LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TEKNOLOGI. N- Peeler ALAT PENGUPAS DAGING BUAH PALA DENGAN KAPASITAS TINGGI YANG NYAMAN, AMAN, DAN CEPAT

dokumen-dokumen yang mirip
Myristica Dryer, Mesin Pengering Biji Pala yang Efisien dengan Kontrol Suhu Otomatis.

BAB I PENDAHULUAN. hektar pada tahun 1990 yang sebagian besar merupakan perkebunan rakyat.

METODE PENELITIAN. Tahapan penelitian disajikan pada gambar dibawah ini. Mulai. Identifikasi masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya bahwa sektor pertanian masih

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. negri (ekspor). Sudah sejak lama tanaman pala dikenal sebagai tanamn rempah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

BAB I PENDAHULUAN. meningkat mencapai ton. Kemudian pada tahun 2013 meningkat lagi

MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANSI MEKANISME ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L) SEMI MEKANIS TIPE BELT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Pendekatan Rancangan dan Konstruksi Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN TEKNOLOGI

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

MEMBANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PENINGKATAN EFEKTIVITAS KONSUMSI PAKAN TERNAK SAPI

50kg Pita ukur/meteran Terpal 5 x 5 m 2

Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Untuk Meningkatkan Hasil Pemipilan Jagung Kelompok Tani Desa Kuala Dua

III. METODE PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN TEKNOLOGI. SS 46, Sepatu Penanam Benih Jagung Semi Mekanis Sederhana dan Tepat Guna

BAB I PENDAHULUAN. lama dan produk yang dihasilkan dibatasi, hasil pertanian kacang tanah dari

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ALAT PEMBERSIH SISIK IKAN DENGAN PENGGERAK DINAMO DAN SUMBER TENAGA BATU BATERAI BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Maret 2013.

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

III. METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT BIJI MELINJO UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI DESA MESOYI KECAMATAN TALUN KABUPATEN PEKALONGAN

Modifikasi Pemarut pada Mesin Penyuwir Daging Ikan untuk Bahan Baku Abon Ikan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN AKHIR PKM PENERAPAN TEKNOLOGI MESIN CASSAVA RUTRIS SOLUSI HEMAT SAHABAT USAHA KECIL MENENGAH (UKM) OPAK DAN KRIPIK SINGKONG INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN TEKNOLOGI ARLIK, ALAT PEMANEN PADI YANG ERGONOMIS DAN NYAMAN. Oleh:

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN TEKNOLOGI

III. METODE PENELITIAN

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

NAMA : Rodika NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng TESIS (TM ) RANCANG BANGUN SEPEDA PASCA STROKE

MODIFIKASI DESAIN DAN UJI UNJUK KERJA MESIN PENGEMPA BRIKET MEKANIS TIPE KEMPA ULIR (SCREW PRESSING) SKRIPSI. Oleh : IRWAN DARMAWAN F

BAB I PENDAHULUAN. manual yaitu menggunakan alat yang berasal dari kulit pelepah lontar atau kelapa

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

ABSTRAK UJI KANDUNGAN MPN KOLIFORM, ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI DAN JAMUR PADA PRODUK OLAHAN BUAH DAN KULIT PALA

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN

UJI PERFORMANSI DAN KENYAMANAN MODIFIKASI ALAT PENGEBOR TANAH MEKANIS UNTUK MEMBUAT LUBANG TANAM ARIEF SALEH

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

III. METODE PENELITIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA COW S URINE PUMP POMPA PEMERCEPAT PENGOLAHAN URINE SAPI MENJADI PUPUK CAIR

BAB I PENDAHULUAN. atau telo jendal adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga euphorbiaceae.

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh: M Aldi Khusnul Khuluq D Ivan Noveanto D Fransiska Rahmadani D

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

Gambar 15. Gambar teknik perontok padi hasil rancangan (O-Belt Thresher) 34

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG LONTONG KERUPUK MENGGUNAKAN TALI SENAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.

