PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

PENGGUNAAN TEHNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA DI SEKOLAH

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK. Tika Febriyani 1 Syaifuddin Latief 2 Diah Utaminingsih 3

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

ABSTRACT. Keywords: Positive self-concept in learning, Role playing techniques

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK ABSTRACT

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN BERLALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA SISWA

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA DI SEKOLAH

MENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR POSITIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XII

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII

Yondariwati 1 Dibawah bimbingan Yusmansyah 2 dan Ratna Widiastuti 3

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMP

PENGGUNAAN LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGANDAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGURANGI KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VIII

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi

PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 LIWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPATUHAN SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN PENDAPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING

UPAYA MENGURANGI KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM MENGGUNAKAN TEKNIK RELAKSASI ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode

SYSTEMATISC DESENSITIZATION TECHNIQUE USE TO REDUCE ANXIETY AT THE PRESENTATION OF STUDENTS FOR STUDENTS IN CLASS X SMK 1 METRO YEAR 2012/2013

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF DENGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Nurhalimah 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT

PENINGKATAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA LAMPUNG DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU

PENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK USIA DINI. Irma Daniati 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

UPAYA MENGURANGI PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN PERILAKU SELF ESTEEM DENGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN COPING ADAPTIF PADA SISWA KELAS VIII SMP

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

METODE PENELITIAN. ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. eksperimental atau eksperimen semu. Penelitian quasi eksperimental dapat

PENURUNAN TINGKAH LAKU MENYIMPANG DENGAN MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA.

MENGURANGI KONSEP DIRI NEGATIF MENGGUNAKAN ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS X SMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

EFFORTS TO INCREASE STUDENT S CREATIVITY IN LEARNING BY USING GROUP COUNSELING SERVICES IN STUDENT CLASS XII SMK SPP LAMPUNG SCHOOL YEAR 2012/2013

ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

PENINGKATAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIYAH MUHMMADIYAH SUNGAI PENUH

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

III. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 MATESIH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 3 Natar dan waktu pelaksanaan. penelitiannya pada tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK MODEL SIMBOLIS UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

III. METODE PENELITIAN

Kontribusi Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Adekuasi Penyesuaian Diri di Sekolah pada Siswa SMP

THE EFFECT OF GROUP COUNSELING SERVICE TOWARD THE ENHANCEMENT OF STUDENTS PHYSICAL SELF-CONCEPT AT X MIA GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATAN SELF ESTEEM PADA SISWA KELAS XI

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA SMA NEGERI 6 PADANG

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES SISWA KELAS VIII SMP IT AL-IKHSAN BOARDING SCHOOL RIAU

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Melalui Layanan Bimbingan Kelompok

Transkripsi:

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK INCREASEMENT OF STUDENT IS SELF ADJUSTMENT WITH PEER GROUP USING GROUP COUNSELING SERVICES Octaria Nawala (octaria.nawala@yahoo.com) 1 Yusmansyah 2 Diah Utaminingsih 3 ABSTRACT The purpose of this study is to determine increase of students self adjutsment using group counseling. The problem of this study is low self adjustment in student. Method used quasi-experimental research one-group pretest-posttest design. Subjects were six students who have a low self adjustment. Technique to gain the data is by using study sosiometri, scale self adjustment and interview. Result shows that studens self adjustment can be enhanced by using group counseling, as evidenced from the analysis of the data by using Wilcoxon test different, from the pretest and posttest results Obtained Zoutput <Ztabel (-2201 <0) then Ha is accepted, it means that self adjustment can be enhanced by using group counseling services.conclusion of this research is self adjustment can increase by using counselling group. Keywords: Group Counselling, Guidance & Counseling, Self Adjustment 1Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 2Dosen Pembimbing Utama Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 3Dosen Pembimbing Pembantu Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan penyesuaian diri menggunakan layanan konseling kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen semu dengan one-group pretest-posttest design. Subjek penelitian sebanyak enam siswa yang memiliki penyesuaian diri rendah. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan Sosiometri, Skala Penyesuaian diri dan Wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian diri siswa dapat ditingkatkan menggunakan konseling kelompok, terbukti dari hasil analisis data menggunakan uji beda wilcoxon, dari hasil pretest dan posttest diperoleh zoutput < ztabel(-2,201 < 0) maka Ha diterima, artinya penyesuaian diri siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan konseling kelompok.kesimpulan penelitian ini adalah penyesuaian diri dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan konseling kelompok Kata kunci : Bimbingan & Konseling, Konseling Kelompok, Penyesuaian Diri

