PELAKSANAAN MAGANG Penanaman Ulang Tanaman Stroberi

dokumen-dokumen yang mirip
BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan

KEADAAN UMUM. Letak Geografis dan Iklim

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

III. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Stroberi

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

Cara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)

TUGAS KARYA ILMIAH BISNIS KOPI. NAMA: PIPIT RAFNUR SASKORO NIM : Kelas : 11.S1.SI

III.TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang di PT JORO, Bandung Barat, Jawa Barat

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

TEKNIK PENYEMPROTAN PESTISIDA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE

Teknik Budidaya Tanaman Durian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

3. METODE DAN PELAKSANAAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan B. Bahan Dan Peralatan C. Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

MODUL BUDIDAYA SEMANGKA

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

TINJAUAN PUSTAKA Botani Stroberi

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

TEKNIK BUDIDAYA TOMAT

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

BAHAN DAN METODE. = Respon pengamatan µ = Rataan umum α i = Pengaruh perlakuan asal bibit ke-i (i = 1,2) β j δ ij

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Febuari hingga April 2015.

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI BERASTAGI MELALUI BERTANAM BAWANG DAUN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

Transkripsi:

16 PELAKSANAAN MAGANG Penanaman Ulang Tanaman Stroberi Tanaman stroberi mampu berproduksi dengan baik sampai dengan dua tahun apabila dipelihara dengan baik. Tanaman stroberi di Vin s Berry Park umurnya telah melebihi umur produktif, yaitu dua tahun sehingga dilakukan penanaman ulang agar tanaman tetap bisa berproduksi. Tanaman stroberi yang tidak produktif sebaiknya diganti dengan tanaman yang baru. Menurut Sukumalanandana dan Verheij (1997), tanaman stroberi umumnya diperbanyak melalui stolon (runner) atau dari anakan. Vin s Berry Park melakukan penanaman ulang untuk meremajakan tanaman stroberi yang sudah tidak produktif. Penanaman ulang dilakukan dengan cara mencabut tanaman stroberi dan membersihkan akar-akar tanaman yang telah busuk. Akar tanaman yang terlalu panjang dipotong disisakan 10 12 cm dan bonggol tanaman dipotong hingga tersisa kurang lebih 1.5 cm. Daun tanaman stroberi juga dibuang dan disisakan 3 4 buah untuk mengurangi penguapan sekaligus sebagai tanda bahwa tanaman stroberi telah ditanam ulang. Tanaman stroberi selanjutnya ditanam kembali ke dalam polybag (Gambar 6). Penanaman ulang tanaman stroberi membutuhkan kehati-hatian. Proses penanaman ulang tanaman yang salah akan menyebabkan gagal tanam dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Pelaksanaan penanaman ulang membutuhkan waktu yang cukup lama. Satu orang karyawan membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk penanaman ulang tanaman stroberi satu greenhouse dengan populasi tanaman 1 600 2 000 polybag. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penanaman ulang tanaman stroberi adalah satu minggu minimal dibutuhkan dua orang karyawan. Prestasi kerja penanaman ulang penulis masih lebih rendah dibandingkan prestasi kerja karyawan (Lampiran 3).

17 1 6 2 5 3 4 Gambar 6. Proses Penanaman Ulang Stroberi Keterangan: 1) Tanaman stroberi yang akan ditanam ulang, 2) Tanaman stroberi dikeluarkan dari polybag, 3) Akar tanaman stroberi dibersihkan, 4) Daun tanaman stroberi dibuang dan disisakan 3-4 buah, 5) Tanaman stroberi ditanam kembali ke dalam polybag, 6) Tanaman stroberi hasil tanam ulang Pemeliharaan Lingkungan Kebersihan lingkungan greenhouse merupakan hal yang penting bagi kesehatan tanaman stroberi. Gulma pada tanaman stroberi bisa menjadi inang bagi hama penyakit. Lingkungan greenhouse yang banyak gulma dapat menyebarkan hama penyakit ke tanaman stroberi sehingga permukaan media tanam dan lantai greenhouse harus dijaga agar tetap bersih terutama untuk greenhouse dengan lantai tanah. Jumlah gulma yang tumbuh di polybag tidak banyak sehingga penanganannya tidak terlalu sulit. Greenhouse di Vin s Berry Park berlantai tanah, sehingga memerlukan pemeliharaan yang lebih intensif agar gulma tidak menjadi inang bagi hama dan penyakit yang akan mengakibatkan kerusakan tanaman. Pembersihan gulma dilakukan secara manual menggunakan alat bantu

