BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data dan interpretasi penemuan maka dapat disimpulkan:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 5 SIMPULAN. 5.1 Simpulan

PENGARUH INJEKSI LEPTIN JANGKA PENDEK TERHADAP KADAR ADIPONEKTIN DALAM SERUM Rattus norvegicus STRAIN WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

serta terlibat dalam metabolisme energi dan sintesis protein (Wester, 1987; Saris et al., 2000). Dalam studi epidemiologi besar, menunjukkan bahwa

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Alur Penelitian Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di seluruh dunia dan Amerika, dihasilkan per kapita peningkatan konsumsi fruktosa bersamaan dengan kenaikan dramatis dalam prevalensi obesitas.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. dapat memberikan efek terhadap penurunan kadar kolesterol total dan

BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini akan di bahas mengenai simpulan dan alur penelitian selanjutnya dan saran yang akan diberikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN Alur Penelitian Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya peningkatan akumulasi lemak tubuh yang disebabkan oleh asupan kalori

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].

PENGARUH DIET TINGGI FRUKTOSA RENDAH MAGNESIUM TERHADAP JUMLAH MAKROFAG DAN KADAR TNF-α PADA TIKUS PUTIH JANTAN AGUSTINA HUTRIANI PANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai obat antihipertensi (Palu et al., 2008). Senyawa aktif yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1` Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. (kurma). Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya terjadi peningkatan penyakit metabolik. Penyakit metabolik yang

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

PENGARUH DIET RENDAH MAGNESIUM TERHADAP JUMLAH NETROFIL DAN KADAR INTERLEUKIN-6 PADA TIKUS PUTIH JANTAN RENIJUFTARI LOBO HUKI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

DAFTAR ISI. viii. xii xiii xiv xv xvi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

SILABUS MATA KULIAH 1. Standar kompetensi 2. Kompetensi dasar 3. Deskripsi mata ajar 4. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

PENGARUH PEMBERIAN DIET TINGGI LEMAK TERHADAP JUMLAH MAKROFAG DAN KADAR TNF- α PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

Negara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH DIET RENDAH MAGNESIUM TERHADAP JUMLAH MAKROFAG DAN KADAR TNF-α PADA TIKUS WISTAR JANTAN

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB 5 SIMPULAN Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

METODE PENELITIAN. test design. Pretest adalah pengukuran kadar kolesterol total darah

PENGARUH EKSTRAK BUAH PARIA (Momordica charantia) TERHADAP KADAR GULA DARAH TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET ATEROGENIK

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak. Dampak negatif yang terjadi ialah perubahan gaya hidup, yaitu

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

PENGARUH DIET TINGGI FRUKTOSA TERHADAP JUMLAH MAKROFAG DAN KADAR TNF-α PADA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit akibat tubuh tidak mampu melawan zat asing yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH DEKOK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus) TERHADAP DIURETIK PADA TIKUS (Rattus norvegicus) Wistar Jantan SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada wanita, komposisi lemak tubuh setelah menopause mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REGINA SELVIANA WIJAYA PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Luka adalah terjadinya diskontinuitas kulit akibat trauma baik trauma

BAB 5 SIMPULAN 5.1 Simpulan 5.2 Alur Penelitian Selanjutnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. seperti informasi dan teknologi, namun juga berpengaruh pada pola hidup

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya.

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang penting, khususnya di negara berkembang, termasuk Indonesia 1.

4. PEMBAHASAN 4.1. Formulasi Cookies

PERUBAHAN KADAR SGOT-SGPT PASCA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) (STUDI PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. The World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat kadar kolesterol darah sangat sulit dikendalikan dan dapat menimbulkan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani

PENGARUH EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Banyak pasien yang meninggal

DAFTAR PUSTAKA. Arisman Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

statistik menunjukkan bahwa 58% penyakit diabetes dan 21% penyakit jantung yang kronik terjadi pada individu dengan BMI di atas 21 (World Heart

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

BAB I PENDAHULUAN. benda tajam ataupun tumpul yang bisa juga disebabkan oleh zat kimia, perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG DAYAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator

Efek Infusa Batang Brotowali (Tinospora crispa) terhadap Nafsu Makan Dan Berat Badan Tikus Putih (Rattus norvegicus)

BAB I PENDAHULUAN. Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

RANCANGAN PEMBELAJARAN

BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai simpulan, alur penelitian selanjutnya dan saran.

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : Hartini Tiono, dr., M.Kes

Transkripsi:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan interpretasi penemuan maka dapat disimpulkan: 1. Pemberian diet tinggi karbohidrat pada tikus putih jantan galur Wistar selama 3 bulan tidak menyebabkan peningkatan jumlah makrofag bila dibandingkan dengan kelompok kontrol 2. Pemberian diet tinggi karbohidrat pada tikus putih jantan galur Wistar selama 3 bulan menyebabkan peningkatan kadar TNF-α bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. 5.2. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian dengan jumlah hewan percobaan yang lebih banyak atau peningkatan umur hewan coba yang lebih tua. 2. Perlu dilakukan variasi dalam cara pemberian pakan dalam bentuk suspensi yang diberikan dengan penyondean. 3. Penyuntikkan suspensi Staphylococcus aureus sebagai antigen asing dalam jumlah yang lebih ditingkatkan hingga setara dengan Mc Farland II. 4. Perlu diberikan variasi komposisi gula pada pakan diet tinggi karbohidrat menjadi fruktosa atau galaktosa. 43

DAFTAR PUSTAKA Abcam, 2012. TNF alpha Rat ELISA Kit. England. Anggraeni, M M., Sutjiati, E., Indra, M.R., 2009. Pemberian Quersetin Terhadap Perubahan Kadar TNF- Alpha pada Serum Tikus Wistar dengan Diet Tinggi Karbohidrat, Jurnal Kesehatan., Vol. 7, No. 2, November 2009, hal 67-73. Anonim, 2011. Rattus norvegicus, Institut Pertanian Bogor, hal 4-17. Baratawidjaja, K. G., dan Rengganis, I., 2012. Imunologi Dasar, edisi 10, Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Bloom, W., Fawcett., 2002. Buku Ajar Histologi, edisi 12, (Tambayong, J., [et. al], penerjemah), Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 133-136 Guntur, H., 2004. The Role Cytokine of The Pathogenesis of SIRS-SEPSIS. Dalam Reviono (Ed). Perspektif Masa depan Imunologi Infeksi. Sebelas Maret University Press, hal 21-37. Guyton, A.C., Hall, J.E., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11, (Irawati, [et. al], penerjemah), Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 941-947. Hart & Harold, 2003. Kimia Organik. Aksara Pratama, Jakarta. Hutagalung, H., 2004. Karbohidrat. Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara, hal 1-13. Irawan, M. A., 2007. Karbohidrat, Sports Science Brief., Vol. 1, No. 3, 2007, hal 1-4. 44

Junaedi, E., Kuncari, E., Suty, S., Yulianti, S., 2011. Kedahsyatan Habbatussauda Mengobati Berbagai Macam Penyakit, Penerbit PT AgroMedia Pustaka, Jakarta, hal 47-52. Kleemann, R.,Zadelaar, S., Kooistra, R., 2008. Cytokines and Atherosclerosis: a comprehensive review of studies in mice. Cardiovascular Research 79, p. 360-376. Kusmardi., Kumala, S., Wulandari, D., 2006. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Johar (Cassia siamea Lamk.) Terhadap Peningkatan Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Sel Makrofag, Makara Kesehatan., Vol. 10, No. 2, Desember 2006, hal 89-93. Lehninger., 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid II. Erlangga, Jakarta. 45 Lina, Y., Lawrence, G., Patellongi, I., Wijaya, A., 2011. Korelasi antara Adiponektin dengan Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-α) pada Pria Indonesia Obes non-diabetes, Majalah Kedokteran Indonesia., Vol. 61, No. 1, Januari 2011, hal 9-12. Mosby, 2009. Kamus Saku Mosby: Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan, (Annabani, (et.al), penerjemah), Mosby Incorporation, Jakarta. Nurachman, E., 2001. Nutrisi Dalam Keperawatan, Sagung Seto, Jakarta, hal 2. Nurtanio, N., Wangko, S., 2007. Resistensi Insulin pada Obesitas Sentral, BIK Biomed., Vol. 3. Juli-September 2007, hal 1-8. Pearce, E. C., 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Penerbit PT Gramedia, Jakarta, hal 169. Popa, C., Netea, M., M van Riel, M van der Meer, Stalenhoef, A., 2007. The role of TNF-a in chronic inflammatory conditions, intermediary metabolism, and cardiovascular risk. Journal of Lipid Research 48, p. 751-762 Robinson, C., 1972. Normal and Therapeutic Nutrition, 14 th Macmillan, New York, p. 416-425. ed.

Ros & Wilson, 1988. Anatomy and Physiology in Health and Illness, 6 th ed. ELBS, Hong Kong, p.36-37, 64-67 Sharp, P. E., L Regina, M.C., 1998. The Laboratory Rat. CRC Press, Boca Raton. Florida, p.1. Sloane, E., 2003. Anatomi dan Fisiologi, (Widyastuti, P., penerjemah), Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 252-254. Suckow, M.A., S.H. Weisbroth, and C.L. Franklin, 2006, The Laboratory Rat. Elsevier, California, 72, 109 Wirakusuma, E.S., 2001. Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal 4-53. 46

LAMPIRAN A Gambar Makrofag Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan 3 bulan Kontrol 3.1 Perlakuan 3.1 47

48 Kontrol 3.2 Perlakuan 3.2

49 Kontrol 3.3 Perlakuan 3.3

50 LAMPIRAN B Perhitungan Jumlah Makrofag Kelompok Makrofag 3 bulan Rerata I II I II III I II III K 3.1 KH 0 2 3 - - - 2 K 3.2 KH 1 1 2 1 1 3 2 K 3.3 KH 2 2 2 1 3 3 2 p 3.1 KH 1 1 2 - - - 1 P 3.2 KH 1 2-1 2 2 2 P 3.3 KH 1 1 2 - - - 1

51 LAMPIRAN C Perhitungan Kadar TNF-α Konsentrasi (pg/ml) Standar 250 125 62,5 31,25 15,625 7,8125 3,90615 blanko Absorbansi standar 0,0989 0,0054 0,0577 0,0525 0,0529 0,0463 0,0493 0,0464 Regresi Linear Konsentrasi vs Absorbansi Standar Konsentrasi (pg/ml) Absorbansi 250 0,0989 62,5 0,0577 15,625 0,0529 7,8125 0,0463 Regresi a = 0,0464 b = 0,000208 r = 0,9901 Kelompok Abs sampel Rerata Abs Sampel Kontrol 1 0,0475 0,0481 0,0478 Kontrol 2 0,0477 0,0472 0,04745 Kontrol 3 0,0508 0,0592 0,055 Perlakuan 1 0,0499 0,0554 0,05265 Perlakuan 2 0,0494 0,0541 0,05175 Perlakuan 3 0,0521 0,0464 0,04925

52 rumus : Kadar TNF-α untuk setiap sampel diperoleh dengan menggunakan = Keterangan : x : kadar TNF-α yang ingin diketahui y : absorbansi sampel Kadar TNF- α yang diperoleh : Kelompok Kadar TNF α Kontrol 1 6,6180 Kontrol 2 4,9413 Kontrol 3 41,1095 Rerata ± SD 17,5562±20,4149 Perlakuan 1 29,8518 Perlakuan 2 25,5404 Perlakuan 3 13,5642 Rerata ± SD 22,9855±8,4390