BAB I PENDAHULUAN. pertanian yang mampu menghasilkan devisa bagi Negara. Pada tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya dengan bercocok tanam.tanah Indonesia yang subur dan iklimnya yang tropis

PEMBUATAN MESIN EMPING MELINJO SISTEM ROLL BERMOTOR LISTRIK UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH

Oleh AT0 SUNARTO F

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

ANALISIS MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN VARIASI SUDUT PISAU TERHADAP KETEBALAN IRISAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TEKNOLOGI N- Peeler ALAT PENGUPAS DAGING BUAH PALA DENGAN KAPASITAS TINGGI YANG NYAMAN, AMAN, DAN CEPAT Diusulkan Oleh: Robiansyah F14090070/2009 Nurul Rizqiyyah F14090038/2009 Abdul Rouf F14090039/2009 Bani Shidek F14090121/2009 Ruli Adi Setiawan F14100085/2010 Dibiayai oleh: Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa Nomor : 050/SP2H/KPM/Dit.Litabmas/V/2013, tanggal 13 Mei 2013 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

ii

iii ABSTRAK ROBIANSYAH. NURUL RIZQIYYAH, ABDUL ROUF, BANI SHIDEK, RULI ADI N-Peeler Alat Pengupas Daging Buah Pala dengan Kapasitas Tinggi yang Nyaman, Aman, dan Cepat. Dibimbing oleh AGUS SUTEJO Pala ( Myristica fragrans Houtf ) merupakan salah satu komoditi pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Daging buah pala dapat digunakan sebagai manisan atau asinan, biji dan fulinya bermanfaat dalam industri pembuatan sosis, makanan kaleng, pengawetan ikan dan lain-lainnya. Disamping itu minyak pala hasil penyulingan, dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industri sabun, parfum, obat-obatan dan sebagainya. Sementara itu permintaan pasar dunia akan pala setiap tahun terus meningkat, dan tidak kurang dari 60 % kebutuhan pala dunia didatangkan dari Indonesia sedangkan produksi pala Indonesia sekitar 19,9 ribu ton per tahun. sehingga mengakibatkan semakin tingginya tuntutan alat pengupas daging pala yang memiliki produktivitas tinggi. Tujuan dari pembuatan alat pengupas daging pala adalah untuk mempermudah kerja, mengurangi kelelahan pekerja (ergonomis), membuat teknologi yang tepat guna, dan meningkatkan efisiensi waktu pengupasan sehingga produksi industri rumah tangga dapat meningkat. Luaran yang diharapkan yaitu alat dengan kapasitas yang tinggi, desain dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna serta meningkatkan kenyamanan dalam bekerja. Metode pelaksanaan yaitu pengambilan data dan informasi, identifikasi masalah, perumusan dan penyempurnaan konsep, analisis desain, pembuatan model 3D, pembuatan prototype, uji fungsional, jika berhasil maka akan diuji kinerjanya jika tidak berhasil, maka perlu untuk dimodifikasi. Analisis perencanaan yaitu meliputi analisis fungsional, struktural, dan pabrikasi. Setelah dilakukan analisis tahap selanjutnya yaitu pengujian kerja alat. Hasil dari pengujian alat diketahui bahwa kapsitas pengupasan daging buah pala mencapai kapasitas 14.71 kg/jam dengan presentase mutu (biji utuh 84.29 %, belah 5.14 %, teriris 10.57 %, dan pecah 0 %) dan beban kerja sedang (medium level) Kata kunci : pala, kapasitas, ergonomis

iv KATA PENGANTAR Puji syukur atas karunia Allah SWT atas rahmat dan nikmatnya kepada penulis, sehingga laporan akhir program kreatifitas mahasiswa (PKM) bidang teknologi ini dapat diselesaikan. Program kreatifitas mahasiswa bidang teknologi dengan judul N-Peeler Alat Pengupas Daging Buah Pala dengan Kapasitas Tinggi yang Nyaman, Aman, dan Cepat dilaksanakan sejak bulan Maret sampai Juli 2013. Dengan telah selesainya program ini hingga tersusunnya laporan ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Ir. Agus Sutejo, M.Si, selaku pembimbing PKM atas saran dan kritik bagi penulis. 2. Ibu Hj. Yayah Juariah selaku pemilik UKM Budidaya dan Distribusi Pala Ciherangpondok. Bogor atas kesediannya menjadi mitra untuk penulis. 3. Seluruh karyawan di UKM Budidaya dan Distribusi Pala Ciherangpondok. Bogor, terima kasih atas kerja sama selama ini. 4. Teman-teman Teknik Mesin dan Biosistem 46 yang tetap saling berbagi informasi selama program berlangsung. 5. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu penulis selama pelaksanaan program ini. Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan kontribusi nyata terhadap ilmu pengetahuan. Bogor, 20 Juli 2013 Penulis

