BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, setiap perusahaan berupaya untuk menciptakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh Indonesia seperti saat ini menjadikan beberapa perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, sebagai wadah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun external. Hal-hal di atas tidak mudah, karena barisan terdepan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. sementara pesaing juga melakukan hal yang serupa. Kondisi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah nasional yang sedang dihadapi oleh bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Alexandros dkk (2005) dalam penelitiannya mengenai implementasi metodologi

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB I PENDAHULUAN. berani untuk menghadapi segala perubahan yang ada dan tetap menjadi pemenang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan suatu perusahaan untuk berkembang sangat bergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya atau karyawannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman terkoreksi ( Pertumbuhan terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, karena. dengan adanya pendidikan manusia dapat belajar memahami dan mengerti segala

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu organisasi harus dapat mengatur dan memanfaatkan sedemikian rupa sehingga potensi sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. maupun tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wirawan (2009: 5) kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan komplek, kemudian bila kebutuhan- kebutuhan serta tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB I PENDAHULUAN. sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan menempatkan diri sebagai melting pot bagi semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor

BAB I PENDAHULUAN. segala sumber daya yang ada. Manusia yang bekerja dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi pasti memiliki kebudayaan yang menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Agar dapat lebih unggul dalam persaingan perusahaan harus

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif Salah satu tujuan organisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat menimbulkan menurunnya motivasi kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2011, Hlm. 13.

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. di bawah naungan pemerintah dalam menghadapi tekanan- tekanan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Dalam kenyataan sehari-hari, perusahaan sesungguhnya mengharapkan prestasi atau hasil kerja terbaik dari para karyawannya. Menurut Rivai (2005: 309),

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kerja Perguruan Tinggi Di Kota Sibolga Dan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. besar asset yang dimiliki perusahaan tersebut, salah satu aset penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi secara bersamaan: globalisasi ekonomi, teknologi informasi, strategic quality

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, setiap perusahaan berupaya untuk menciptakan keunggulan-keunggulan kompetitif yang bisa menjamin kelangsungan hidup yang berkelanjutan. Setiap perusahaan tentunya ingin memberikan produk atau pelayanan jasa yang terbaik untuk pelanggan, oleh karena itu dibutuhkan kualitas kinerja yang unggul dan mampu berkompetitif meraih pasar. Kinerja yang unggul tentunya tidak terlepas dari adanya suasana lingkup organisasi kondusif yang mampu menggerakkan karyawan untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja. Keberhasilan kinerja karyawan pada suatu bidang pekerjaan banyak di tentukan oleh tingkat kompetensi, profesionalisme dan juga komitmen terhadap bidang yang di tekuninya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi, dan salah satunya adalah budaya organisasi, Referensi dari Newston dan Davis (dalam Tommy, 2004:2) menyatakan bahwa ditemukan adanya hubungan positif antara budaya organisasi dan komitmen organisasi. Budaya organisasi berperan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan perusahaan, budaya organisasi merupakan suatu kekuatan yang tidak terlihat namun mampu mempengaruhi pikiran, perasaan, pembicaraan maupun tindakan manusia yang bekerja di perusahaan. Di Indonesia pada awalnya budaya organisasi hanya dianggap sebagai pelengkap dalam arti konsep nilai inti (Core Values) yang datang dan dibentuk 1

2 dari pimpinan saja (Kartiningsih, 2007:14). Namun hadirnya perusahaanperusahaan multinasional di Indonesia dengan manajemen yang adaptif (sensitive) terhadap budaya lokal, turut mempengaruhi pandangan umum tentang konsep budaya organisasi. Martin and Owen dalam risetnya menunjukkan bahwa budaya merupakan variabel pembeda utama dalam lingkup perusahaan multinasional yang memerlukan para pemimpin atau manajer cosmopolitan (Kartiningsih, 2007:14). Budaya organisasi dapat dibentuk oleh mereka yang terlibat dengan organisasi dengan mengacu pada etika organisasi, peraturan kerja, dan struktur organisasi. Bersama-sama dengan struktur organisasi, budaya organisasi membentuk dan mengendalikan perilaku organisasi dan perilaku karyawannya. Berkaitan dengan nilai profesional yang dianut, maka karyawan seharusnya mampu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan nilai budaya organisasi. Sikap terhadap budaya organisasi menjadi lebih bermakna dalam mempercepat atau memperlambat kemampuan adaptasi tersebut. Apabila karyawan memiliki nilai individual yang bertentangan dengan budaya organisasi, hal ini menunjukkan tingkat afeksi yang rendah, demikian pula sebaliknya. Menurut Robbins (2010:63) budaya organisasi merupakan nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang di anut bersama oleh para anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa budaya organisasi memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan organisasi dan juga

3 memiliki banyak peran dalam membentuk karakter kinerja karyawan serta dapat membentuk citra perusahaan. Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah organisasi adalah budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, budaya berarti identitas bagi suatu anggota organisasi, budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial dan budaya mempermudah timbulnya komitmen. Menurut Nelson dan Quick (dalam Tommy, 2004:2) juga menyatakan bahwa ada hubungan positif antara dimensi-dimensi dalam budaya organisasi dan komitmen organisasi adalah komitmen organisasi akan meningkat jika karyawan diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan. Dalam Journey of Management mengenai penelitian yang dilakukan oleh Watson Wyatt International yang melakukan survei terhadap 7.500 pekerja di Amerika Serikat, hasil penelitian menemukan bahwa perusahaan-perusahaan yang memiliki karyawan dengan komitmen tinggi terhadap organisasi memperoleh hasil lebih baik dalam 3 years total return to shareholder (total keuntungan perusahaan dalam 3 tahun) yaitu sebesar 112% dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki karyawan dengan komitmen organisasi rendah, yaitu 76% (tommy, 2004:1). Dalam European Journal of Marketing menyatakan bahwa karyawan yang memiliki komitmen organisasi dipercaya dapat mendedikasikan waktu, energi serta telenta mereka yang lebih besar kepada organisasi, dibandingkan karyawan yang tidak memiliki komitmen (tommy, 2004:5).

4 Meskipun komitmen organisasi sangat diperlukan namun pada kenyataannya tidak semua karyawan dapat menunjukkan komitmennya terhadap organisasi, terutama di negara Indonesia. Menurut penelitian Wyatt Watson Worldwide dalam laporan Work Asia 2004/2005, dikatakan bahwa komitmen para karyawan Indonesia terhadap perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan para pekerja di Negara Asia lainnya. Sampel penelitian tersebut diwakili oleh 8.000 responden dari 515 perusahaan di 10 negara Asia (Julia dan Coawanta, 2004:2). Walton (dalam Amstrong, 2003:35) meyakini bahwa setiap organisasi yang berbasis komitmen akan memiliki pekerjaan dengan rancangan yang luas atau jangka panjang dari pada perusahaan yang tak berbasis komitmen. Disini dapat dilihat bahwa antara budaya organisasi dan komitmen organisasional memiliki hubungan antar satu sama lain, karena budaya organisasi yang baik dapat menumbuhkan komitmen organisasi dalam kinerja karyawan, sementara menegakkan komitmen organisasi berarti mengaktualisasikan budaya kerja secara baik. Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang, merupakan Badan Usaha Milik Daerah penyedia air minum di kota Malang. Sebagai perusahaan pelayanan publik, Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang dituntut untuk selalu mengutamakan kualitas dan kuantitas kinerja terbaik untuk pelanggan yang dalam hal ini adalah sebagai penyedia air minum wilayah kota malang. Pada tahun 2013 perusahaan memiliki jumlah pelanggan sebanyak 120.000 pelanggan, dengan jumlah pelanggan yang banyak tentunya pihak perusahaan ingin meningkatkan kualitas pelayanan agar pelanggan puas dengan kinerja

5 yang diberikan perusahaan. Namun ada kalanya saat pelanggan mengalami masalah dengan air yang macet, karyawan perusahaan tidak cepat tanggap dalam penyelesaian masalah yang terjadi. Hal ini tentunya mengecewakan pelanggan, sehingga dapat menjadi koreksi bagi perusahaan dalam menangani kinerja karyawannya. Untuk membangun kinerja yang baik, Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang telah memiliki budaya organisasi yang telah berkembang lama dalam perusahaan, budaya tersebut ialah mengedepankan visi misi perusahaan, saling terbuka antar karyawan, sikap saling menghormati antar satu sama lain, budaya smile (tersenyum), bertanggung jawab terhadap pekerjaan masingmasing, karyawan harus memiliki kreativitas dan inovasi dalam bekerja. Dengan budaya tersebut turut mendorong berkembangnya perusahaan hingga saat ini. komitmen organisasi pada karyawan ditunjukkan dengan loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan, dengan adanya komitmen organisasi yang tinggi tersebut, mampu mendorong kinerja pada setiap karyawan menjadi lebih baik lagi. Dan ini dibuktikan dengan hasil evaluasi kinerja perusahaan yang terus meningkat tiap tahunnya. Tabel 1.1 Hasil Evaluasi Kinerja PDAM Kota Malang No. Tahun Status 1. 2009 Sehat 2. 2010 Sehat 3. 2011 Sehat 4. 2012 Sehat 5. 2013 Sehat Sumber data: Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang

6 Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa selama 5 (lima) tahun terakhir data kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang terus mengalami peningkatan, yang mana dapat dilihat dari tahun 2009-2013 terus mengalami peningkatan yang signifikan. Terus meningkatnya Kinerja perusahaan dipengaruhi faktor-faktor dari dalam maupun dari luar. Berdasarkan penilaian hasil evaluasi kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang, maka karyawan sudah memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan. Menurut Sulistiyani (2003:223) kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. tujuan pokok dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam usaha untuk mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil seperti yang diinginkan. Penilaian kinerja dapat dilaksanakan oleh pihak manajemen perusahaan sendiri (intern) atau pihak luar (ekstern). Sistem pengukuran kinerja mempunyai peranan penting dalam fungsi-fungsi manajemen organisasi, seperti pengendalian manajemen, manajemen aktivitas, dan sistem motivasi (Mulyadi, 2001:416). Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka mendorong penulis untuk melihat sejauh mana Budaya Organisasi dan komitmen organisasional berpengaruh di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. Maka penulis membahas tentang Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Derah Air Minum Kota Malang.

7 1.2 RumusanMasalah Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan sebuah masalah yang akan dibahas dalam penelitian, sebagai berikut: 1. Apakah Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasional berpengaruh simultan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang? 2. Apakah Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasional berpengaruh parsial terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang? 3. Variabel Budaya Organisasi dan komitmen organisasional karyawan manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan? 1.3 TujuanPenelitian 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasional secara simultan terhadap kinerja akaryawan. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasional secara parsial terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk menguji dan mengetahui variable budaya organisasi dan komitmen organisasional manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan? 1.3 Batasan Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang, penulis tidak melakukan penelitian ke bagian teknik dikarenakan karyawannya lebih banyak melakukan aktfifitas kerja diluar

8 ruangan sehingga minimnya keterbatasan waktu yang diberikan dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan budaya organisasi dan komitmen organisasional. Oleh karena itu peneliti hanya melakukan penelitian pada karyawan administrasi yang meliputi bagian Sumber Daya Manusia, bagian Keuangan dan bagian Pelayanan. Karena pada bagian ini, karyawan lebih banyak didalam ruangan sehingga memiliki banyak waktu dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan budaya organisasi dan komitmen organisasional. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan penelitian ini diharapkan mampu memberi masukan sejauh mana budaya organisasi dan komitmen organisasi memberikan nilai kontribusi positif dalam meningkatkan kinerja karyawan. 2. Bagi Penulis Sebagai khasanah dalam memperkaya wawasan keilmuan di bidang Sumber Daya Manusia, terutama di bidang yang berkaitan dengan budaya organisasi dan komitmen organisasioal terhadap kinerja karyawan. 3. Bagi pihak lain Dapat menjadi acuan dan bahan pembelajaran serta referensi bagi penulis lainnya yang akan melakukan penelitian dengan judul atau materi yang sama.