BAB III METODE PENELITIAN. kawasan wisata yang dikelola dibawah Perum Perhutani, dan memiliki luas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Putih yang terletak di Kecamatan Ranca Bali Desa Alam Endah. Wana Wisata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Selatan, yang menurut administrative pemerintahan termasuk Desa

BAB III METODE PENELITAN. Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Darma km 11 Desa Jagara Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan, Pada

BAB III BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. B. Metode Penelitian dan Analisis Data. kuisioner, pengambilan gambar dan pengumpulan data sekunder. Menurut

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

Gambar 2 Peta lokasi studi

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

Gambar 1 Lokasi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif. Menurut Moh. Pabundu Tika

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan

BAB III BAHAN DAN METODE

PERENCANAAN LANSKAP BUMI PERKEMAHAN RANCA UPAS BERDASARKAN PENDEKATAN DAYA DUKUNG EKOLOGI MUHAMMAD ICHWAN A

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

III METODOLOGI. Desa Ketep. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian. Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taman Lansia berlokasi di Kecamatan Bandung Wetan, Wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

METODOLOGI. Peta Jawa Barat. Peta Purwakarta Peta Grama Tirta Jatiluhur. Gambar 2. Peta lokasi penelitian, Kawasan Wisata Grama Tirta Jatiluhur

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi KeratonKasepuhan yang dijadikan tempat penelitian, yaitu terletak

BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Studi

Gambar 3.1 : Peta Pulau Nusa Penida Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey, daerah ini kaya akan pemandangan alam dan mempunyai udara yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel. Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Taman Ade Irma Suryani

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Peta Kota Cirebon Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BERDASARKAN PREFERENSI PENGUNJUNG DI WANA WISATA SITU CISANTI KABUPATEN BANDUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III METODOLOGI. Gambar Peta Lokasi Tapak

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di sepanjang jalur ekowisata hutan mangrove di Pantai

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Mulo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta (Sumber: Triple A: Special Province of Yogyakarta)

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN. Secara astronomi Kecamatan Cipanas terletak antara 6 o LS-6 o LS

Daftar Isi... Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Motto dan Persembahan... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tujuan dalam penelitian dengan baik dan benar. Menurut Masyhuri dan Zainuddin

METODOLOGI. Gambar 2. Peta orientasi lokasi penelitian (Sumber: diolah dari google)

Gambar 2 Tahapan Studi

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di objek Wisata Pantai Pondok Bali yang terletak

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian survey menurut

A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

IV. METODOLOGI. Gambar 14. Peta Orientasi Lokasi Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar, metode penelitian juga merupakan suatu cara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian Daya Dukung Cihampelas Sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di Kebun Buah Mangunan, Kecamatan Dlingo,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu

III. METODOLOGI. Gambar 3. Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Tika (2005:4) metode deskriptif adalah metode yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan analisis kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk

Transkripsi:

27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian. 1. Lokasi. Lokasi penelitian berada di Bumi Perkemahan Ranca Upas, merupakan kawasan wisata yang dikelola dibawah Perum Perhutani, dan memiliki luas :sekitar 150 ha yang terletak di RPH Patrol, BKPH Tambakruyung Timur, KPH Bandung Selatan yang secara administratif pemerintahan terletak di desa Alam Endah, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Wana wisata ini terletak pada ketinggian 1700 m dpl dengan konfigurasi lapangan datar sampai bergelombang. Suhu udara rata-rata 18 0-23 0 C dengan curah hujan 3740 s/d 4050 mm/th. Berikut di bawah ini peta kondisi umum Ranca Upas. Gambar 3.1 Peta Kondisi Umum Bumi Perkemahan Ranca Upas

28 2. Waktu Penelitian. Penelitian ini memakan waktu sekitar 6 bulan dengan persiapan dasar 2 minggu, tahap observasi sekitar 1 bulan, pengerjaan data sekitar 2 bulan, bimbingan dan konsultasi dosen memakan waktu 3 bulan, penyelesaian skripsi sekitar 4 bulan dan perbaikan skripsi sekitar 1 minggu. B. Desain Penelitian Proses Perencanaan Lanskap, Gold 1980 (Materi kuliah ODTW, semester genap) Gambar 3.2 Proses Perencanaan Lanskap

29 1. Tahap Persiapan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan ini adalah dengan cara : 1. langsung mengunjungi tempat yang dijadikan penelitian (Observasi lapangan) dan mengetahui kondisi tapak. 2. Menyiapkan daftar pra inventarisasi data. 3. Mengumpulkan informasi dasar. 4. Mengkaji data maupun teori baik dari data sekunder dan primer 5. Membuat gagasan dan tujuan perencanaan kawasan. 6. Dokumentasi foto. 2. Tahap Inventarisasi Di tahap ini harus dilakukan inventaris kondisi lingkungan di Bumi Perkemahan agar memudahkan dalam melaksanakan penelitian ini yaitu : 1. Wawancara dengan sumber terkait. 2. Menyebarkan Angket (Kuetioner) yaitu penyebaran kepada wisatawan guna mendapatkan informasi mengenai pengembangan kawasan. 3. Merumuskan permasalahan. 4.Inventarisasi peta kemiringan tanah, peta kontur, dan penggunaan lahan. 5.Inventarisasi konsep perencanaan. 3. Tahap Analisis Di tahap analisis yang harus dilakukan ialah : 1. Analisis dari peta topografi menggunakan peta kemiringan lahan, peta kemiringan lereng, dan peta penggunaan lahan untuk dioverlay menjadi peta kesesuaian lahan.

30 2. Menganalisis kuesioner guna mendapatkan frekwensi. 3. Aplikasi analisis mengguanaka teori. 4. Tahap Sintesis Tahap yang harus dilakukan ialah : 1. Mengkaji konsep perencanaan yang telah dibuat sebelumnya untuk digunakan pengolahan data selanjutnya 2. Mendapatkan hasil dan data kesesuaian lahan dari tekhnik overlay. 3. Memperoleh perencanaan berupa blokplan, sehingga memudahkan dalam perencanaan kawasan yang sesuai dengan konsep ekowisata. C. Variabel Penelitian Karena penelitian ini bersifat deskriptif maka variabel penelitian ini bersifat operasional. Berikut ini variabel operasional: Variabel Fisik (Alam) 1. Tanah. 2. Vegetasi. 3. Satwa. 4. Hidrologi 5. Iklim 6. Estetika 7. Fenomena alam 8. Sarana dan prasarana Variabel Sosial 1. Data Wisatawan dan Masyarakat lokal.

31 Tabel 3.1 Tabel Variabel Oprasional Variabel Variabel fisik Variabel Operasional Tanah Vegetasi Satwa Hidrologi Iklim Estetika Fasilitas Fenomena Alam Indikator Kemiringan Keragaman Jenis Keragaman Jenis Sumber air Keadaan Suhu udara Penempatan Sarana & prasarana Pemandangan/Keindahan Bentuk Data Peta Deskripsi Deskripsi Deskripsi Data Sekunder Data Primer Data Primer Data Primer Variabel Sosial DataWisatawan & Masyarakat lokal. Akititas Wisatawan Data Primer D. Alat Pengumpulan Data. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Pedoman wawancara (kuetioner) yang digunakan untuk mengamati kondisi fisik dan pendapat rekomendasi. 2. Camera digital untuk mengambil kondisi aktual dan juga dokumentasidi dan juga kuetioner yang disebarkan di Lokasi Bumi Perkemahan. E. Populasi dan Sampel. 1. Populasi Sugiyono (2007:72) mengemukakan definisi populsasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Secara singkatnya riduawan (2008:55) mengungkapkan populasi adalah Keseluruhan karakterisitik atau unit hasil

32 pengukuran yang menjadi objek penelitian. Sedangkan populasi penelitian ini mencakup gejala dan permasalahan yang berhubungan dengan Bumi Perkemahan Ranca Upas. 2. Sampel Sampel responden Jumlah kunjungan di Ranca Upas pada setiap tahunnya tidak berubah secara signifikan sehingga dalam pengambilan jumlah responden ditentukan dalam penetapan rumus Slovin yaitu: n = N 1+Ne 2 Dengan : Gambar 3.1 Rumus Slovin n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Prsentase kelonggaran ketelitiankarena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir. (e = 0,1) Sampel responden diambil dari wisatawan yang datang mengunjungi Bumi Perkemahan Ranca Upas yang dalam penelitian ini diambil secara random dimana tiap titik, garis atau bidang dipilih secara random/acak bila tiap unsur yang terdapat dalam populasi tersebut memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih (simple random sampling). Sedangkan teknik penentuan sampel dilakukan dengan teknik aksidental. Menurut Sugiyono (2003:60), teknik aksidental adalah suatu teknik penentuan sampel berdasarkan ketidaksengajaan,

33 yaitu siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai data. F. Teknik Pengumpulan Data. Tabel 3.2 Inventaris Data No Data/ Variabel Bentuk Data Jenis Data Teknik Pengambilan Data Keterangan 1 2 3 4 Variabel Fisik 1 Tanah - Peta jenis tanah. - Data - Jenis Tanah. sekunder. - Peta Topografi. - Permabilitas. - Peta Penggunaan lahan 2 Hutan - Hutan (Jenis Vegetasi) - Data sekunder. - Data sekunder. - Data Sekunder - Data Sekunder & Primer - Studi litelatur dan lapangan. - Studi & Observasi. - Studi litelatur & Observasi. - Studi Litelatur & Observasi. - Studi Lapangan & Observasi. - kemiringan lereng. - Daya serap tanah terhadap air. - Penggunaan Lahan di Ranca Upas. - Jenis Vegetasi.