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pala (Myristica fragrans) merupakan tanaman asli Indonesia dari Pulau Banda (Maluku). Pala termasuk tanaman berumah dua, pohon jantan dan betina, daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri. Pala merupakan salah satu komoditas ekspor penting, karena 60% kebutuhan pala dunia dipasok dari Indonesia. Buah ini dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis dan multiguna. Setiap bagian tanaman, mulai dari daging, salut (fuli), biji, hingga tempurung pala dapat dimanfaatkan untuk industri makanan, minuman maupun kosmetika. Dewasa ini, buah pala telah tersebar di daerah-daerah Indonesia termasuk Bogor. Daerah penghasil pala terbesar di Bogor yaitu di desa Ciapus (Kecamatan Ciomas) dan Ciherang Pondok (Kecamatan Caringin). Oleh karena itu, terdapat beberapa oleh-oleh khas dari Kota Bogor yang berbahan dasar buah pala diantaranya manisan pala, paladang, sirup pala, es pala, dan minyak pala. Salah satu industri rumah tangga (home industry) yang bergerak pada budidaya dan penangan pasca panen buah pala (menjadi minyak pala) yang bermitrakan dengan kelompok kami yaitu terletak di desa Ciherang Pondok Kecamatan Caringin. Pada proses pasca panen dalam pembuatan minyak pala, biasanya buah pala dipisahkan antara daging, salut (fuli), dan biji. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan jika dijual secara utuh. Kegiatan pasca panen ini masih sederhana dan dilakukan secara manual, sehingga dibutuhkan biaya dan tenaga yang lebih banyak. Alat yang umum digunakan untuk pengupasan daging buah dengan bijinya masih menggunakan cara manual yaitu dengan bantuan pisau. Mekanisme pengupasan dilakukan dengan cara membelah daging pala setengah bagian kemudian setengah bagian lagi dibuka dengan tangan dan dipisahkan bijinya. B. Perumusan Masalah Proses pengupasan daging biji pala yang sering dijumpai di masyarakat adalah dengan menggunakan pisau. Pemisahan yang dilakukan prinsipnya dengan melukai kulit buah pala kemudian dilakukan pemotongan secara melingkar mengelilingi buah pala dan kemudian buah pala yang sudah dilukai diputar hingga terlepas dari kulitnya. Pemberian gaya tekan saat melukai pala dan gaya memutar untuk melepaskan daging dari buahnya masih menggunakan tangan. Hal ini seringkali membuat operator lelah dan membutuhkan banyak waktu. C. Tujuan Program Tujuan dari perancangan Alat Pengupas Daging Buah Pala ini adalah: a. Membuat alat pengupas daging buah pala untuk mempermudah kerja dan mengurangi kelelahan pada pekerja. b. Membuat teknologi yang tepat guna dan terjangkau. c. Meningkatkan efisiensi waktu pengupasan. d. Meningkatkan produksi pala.