18 kored. Pembersihan gulma terutama dilakukan untuk gulma yang berada di bawah rak tanaman dan di sekitar rak tanaman (Gambar 7). Gambar 7. Pemeliharaan Lingkungan Greenhouse Pembersihan gulma dilakukan satu bulan sekali dengan jumlah karyawan satu orang. Waktu yang dibutuhkan satu orang karyawan untuk membersihkan gulma satu greenhouse adalah sekitar 3-4 hari sehingga total waktu untuk membersihkan gulma empat greenhouse adalah 12 16 hari. Pengairan dan Pemberian Nutrisi (Pemupukan) Penyiraman dan pemberian nutrisi dilakukan menggunakan irigasi tetes (drip irrigation). Penyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Pemberian nutrisi dilakukan dua hari sekali. Nutrisi yang digunakan adalah pupuk Nutrilon berbentuk butiran kasar ditambah Boron Merah Merah dan pupuk Nutrilon berbentuk butiran halus ditambah Boron Putih (Gambar 8). Boron Merah berfungsi untuk menjadikan buah lebih manis sedangkan Boron Putih untuk menjaga agar ph media tetap stabil. Pupuk Nutrilon butiran kasar mengandung unsur hara makro (19 % Ca, 26.5 % CaO, 15.5 % N, dan 39 % MgO2), sedangkan pupuk Nutrilon butiran halus mengandung unsur hara mikro (Mn dan B). Konsentrasi nutrisi yang digunakan yaitu pupuk Nutrilon butiran kasar 300 g/1 000 l air dan pupuk Nutrilon butiran halus 200 g/1 000 l air untuk setiap

19 5000 tanaman. Pupuk Nutrilon butiran kasar dilarutkan dalam 3 liter air dalam drum pengaduk dan diaduk sampai butiran pupuk larut lalu dimasukkan ke dalam bak penampung air berukuran 1 000 liter (Gambar 9). Pupuk Nutrilon butiran halus dilarutkan dalam 2 liter air, kemudian dimasukkan ke dalam bak penampung air berukuran 1 000 liter dan dilakukan pengocokan. Pengocokan bertujuan untuk mencampur larutan pupuk nutrilon butiran kasar dan pupuk nutrilon butiran halus. Pengocokan dilakukan selama 10 menit. a b Gambar 8. Nutrisi : (a) Pupuk Nutrilon Butiran Kasar, (b) Nutrilon Butiran Halus Larutan pupuk yang telah dikocok selanjutnya bisa digunakan dan disalurkan ke setiap greenhouse. Waktu pemberian nutrisi untuk masing-masing greenhouse adalah setengah jam. Selama pemberian nutrisi harus dilakukan pengontrolan stick drip agar tidak ada larutan nutrisi yang terbuang percuma. Gambar 9. Pengadukan Larutan Pupuk

20 Pemangkasan/Pewiwilan Tanaman stroberi yang terlalu rimbun atau banyak daun harus dilakukan pemangkasan atau pewiwilan. Pemangkasan atau pewiwilan dilakukan dengan cara membuang daun-daun tua atau rusak berdasarkan urutan pelepah daun. Setiap tanaman stroberi disisakan 3-4 daun (Gambar 10). Daun-daun stroberi yang terserang penyakit juga harus dibuang karena dapat menularkan penyakit ke tanaman lain yang masih sehat. Pemangkasan stolon perlu dilakukan agar seluruh energi yang diperoleh tanaman dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan buah, sehingga dihasilkan buah yang besar. Saat pewiwilan juga dilakukan penjarangan buah untuk memaksimalkan produksi buah. Setiap tangkai bunga bisa menghasilkan bunga sebanyak 20 buah dan hanya satu bunga yang dipertahankan agar buah yang dihasilkan berukuran besar (Budiman dan Saraswati, 2008). Gambar 10. Pewiwilan Tanaman Stroberi Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pewiwilan tanaman stroberi satu greenhouse adalah empat hari dengan asumsi satu orang karyawan. Total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pewiwilan empat greenhouse adalah 16 hari dengan asumsi satu orang karyawan. Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit tanaman merupakan kegiatan penting dalam budidaya tanaman stroberi di Vin s Berry Park karena hama dan penyakit