34 Tabel 3.2 Lanjutan No Data/ Variabel Bentuk Data Jenis Data Teknik Pengambilan Data Keterangan 3 Satwa - Endemik satwa - Data sekunder dan primer. 4 Hidrologi - Sumber air berasal. - Data sekunder dan primer. - Studi lapangan (observasi) - Studi litelatur - Studi lapangan (observasi) - Jenis dan habitatnya. - kebutuhan wisata, sebagai daya tarik,kualitas air,kuantitas air. Iklim,curah 5 hujan,suhu, kelembapan 6 Estetika/ good view/bad view 7 Fenomena alam lainnya 8 Sarana dan prasarana - Data sekunder - Foto - Data primer. - Foto - Data primer. - Foto - Data primer. -Studi litelatur - Observasi - Observasi - Observasi Variabel Sosial 1 Pengunjung (Wisatawan) - Data jumlah pengunjung - Data Primer - Kuetioner - Kuetioner. Tabel 3.2 instrumen inventarisasi Bumi Perkemahan

35 Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua proses tekhnik pengambilan data yaitu data primer dan data sekunder yang dapat dilihat dibawah ini : 1. Data Primer Data yang dapat dilihat dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Pengumpulan data primer dari penelitian ini dengan cara : a. Observasi Observasi ini dilakukan dengan penelitian dengan bertujuan melihat kondisi nyata dari kawasan yang akan dikembangkan. Peneliti dapat melihat dan mengamati kondisi berupa vegetasi, view/alam, satwa, dan masyarakat. b. Wawancara Dalam sebuah wawancara penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jawaban dari pertanyakan yang kita utarakan secara langsung kepada pihakpihak terkait dan sekiranya dapat membantu penelitian. c. Dokementasi Dalam media dokumentasi peneliti dapat mengambil gambar sebagai perbandingan dan pengolahan suatu perencanaan antara sebelum dan sesudah direncanakan. d. Kuesioner Kuesioner adalah alat dalam penelitian berupa kumpulan pertanyaanpertanyaan tentang kebutuhan dari penelitian yang ingin ditanyakan beberapa pengunjung dari rata-rata keseluruhan pengunjung yang datang,

36 kuesioner ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui frekwensi persepsi pengunjung dan dapat ditarik kesimpulan. 2. Data Sekunder Data yang didapat dengan tekhnik pengumpulan data yang mengacu pada teori-teori dan dapat ditemukan pada buku-buku maupun pada penelitian hasil orang lain, baik yang sudah dipublikasikan maupun belum dipublisasikan. Pengumpulan data sekunder dari penelitian dengan cara : a. Peta Rupabumi skala 1 : 25.000 b. Data keadaan iklim c. Data kujungan wisatawan d. Studi litelatur Data yang terkait dengan litelatur ialah data yang bersifat teoritis dengan mempelajari buku-buku,diktat, surat kabar, diktat, jurnal atau bahan lain yang dianggap relevan. G. Tekhnik Analisis Data. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian yaitu: 1. Analisis Overlay (Kesesuaian Lahan) Analisis ini dilakukan dengan melakukan overlay peta berdasarkan sumber daya dari masing-masing dan hasilnya adalah peta komposit. Proses ini melakukan pedigitasian ulang dari beberapa peta dengan memanfaatkan peta penggunaan lahan, jenis tanah dan kelas kemiringan lereng. Kemudian digabungkan seluruh peta-peta tematik tersebut sehingga memperoleh sebuah

37 peta analisis baru yang memberikan hasil untuk analisis visual pada perencanaan ini. Menurut Mehta (1998:15) mengutarakan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang merupakan teknologi berbasis komputer dapat berperan dalam membantu pemenuhan kebutuhan informasi sehingga dapat mengelola sumber daya alam dengan efektif dan juga meningkatkan kualitas peluang rekreasi. Teknologi ini sangat berguna untuk membantu mngerjakan area geografis yang luas seperti pada kawasan wisata. Metode overlay SIG menurut mehta (1998:15) yang analisis ini tergantung pada komponen apa yang akan dipilih dalam pemetaan, pemilihan komponen sangatlah penting dipilih sehingga akan menjadikan parameter yang akan memberikan hasil pada evaluasi tapak. Proses penentuan parameter itulah merupakan bagian yang sangat penting sehingga hasil yang dihasilkan akan sesuai dengan harapan. Proses peta overlay ini merupakan sebagai tahap awal yang dapat dikaji kembali kedalam klasofikasi lahan atau bangunan sebagai bentuk analsisis kesesuaian lahan didalam sebuah pemetaan penelitian kesesuaian lahan. Datadata yang diperoleh akan diolah menggunakan teknik analisis peta, studi analisis peta dilakukan dengan bantuan program komputer MapInfo Proffesional 7.8 dengan olahan jenis data sekunder peta rupabumi/topografi lembar BaruTunggul Ciwidey skala 1:25.000.