2 D. Luaran yang Diharapkan a. Prototipe suatu alat pengupas daging buah pala yang tepat guna b. Membuat alat pengupas daging buah pala yang lebih ergonomis. c. Meningkatkan kapasitas pengupasan hingga dua kali lipat dari penggunaan pisau. d. Effisiensi kerja > 80% e. Biaya pokok lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan pisau E. Kegunaan Program 1. Bagi penyusun : a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rancang alat dan mesin pertanian. b. Mengembangkan kemampuan kerjasama tim. c. Mengaplikasikan ilmu dan teori yang diperoleh selama kuliah. 2. Bagi masyarakat pengguna : a. Membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu pengupasan buah pala. b. Membantu mengembangkan industri (bengkel) untuk memproduksi alat pengupas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. II. III. TINJAUAN PUSTAKA Pala (Myristica fragan) merupakan tanaman buah berupa pohon tinggi asli Indonesia, karena tanaman ini berasal dari Banda dan Maluku. Pala dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis dan multiguna, karena setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri (Sulaiman, 1998). Buah pala berbentuk bulat berkulit kuning jika sudah tua, berdaging putih. Bijinya berkulit tipis agak keras berwarna hitam kecokelatan yang dibungkus fuli berwarna merah padam. Buah pala terdiri atas daging buah (77,8%), fuli (4 %), tempurung (5,1%) dan biji (13,1%) (Rismunandar, 1990). Produk lain yang mungkin dibuat dari biji pala adalah mentega pala yaitu trimiristin yang dapat digunakan untuk minyak makan dan industri kosmetik (Somaatmaja, 1984). Selain sebagai rempah-rempah, pala juga berfungsi sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan kosmetik. METODE PENDEKATAN 1. Alat dan Bahan a. Alat gergaji besi Palu Mur dan baut b. Bahan Las Tabung - Karet - Besi pipa - Pegas Besi plat - Besi plat - Roda Bearing - Elektrode las listrik

3 c. Tahapan Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan rancangan secara umum yaitu berdasarkan pendekatan rancangan fungsional dan pendekatan rancangan prototipe (Mushoffa, 2006). identifikasi masalah, berdasarkan wawancara dengan mitra diperoleh beberapa masalah yaitu kapasitas lapang pengupasan dan mutu dengan pisau masih rendah, dan biaya operasional tinggi analisis desain yang digunakan adalah pendekatan fungsional dan struktural. Untuk pendekatan fungsional terdiri dari fungsi memotong, fungsi tenaga penggerak, fungsi pisau pengupas, pegas, roda bearing, meja kerja, fungsi hopper dan fungsi catut (pencongkel). Untuk pendekatan struktural dilakukan analisis daya penggerak yang dibutuhkan berdasarkan gaya yang dibutuhkan untuk mengupas daging buah pala pembuatan prototype dilakukan di bengkel Klimax Alumunium Cibanteng Bogor. uji fungsional dilakukan di Laboratorium Lapangan Leuwikopo IV. PELAKSANAAN PROGRAM A. Waktu dan Pelaksanaan 3. Waktu Pelaksanaan Program : Bulan Maret sampai Juli 2013 4. Tempat Pelaksanaan : Pembuatan Prototipe dilakukan di Bengkel Pengujian Fungsional dan kinerja dilakukan di Kebun Pala Ciherangpondok, Bogor B. Tahapan pelaksanaan Program Tahap pelaksanaan program disajikan dalam Tabel 1. No. Kegiatan Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Observasi dan diskusi disain 2 Survei komponen dan wawancara operator 3 Survei dan pembelian alat dan bahan 4 Pembuatan rangka, pisau 5 Pengujian fungsional dan pengujian mutu buah pala 6 Uji beban kerja dan uji konsumsi energi 7 Modifikasi alat dan pembuatan hopper 8 Uji fungsional di mitra dan persiapan monev IPB 9 Uji kinerja dan pembuatan laporan kemajuan 10 Pembuatan laporan akhir

