PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Eli Dwi Susanti, 2) Indrawati, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA FOTO KEJADIAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 2 JEMBER

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP ARTIKEL

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TTW (THINK, TALK, WRITE) MENGGUNAKAN MULTIMEDIA VIDEO PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) DENGAN ORIENTASI MELALUI OBSERVASI GEJALA FISIS DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

SKRIPSI. OLEH: Siska Agustiana Dewi NPM:

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP SKRIPSI. Oleh

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GALLERY WALK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI SMP

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER.

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Abstrak. Kata kunci : LKS berbasis analisis wacana fisika, metode eksperimen, aktivitas belajar siswa, hasil belajar fisika.

PENERAPAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI. Oleh: Netta Wahyu Ariany NIM

MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY (GD) DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI SMP

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DENGAN BANTUAN LKS ADAPTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI MODEL GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS MASALAH KONTEKSTUAL DIPADU PENILAIAN PROYEK PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI MA SKRIPSI.

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING

Falestina Rosyida et al., Model Tugas Analisis Video Kejadian Fisika dengan Verifikasi Konsep...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICTION, OBSERVATION, EXPLANATION) BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

Bagus Dwi Jaya, Sutarto. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA DI SMA

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: ANITA KARLINA NPM:

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi.

PENGGUNAAN STRATEGI IMAGE STREAMING (MENGALIR - KAN BAYANGAN) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari IPA adalah fisika yang merupakan cabang ilmu

PENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU

SKRIPSI. Oleh. Dewi Nindya Sari NIM

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE. Kata kunci: inkuiri terbimbing, hasil belajar, larutan elektrolit dan larutan non elektrolit

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION DISERTAI LEMBAR KERJA LAPANGAN (LKL) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI.

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA MA. Yenita Endriska

BAB III METODE PENELITIAN

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Novelensia ETP, 2) Singgih Bektiarso, 3) Maryani 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pembimbing Skripsi I dan II Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Email: novelensiaerlavianda@yahoo.com Abstrak Pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai metode eksperimen merupakan pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai metode eksperimen digunakan untuk membantu pengetahuan baru siswa berdasarkan pengetahuan yang didapatkan melalui eksperimen dengan pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai metode eksperimen dan untuk mengkaji pengaruh pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai metode eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilaksanakan di MAN 1 Jember. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi.analisis data menggunakan persentase keaktifan untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa dan menggunakan uji t yang diperoleh dari hasil post-test.hasil penelitian dan analisis data aktivitas belajar menunjukkan kategori sangat aktif dengan persentase rata-rata sebesar 82.55%. Hasil perhitungan menggunakan uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 3.348 dan Sig.(1- tailed) sebesar 0.0005 pada taraf signifikansi 5% dan db 63 menunjukkan bahwa skor hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Kata kunci: pembelajaran kooperatif tipe NHT, metode eksperimen. PENDAHULUAN Fisika adalah salah satu ilmu dasar memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rahmad dan Dewi, 2007:25). Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal pengetahuan tentang fisika, kemampuan dalam keterampilan proses serta meningkatkan kreativitas dan sikap ilmiyah.lebih jelasnya target yang diinginkan oleh kurikulum meliputi tiga ranah, yaitu: kognitif melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisa, sintesis, dan evaluasi; afektif melalui pengembangan sikap ilmiyah; psikomotorik melalui peningkatan keterampilan proses baik dengan percobaan fisika maupun tanpa percobaan (Bektiarso, 2000:11). Mempelajari fisika berarti melatih siswa untuk memahami konsep fisika, memecahkan serta menemukan mengapa dan bagaimana peristiwa itu terjadi dan siswa lebih mudah menerapkan masalah fisika dalam kehidupan sehari-hari dengan memahami konsep fisika. Berdasarkan fakta di lapangan dan hasil wawancara secara terbatas dengan beberapa guru mata pelajaran Fisika di SMA di Kabupaten Jember menunjukkan bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit diantara pelajaran IPA yang lainnya.hal ini dikarenakan 242

