BAB I PENDAHULUAN. pokok sehari-hari, maka pada tahun 1998 didirikan sebuah gerai yang di beri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cepat. Pasar modern berkonsep toko ritel banyak berdiri di kota-kota besar,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persamaan antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang. Berfokus pada

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Mini Market Indomaret. kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988

BAB I PENDAHULUAN. cukup kompleks. Banyak sekali kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang perdagangan eceran (retail) yang berbentuk toko,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini. Berfokus pada pengaruh persepsi harga, persepsi kualitas, dan persepsi resiko

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kinerja baik karena merefleksikan peningkatan sales. Minat beli ulang

BAB III DESKRIPSI INDOMARET

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya persepsi yang tepat pada konsumen menyebabkan mereka

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir perkembangan ekonomi di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Untuk hal itu, orang mencari tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kebutuhan dan perilaku konsumen dalam berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan bagi suatu perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Circle K

BAB I PENDAHULUAN. produk dan jasa yang tersedia. Didukung dengan daya beli masyarakat yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. konsumen telah dikenalkan dengan sistem perbankan berbasis internet untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan dewasa ini sangatlah pesat karena

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan seberapa pentingnya kualitas pelayanan, kepuasan dan. kepada keberhasilan memenangkan persaingan dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah penduduk Indonesia dengan pendapatan kelas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tercatat menempati peringkat ketiga pasar retail terbaik di Asia. Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sewaktu-waktu dapat beralih pada produk lain. Dalam hal ini, komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saatini, khususnya di bidang fashion yaitu istilah gaya atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu nya yaitu pemenuhan akan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. peminatnya. Perkembangan motor matic di Indonesia dimulai saat Kymco

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha atau bisnis ritel di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan kebutuhan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan. tangga dalam pengambilan keputusan untuk membeli minyak goreng.

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. eceran di tengah-tengah masyarakat menjadi semakin penting. Peranan industri

BAB 1 PENDAHULUAN. rumah tangga (Ma ruf, 2006:7). Bisnis ritel saat ini perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Peta persaingan juga mulai meningkat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang ketat ini sebuah bisnis atau perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. persennya air. Selain oksigen, air memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Niat pembelian untuk produk sehari-hari jadi di toko ritel telah mendapat perhatian dalam dekade terakhir sejak

BAB I LATAR BELAKANG. Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Seperti pada kota besar, AMDK

BAB I PENDAHULUAN. produk lain, sehingga konsumen tertarik terhadap produk tersebut. Niat beli dapat

BAB I PENDAHULUAN. suatu bisnis. Hal tersebut mengingat dengan timbulnya kepercayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saat ini. Mulai dari pelajar, orang tua dan bahkan para pekerja

BAB I PENDAHULUAN. dahulu keinginan dan kebutuhan, konsumen pada saat ini dan yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Apalagi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. konsumen itu tidak terlibat dalam hal merencanakan pembelian produk

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas masyarakat di Indonesia saat ini mulai berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. teman menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak mendatangi cafe untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang persaingan ritel dalam penjualan produk semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah pemilihan merek pada suatu produk maka terlebih dahulu adalah niat

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipertahankan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain (Pandini, 2016).

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat beberapa tahun belakangan ini, dengan berbagai format dan jenisnya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diakses langsung oleh nasabah pengguna mobile banking melalui

BAB I PENDAHULUAN. angka 250 juta penduduk. Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang

I. PENDAHULUAN. gejolak keinginanya bahkan sebagian orang rela membelanjakan uang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kebudayaan khas Indonesia yang telah di akui

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang signifikan serta memberikan konstribusi positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dengan banyaknya hal-hal baru dalam kehidupan manusia pada

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua.

BAB I PENDAHULUAN. asuransi bagi anggota keluarga memungkinkan kita untuk meminimalkan risiko

BAB I PENDAHULUAN. yang berorientasi pada kesenangan. Selain itu, kesibukan masyarakat di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. 68 juta US$. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat mengingat

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bisnis modern maupun munculnya bisnis ritel modern yang baru seperti

BAB I PENDAHULUAN. Era baru bangsa Indonesia diawali dengan lahirnya Era Reformasi. Era ini

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk dipasar, termasuk preferensi

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan primer dan sekunder dengan datang berbelanja ke toko

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. eceran di Indonesia yang telah berkembang menjadi usaha yang berskala