4 C. Intrumen Pelaksanaan a. Alat b. Bahan gergaji besi - Besi Plat - Buah Pala Palu - Besi hollow - Roda Bearing Mur dan baut - Besi Siku - Pegas D. Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya 1. Rancangan Biaya Berikut ini rancangan biaya dalam pembuatan alat pengupas daging buah pala yang disajikan pada Tabel 2. 2. PENGELUARAN Harga/unit (Rp) Jumlah Total (Rp) 2.1 Administrasi dan Dokumentasi 2.1.1 Proposal Kegiatan 50000 5 buah 250,000 2.1.2 Surat 100000-100,000 2.1.3 Dokumentasi 150000-150,000 2.1.4 Laporan 25000 5 buah 150,000 2.1.5 Kuisioner 200 100 lembar 20,000 2.2 Pembuatan Mesin 2.2.1 Besi siku 500000 2 1,000,000 2.2.2 Besi Plat 400000 2 800,000 2.2.3 Besi Porod 500000 2 1,000,000 2.2.4 Pisau Atas 200000 2 400,000 2.2.5 Bearing + dudukan 200000 2 400,000 2.2.6 Bearing 200000 2 400,000 2.2.7 Baut m615 100000 2 pack 200,000 2.2.8 Pegas Pedal 200000 2 400,000 2.2.9 Pegas Poros 200000 2 400,000 2.2.10 Gear 200000 2 400,000 2.2.11 Gear Translasi 200000 1 200,000 2.2.12 Kunci 250000 1 250,000 2.2.13 Pisau Bawah 200000 2 400,000 2.2.14 Biji pala 40000 5 Kg 200,000 2.2.15 Cat 100000 2 200,000 2.2.16Wadah 200000 1 200,000 2.2.19Roda (2 pasang), As Roda, Bearing 40000 1 400,000 (1set) 2.2.20 Teknisi 900000 1 900,000 2.3Komunikasi dan Transportasi 2.3.1 Komunikasi 90000 5 450,000 2.3.2 Transportasi 700000 1 730,000 TOTAL 10,000,000

5 2. Realisasi Biaya Penggunaan biaya dapat dilihat pada Tabel 3. Berikut ini PENGELUARAN Harga satuan Nama Barang Banyaknya (Rp) Total Pembelian Buah Pala 50 kg 10.000 500,000 Alat 1,425,000 Bahan 2,000,000 Teknisi 1 orang 1000,000 1,000,000 Total 4,925,000 Lain-lain Transportasi 1,000,000 Komunikasi 300,000 Pembuatan proposal dan laporan 300,000 Biaya Pembuatan Poster PIMNAS 300,000 Sewa bengkel 2,000,000 Listrik 350,000 Total 4,250,000 Total Biaya keseluruhan 9.175.000 V. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Rancangan fungsional Hasil rancangan fungsional akan ditunjukkan pada fungsi-fungsi utama yang dimiliki oleh N-Peleer Alat Pengupas Daging Buah Pala, Berikut hasil rancangan fungsional : a. Fungsi Memotong b. Fungsi Tenaga Penggerak c. Fungsi Penggendong d. Fungsi Pisau Pengupas e. Fungsi Roda Bearing f. Fungsi Pegas dan hopper b. Pembuatan Prototipe Berdasarkan permasalahan dan deskripsi penyelesaian masalah yang ada maka disusun rancangan yang mampu memberikan solusi. Analisis pertama yang digunakan merupakan analisis daya untuk mengupas daging buah pala. Gaya yang dibutuhkan perlu diperhitungkan berdasarkan torsi yang dibutuhkan untuk pengupasan daging buah pala. Pada penelitian tersebut digunakan diameter pisau 6 cm, sehingga untuk mengupas daging buah pala dengan diameter 3-5 cm, berat pala sebesar 50 gram serta keliling lingkaran buah pala 14.5cm, maka akan diperoleh gaya sebesar 5.125 N, untuk mengupas daging buah pala dengan baik.

