PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG. oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati

dokumen-dokumen yang mirip
PENYUSUNAN CASH FLOW STATEMENT BERBASIS KOMPUTER DAN ANALISIS KREDIT PADA KSP SANJIWANI

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI PADA KOPERASI DI KECAMATAN BULELENG

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi. Dibuat laporan keuangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Edward, Tanujaya (2012)

Widya Laksana PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA PRIMKOPTI HARUM KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL BERDASARKAN SAK ETAP

AKUNTANSI USAHA DAGANG TOKO EMAS MODEL MANIS PALARAN SAMARINDA

PENERAPAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK-ETAP STUDY KASUS PADA HOME INDUSTRY OTAK-OTAK BANDENG MULYA SEMARANG. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. SIANTAR TOP, TBK SIDOARJO

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pemilik perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi usaha dan

Materi: 3 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

PENERAPAN SAK ETAP DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA. Dwiyatmoko Pujiwidodo

MODEL IMPLEMENTASI SAK ETAP PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DI KABUPATEN JEPARA. Fatchur Rohman

ANALISIS KEPATUHAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BERDASARKAN SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA

Foundation of Financial Statement. Pertemuan 1, 2 dan 3

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi merupakan suatu ilmu yang terus berkembang dari masa ke

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI TUNAS ADIL TOBELO

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Ni Kadek Ayu Kencana Putri, 1. Jurusan Akuntansi Program S1Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu wadah yang dapat membantu masyarakat

Riska Tri Handayani (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia usaha akan terus berkembang diikuti dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27

PELATIHAN PERHITUNGAN PAJAK BERDASARKAN PP NOMOR 46 TAHUN 2013 KEPADA KOPERASI ANGGOTA GERAKAN KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG

29 Oktober Pertemuan

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

ANALISIS PENERAPAN SAK-ETAP PADA KOPERASI DI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN NON SAK ETAP KOPERASI SEKERTARIAT UMUM TNI

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Made Diah Pratiwi Handayani 1, Nyoman Trisna Herawati 1, I Gusti Ayu Purnamawati 2

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha di Indonesia saat ini sudah semakin pesat. Namun, hal

AKUNTANSI UMKM DAN KOPERASI

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DELTA MAKMUR SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB I PENDAHULUAN. ETAP) diluncurkan resmi pada tanggal 17 juli 2009, berlaku efektif pada tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu sarana penting yang harus tersedia bahkan

Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) atas Pencatatan Laporan Keuangan pada UMKM Photo Priyangan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Materi 3: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama penelitian ini, menurut ASOBAT yang merupakan singkatan dari A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

Materi: 2 AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian UMKM menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2008, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, baik dalam

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)

BAB I PENDAHULUAN. dirangkum menjadi suatu laporan yang merupakan representasi kinerja dari pihak

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi seperti perusahaan swasta, unit pemerintah, organisasi

Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi. Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT DUTA PERTIWI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN I BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN. Oleh :

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI TKBM SAMUDERA NUSANTARA PELABUHAN BANJARMASIN TAHUN 2013 s.d

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus PT Prakasa Wyra Surya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan perekonomian merupakan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK DAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK TAHUN

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN

BAB II PEMBAHASAN PENDAHULUAN I.1 Tujuan dan Peranan KDPPLKS

Penerapan SAK ETAP dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam Lembing Sejahtera Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA KOPERASI KARYAWAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH PERIODE

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP PADA KOPERASI KARYAWAN DHARMA LAUTAN UTAMA (PERIODE TAHUN )

Transkripsi:

PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pengurus atau pegawai koperasi dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP di Kabupaten Buleleng. Laporan keuangan meliputi Neraca, laporan sisa hasil usaha dan laporan arus kas. Untuk mencapai tujuan digunakan metode dalam bentuk pelatihan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP bagi pengurus atau pegawai koperasi Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari tahapan persiapan, tahap implementasi dan tahap monitoring. Dari hasil evaluasi terhadap 23 orang peserta yang mengikuti pelatihan, 83% sudah mampu menyusun laporan keuangan (financial report) berdasarkan SAK ETAP, dengan melihat kemampuan menghitung akun-akun laporan keuangan, kemampuan membuat format laporan keuangan, kemampuan mengkalsifikasikan akun-akun dalam laporan keuangan, kemampuan melakukan langkah-langkah dalam menyusun laporan keuangan, dan kemampuan menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam laporan arus kas. Kata-kata kunci : koperasi, laporan keuangan, SAK ETAP ABSTRACT Activities of community devotion is intended to improve the ability of the manager or officer of the koperasi in compiling financial reports based on the SAK ETAP in Buleleng regency. Financial report covering Balance, report the result of waste and statement of cash flows. To achieve the purpose of the method used in the form of training organization based SAK ETAP financial reports for managers or officers of cooperative activities undertaken as for stage consists of the stages of preparation, the level of implementation and monitoring stage. From the evaluation of 23 participants following the training, 83 % had managed to compile financial reports based on the SAK ETAP, to see accounts of calculating affordability financial reporting, the ability to make financial reporting formats, the ability mengkalsifikasikan these accounts in financial reporting, the ability to perform the steps of compiling financial reports, and the ability to analyze the activities of which is in the statement of cash flows. Keywords: koperasi, financial report, SAK ETAP Edisi Januari 2014 14

1. Pendahuluan Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan adanya pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para anggotanya yang berbeda dengan badan usaha lainnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Pembangunan koperasi sebagai badan usaha ditujukan untuk penguatan dan perluasan basis usaha, serta peningkatan mutu sumber daya manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi harus dikelola dengan baik agar dapat bertahan, berkembang, dan usahanya dapat berkelanjutan (going concern). Agar usaha koperasi dapat berkembang dan berkelanjutan maka perlu diperhatikan usaha dalam mempertinggi tingkat efisien yaitu koperasi harus dapat menangani bidang-bidang usahanya dengan biaya atau pengeluaran yang seminimal mungkin, koperasi harus dapat mencegah terjadinya pemborosan-pemborosan. Informasi akuntansi mengenai biaya atau pengeluaran, modal, kewajiban, suatu koperasi dapat dilihat dalam laporan keuangan (Financial Report). Informasi akuntansi dapat dipergunakan untuk menilai aktivitas manajemen dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya serta dipergunakan juga sebagai alat pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang bekepentingan terhadap laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya dan masyarakat. Pihak-pihak yang menggunakan informasi akuntansi untuk dasar pengambilan keputusan mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda-beda. Kepentingan ini harus dapat dipenuhi melalui pelaporan keuangan yang bersifat umum yang disusun melalui suatu standar yang baku. Financial report atau laporan keuangan pada koperasi berdasarkan undang-undang koperasi No. 17 tahun 2012 pasal 37 disebutkan bahwa laporan keuangan koperasi yang sekurang-kurangnya terdiri dari neraca akhir dan perhitungan hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, lebih lanjut dalam Edisi Januari 2014 15

undang-uandang tersebut disebutkan bahwa laporan keuangan sebagaimana dimaksudkan tersebut dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku saat ini adalah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas public, yang telah ditetapkan pada tanggal 19 Mei 2009 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan lebih awal yaitu 1 Januari 2010. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang: (a) tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan (b) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Berdasarkan SAK ETAP laporan keuangan yang diwajibkan antara lain: Neraca, Laporan Laba Rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas; dan catatan atas laporan keuangan. Koperasi merupakan bagian dari entitas tanpa akuntanbilitas public sehingga sudah semestinya menerapkan SAK ETAP. Namun sampai saat ini penerapan SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan di lapangan terutama pada koperasi belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, hal ini disebabkan salah satunya karena kurang mengertinya sumber daya manusia pengelola koperasi akan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Untuk itu pelatihan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP sangat diperlukan sehingga laporan keuangan yang dibuat memenuhi berbagai pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Permasalahan yang ingin dipecahkan dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini adalah apakah melalui pelatihan akan dapat meningkatkan kemampuan pengurus atau pegawai koperasi dalam menyusun laporan keuangan yang berdasarkan SAK ETAP. Tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan penyusunan financial report ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengurus atau pegawai koperasi dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. 2. Metode Pelaksanaan Pengabdian Metode kegiatan P2M ini dalam bentuk pelatihan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP bagi pengurus atau pegawai koperasi. Edisi Januari 2014 16

Untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan terarah maka metode kegiatan yang dilakukan adalah dirancang dengan sistematis dalam beberapa tahapan. yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap monitoring Dalam tahap persiapan ini yang dilakukan meliputi (1) penyiapan berbagai adiministrasi yang mungkin diperlukan; (2) koordinasi dengan Dinas Koperasi; (3) penyiapan materi pelatihan tentang penyusunan laporan keuangan; (4) penyiapan Nara Sumber yang kompeten dan relevan dengan materi yang disiapkan; (5) Penyiapan Jadwal pelatihan. Tahap Implementasi (pelaksanaan) meliputi pelatihan penyusunan laporan keuangan. Tahap Monitoring kegiatan yang dilakukan adalah pengawasan/ monitoring terhadap implementasi laporan keuangan yang telah disusun. 3. Hasil dan Pembahasan Sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelum kegiatan pelatihan dilaksanakan, kegiatan ini diawali dengan penyiapan berbagai adiministrasi diperlukan antara lain permohonan ijin melaksanakan pengabdian masyarakat, undangan peserta pelatihan, undangan kepada kepala dinas koperasi kebupaten buleleng, koordinasi dengan Dinas Koperasi untuk waktu dan tempat pelatihan, penyiapan materi pelatihan tentang penyusunan laporan keuangan serta penyiapan Jadwal pelatihan. Peserta yang hadir dalam pelatihan ini adalah sejumlah 23 orang peserta pegawai dan pengurus koperasi yang meliputi 20 unit usaha kopeasi atau sebesar 92% dari target peserta yang diharapkan, yang tersebar di seluruh kabupaten Buleleng. Kegiatan ini diawali dengan sambutan ketua LPM undiksha yang pada saat pelatihan dihadiri oleh Sekretaris LPM, dilanjutkan dengan penyampaian materi laporan keuangan atau financial report berdasarkan SAK ETAP dan dilanjutkan dengan pelatihan penyusunan financial report. Materi yang disiapkan pada pelatihan ini meliputi proses penyusunan laporan keuangan yaitu pembuatan jurnal, buku besar, laporan neraca, laporan Sisa Hasil Usaha, dan laporan arus kas. Materi tersebut disiapkan dalam bentuk Powerpoint, dan dalam bentuk soal-soal kasus pada koperasi. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan tgl 3 September 2013 bertempat di Ranggon Sunset Jalan Pura Penimbangan Barat Pemaron, Singaraja Bali. Kegiatan pelatihan ini terdiri dari tiga tahapan yang meliputi pemberian materi, diskusi, dan praktik penyusunan laporan keuangan (Financial Report). Edisi Januari 2014 17

Pemberian materi pelatihan ini berlangsung selama dua jam. Materi yang disampaikan antara lain penyusunan jurnal, posting jurnal ke Buku Besar, Laporan Sisa Hasil Usaha, Neraca dan Laporan arus kas. Setelah penyampain materi diakhiri kemudian dilanjutkan dengan diskusi, diskusi ini berlangsung dengan tertib dan terarah. Pada saat diskusi peserta berperan aktif bertanya terkait dengan permasalahan yang mereka hadapi di usaha mereka masing-masing. Mengakhiri tahap diskusi perserta diberikan praktik penyusunan laporana keuangan dengan mengerjakan soal-soal kasus pada koperasi yang berlangsung sekitar dua jam. Peserta dengan tekun mengerjakan latihan yang diberikan dan langsung menanyakan apabila ada yang hal-hal yang belum mereka pahami. Kegiatan praktik penyusunan Financial report ini berlangsung dengan tertib dan peserta dengan serius mengerjakan latihan yang diberikan. Setelah dilakukan praktik pelatihan penyusunan laporan keuangan atau financial report dilanjutkan dengan pengawasan/ monitoring terhadap implementasi laporan keuangan yang telah disusun oleh koperasi yang hadir pada saat pelatihan, selanjutnya dievaluasi kemampuan pengurus atau pegawai koperasi dalam menyusun laporan keuangan dan kebermanfaatan kegiatan. Kemampuan ini diukur dengan skor penilaian atas produk laporan keuangan yang telah disusun yaitu neraca, laporan Hasil Usaha dan Laporan Arus Kas. Sedangkan kebermanfaatan kegiatan dinilai dari sikap pengurus atau pegawai koperasi terhadap kegiatan yang dilakukan. Rubrik penilaian kemampuan peserta dalam menyusun laporan keuangan terdiri dari Kemampuan menghitung akun-akun laporan keuangan dengan tepat (K1), kemampuan membuat format laporan keuangan dengan benar (k2), kemampuan mengkalsifikasikan akun-akun dalam laporan keuangan dengan tepat sesuai SAK ETAP (K3), kemampuan melakukan langkah-langkah dalam menyusun laporan keuangan dengan tepat (K4), dan kemampuan menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam laporan arus kas dengan benar (K5). Skor penilaian dihitung berdasarkan perbandingan skor perolehan dengan skor maksimal dikalikan 100%. Apabila skor penilaian yang dicapai lebih dari 80 dapat diartikan bahwa pengurus atau pegawai koperasi sudah dapat menyusun laporan keuangan dengan baik. Skor penilaian kemampuan peserta dalam hal ini pegawai dan pengurus koperasi dari 23 peserta, 19 peserta yang mendapatkan skor lebih dari 80%, 4 orang peserta memperoleh skor 73-80%. Edisi Januari 2014 18

sehingga secara keseluruhan dapat dihitung bahwa 83% peserta sudah mampu dalam menyusun laporan keuangan (financial Report). Dari skor penilaian yang dicapai peserta dapat diartikan bahwa pengurus atau pegawai koperasi sudah mampu dan dapat tmenyusun laporan keuangan dengan baik. Di samping dinilai dari kemampuan peserta dalam menyusun laporan keuangan, keberhasilan pelatihan dilihat juga dari kebermanfaatan kegiatan. Evaluasi kebermanfaatan kegiatan dilihat dari sikap pengurus atau pegawai koperasi dalam proses pelatihan. Ada empat aspek yang diukur yaitu aspek partisipasi (A1), aspek motivasi (A2), aspek kerjasama (A3), dan aspek inisiatif (A4). Nilai sikap dalam pelatihan ini yang dihitung melalui perbandingan antara jumlah skor yang diperoleh dengan jumlah skor maksimal dikalikan 100%, Skor nilai sikap berada di atas 80 yang berarti pelatihan penyusunan laporan keuangan bagi pengurus atau pegawai koperasi dapat diterima dengan baik. Skor penilaian proses kegiatan pelatihan dari 23 peserta, 3 orang peserta yang memperoleh nilai dibawah 80%, dan 20 Orang peserta memperoleh skor di atas 80%, sehingga secara keseluruhan dapat dihitung bahwa 87% peserta sudah berpartisipasi aktif, mempunyai motivasi, dapat bekerjsama dan berinisiatif dalam proses kegiatan pelatihan. 4. Penutup Dari hasil dan pembahasan kegiatan pelatihan penyusunan financial report berdasarkan SAK ETAP pada koperasi di kabipaten Buleleng maka dapat disimpulkan bahwa dari 23 orang peserta yang mengikuti pelatihan, 83% sudah mampu menyusun laporan keuangan (financial report) berdasarkan SAK ETAP, dengan melihat kemampuan menghitung akun-akun laporan keuangan, kemampuan membuat format laporan keuangan, kemampuan mengkalsifikasikan akun-akun dalam laporan keuangan, kemampuan melakukan langkah-langkah dalam menyusun laporan keuangan, dan kemampuan menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam laporan arus kas. Berdasarkan hasil kegiatan dapat disarankan hendaknya koperasi menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP dan diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga laporan keuangan tersebut dapat dijadikan dasar yang tepat dalam menilai kinerja koperasi. Edisi Januari 2014 19

DAFTAR PUSTAKA Darminto, DP dan Aji Suryo. (2000) Analisis Laporan Keuangan Hotel, Yogyakarta: Andi Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta :Salemba Empat Baridwan, Z. (2000). Akuntansi Intermediate. Yogyakarta: Penerbit BPFE Kieso, DE dan JJ Weygant. ( 2002). Akuntansi intermediate. Edisi Kesepuluh Jilid I ( Emil Salim Penerjemah ) Jakarta : Erlangga Kieso, DE dan JJ Weygant. (2002). Akuntansi intermediate. Edisi Kesepuluh Jilid 3 (Herman Wibowo Penerjemah ) Jakarta : Erlangga Undang-undang No. 25 Tahun 1992. Tentang Koperasi Undang-undang No. 17 Tahun 2012. Tentang Koperasi Edisi Januari 2014 20