38 Sedangkan setelah mendapatkan info geografis setelah itu dibutuhkan klasifikasi kesesuaian lahan yaitu terdapat di tabel 3.3 di bawah ini: Tabel 3.3 Kesesuaian Lahan No Kelas % Klasifikasi Lahan Kemiringan Kemiringan 1 S1 0-8% Kesesuaian lahan baik 2 S2 8-15% Kesesuaian lahan sedang 3 S3 16-25% Kesesuaian kurang baik 4 S4 26-40% Kesesuaian sangat kurang baik 2. Analisis Persepsi Wisatawan Yaitu melakukan penyebaran kuesioner yang di dalamnya terdapat seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden (Sample Penelitian).Adapun langkah-langkah penyusunan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada pedoman perancangan kesioner yang dikemukakan oleh Malhotra (2005:325) sebagai berikut: 1. Menentukan informasi yang dibutuhkan. 2. Menentukan tekhnik pengelolaan kesioner yang digunakan. 3. Menentukan nilai masing-masing jawaban. 4.Merancang pertanyaan untuk mengatasi ketidakmampuan dan ketidaksediaan responden menjawab.

39 5. Membuat keputusan mengenai stuktur pertanyaan. 6. Menentukan susunan kata dari pertanyaan 7. Mengurutkan pertanyaan dalam urutan yang sesuai. 8. Mengindentifikasi bentuk dan layout kuesioner. 9. Memperbanyak kuesioner. 10.Survey lapangan. 11. Analisis data. 12. Interpretasi data hasil analisis. Setelah pertanyaan-pertanyaan untuk suatu indeks ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah mentukan skor untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Skor ini kemudian dijumlahkan untuk mendapat skor gabungan. Sebelum itu harus dibuat jenjang (alternatif jawaban) skor untuk indeks yang disusunkanya. Berikut jenjang penilaian untuk persepsi wisatawan: Tabel 3.4 Alternatif Skor Alternatif Jawaban Sangat Baik/Sangat Setuju Baik/Setuju Cukup/Biasa saja Buruk/Tidak Setuju Sangat Buruk/Sangat Tidak Setuju Skala 5 4 3 2 1 Setelah itu dilakukan analisis likert yang dimana diperuntukan untuk mendapatkan kesimpulan dari analisis persepsi wisatawan. Cara pengukuran berdasarkan sebuah pertanyaan seperti alternatif skor di tabel 3.4, dan skor yang

40 digunakan biasanya berada pada rentang 1-5. Untuk pertanyaan positif responden menjawab sangat setuju, sedangkan pertanyaan negatif responden menjawab sangat tidak setuju. Berikut sistematika perhitungan likert: Untuk mendapatkan kesimpulan maka dibutuhkan beberapa langkah sehingga mendapatkan kesimpulan yang pas, karena menggunakan skala Likert maka dibutuhkan hitungan yang pas untuk mendapatkan kesimpulan. Berikut contoh soal dalam perhitungan pengoprasian likert. Tabel 3.4 Kuetioner Likert Fasilitas/Sarana Pra Sarana Baik Buruk Jumlah 5 4 3 2 1 Kecukupan jumlah toilet 10 25 38 14 3 90 Sumber air bersih untuk berkemah 16 30 28 15 1 90 Kebersihan 8 30 36 14 2 90 Parkir area 17 25 31 16 1 90 Pemenuhan Kebutuhan makanan 16 21 38 13 2 90 Keamanan 10 24 38 17 1 90 Atraksi wisata alam 11 20 34 23 2 90 Keragaman aktivitas rekreasi 10 20 40 18 2 90 Penangkaran rusa 19 24 27 18 2 90 Lapangan Rumput 22 29 33 6-90 Kantor informasi 16 26 32 14 2 90 Hutan alam 36 40 11 3-90

41 Sebelum mengoprasikan perhitungan likert sebaiknya mencari nilai terendah, nilai tertinggi, nilai terendah dan interval. Berikut contoh perhitungan untuk kecukupan jumlah toilet: Diketahui: Nilai Terendah : 90x1=90 Nilai Tertinggi : 90x5=450 Interval : 450-90=360 360/5=72 a. Kecukupan jumlah toilet 295 1 2 3 4 5 90 162 234 306 378 450 Berdasarkan perhitungan : Maka = (5.10)+(4.25)+(3.38)+(2.14)+(1.3) = 295, berada di skor 3 yang kesimpulanya cukup. Keterangan: Tanda lingkaran merah merupakan nilai kesimpulan (Skoring).

42