permainan ini tidak sulit untuk dikembangkan di Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan kebugarannya yang tinggi. yang tingginya kurang lebih 15 meter, (c) Perlengkapan pemain: Untuk

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bagi siswa di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan prestasi olahraga agar regenerasi prestasi terus tercipta dan. berlangsung pada kegiatan di Sekolah terbina dengan baik.

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan olahraga sepak takraw, sehingga sangatlah wajar kalau daerah

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

PENGARUH MODIFIKASI BOLA KARET TERHADAP KETEPATAN SMASH KEDENG PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa-siswi sekolah atau

PENGARUH PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA TIM PSTI KEDIRI

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dipakai. Beberapa perkembangan tersebut, misalnya digunakanya bola pintar,

Permainan Sepak Takraw

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek OLEH : WISNU ADI NUGROHO

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak yang telah dilatihkan dengan baik. Menurut Amung Ma mun dan. maka semakin terampil orang tersebut.

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. jenis olahraga yang ada di dunia adalah sepak takraw.untuk sebagian kalangan

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dijelaskan dalam UU RI NO 3 Tahun 2005 tentang Sistim Keolahragaan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik, melalui cabang-cabang olahraga ataupun olahraga tradisional, yang

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB II KAJIAN PUSTAKA. beberapa hal, antara lain adalah: kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak yang telah dilatihkan dengan baik. Menurut Amung Ma mun dan. maka semakin terampil orang tersebut.

I. PENDAHULUAN. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

1. PENDAHULUAN. Siswa SMP merupakan potensi sumber daya manusia yang perlu dibina dan. pertumbuhan dan perkembangan remaja.

SKRIPSI. Oleh Dadi Wibowo NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga permainan dan banyak dikenal oleh semua orang. Salah satu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Permainan tenis meja adalah salah satu cabang olahraga yang banyak. di masyarakat luas,terutama di sekolah. Hal ini bukan hanya di

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi terhadap kemampuan hasil passingbola yang benar

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. sepak bola biasa dikatakan sangat memasyarakat. Mulai dari pusat perkotaan sampai

BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. dilaksanakan untuk mengisi waktu luang mereka. Cara bermainnya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ashari Nopdiana, 2015 Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia tahun

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepaktakraw merupakan salah satu olahraga permainan yang digemari oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, antara lain Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Khususnya di daerah Sulawesi Selatan, sepak raga disebut meraga/maddaga dalam bahasa Bugis yang diambil dari kata-kata si raga-raga yang berarti saling menghibur. Permainan sepaktakraw/sepak raga dapat dimainkan kapan saja sebagai pengisi waktu luang. Permainan sepaktakraw juga merupakan salah satu acara yang selalu diadakan pada saat upacara-upacara resmi kerajaan seperti pelantikan seorang raja, pesta keramaian keluarga, pesta panen, serta untuk menyambut tamu-tamu agung. Secara resmi permainan sepaktakraw berkembang di Indonesia pada tahun 1970. Hal ini diawali dengan adanya kunjungan muhibah Singapura dan Malaysia yang memperkenalkan permainan sepak raga. Oleh karena permainan ini merupakan permainan tradisional masyarakat Indonesia, maka permainan ini tidak sulit untuk dikembangkan di Indonesia. Pada tahun 1971, secara resmi berdiri induk organisasi olahraga sepaktakraw yang diberi nama Perserasi. Perserasi ini mempunyai empat anggota yaitu Pengda Sumut, Pengda Sumbar, Pengda Riau dan Pengda Sulsel. Sejak saat itu permainan sepaktakraw berkembang semakin pesat. Namun perkembangan sepaktakraw dari dulu sampai sekarang sangat lambat, dan masih kalah bila dibandingkan dengan cabang olahraga lain seperti 1

sepakbola, bolavoli dan bolabasket maka dari itu sebagai guru pendidikan maupun pembina olahraga sepaktakraw mengemban tugas untuk mengembangkan olahraga sepaktakraw. Sepaktakraw sebagai permainan beregu yang terdiri dari tiga orang setiap regu itu merupakan permainan yang sederhana. Sarana dan prasarananya sangat sederhana dan murah. Perlengkapan permainan serba murah tidak memerlukan perlengkapan dari luar negeri, dapat dimainkan oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga permainan ini merupakan permainan rakyat. Dengan demikian diharapkan Indonesia akan mempunyai prestasi yang terbaik di Asia ataupun dunia. Prestasi baik itu, bisa didapat dengan usaha latihan-latihan yang teratur dan countinue. Prestasi akan timbul bila kondisi fisik baik atau dengan kata lain kondisi harus ditingkatkan untuk mendapatkan prestasi. Peningkatan kondisi fisik bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik menuju kondisi puncak untuk melakukan kegiatan atau melakukan aktivitas olahraga dengan prestasi optimal. Untuk bermain sepaktakraw memerlukan kondisi tubuh dan kondisi fisik yang prima. Oleh sebab itu perlu beberapa kemampuan tersebut dilatih agar mendapatkan kondisi puncak sehingga dapat mencapai prestasi. Selain itu untuk bermain sepaktakraw yang baik dituntut untuk mempunyai kemampuan atau keterampilan yang baik. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan dasar dalam bermain sepaktakaw. Ratinus Darwis dalam Muhamad Muhsin (2008: 20) berpendapat bahwa untuk bermain sepaktakraw 2