Novelansia, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe 243 pembelajaran fisika sampai saat ini masih diajarkan melalui pembelajaran yang bersumber dari buku atau secara teoritik. Pembelajaran fisika hanya terkesan sebagai proses transfer pengetahuan dari pikiran guru kedalam pikiran siswa. Fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh siswa.siswa kurang termotivasi untuk belajar fisika.sebagian besar mereka hanya menghafalkan rumusrumus tanpa memahami arti fisis yang sebenarnya sehingga aktivitas dan rata-rata hasil belajar siswa masih cenderung rendah. Adapun yang menyebabkan hal itu terjadi, diantaranya adalah proses pembelajaran yang berpusat pada guru, mereka jarang melakukan kegiatan praktikum, kurangnya variasi model dan metode serta media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa yaitu dengan mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran fisika.model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasi pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (Trianto, 2010:22).Maka pemilihan model pembelajaran perlu diperhatikan, agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran fisika adalah model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif. Salah satu pembelajaran yang berperan aktif adalah pembelajaran (NHT) disertai metode eksperimen. Penggabungan model pembelajaran (NHT) dengan metode eksperimen sangat cocok, karena siswa akan membangun pengetahuan yang baru berdasarkan pengetahuan yang didapatkan melalui eksperimen dengan pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki. Pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan metode eksperimen diperkirakan dapat dijadikan sebagai alternative dalam pembelajaran fisika agar siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran dan memahami konsep-konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah(1) Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran fisika menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) disertai metode eksperimen di SMA?, (2) Adakah pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) disertai metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika di SMA?. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada kelas tertentu (kelas eksperimen). Subjek penelitian adalah siswa kelas X MAN 1 Jember yang ditentukan dengan menggunakan uji homogenitas untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen.daerah penelitian ditentukan menggunakan metode purposive sampling area.penelitian ini adalah PTK, yaitu penelitian yang dilakukan karena terdapat permasalahan dikelas, subjek dan tempat penelitian adalah siswa kelas VIII-A MTs N 1 Jember tahun pelajaran 2012/2013, daerah penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling area. Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan posttes-onlycontrol design. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar desain penelitian.

