-nilai agama. Dengan demikian anak harus dididik supaya mereka dapat hidup layak, berguna bagi persekutuan (masyarakat), menjaga diri segala kompleksitas fenomena yang ada di lingkungannya. Maka diperlukan partisipasi dan kerjasama dari berbagai pihak, untuk menanamkan nilai lingkungan hidup bagi anak usia dini, hal ini sesuai filosofi yang mendasarinya. 1.3. Sekolah Alam Surya Mentari Surakarta Sekolah alam SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari Surakarta merupakan sekolah yang terbentuk dari pengembangan TK dan Play Group Alam Surya Mentari yang berdiri sejak tahun 2009 yang menggunakan konsep pendidikan sejak dini yang berbasis dengan alam. Pembelajaran di sekolah alam Surya Mentari dibahas secara komprehesif dari berbagai dimensi sesusai taraf pikir anak. Mengkaji pertumbuhan tanaman, belajar dengan ahli di bidang tertentu yang diundang ke sekolah sebagai Guru dalam proses belajar serta mempraktekkannya, mencermati serta mengamati setiap kejadian dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah alam Surya Mentari mempunyai beberapa ruang yaitu parkir, ruang kelas, ruang guru, ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, pendopo, ruang makan, dan gazebo, ruang UKS, lapangan olahraga, lapangan upacara, ruang perpustakaan. Dikebun banyak ditanami berbagai jenis tumbuh-

5 tumbuhan mulai dari tumbuhan yang berbuah maupun yang tidak berbuah, seperti pohon ketapang, pohon kamboja, pohon kelengkeng, pohon belimbing, pohon pepaya dan sebagainya. Pada bagian luar dari sekolah dibatasi pagar yang mengelilingi sekolah tersebut. Dalam konsep sekolah alam ada beberapa kriteria, yaitu alam sebagai ruang belajar, alam sebagai media dan bahan ajar, dan alam sebagai objek pembelajaran. Alam sebagai ruang belajar maksudnya yaitu proses pembelajaran yang interaktif tanpa ada sekat-sekat dinding kelas. Alam sebagai media dan bahan ajar yaitu memanfaatkan berbagai jenis benda yang ada di alam sebagai pendukung efektifitas program pembelajaran. Sedangkan alam sebagai objek pembelajaran yaitu gejala-gejala alam dan kepekaan anak dimaksudkan untuk menyadarkan akan ke-maha Kuasaan Allah SWT. Secara keseluruhan sekolah Alam Surya Mentari sudah bagus namun masih memiliki kekurangan sedikit dari segi pencahayaan alami di ruang kelas karena bukaan ruang kelas hanya satu sisi membuat pencahayaan tidak merata dan akan lebih bagus jika dari segi alamnya diperluas agar kegiatan pemahaman tentang manfaat dan fungsi alam lebih maksimal serta memberikan contoh langsung tentang sustainable architecture seperti bangunan yang menggunakan bahan material dari bahan recycle atau reuse, membuat penyaringan sederhana untuk greywater yang hasilnya bisa dimanfaatkan kembali untuk penyiraman tanaman dan contoh-contoh lainnya yang dapat memancing daya pikir anak tentang pentingnya alam karena kehidupan akan terus berkelanjutan sampai anak cucu mereka. 1.4. Hasil Penelitian Sekolah Alam Surya Mentari Surakarta Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada mata kuliah seminar penelitian, penulis mendapatkan hasil ruang kelas yang dari segi pencahayaan alami belum memenuhi syarat atau masih di bawah standar yang dianjurkan. Oleh karena itu penulis ingin me-redesain sekolah alam tersebut agar memenuhi standar yang dianjurkan dari segi pencahayaan. Dilihat dari beberapa konsep yang harus ada di sekolah alam, sekolah alam

6 Surya Mentari memiliki kekurangan dari salah satu konsep tentang sekolah alam yaitu alam sebagai ruang belajar yang berarti pembelajaran interaktif tanpa ada sekat-sekat. Sedangkan sekolah alam Surya mentari masih ada banyak ruang-ruang dibatasi dengan sekat-sekat solid (Sriyanto, 2015). 1.5. Rumusan Permasalahan 1. Bagaimana redesain sebuah sekolah alam bagi murid Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar yang dapat memenuhi standar dan kenyamanan sebuah bangunan pendidikan. 2. Bagaimana desain bangunan sekolah alam yang dapat memberikan pembelajaran secara interaktif kepada siswa tentang Sustainable Architecture 1.6. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan pengangkatan masalah sekolah alam Surya Mentari yaitu mendesain ulang sekolah alam Surya Mentari dengan konsep awal tentang sekolah alam yaitu pembelajaran interaktif agar bisa meberikan rasa nyaman dan aman serta memberi kebebasan pada anak dalam proses belajar. 1.7. Lingkup Pembahasan a. Batasan subtansi materi yaitu konsep sekolah alam b. Batasan wilayah desain yaitu sekolah alam Surya Mentari Surakarta 1.8. Metode Pembahasan Metode pembahsan menggunakan beberapa metode, antara lain: 1.8.1. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Metode Observasi yaitu kegiatan yang dilakukan secara langsung pada obyek redesain untuk mendapatkan data fisik seperti dokumentasi gambar dan mengidentifikasi permasalahan kenyamanan ruang.

7 b. Interview Metode Interview yaitu metode wawancara atau tanya jawab secara langsung kepada narasumber. c. Studi Literatur Metode studi literatur yaitu metode mencari data serta memahami data dari berbagai sumber studi pustaka baik dari buku, media cetak maupun media elektronik guna memperkuat teori-teori untuk mendukung analisa. d. Pemotretan Lokasi Mengambil beberapa gambar bangunan secara langsung di lokasi 1.8.2. Metode Analisa Merupakan penguraian terhadap masalah berdasarkan data-data yang telah terkumpul. Pada bagian metode ini dibatasi hanya metode pembahasan, yaitu menggunakan analisa makro dan mikro. Analisa makro lebih kepada analisis site, sirkulasi, topograsi, tata masa. Analisa mikro meliputi program ruang, fasade, system ekologis untuk sustainable. 1.8.3. Metode Sintesis Pemecahan masalah berdasarkan persyaratan dan standar yang berlaku untuk kemudian disimpulkan untuk mengetahui tolak ukur pembuatan konsep perencanaan dan perancangan dalam bentuk kerangka yang terarah dan terpadu berupa disripsi konsep perencanaan dan perancangan sebagai pemecahan masalah.

8 1.9. Sistemmatika Penulisan BAB I PENDAHULUAN BAB Berisi tentang deskripsi, latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan, sitematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II Berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan konsep sekolah alam dan dasar-dasar sumber data. BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN BAB III Berisi tentang uraian data lokasi yang dipakai untuk perencanaan dan perancangan. BAB IV ANALISISA DAN KONSEP REDESAIN SEKOLAH ALAM SURYA MENTARI SURAKARTA BAB IV Berisi tentang analisa konsep perencanaan dan perancangan sesuai dengan literature yang telah ditentukan. DAFTAR PUSTAKA