yang baik haruslah seseorang mempunyai kemampuan atau keterampilan yang baik. Dari beberapa pendapat di atas menunjukan bahwa untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, disamping harus memiliki kemampuan dasar dan kondisi fisik yang baik, juga harus memiliki keterampilan, teknik dan juga taktik yang baik pula. Teknik-teknik dasar yang diperlukan dalam sepaktakraw menurut Ratinus Darwis (1992:15) adalah sepaksila, sepak kuda (sepak kura), sepak cungkil, menapak, sepak simpuh, main kepala, mendada, memaha dan membahu. Selain itu juga ada unsur fisik yang diperlukan untuk meningkatkan prestasi sepaktakraw menurut Ratinus Darwis (1992: 115) untuk berolahraga diperlukan pembinaan fisik secara umum berkenaan dengan kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, dan kelentukan. Secara khusus kondisi fisik meliputi stamina, daya ledak, reaksi, koordinasi, ketepatan, dan keseimbangan. Program pendidikan di Indonesia terdapat tiga macam yaitu intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, siswa diarahkan untuk memilih macam-macam ekstrakurikuler yang dilaksanakan oleh sekolah sesuai dengan minat, bakat, dan keterampilan siswa. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang dilaksanakan oleh sekolah diharapkan dapat melahirkan bibit-bibit olahragawan yang nantinya dapat dibina untuk berprestasi di tingkat regional, nasional, maupun internasional. 3

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran guna memperluas wawasan serta peningkatan dan penerapan nilainilai pengetahuan dalam berbagai hal seperti pengetahuan tentang olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk menampung dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa yang belum tertuang apabila hanya dengan mengandalkan jam pelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah. Ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah diharapkan dapat mengembangkan kemampuan siswa dengan bentuk-bentuk latihan khusus sesuai dengan olahraga yang diikuti di sekolah. Di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen menyelenggarakan ekstrakurikuler sepaktakraw. Tujuan diadakannya ektrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen adalah untuk mengembangkan bakat dan minat siswa, serta untuk meningkatkan prestasi siswa di bidang olahraga khususnya sepaktakraw. Akan tetapi sarana dan prasarana sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen masih sangat minim. Diantaranya bola dan lapangan, jumlah bola yang sedikit dan lapangan dengan lantai yang sudah pecah-pecah. Hal tersebut yang mengakibatkan kegiatan ekstrakurikuler kurang efektif. Semua itu tidak mengurangi semangat siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler sepaktakraw. Peserta ekstrakurikuler sepaktakraw adalah siswa putra kelas atas yaitu kelas IV, V dan VI. Banyak siswa yang menyukai dengan berbagai macam alasan. Antara lain ada unsur seninya, ada unsur 4

akrobatnya dan lain - lain. Siswa kebanyakan kesulitan dalam melakukan taknik-teknik dasar sepaktakraw. Sepaksila merupakan salah satu teknik dasar permainan sepaktakraw yang sering digunakan dalam bermain sepaktakraw. Sepaksila adalah menyepak bola dengan mengguakan kaki bagian dalam. Menurut Ratinus (1992:16), sepaksila digunakan untuk menerima dan menimang (menguasai) bola, mengumpan dan antaran bola, menyelamatkan hantaran lawan. Dalam bermain sepaktakraw melakukan gerakan sepaksila diperlukan keseimbangan untuk mempertahankan badan agar tidak jatuh dan kelincahan agar dapat menerima, menimang, mengumpan dan menyelamatkan bola. Keseimbangan menurut Harsono (1988:23), adalah kemampuan untuk mempertahankan sistem neuromuscular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efiien selagi kita bergerak. Menurut Mochamad Sajoto (1988:58-59), keseimbangan atau balance adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf ototnya, selama melakukan gerak-gerak yang cepat, dengan perubahan letak titik-titik berat badan yang cepat pula, baik dalam keadaan setatis maupun lebih-lebih dalam gerak dinamis. Kelincahan merupakan komponen kondisi fisik yang sangat penting peranannya dalam cabang olahraga sepaktakraw. Seorang atlet yang mempunyai kelincahan akan dapat melakukan gerakan dengan cepat dan dapat merubah posisinya tanpa mengalami kesulitan. Menurut Mochamad Sajoto (1988:59) kelincahan atau agility adalah kemampuan seseorang untuk merubah arah, dalam posisi-posisi di arena tertentu. Dalam permainan 5

sepaktakraw kelincahan sangat diperlukan untuk mendapatkan gerakan yang efektif. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang hubungan antara keseimbangan dan kelincahan dengan keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen B. Identifikasi Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Perkembangan sepaktakraw di Indonesia kurang begitu pesat dibanding dengan sepakbola, bolavoli dan bolabasket. 2. Kurangnya sarana dan prasarana sepaktakraw dalam pendidikan sekolah dasar. 3. Belum diketahuinya tingkat kondisi fisik pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. 4. Belum diketahuinya tingkat keseimbangan pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. 5. Belum diketahuinya tingkat kelincahan pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. 6

6. Belum diketahuinya tingkat keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. 7. Belum diketahuinya hubungan antara keseimbangan dan kelincahan dengan keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang disebutkan di atas, penelitian ini dibatasi pada hubungan antara keseimbangan dan kelincahan dengan keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. D. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan antara keseimbangan dengan keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. 2. Apakah ada hubungan antara kelincahan dengan keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. 3. Apakah ada hubungan antara keseimbangan dan kelincahan dengan keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. 7

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara keseimbangan dengan keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. 2. Untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dengan keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. 3. Untuk mengetahui hubungan antara keseimbangan dan kelincahan dengan keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan masalah hubungan antara keseimbangan dan kelincahan dengan keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, dapat mengetahui tingkat keterampilan sepaksila pada siswa peserta ekstrakurikuler di Sekolah Dasar Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen. 8

b. Bagi siswa, dapat mengetahui kemampuan dirinya sendiri pada tingkat keseimbangan dan kelincahan terhadap keterampilan sepaksila dalam sepaktakraw. c. Bagi masyarakat umum, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya. 9