244 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 242-247 E K X O 2 O 4 Gambar 1.Posttest-only control design Keterangan: E = Kelas Eksperimen K = Kelas Kontrol O 2 = Hasilpost-test Kelas Eksperimen O 4 = Hasilpost-test Kelas Kontrol (Sugiyono, 2010:112) Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, wawncara terbatas, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan koopratif tipe NHT disertai metode eksperimen menggunakan persentase keaktifan siswa dengan rumus berikut. A Pa X100% N Keterangan : Pa = Persentase aktivitas siswa A = Jumlah siswa yang aktif N = Jumlah seluruh siswa Kriteria aktivitas belajar siswa yang dijadikan pedoman dalam penelitian ini adalah: Tabel 1. Kriteria Aktivitas Siswa Persentase keaktifan Pa 80 % 70 % Pa < 80 % 50 % Pa < 70% Pa 50% (Depdiknas, 2010:56) Kriteria keaktifan siswa Sangat Aktif Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif Untuk mengkaji perbedaanhasil belajar fisika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai metode eksperimen dengan pembelajaran yang biasa diterapkan guru disekolah menggunakan perhitungan uji t berbantuan software SPSS 16.00 Untuk menguji taraf signifikansi, maka nilai t-test dibandingan dengan nilai t-tabel pada taraf signikansi 5% melalui ketentuan sebagai berikut. a. Hipotesis Statistik Ho: X E = X K (Skor hasil belajar kelas eksperimen tidak berbeda dari kelas kontrol). H a : X E > X K ( Skor hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol). b. Uji Statistik Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji Independent Sample T-Test dengan aturan pihak kanan. c. Kriteria Pengujian 1) Jika t hitung > t tabel atau Sig. (1-tailed) < α (0,05) maka hipotesis nihil (H 0 ) ditolak dan hipotesis alternative (H a ) diterima 2) Jika t hitung < t tabel atau Sig. (1-tailed) > α (0,05) maka hipotesis nihil (H 0 ) dierima dan hipotesis alternative (H a ) ditolak. HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT diamati menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Dalam pelaksanaannya, peneliti dibantu oleh observer yang berjumlah 3 orang untuk mengamati 32 siswa. Aktivitas yang diukur dalam penelitian ini adalah mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mendengarkan presentasi dan pendapat teman, mencatat hasil percobaan, merancang alat eksperimen, dan melaksanakan eksperimen sesuai dengan langkah kerja pada LKS, menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Data aktivitas belajar siswa pada pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Ringkasan Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Novelansia, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe 245 Aktivitas Siswa Pertemuan ke- (A)% I 79,1 II 86,07 Rata-rata 82,55 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I dan II adalah 82,55 % dan termasuk dalam kategori sangat aktif. Persentase rata-rata masing-masing aktivitas pembelajaran yang meliputi Tabel 3. Presentase Aktivitas Tiap Indikator mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mendengarkan presentasi dan pendapat teman, mencatat hasil percobaan, merancang alat eksperimen, dan melaksanakan eksperimen sesuai dengan langkah kerja pada LKS, menganalisis data, dan menarik kesimpulanadalah 45,84%, 82,82%, 90,11%, 91,65%, 92,71%, 91,67%, 85,94%, dan 79,69%.Secara lebih jelas, aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini. Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Mencatat hasil percobaan 88,54 % 94,79 % 91,65 % Menganalisis data 83,33 % 88,54 % 85,94 % Menarik kesimpulan 75 % 84,38 % 79,69 % Merancang alat eksperimen 87,5 % 97,92 % 92,71 % Melaksanakan eksperimen sesuai 89,58 % 93,75 % 91,67 % dengan langkah kerja pada LKS Mengajukan pertanyaan 42,71 % 48,96 % 45,84 % Menjawab pertanyaan 78,13 % 87,5 % 82,82 % Mendengarkan presentasi dan pendapat teman 87,5 % 92,71 % 90,11 % Hasil observasi analisis rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran fisika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe eksperimen menunjukkan bahwa siswa dapat dikategorikan sangat aktif. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa aktivitas terbesar pada indikator merancang alat eksperimen sebesar 92,71%. Hal ini dikarenakan siswa mampu merancang alat eksperimen dengan baik hingga mendapatkan kesimpulan. Namun ada beberapa aktivitas yang masih rendah, salah satunya yaitu dengan mengajukan pertanyaan dengan presentase rata-rata aktivitas sebesar 45,84 %. Hal ini dikarenakan siswa kurang percaya diri karena masih merasa malu untuk bertanya yang mereka belum mengerti dikarenakan pada pembelajaran sebelumnya siswa jarang dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran, dan kemampuan berkomunikasi siswa juga masuh kurang baik. Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai post-test setelah proses pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

246 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 242-247 NHT disertai metode eksperimen dan menggunakan metode yang biasa diterapkan guru pada kelas kontrol.data rata-rata has il belajar dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Rata-rata nilai post-test No Kelas Rata-rata nilai post-test 1 Eksperimen 73,00 2 Kontrol 66,61 Dari data hasil belajar tersebut, kemudian dianalisismenggunakan perhitungan uji t berbantuan software SPSS 16.00. Dari perhitungan diperoleh nilai nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 atau < 0,05. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah pengujian hipotesis pihak kanan sehingga nilai Sig. (2-tailed) yaitu 0,001 dibagi 2 dan diperoleh Sig. (1- tailed) sebesar 0,0005. Selain itu didapatkan t hitung sebesar 3,348, harga ini dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = 63 pada taraf signifikansi 5% sehingga memperoleh t tabel sebesar 1,98, maka diperoleh t hitung > t tabel (3,348 > 1,98). Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, diperoleh bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa skor hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Pembelajaran kooperatif tipe eksperimen dapat diterapkan dalam pembelajaran fisika karena telah mampu meningkatkan partisipasi keaktifan siswa terutama dalam upaya memperoleh pengalaman baru melalui keterlibatan siswa secara langsung dalam kegiatan eksperimen. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Roestiyah (2012:80) bahwa dengan kegiatan eksperimen, siswa mampu mencari dan menemukan sendiri jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya serta dapat terlatih dalam cara berpikir ilmiyah sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran disertai metode eksperimen tidak terlepas dari adanya kendala yang ditemukan saat melakukan penelitian. Salah satu kendala yang dihadapi adalah alokasi waktu yang kurang dalam penerapan model pembelajaran tersebut, serta kemampuan akademik pada sebagian anak itu kurang karena di MAN 1 Jember lebih menekankan kepada bidang religius bukan akademiknya. Hal ini yang mengakibatkan peneliti perlu lebih kerja keras lagi untuk menjelaskan konsep dan proses matematisnyadan perlu pengulangan berkali-kali agar siswa lebih mudah memahami. Ternyata dari praktek penerapan pembelajaran kooperatif tipe eksperimen memang agak sulit membawa dunia siswa ke dunia kita bahkan sebaliknya. Namun apabila semua faktor yang ada dalam model pembelajaran ini dapat dikelola dengan baik maka akan sangat dimungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal dengan hasil yang lebih optimal. Keberhasilan belajar siswa bukan semata-mata diperoleh dari guru, melainkan diperoleh dari pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran, misalnya teman sebaya dan penggunaan pembelajaran serta metode yang tepat. Penggunaan model pembelajaran disertai metode eksperimen terbukti membuat siswa merasa senang dan tidak bosan, lebih semangat, aktif dan mampu meningkatkan aktivitas siswa selama

Novelansia, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe 247 pembelajaran dan mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai metode eksperimen membuat kemampuan siswa untuk mengingat materi yang telah dipelajari menjadi lebih baik dari sebelumnya karena siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Pembelajaran fisika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe eksperimen dapat digunakan sebagai informasi dan alternatif pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajar mata pelajaran fisika serta dapat memperbaiki hasil belajar siswa. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan yaitu aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran fisika menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) disertai metode eksperimen pada pertemuan 1 dengan kriteria aktif dan pertemuan 2 dengan kriteria sangat aktif dan penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) disertai metode eksperimen berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa. Untuk mengatasi dalam menyelesaikan masalah yang diteliti, ada beberapa saran yang dapat membantu peneliti lebih lanjut, yaitu pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) disertai metode eksperimen sebaiknya dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas, dapat dijadikan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk penelitian lebih lanjut dengan pokok bahasan yang berbeda, pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) memiliki beberapa fase yang kompleks sehingga membutuhkan alokasi waktu yang banyak. Sebaiknya dilakukan perencanaan pembelajaran sebaik mungkin sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai dengan baik pula, untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) disertai metode eksperimen pada suatu pokok bahasan, hendaknya mempertimbangkan apakah pembelajaran tersebut cocok atau tidak untuk pokok bahasan yang akan diajarkan guna meminimalisir waktu. DAFTAR PUSTAKA Bektiarso, S. 2000. Pentingnya Konsepsi Awal dalam Pembelajaran Fisika. Dalam Jurnal Saintifika (Vol. 1 No.1). Jember: PMIPA FKIP Universitas Jember. Depdiknas. 2010. Penyusunan Perangkat Penilaian Afektif Di SMA. Jakarta: Depdiknas. Hasan, I. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Rahmad, M & Dewi, A S. 2007. Hasil Belajar Keterampilan Sosial Sains Fisika Melalui Model Pembelajaran Generatif pada Siswa Kelas VIII B3 MTs Darul Hikmah. Jurnal Geliga Sains (2). Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Trihendradi, C. 2005. Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi.