BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah menciptakan suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha di indonesia yang semakin kopetitif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perusahaan lain. Sebagai contohnya perusahaan consumer goods yang

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasinya dan mengembangkan usahanya. Pendanaan ini bisa. jangka pendek maupun hutang jangka panjang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kondisi ekonomi yang terus berkembang pada saat ini, akan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendanaan ini bisa bersumber dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan era globalisasi yang semakin modern seperti saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia usaha sangat tergantung pada masalah pendanaan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan internal merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan industri manufaktur food and beverages

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba atau keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara. menghasilkan barang atau jasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola

BAB I PENDAHULUAN. ini. Perubahan-perubahan yang terjadi berdampak pada kebijakan-kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa maupun produksi pasti menginginkan agar perusahaannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bagi perusahaan keuangan khususnya perbankan, permodalan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan keuangan lainnya (Sundjaja, 2003:283). Modal terdiri atas ekuitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemegang sahamnya. Pemenuhan tujuan tersebut, maka. keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dalam dunia bisnis saat ini semakin pesat, persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perusahaan harus meningkatkan nilai perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan adalah dengan mengelola serta memanfaatkan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. Peran sektor perbankan dalam memobilisasikan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas perusahaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan meningkat. Masalah struktur modal merupakan masalah yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. mencukupi permintaan konsumen akan produk yang terus bertambah. dalam persaingan. Pada umumnya perusahaan dapat memilih berbagai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha membangun sebuah perusahaan dibutuhkan dana

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik seperti

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam menjalankan serta mengembangkan kegiatan investasinya serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. biaya, dimana dengan efisiensi maka produk berkualitas dapat ditekan

BAB I PENDAHULUAN. juga dalam pasar internasional. Kondisi Indonesia saat ini sangat membuka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. pula pemiliknya. Untuk itu nilai perusahaaan bagi investor dan kreditur

BAB I PENDAHULUAN. besar. Bagi perusahaan, modal merupakan salah satu faktor penunjang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik

BAB 1 PENDAHULUAN. mengambil peluang ini karena industri sektor properti yang terus berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pada zaman seperti sekarang ini menuntut kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi ataupun mengembangkan usahanya. Untuk memenuhi kebutuhan

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk bekerja

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah menciptakan suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang menuntut untuk melakukan pengolahan usaha yang lebih baik. Hal itu dilakukan untuk menghadapi persaingan antar perusahaan, baik dari industri yang sejenis maupun industri secara keseluruhan. Oleh karena itu, perusahaan harus mengambil langkah-langkah baru untuk tercapainya tujuan perusahaan. Perusahaan juga dihadapkan pada tuntutan agar mempunyai keunggulan bersaing baik dalam teknologi, produk yang dihasilkan maupun sumber daya manusia. Suatu perusahaan perlu mengembangkan usahanya dalam kegiatan perekonomian terutama struktur modalnya. Dalam kondisi seperti ini, persaingan antar perusahaan dalam mengelola struktur modal diharapkan mampu memakmurkan pemegang saham dan karyawannya. Oleh karena itu, para manajer perlu melihat kondisi tentang nilai perusahaan dari struktur modal perusahaan. Masalah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap perusahaan, karena tinggi rendahnya struktur modal suatu perusahaan akan mencerminkan bagaimana posisi keuangan setiap perusahaan. Manajer keuangan dituntut untuk mampu menciptakan struktur modal yang optimal dengan cara menghimpun dana baik dari dalam maupun luar perusahaan secara efisien, yang 1

2 berarti bahwa keputusan manajer mampu meminimalisir biaya modal yang ditanggung oleh perusahaan atau dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Biaya modal yang timbul merupakan suatu konsekuensi langsung dari keputusan yang diambil oleh perusahaan. Ketika perusahaan menggunakan hutang maka akan timbul biaya modal sebesar beban bunga yang disyaratkan oleh kreditur. Namun apabila perusahaan memutuskan untuk menggunakan dana internal maka akan timbul opportunity cost dari dana yang dikeluarkan. Keputusan pendanaan atau struktur modal yang tidak cermat akan berpengaruh langsung terhadap penurunan tingkat keuntungansuatu perusahaan. Pada dasarnya setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional membutuhkan sumber dana, baik yang berasal dari internalmaupun eksternal. Dana yang berasal dari internal berupa modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Sedangkan dana yang berasal dari eksternal dapat berupa hutang (debt financing). Berdasarkan waktunya, sumber dana perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu dana jangka panjang dan dana jangka pendek. Sumber dana jangka pendek adalah pendanaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu satu tahun atau kurang, contohnya adalah kredit perdagangan, pinjaman bank jangka pendek, serta pendanaan piutang dan persediaan. Sedangkan sumber dana jangka panjang adalah sumber dana yang memiliki jangka waktu lebih dari sepuluh tahun, contohnya adalah obligasi, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri (Martono dan Harjito, 2013:256).

3 Menurut Sudana (2011:189), struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang perusahaan yang digambarkan dengan perbandingan utang jangka panjang dan modal sendiri. Sedangkan menurut Riyanto (2008:22), struktur modal merupakan pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Tujuan teori struktur modal memberikan landasan berpikir untuk mengetahui struktur modal yang optimal. Yang dimaksud dengan struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang mempengaruhinya. Struktur modal dapat diukur dengan rasio perbandingan antara total hutang terhadap total ekuitas yang diproksikan melalui Debt to Equity Ratio (DER) (Husnan:2006). Struktur modal dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu stabilitas penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan (growth), profitabilitas, pajak, pengawasan, sifat manajemen, sikap kreditur dan konsultan, ukuran perusahaan (firm size), risiko, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan (Riyanto, 2008:24). Menurut Brigham dan Houston (2011:288), faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu penjualan, struktur aktiva, operating leverage, growth, profitabilitas, tax, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, fleksibilitas keuangan. Sedangkan menurut Husnan (2012:263), faktor-faktor yang

4 mempengaruhi struktur modal adalah tingkat bunga, stabilitas penjualan, ukuran perusahaan, dan pengendalian dana risiko kebangkrutan. Ukuran perusahaan (size) merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan sangat penting dalam struktur modal karena besar kecilnya ukuran perusahaan menentukan seberapa banyak modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Pertumbuhan perusahaan yang sehat dianggap sebagai persyaratan dasar dari keberhasilan perusahaan. Pertumbuhan aset merupakan perubahan peningkatan atau penurunan total aktiva lancar yang ditambah dengan pertumbuhan total aktiva tidak lancar. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aset yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang (obligasi) dibandingkan perusahaan yang lambat pertumbuhannya. Profitabilitas merupakan kemampuan yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba selama satu tahun yang dinyatakan dalam rasio laba operasi dengan penjualan dari data laporan laba rugi akhir tahun. Penelitian mengenai struktur modal telah dilakukan oleh beberapa peneliti tetapi masih terdapat penelitian yang menunjukkan hasil berbeda-beda. Dalam penelitian Susanti (2015) menjelaskan bahwa ukuran perusahaan, pertumbuhan aset berpengaruh signifikan pada struktur modal, sedangkan profitabilitas berpengaruh tidak signifikan pada struktur modal. Namun dalam penelitian Adiyana dan Ardiana (2014) menunjukkan hasil yang berbeda bahwa ukuran perusahaan, pertumbuhan aset, dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, serta risiko bisnis berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan

5 penelitian Saifudin (2012) menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dan profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan masih terjadi perbedaan hasil penelitian (research gap) mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menguji kembali variabel-variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal agar peneliti dapat mengetahui apakah hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu atau tidak. Perusahaan yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan Cosmetics and Household yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dikarenakan pada era yang modern ini, perkembangan produk kosmetik sangatlah pesat, dikarenakan hampir sebagian besar baik wanita maupun pria menggunakan produk kosmetik dalam kesehariannya. Kosmetika merupakan bahan-bahan yang digunakan para wanita untuk memberikan dampak kecantikan dan kesehatan bagi kulit. Dengan kosmetik, seorang wanita akan merasa dirinya berpenampilan lebih anggun dan tingkat kepercayaan dirinya bertambah karena seringkali wanita diidentikkan dengan keindahan. Dalam kesehariannya, produk perawatan kosmetik tidak dapat lepas dari para wanita yang sebagian besar digunakan mulai dari pagi hingga malam hari. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang berusaha memenuhi kebutuhan akan kosmetik dengan berbagai macam inovasi produk. Tidak hanya bergerak di bagian produk-produk kosmetik wanita, tetapi juga bergerak dalam bidang produk-produk pria dan anak-anak. Produk tersebut seperti

6 wewangian, hair styling, shampoo, pasta gigi dan lain sebagainya. Produk tersebut selalu dibutuhkan setiap manusia dalam kegiatan kesehariannya. Seperti wewangian yang digunakan untuk memberikan keharuman selama beraktivitas sehari-hari. Banyak faktor yang menjadi pendorong pria untuk menggunakan produk perawatan kulit, salah satu faktornya disebabkan oleh tuntutan hidup yang mulai mengarahkan kaum pria untuk lebih memperhatikan penampilan maupun kesehatan kulit, seperti dalam dunia kerja dimana pihak perusahaan tidak hanya menuntut kaum wanita untuk berpenampilan menarik tetapi juga kaum pria dituntut untuk memberikan penampilan yang menarik agar memberikan dampak yang baik dalam kelangsungan pekerjaannya. Dari penjelasan tersebut berbagai produsen kosmetik berusaha menyajikan kebutuhaan pria dan wanita dengan menciptakan berbagai produk yang dapat menunjang penampilan para kaum pria dan wanita untuk tampil lebih menarik baik dalam kebutuhan sehari-hari maupun dalam aktivitas pekerjaan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dalam mengelola keuangan perusahaan, baik dari modal sendiri maupun modal asing. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

7 1. Apakah Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Cosmetics and Household yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah Pertumbuhan aset berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Cosmetics and Household yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Cosmetics and Household yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan Cosmetics and Household yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan asetterhadap struktur modal pada perusahaan Cosmetics and Household yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan Cosmetics and Household yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi beberapa pihak sebagai berikut:

8 a. Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada perusahaan serta menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi manajer keuangan dalam mengambil keputusan pendanaan yang akan dipilih tentang faktor-faktor apa saja yang mempunyai pengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan Cosmetics and Household yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat memberikan hasil yang optimal. b. Kontribusi Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal. Serta hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian selanjutnya mengenai keputusan sruktur modal perusahaan. c. Kontribusi Kebijakan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang dapat digunakan untuk bahan perbandingan akan penelitian selanjutnya pada bidang yang sama. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Mengingat keterbatasan yang dimiliki, serta untuk menghindari berkembangnya pembahasan yang semakin meluas dan tidak mengarah pada permasalahan yang dihadapi, maka ruang lingkup dalam penelitian ini difokuskan pada:

9 1. Obyek penelitian adalah perusahaan Cosmetics and Household yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Data yang dianalisis adalah laporan keuangan perusahaan Cosmetics and Household selama periode penelitian antara tahun 2010-2014.