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus selalu menciptakan inovasi-inovasi baru untuk dapat bertahan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, dimana fungsinya sangat dibutuhkan di zaman transaksi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus memperhatikan aspek aspek yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berawal dari pemikiran untuk mempermudah menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari, maka pada tahun 1998 didirikan sebuah gerai yang di beri nama Indomaret. Berbekal pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen, keterampilan pengoperasian toko dan pergeseran perilaku belanja masyarakat ke gerai modern, niat ini diwujudkan dengan mendirikan indomaret dengan badan hukum PT. Indomarco Prismatama yang memiliki visi menjadi jaringan ritel yang unggul serta moto mudah dan hemat. Seiring dengan berjalannya waktu dan kebutuhan pasar, indomaret terus menambah gerai di berbagai kawasan perumahan, perkantoran, niaga, wisata dan apartemen. Dalam hal ini terjadilah proses pembelajaran untuk pengoperasian suatu jaringan retail yang berskala besar, lengkap dengan pengalaman yang kompleks dan bervariasi Konsep bisnis waralaba Indomaret adalah yang pertama dan merupakan pelopor di bidang minimarket di Indonesia. Sambutan masyarakat ternyata sangat positif, terbukti dengan peningkatan jumlah terwaralaba Indomaret dari waktu ke waktu. Konsep bisnis waralaba Indomaret juga mendapat penghargaan seperti Franchise & Business Opportunity Market Leader 2011. Saat ini Indomaret berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai mencapai lebih dari 9.096 gerai, terdiri dari 40% gerai milik terwaralaba dan 60% gerai milik perusahaan. Sebagai besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal 1

2 dari 22 pusat distribusi indomaret yang menyediakan lebih dari 4.800 jenis produk. Kini, keberadaan Indomaret makin di perkuat dengan kehadiran Indogrosir, anak perusahaan dengan konsep bisnis pusat perkulakan. Produk merek toko Indomaret ini yang sudah mampu bersaing secara harga yg lebih murah, kualitas yang sudah sama dengan produk lain dan, risiko yang terdapat pada produk Indomaret ini hampir tidak ada. Tetapi kenyataannya di lapangan konsumen lebih memilih produk lain dibanding dengan produk merek toko Indomaret. Dengan demikian saya melakukan penelitian ini dengan bisnis problem sebagai berikut. Tabel 1.1 TABEL PERBANDINGAN HARGA PRODUK MEREK TOKO INDOMARET DENGAN MEREK LAIN TAHUN 2015 Produk Harga Merek lain Harga Selisih merekindomaret Indomaret air Rp.3.500 Aqua air Rp.4.500 Rp.1.000 mineral Btl 1500Ml mineral Btl 1500Ml Gula pasir putih Rp.12.300 Gulaku gula Rp.12.600 Rp.300 indomaret premium tebu (putih) 1kg premium 1kg Indomaret minyak Rp.24.500 Bimoli Rp.25.900 Rp.1.400 goreng 2L minyak goreng 2L Indomaret facial Rp.7.900 Multi facial Rp.12.000 Rp.4,100 tissue tissue Sumber : http://klikindomaret.com Berdasarkan data Tabel 1.1 dapat dilihat jika harga harga produk merek toko dari Indomaret lebih murah dari harga produk nasional yang sejenis. Dalam sudut pandang beberapa konsumen, terlebih konsumen baru, harga suatu produk bisa menjadi indikator kualitas suatu produk tersebut sehingga memunculkan intensitas pembelian.

3 Dengan kualitas harga dibawah rata-rata, membuat konsumen memiliki persepsi tersendiri, beberapa konsumen menganggap bahwa kualitas produk merek toko yang dikeluarkan Indomaret masih dibawah kualitasnya dari pada produk Industri atau produk Nasional. Banyak yang tidak tahu jika sebenarnya produk merek toko yang dikeluarkan Indomaret memiliki standar yang sama dengan standar yang dikeluarkan pemerintah. Semua rekanan yang digandeng Indomaret telah mendapat sertifikat SNI, sama dengan standar Pemerintah Indonesia. Persepsi kualitas yang telah timbul pada benak konsumen, mengakibatkan konsumen memiliki persepsi lain, yaitu persepsi risiko. Persepsi risiko yang muncul akibat persepsi kualitas ini menyebabkan terhadap penurunan intensitas pembelian konsumen akan produk-produk merek toko milik Indomaret. Dengan demikian memberi dan menanamkan persepsi harga, persepsi kualitas, dan persepsi risiko yang positif penting dilakukan oleh para pengusaha ritel, khusunya produk merek toko milik Indomaret untuk meningkatkan penjualan produk merek toko, serta menciptakan intensitas pembelian yang tinggi. Tabel 1.2 JUMLAH GERAI, JUMLAH MEREK TOKO, dan KONTRIBUSI PENJUALAN MEREK TOKO IDOMARET TAHUN 2012-2014 Tahun Gerai Merek toko Kontribusi Penjualan 2012 6.009 500 36,9% 2013 7.100 700 43,3% 2014 Rencana target mencapai 10.600 gerai Rencana menambah 100-200 store brand per tahun 41,5% Sumber:http//www.topbrand-award.com; http//finance.detik.com;http//industri.kontan.co.id; http//www.swa.co.id Berdasarkan data di Tabel 1.2 bisa dilihat perkembangan gerai Indomaret yang

4 semakin tahun bertambah semakin banyak, tercatat hingga akhir tahun 2014 Indomaret sudah mempunyai target mencapai10.600 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Begitu juga pertumbuhan produk merek toko yang dikeluarkan Indomaret. Di tahun 2012 Indomaret sudah mengeluarkan 500 jenis produk merek toko, dan pada tahun 2013 Indomaret mengembangkan produk merek toko-nya dengan cukup drastis tercatat 700 produk merek toko dikeluarkan. Banyaknya jumlah gerai dan banyaknya produk merek toko yang dikeluarkan Indomaret pada tahun 2012 hingga 2013 mengalami peningkatan persentase 6,4%, tetapi pada tahun 2013 hingga 2014 mengalami penurunan persentase penjualan 1,8%. Artinya seluruh produk merek toko yang di jual di gerai-gerai Indomaret belum mampu bersaing dengan produk-produk industri dan nasional lainnya. Penyebab sedikitnya minat konsumen dalam membeli produk merek toko dikarenakan adanya anggapan antara harga, risiko dengan kualitas produk merek toko itu sendiri. Dalam upaya untuk meningkatkan daya saing perusahaan di pasar yang makin berkembang, perusahaan selalu mencari cara dan mengembangkan strategi pemasaran untuk terus meningkatkan penjualan produk. Ada banyak cara bagi perusahaan untuk terus meningkatkan penjualan. Salah satunya membangun niat pembelian dari masyarakat terhadap produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Dalam membangun niat pembelian ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Zielke & Dobblestein (2007) dalam Siohong Tih dan Kean Heng Lee (2013:108) menyatakan bahwa kesediaan konsumen untuk membeli produk bermerek dan loyalitas terhadap

5 merek tergantung pada persepsi konsumen, faktor penting seperti harga, kualitas dan risiko. Abdullah et.al, (2012) dalam Siohong Tih And Kean Heng Lee (2013:110) menyatakan harga selalu menjadi isyarat ekstrinsik pertama bagi konsumen, dan bagaimana konsumen mengevaluasi variabel harga dapat mempengaruhi niat pembelian merek toko mereka. Harga ditekankan pada konsumen yang sensitif atau memikirkan harga. Seperti dijelaskan dalam Nielsen (2008;2009) dalam Siohong Tih And Kean Heng Lee (2013:115) menyatakan persepsi harga telah diidentifikasi memiliki hubungan kuat dengan kecenderungan membeli merek toko. Temuan ini juga telah dilaporkan oleh Glynn dan Chen (2009) dalam Siohong Tih And Kean Heng Lee (2013:115).Abdullah et al, (2012) dalam Siohong Tih And Kean Heng Lee (2013:115) menyatakan kualitas produk merek adalah unsur yang paling diperdebatkan. Literatur menunjukkan bahwa persepsi kualitas dari merek toko yang bersifat subjektif. Selain itu, kualitas mungkin menjadi bagian dari harga untuk sejumlah nilai uang yang dibayarkan oleh konsumen. Di Baltas dan Argouslidis ini (2007) studi, individu yang berpendidikan dan berpenghasilan tinggi juga mengkonsumsi produk merek toko, dan mereka mungkin tidak langsung membandingkan kualitas dengan harga, sehingga mempertimbangkan nilai keseluruhan pembelian. Meskipun persepsi kualitas mungkin berinteraksi dengan variabel lain, disarankan bahwa persepsi kualitas merek toko adalah prediktor yang paling penting dari niat pembelian merek toko Levy & Gendel-Guterman,(2012) dalam Siohong Tih And Kean Heng Lee (2013:116).

6 Mitchell & Harris, (2005) dalam Siohong Tih And Kean Heng Lee (2013:117) menyatakan risiko pada merek toko dianggap mengacu pada risiko keuangan yang di keluarkan konsumen. Baltas, (1997) dalam Siohong Tih And Keang Heng Lee (2013:117) risiko yang dianggap tergantung pada jumlah informasi yang tersedia pada produk merek toko bagi konsumen. Ketika konsumen memperoleh hasil yang memuaskan lebih mungkin untuk membeli produk merek toko. Dick et.al, (1995) dalam Siohong Tih And Kean Heng Lee (2013:117) menyatakan risiko terkait dengan merek toko merupakan faktor penting yang dievaluasi oleh konsumen dan dapat mempengaruhi niat pembelian produk merek toko. Zielke & Dobbelstein, (2007) dalam Siohong Tih And Kean Heng Lee (2013:117) menjelaskan bahwa hubungan antara risiko dengan niat pembelian, jika risiko yang terdapat pada produk merek toko rendah, dengan itu dapat meningkatkan pembelian produk merek toko. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, dan dari data-data yang telah ada tentang produk merek toko milik Indomaret, maka di dalam penelitian ini peneliti hendak meneliti untuk mengetahui lebih jelas tentang PENGARUH PERSEPSI HARGA, PERSEPSI KUALITAS DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP NIAT PEMBELIAN PADAPRODUK MEREK TOKOINDOMARET DI SURABAYA 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah persepsi harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat pembelian pada produk merek toko Indomaret di Surabaya?

7 2. Apakah persepsi kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat pembelian pada produk merek toko Indomaret di Surabaya? 3. Apakah persepsi risiko memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat pembelian pada produk merek toko Indomaret di Surabaya? 4. Apakah harga, kualitas dan risiko secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat pembelian pada produk merek toko Indomaret di Surabaya? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui signifikansi pengaruhpersepsi harga terhadap niat pembelian pada produk merek toko Indomaret di Surabaya 2. Mengetahui signifikansi pengaruh persepsi kualitas terhadap niat pembelian pada produk merek toko Indomaret di Surabaya 3. Mengetahui signifikansi pengaruh persepsi risiko terhadap niat pembelian pada produk merek toko Indomaret di Surabaya 4. Mengetahui signifikansi pengaruh persepi harga, persepsi kualitas dan persepsi risiko secara bersama-sama terhadap niat pembelian pada merek toko Indomaret di Surabaya. 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Manajemen Perusahaan Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan mengenai faktor-faktor yang mendasari niat beli konsumen,

8 sehingga perusahaan tersebut dapat menggunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan strategi pemasaran yang tepat pada masa yang akan datang. b. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan untuk menerapkan teori yang telah didapat dari perkuliahan dan untuk menambah pengetahuan mengenai persepsi harga, persepsi kualitas dan persepsi risiko terhadap niat pembelian pada produk merek toko Indomaret di Surabaya. c. Bagi STIE Perbanas Surabaya Penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi perpustakaan STIE Perbanas Surabaya dan kelak jika ada peneliti membahas mengenai persepsi harga, persepsi kualitas dan persepsi risiko terhadap niat pembelian pada produk merek toko Indomaret di Surabaya. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Secara sistematis penulisan skripsi ini di bagi menjadi lima bab. Tujuannya untuk memberi kemudahan bagi peneliti untuk menjelaskan susunan bab. Lima bab tersebut terdiri dari BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan secara umum materi-materi yang akan dibahas antara lain : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan.

9 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini membahas tentang penelitian terdahulu, landasan teori yang berhubungan dengan penelitian ini, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrument penelitian, data dan metode pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian, teknis analisis data. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini menguraikan tentang gambaran subyek penelitian yang merupakan garis besar sampel penelitian dan karakteristik responden yang nantinya akan dianalisis, serta analisis data dari hasil penelitian yang terdiri dari analisis validitas, reliabilitas, analisis deskriptif, teknik analisis dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab ini menguraikan tentang kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian yang dilakukan, serta saran yang merupakan implikasi hasil penelitian baik bagi pihak yang terkait dengan hasil penelitian maupun bagi penelitian selanjutnya.