21 yang menyerang pertanaman mempengaruhi pertumbuhan dan produksi buah yang dihasilkan. Kegiatan pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara intensif karena hama dan dan penyakit dapat menyerang kapan saja bahkan di setiap fase pertumbuhan tanaman. Hama yang menyerang tanaman stroberi di Vin s Berry Park adalah tungau, ulat, siput, kutu daun, dan semut, sedangkan penyakit yang menyerang tanaman stroberi di Vin s Berry Park adalah busuk buah dan jamur karat (Gambar 11). Hama-hama tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada akar, daun, bunga, dan buah. Hama yang paling dominan menyerang tanaman stroberi di Vin s Berry Park adalah tungau. Tungau Tungau juga merupakan pembawa virus dari tanaman sakit dan ditularkan ke tanaman-tanaman sehat lainya. Serangan tungau paling parah terjadi pada tanaman stroberi greenhouse A. Hal ini terlihat dari banyaknya tanaman yang harus dibuang karena terserang tungau. Jumlah tanaman yang harus dibuang karena terserang tungau sekitar 85 % dari total populasi tanaman di greenhouse A. a b d c e Gambar 11. Hama dan Penyakit pada Tanaman Stroberi: (a) Semut dan Kutu Daun, (b) Ulat, (c) Siput, (d) Jamur Karat, (e) Busuk Buah Stroberi

22 Penyemprotan dilakukan untuk menangani serangan hama dan penyakit tersebut. Penyemprotan dilakukan dua minggu sekali pada waktu sore hari. Penggunaan pestisida disesuaikan dengan serangan hama dan penyakit yang menyerang. Setiap greenhouse membutuhkan satu setengah tangki pestisida. Volume satu tangki adalah 15 liter. Pestisida yang digunakan diantaranya adalah insektisida dengan bahan aktif Deltametrin 25 g/l dan Piridaben 135 g/l, sedangkan fungisida yang digunakan mengandung bahan aktif Difenokonazol 250 g/l dan Fenarimol 120 g/l. Penyemprotan biasanya dilakukan setelah pewiwilan. Pencucian daun stroberi menggunakan selang merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi serangan tungau selain penyemprotan (Gambar 12). Pencucian daun stroberi menggunakan selang bertujuan untuk menghilangkan tungau yang menempel di bawah permukaan daun. Pencucian daun ini tidak dianjurkan apabila tanaman dalam keadaan berbuah karena akan berdampak buruk pada buah. Pencucian daun stroberi di Vin s Berry Park tetap dilakukan dengan pertimbangan bahwa jumlah buah yang ada tidak terlalu banyak sehingga kegiatan tersebut masih bisa dilakukan. a b Gambar 12. Pengendalian Hama dan Penyakit Stroberi: (a) Penyemprotan Pestisida, (b) Pencucian Daun Stroberi

23 Pemasaran Buah Segar dan Produk Olahan Stroberi Pemasaran buah stroberi segar dilakukan secara langsung ke pengunjung yang datang ke Vin s Berry Park. Pengunjung bisa membeli buah stroberi dengan cara memetik langsung atau membeli buah stroberi yang telah dikemas. Buah stroberi yang telah dikemas dijual langsung di toko yang terletak di Aula Utama Vin s Berry Park. Harga buah stroberi segar di Vin s Berry Park adalah Rp. 70 000,- untuk buah stroberi yang dipetik sendiri dan Rp. 40 000,- Rp. 60 000,-/kg untuk buah stroberi yang sudah dikemas. Vin s Berry Park juga menyediakan berbagai produk olahan stroberi, raspberry, serta blackberry berupa selai, ice cream, yoghurt, sari buah dan manisan. Produk olahan yang dihasilkan menggunakan buah asli tanpa penambah rasa buatan. Berbagai produk olahan ini dikemas dengan unik dan menarik yang menjadi ciri khas atau identitas dari Vin s Berry Park. Agrowisata Vin s Berry Park tidak hanya menawarkan wisata petik stroberi saja, tetapi juga menawarkan beberapa kegiatan yang bersifat edukatif (Lampiran 4). Sasaran dari program kegiatan ini adalah lembaga pendidikan (Playgroup, TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi). Pengunjung biasanya melakukan survei terlebih dahulu sebelum melakukan kunjungan ke Vin s Berry Park untuk menentukan jenis kegiatan yang akan dipilih saat kunjungan. Pengunjung juga bisa menanyakan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan serta penentuan jadwal kunjungan melalui telepon atau email. Cara pembayaran bisa dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung dengan transfer. Pembayaran uang muka minimal tiga hari sebelum kunjungan. Uang muka tidak bias dikembalikan apabila grup pemesan tidak datang dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya.