HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : DIAN KRISNAYANTI NPM:

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Menurut makna. tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa potensi anak harus

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

MENGURUTKAN ANGKA 1-20 DENGAN METODE BERMAIN MENCARI NOMOR KURSI PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD SEKAR PAGUNG KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

PENERAPAN TEKNIK BERCERITA DALAM PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI DI TKPERTIWI II KOTA JAMBI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA SISWA KELOMPOK A TK ISLAM MARDI SIWI PAJANG LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK BATUPOARO KOTA BAUBAU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA LAPTOP MAINAN DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH KECAMATAN TILATANG KAMANG ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

K A R M I NIM. A53B111043

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL QU RAN ANAK MELALUI METODE AL BARQY DI TAMAN KANAK-KANAK SATU ATAP SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

PENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN MONTASE DI RA DARUL ULUM PGAI PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENCETAK DENGAN MEDIA GYPSUM PADA KELOMPOK B TK PERMATA PELANGI KECAMATAN PESANTREN KEDIRI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

Meningkatkan penguasaan keaksaraan anak usia dini melalui media flashcard di TK Para Bintang Kota Jambi Kelompok B3

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK SIS ALJUFRI 1 TATURA PALU

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGAMBAR DEKORATIF PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 1 KECAMATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI METODE PERMAINAN KANTONG AJAIB DI TK BAADIA KECAMATAN MURHUM KOTA BAUBAU

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI KELOMPOK B TK PGRI TARIPA

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR KONGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

Transkripsi:

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL Judul Nama : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar : Aries Safitri NIM : 94011 Jurusan Fakultas : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini : Ilmu Pendidikan Padang, Oktober 2012 Disetujui oleh : Pembimbing I Pembimbing II Dra. Hj. DAHLIARTI, M.Pd SARIDEWI, M.Pd NIP. 19480128 197503 2001 NIP. 194840542 200812 2004

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI CERITA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM QURRATA A YUN BATUSANGKAR Aries Safitri Abstrak Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar masih rendah. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan bahasa anak sehingga anak bisa menyebutkan judul buku, tokoh dalam buku cerita bergambar. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara selanjutnya diolah dengan teknik persentase. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus yaitu Siklus I dan siklus II. Bahasa anak pada pada siklus I pada umumnya rendah, selanjutnya rencana siklus II direvisi kembali dan pada siklus II peningkatan bahasa anak jadi lebih meningkat, serta menunjukan hasil yang positif. Kata kunci: Bahasa; cerita bergambar Pendahuluan Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis yang meliputi perkembangan intelektual, bahasa, motorik, sosial dan emosional. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal I Ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Selain itu, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang standar Nasional pendidikan Anak Usia Dini dan tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu. Perkembangan anak yang dicapai merupakan aspek pemahaman nilai-nilai agama, moral, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional Dalam Depdiknas (2010:2) Peraturan menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan Anak Usia Dini Pasal I ayat (1) menyatakan bahwa standar tingkat pencapaian perkembangan anak berdasarkan kelompok usia anak : 0-<2 tahun, 2-<4 tahun, 4-<6 tahun yang mencakup perkembangan pembentukan perilaku yang meliputi nilai-nilai agama, moral, sosial, emosional dan kemandirian sedangkan perkembangan kemampuan dasar terdiri dari kegiatan untuk

meningkatkan bahasa anak yang meliputi bahasa koognitif dan fisik. Menurut Widarni (2008:3.12) para ahli teori perkembangan sependapat bahwa usia 0-6 tahun merupakan the golden age (masa emas) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulang, perkembangan yang terjadi dimasa awal cenderung permanen dan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya. Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak, terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangannya. Perkembangannya adalah suatu perobahan yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif, dan sosio emosional. Menurut Santrock (dalam Nurbiana 2005:3), bahasa adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi yang meliputi fonologi, (unit suara), marfologi (unit arti), sintaksis (tata bahasa), semantik (variasi arti) dan pragmatik (penggunaan bahasa). Sedangkan menurut Sunarto (2008:12) bahwa Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupannya. Kosa kata anak usia TK sudah bekembang dan pengalam berintegrasi dengan lingkungan. Walaupun anak usia TK belum mempelajari tata bahasa. Tetapi melalui contoh berbahasa yang dilihat dan didengar dari lingkungannya, anak telah dapat menggunakan kata-kata sesuai dengan tujuannya, misalnya mengekspresikan keinginan, penolakan dan pendapatnya dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang tepat. Anak di TK sudah memiliki kemampuan untuk merangkai bunyi yang didengarnya menjadi kata yang mengandung arti. Berdasarkan pendapat diatas bahwa, dengan bahasa anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pikiran maupun perasaannya pada orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tak dapat melepaskan diri dari bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat bergaul dengan sesama manusia dimuka bumi ini. Perkembangan bahasa anak TK masih jauh dari sempurna.namun demikian : potensi bisa dirangsang lewat komunikasi aktif dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Keterampilan perbahasa dan berbicara anak harus diasah sejak dini masa peka belajar karena inti dari hubungan antar manusia adalah komunikasi. Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak TK, anak dapat diarahkan untuk belajar menyimak, membaca menulis dan berbicara, kegiatan ini dilakukan sambil bermain Cerita bergambar merupakan sebuah kesatuan cerita disertai dengan gambar-gambar yang berfungsi sebagai penghias dan pendukung cerita yang dapat membantu proses pemahaman terhadap isi cerita tersebut. Menurut wikipedia the free encylopedia (dalam

Ardianto, 2007: 6) cerita bergambar adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambargambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Gambar adalah suatu bentuk ekspresi komunikasi universal yang dikenal khayalak luas. Melalui cerita bergambar diharapkan pembaca dapat dengan mudah menerima informasi dan diskripsi cerita yang hendak disampaikan Metode penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas diarahkan agar guru hendaknya memahami permasalahan-permasalahan yang ada didalam kelas. Metodologi dalam penelitian ini adalah Mixing Method (metodologi campuran) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif data dikategorikan apa adanya dan dikelompokkan sesuai dengan kategori yang ada, memecahkan permasalahan yang dihadapi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran anak untuk meningkatkan mutu dan hasil belajar anak didik. Prosedur pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara bersiklus yang dimulai pada siklus pertama dengan tiga pertemuan. Untuk siklus kedua dengan tiga kali pertemuan, pada siklus kedua sangat ditentukan hasil refleksi pertama. Menurut pendapat Kemnis dan Mc Taggart (dalam Kunandar, 2011:71), penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat momentum esensial yaitu sebagai berikut : 1. Penyusun rencana, 2. Tindakan, 3. Observasi, 4. Refleksi Teknik pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah dengan cara observasi yaitu pengamatan secara lansung terhadap kegiatan yang dilakukan anak, teknik wawancara dan dokumentasi berupa foto-foto selam kegiatan dilaksanakan.teknik analisis data yang bigunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Untuk kesinambungan dan kedalaman dalam pengajaran data dalam penelitian ini digunakan analisis interaktif. Data yang dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dilakukan dalam bentuk interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Sugiyono (2006: 338) Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih halhal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya serta membuang hal yang tidak perlu. Reduksi Data Penarikan Kesimpulan Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi data dilakukan melalui pemilihan data, penyederhanaan data serta transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan.

Hasil Pada kondisi awal sebelum penelitian dilakukan dapat ditemui bahwa peningkatan bahasa anak dalam pembelajaran cerita bergambar masih rendah karena media pembelajaran yang kurang menarik, sehingga membuat anak bosan dan kurang dapat memunculkan ide kreatifnya. Penelitian tindakan kelas ini di lakukan pada kelompok B2 TK Islam Qurrata A yun Batusangkar, terdiri dari 20 orang anak 11 orang anak laki-laki dan 9 orang perempuan. Bahasa yang dimiliki oleh anak didik masih rendah hal ini dapat diketahui masih banyaknya anak-anak yang belum mampu menceritakan kembali cerita yang telah ditampilkan guru dengan bahasa sendiri. Pada siklus I pertemuan III diperoleh angka ratarata sebagai berikut : 1. Indikator 1 Anak menceritakan kembali cerita yang telah ditampilkan guru dengan bahasa sendiri, memperoleh nilai baik sekali sebanyak 2 orang dengan persentase 10%, memperoleh nilai baik sebanyak 5 orang dengan persentase 25%, anak yang memperoleh nilai cukup sebanyak 10 orang dengan persentase 50%, sedangkan anak yang memperoleh nilai kurang sebanyak 3 orang dengan nilai persentase 15%. 2. Indikator 2 Bertambanya kosa kata anak setelah mendengar cerita bergambar yang disampaikan guru, nilai baik sebanyak 6 orang dengan nilai persentase 30%, anak yang memperoleh nilai cukup sebanyak 9 orang dengan nilai persentase 45%, sedangkan anak yang memperoleh nilai kurang sebanyak 5 orang dengan nilai persentase 25%. 3. Indikator 3 Anak meniru perilaku tokoh dalam cerita bergambar memperoleh nilai baik sekali sebanyak 2 orang dengan persentase 10%, memperoleh nilai baik sebanyak 7 orang dengan persentase 35%, anak yang memperoleh nilai cukup sebanyak 8 orang dengan persentase 40%, sedangkan anak yang memperoleh nilai kurang sebanyak 3 orang dengan persentase 15%.

No Indikator Rekapitulasi hasil observasi peningkatan bahasa anak melalui cerita bergambar pada siklus I pertemuan I, II, dan III (setelah tindakan) Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan II F F F BS % B % C % K % B B % B % C % K % S S % B % C % K % 1 Anak menceritakan kembali cerita yang telah ditampilkan guru dengan bahasa sendiri 0 0 3 15 9 45 8 40 0 0 4 20 11 55 5 25 2 10 5 25 10 50 3 15 2 Bertambanya kosa kata anak setelah mendengar cerita bergambar yang disampaikan guru 0 0 3 15 7 35 1 0 50 0 0 5 25 8 40 7 35 0 0 6 30 9 45 5 25 3 Anak meniru perilaku tokoh dalam cerita bergambar 0 0 4 20 8 40 8 40 0 0 6 30 9 45 5 25 2 10 7 35 8 40 3 15 Presentase rata-rata siklus I 0 0 3 17 8 40 8 43 0 0 5 25 9 47 6 28 2 7 6 30 9 45 3 18

Pada siklus II pertemuan III diperoleh angka rata-rata sebagai berikut : 1. Indikator 1 Anak menceritakan kembali cerita yang telah ditampilkan guru dengan bahasa sendiri, memperoleh nilai baik sekali sebanyak 7 orang dengan persentase 35%, memperoleh nilai baik sebanyak 11 orang dengan persentase 55%, anak yang memperoleh nilai cukup sebanyak 2 orang dengan persentase 10%. 2. Indikator 2 Bertambanya kosa kata anak setelah mendengar cerita bergambar yang disampaikan guru, memperoleh nilai baik sekali sebanyak 5 orang dengan persentase 25%, nilai baik sebanyak 12 orang dengan nilai persentase 60%, anak yang memperoleh nilai cukup sebanyak 3 orang dengan nilai persentase 15%. 3. Indikator 3 Anak meniru perilaku tokoh dalam cerita bergambar memperoleh nilai baik sekali sebanyak 6 orang dengan persentase 30%, memperoleh nilai baik sebanyak 11 orang dengan persentase 55%, anak yang memperoleh nilai cukup sebanyak 3 orang dengan persentase 15%.

Rekapitulasi hasil observasi peningkatan bahasa anak melalui cerita bergambar pada siklus II pertemuan I, II, dan III (setelah tindakan) No Indikator 1 2 3 Anak menceritakan kembali cerita yang telah ditampilkan guru dengan bahasa sendiri Bertambanya kosa kata anak setelah mendengar cerita bergambar yang disampaikan guru Anak meniru perilaku tokoh dalam cerita bergambar Presentase rata-rata siklus I Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan II F F F BS % B % C % K % BS % B % C % K % BS % B % C % K % 3 15 5 25 10 50 2 10 5 25 7 35 8 40 0 0 7 35 11 55 2 10 0 0 2 10 6 30 8 40 4 20 4 20 10 50 5 25 1 5 5 25 12 60 3 15 0 0 3 15 7 35 8 40 2 10 4 20 8 40 6 30 2 10 6 30 11 55 3 15 0 0 3 13 6 30 8 43 2 13 4 22 8 42 6 32 1 5 6 30 11 57 3 13 0 0

Pembahasan Setelah dilakukan tindakan pada kondisi awal, siklus I dan siklus II adanya peningkatan terhadap bahasa anak, penilaian anak secara siknifikan dari indikator yang dikembangkan melalui cerita bergambar, seperti terlihat pada tabel 15 Anak dapat menceritakan kembali cerita yang telah dibacakan oleh guru, menyebutkan judul buku cerita dan nama tokoh dalam buku, tindakan yang dilaksanakan terhadap kelemahan yang ditemui pada anak pada awal siklus, siklus I telah dapat dicapai dengan baik dengan berbagai cara dan metoda pembelajaran yang dilaksanakan Anak merasa senang dan tertarik melakukan kegiatan, anak dapat mendengar dan percaya diri dalam melakukan kegiatan sehingga hasil belajar lebih meningkat. Banyak cara yang dilakukan dalam meningkatkan bahasa anak salah satunya adalah melalui cerita bergambar dan konsep yang dapat dikembangkan melalui cerita bergambar tersebut anak dapat menceritakan dan menyebutkan judul buku cerita dan nama tokoh dalam buku cerita bergambar, namun demikian kemampuan guru lebih penting dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak. Hal ini diperkuat didasarkan pada : 1. Terhadap hasil belajar anak dalam upaya meningkatkan bahasa anak sehingga kecerdasan anak meningkat, 2. Suasana lingkungan yang menyenangkan dalam situasi yang kondusif dan dilakukan dengan bermain sambil belajar akan dapat mengembangkan perkembangan bahasa, kognitif dan motorik halus anak sehingga informasi yang diterima anak dapat diaplikasikan secara langsung. Efektifitas cerita bergambar dapat membantu anak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi sehingga pembelajaran dilaksanakan berhasil dengan baik, 3. Media pembelajaran yang menarik dan bervariasi yang dekat dengan anak membuat anak senang serta percaya diri dalam melakukan kegiatan. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa cerita bergambar untuk meningkatkan bahasa anak dilihat dari tabel rata-rata pencapaian kemampuan secara keseluruhan sudah tercapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Peningkatan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Qurrata A yun Batusangkar Kabupaten Tanah Datar terjadi mulai dari kondisi awal, Siklus I dan Siklus II yaitu 89%, berarti cerita bergambar meningkatkan bahasa pada Anak Usia Dini di TK Qurrata A yun Batusangkar melebihi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 75%. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan siklus 1 dan siklus 11 hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa, dengan cerita bergambar dapat meningkatkan bahasa anak usia dini di TK Qurrata A yun Batusangkar, Bercerita merupakan kegiatan yang sangat menarik, dan menyenangkan,

melalui cerita anak belajar tentang dirinya, Penerapan strategi pembelajaran melalui cerita bergambar telah berhasil meningkatkan bahasa anak dalam belajar. Peningkatan bahasa anak dapat dilihat dari peningkatan nilai anak, serta peningkatan persentase jumlah anak yang mendapat nilai yang lebih baik sebelum dilakukan tindakan. Perkembangan bahasa anak TK Qurrata A yun Batusangkar setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas menunjukkan hasil yang lebih baik sehingga anak tertarik dengan cerita bergambar, dapat melakukan percobaan langsung, mengelompokkan benda menurut warna dan bentuk serta anak percaya diri dan senang melakukan kegiatan percobaan. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran yang menyenangkan melalui cerita bergambar membantu meningkatkan hasil belajar anak. Perkembangan bahasa anak TK Qurrata A yun Batusangkar setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas menunjukkan hasil yang lebih baik sehingga anak tertarik dengan cerita bergambar, dapat melakukan percobaan langsung, mengelompokkan benda menurut warna dan bentuk serta anak percaya diri dan senang melakukan kegiatan percobaan. Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan yaitu disarankan kepada guru untuk mencoba cara-cara yang diterapkan dalam penelitian ini, dengan berbagai cara dan variasinya dalam pembelajaran sekolah. Agar pembelajaran lebih baik dan menarik minat anak disarankan agar guru lebih kreatif mengembangkan pembelajaran yang disajikan. Untuk lebih merangsang dan meningkatkan pembelajaran buku cerita bergambar, maka guru hendaknya menciptakan suasana kelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

Daftar Rujukan Ardianto, Tommy.2007. Perencanaan Buku Cerita Bergambar Sejarah Goa Selonangleng Kediri. Surabaya: Universitas Kristen Petra Dwijana, Widarni 2008. Kurikulum Anak usia Dini, Jakarta : Universitas Terbuka Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Direktorat Pembinaan TK dan SD Kunandar. 2011. Langkah Muda Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rajawali Pers Nurbiana, 2006, metode pengembangan bahasa, Jakarta : Universitas Terbuka Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sunarto, 2008, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta : PT. Rineka Cipta