6 c. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diketahui pada Tabel 4. bahwa proses pengupasan secara manual (pisau konvensional) mampu mengupas buah pala dengan kapasitas 11.4 kg/jam dengan presentase mutu (biji utuh 53.24 %, belah 10.3%, teriris 12.37%, dan pecah 24.09 %) dengan rata-rata produktivitas pengupasan sebesar 9.81 kg/jam, sedangkan dengan menggunakan N-Peleer mampu mengupas buah pala dengan kapasitas 14.4 kg/jam dengan presentase mutu (biji utuh 64.29 %, belah 7.14 %, teriris 28.57 %, dan pecah 0 %) dengan rata-rata produktivitas pengupasan sebesar 14.71 kg/jam. N-Peleer juga telah dilakukan uji beban kerja, diketahui nilai IRHR beban kerjanya sebesar 1.31. Berdasarakan tabel IRHR beban kerja, maka N-Peleer ini termasuk kedalam beban kerja sedang. Tabel 4. Hasil Pengujian Kinerja Pisau dengan N-Peeler No Parameter Uji satuan Pisau N-Peeler 1. Produktivitas Pengupasan Kg/jam 9.81 14.71 2. Kualitas Pengupasan % 47.83 64.29 3. Effisiensi kerja % 40 >80 4. Beban Kerja berat sedang 5. Konsumsi energi Kkal/kg 11.87 7.56 d. Analisis ekonomi Biaya Tetap: - Biaya Penyusutan = Rp 360.000,-/tahun - Bunga Modal = Rp 120.000,-/tahun - Jumlah = Rp 480.000,-/tahun Biaya Tidak Tetap: - Biaya Operator = Rp 10.200.000,-/tahun - Pemeliharaan alat = Rp 100.000,-/tahun - Biaya Hal Khusus = Rp 330.000,-/tahun - Jumlah = Rp 10.630.000,-/tahun Biaya Total: Rp 480.000,-/tahun + Rp 10.630.000,-/tahun = Rp 11.110.000,-/tahun = Rp 4.629,17,-/jam Biaya Produktivitas Alat: Rp 314,9,-/kg Biaya Produksi = Rp 314,9/kg + 50.000,-/kg = Rp. 50.314,9/kg Harga buah pala kupasan = Rp 90.000/kg Keuntungan = Rp 90.000,-/kg Rp 50.314,9,-/kg =Rp 39.685,1,-/kg Orisinalitas 1. N-Peeler belum ada di pasaran 2. Alat dilengkapi dengan hopper 3. Desain pisau khusus pengupas buah pala

7 Keunikan 1. Belum ada alat khusus pengupas buah pala di pasaran 2. Alat pengupas daging buah pala lebih ergonomis dibandingkan dengan pisau 3. Kapasitas produksi pengupasan dua kali hasil pengupasan dengan pisau 4. Sumber tenaga penggerak tidak menggunakan listrik atau BBM Inovasi 1. Alat pengupas daging buah pala yang lebih ergonomis dan cepat 2. Proses pengupasan buah pala menjadi lebih mudah hanya menggunakan gaya sebesar 5.125 N 3. Alat pengupas daging buah pala dilengkapi dengan pegas, sehingga kerja lebih ringan 4. Desain mata pisau khusus untuk proses pengupasan buah pala 5. Mekanisme kerja alat pengupas daging buah pala dengan metode translasi dan rotasi pisau VI. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa produktivitas pengupasan buah pala 14.7 kg/jam, mutu hasil pengupasan biji utuh 64.29%, total konsumsi energi rata-rata 7.5 kkal/kg, beban kerja termasuk ke beban sedang (medium level), sehingga N-Peleer merupakan teknologi tepat guna sebagai salah satusolusi untuk meningkatkan produktivitas industri minyak pala skala rumahtangga di Caringin, Kabupaten Bogor. b. Saran 1. Perlu modifikasi pada pisau rotasi pengupas 2. Perlu ditambah lubang hasil pemisahan daging buah pala dengan bijinya pada meja kerja dan hopper agar efektivitas kerja meningkat. VII. DAFTAR PUSTAKA Somaatmadja, D. 1984. Penelitian dan Pengembangan Pala dan Fuli. Komunikasi No. 215. BBIHP. Bogor. 12 hal. Sulaiman, M.I., A. Anhar dan Mustafa. 1998. Daging buah pala (Myristica fragrans Houtt) sebagai alternative baru bahan baku pembuatan asam cuka secara fermentasi. Fak. Pertanian Universitas Syah Kuala. NAD

8 LAMPIRAN a. Proses Pabrikasi b. Perakitan Komponen c. Foto dengan Mitra Ibu Hj. Yayah d. Pegawai / Operator e. Pengukuran Denyut Jantung f. Heart Rate Monitor (alat pengukur denyut jantung) g. Hasil Pengujian mutu hasil pengupasang menggunakan pisau

9 g. Mutu hasil pengupasang menggunakan prototipe i. Kuitansi dan nota pembayaran j. Kuitansi dan nota pembayaran k. Kuitansi dan nota pembayaran