2 PENDAHULUAN Proses pendidikan bertujuan menjadikan siswa sebagai manusia yang utuh, sehingga siswa mencapai kematangan emosional dan sosial sebagai individu dan anggota masyarakat selain ia harus mengembangkan kemampuan intelektualnya. Menurut Prayitno (1997) tujuan pendidikan yaitu tercapainya tujuan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Untuk mewujudkan hal tersebut siswa harus mendapatkan pendidikan yang baik, oleh orangtua di rumah maupun guru-guru di sekolah. Pada proses pendidikan tersebut, terjadi banyak masalah yang dapat menghambat tercapainya tujuan dari pendidikan itu sendiri. Salah satu masalah yang banyak terjadi pada siswa adalah masalah penyesuaian diri. Masalah penyesuaian diri yang banyak dialami oleh siswa ternyata berdampak negatif bagi proses belajar mengajar disekolah. Karena menimbulkan masalahmasalah lain seperti siswa tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan disekolah. Di sekolah menengah tingkat pertama, masalah penyesuaian diri menjadi masalah yang banyak terjadi. Mengingat siswa pada sekolah menengah tingkat pertama ini pada umunya berusia sekitar 12-14tahun. Menurut Hurlock (1980) pada masa ini seorang individu berada dalam masa remaja awal, dimana ia mengalami masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa ini yang terjadi adalah perubahan hormon-hormon biologis yang juga berdampak pada perubahan psikologis. Individu juga memiliki emosi yang tidak stabil dan ego yang cendrung sangat tinggi, sehingga keinginan untuk selalu menjadi nomor satu dan pusat perhatian sangat besar. Mereka selalu berusaha menampilkan semua yang terbaik Padahal pada masa ini menjalin hubungan yang erat dan harmonis dengan teman sebaya adalah hal yang penting. Akan menjadi sangat sulit bila menjauh atau dijauhi oleh teman sebaya. Mereka mengungkapkan rahasia-rahasia kepada teman sebayanya, dan cenderung lebih terbuka kepada teman sebaya yang akrab dengannya dibandingkan dengan orang tua atau keluarga seperti kakak atau adiknya. Pengertian dan saran-saran dari teman sebayanya akan membantu

3 seorang remaja menerima keadaan dirinya, serta hal-hal lain yang menjadikan dirinya berbeda dari orang lain dan keluarga orang lain. Semakin ia mengerti akan keadaan dirinya, semakin meningkat keadaannya untuk menerima dirinya, mengetahui kelebihan dan kelemahannya. Ia akan menemukan cara penyesuaian diri yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya itu. Masalah kesulitan dalam menyesuaikan diri ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, melihat dampak yang ditimbulkan sangat menghambat proses pendidikan dan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Salah satu cara untuk mengatasiny adalah dengan melakukan kegiatan konseling kelompok. Teknik yang digunakan adalah layanan konseling kelompok. Layanan konseling kelompok dapat mengubah penyesuaian diri siswa yang rendah menjadi penyesuaian diri siswa yang tinggi, untuk mencapai tujuan tersebut diharapkan guru pembimbing atau konselor sekolah dapat membantu meningkatkan penyesuaian diri siswa dengan pengertian bahwa penyesuaian diri siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan konseling kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan penyesuaian diri siswa dengan menggunakan konseling kelompok. Penyesuaian Diri Penyesuaian diri menurut Davidoff (Fatimah, 2006) disebut dengan istilah adjusment, merupakan suatu proses untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan tuntutan lingkungan. Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam sekitarnya. Kehidupan itu secara alamiah juga mendorong manusia untuk terus-menerus menyesuaikan diri. Dengan demikian, penyesuaian diri merupakan suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungannya.

4 Menurut Fahmi (Sobur, 2003) penyesuaian adalah suatu proses dinamik terusmenerus yangbertujuan untuk mengubah kelakuan guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkungan Sementara itu, Calhoun dan Acocella (Sobur, 2003) memberikan definisi yang lebih plastis mengenai penyesuian diri ini. Dikatakan, penyesuaian dapat didefinisikan sebagai interaksi anda yang kontinu dengan diri anda sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia anda Dari berbagai definisi dan penjelasan para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah Kemampuan seseorang untuk melakukan perubahan terus-menerus selama hidupnya dalam menciptakan hubungan yang memuaskan, harmonis, dan serasi antara orang lain dan lingkungan beserta segala macam tuntutan yang ada didalamnya namun tetap menjaga kenyaman kondisi dari diri individu itu sendiri Konseling Kelompok Menurut Sukardi (2000) konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok. Ini berarti bahwa dalam konseling kelompok para siswa dapat mengungkapkan berbagai masalah yang terjadi pada dirinya dan memungkinkan mencari pemecahan masalah dengan bantuan anggota kelompok. Layanan konseling kelompok sangat efisien digunakan mengingat layanan ini mampu menjangkau lebih banyak klien secara cepat dan tepat. Selain efisiensi,

5 terdapat manfaat lain dari layanan konseling kelompok yaitu adanya interaksi antara individu melalui dinamika kelompok yang ada didalam kegiatan tersebut sehingga memungkinkan klien untuk belajar bersosialisasi, menjalin hubungan dengan lebih akrab serta membangun suasana yang hangat dan mampu memahami permasalahan orang lain. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat di gambarkan seperti berikut: Penyesuaian diri siswa rendah Penyesuaian diri siswa tinggi Konseling Kelompok Gambar 1Kerangka Pikir Penelitian Gambar 1 tersebut memperlihatkan bahwa pada awalnya siswa memiliki penyesuaian diri rendah kemudian peneliti mengatasi masalah penyesuaian diri siswa yang rendah tersebut dengan penggunaan konseling kelompok yang memiliki tujuan meningkatnya penyesuaian diri siswa yang rendah. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu, desain penelitian yang digunakan yaitu One grouppretest-posttest design. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: Pretest Treatment Posttest O 1 X O 2 Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design Keterangan : O1 : penyesuaian diri siswa sebelum diberikan perlakuan X : perlakuan yaitu layanan konseling kelompok O2 : penyesuaian diri siswa setelah diberikan perlakuan

6 Subyek Penelitian Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 15 Bandar Lampung yang memiliki penyesuaian diri rendah. Subyek dalam penelitian ini didapatkan dengan cara membagi angket sosiometri pada siswa kelas VII yang kemudian diperoleh 6 orang siswa yang memiliki penyesuaian diri rendah atau berada dalam lingkaran paling luar dalam sosiometri. Sosiometri ini berfungsi sebagai penjaringan siswa yang memiliki penyesuaian diri rendah. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala penyesuaian diri dan wawancara. Skala penyesuaian diri dibuat berdasarkan beberapa indikator yaitu, memiliki hubungan interpersonal yang baik, memiliki simpati pada orang lain, mampu menghargai orang lain, ikut berpartisipasi dalam kelompok, dan mampu bersosialisasi dengan baik sesuai dengan norma yang ada. Skala penyesuaian diri digunakan untuk mendapatkan hasil pre-test dan post-test. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara tidak terskruktur atau terbuka. Wawancara digunakan untuk mengetahui dan mencari faktor-faktor penghambat dalam melakukan penyesuaian diri pada siswa dengan skor terendah dengan tujuan mendapatkan informasi dengan lebih mendalam. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian a. Variabel bebas (independen) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah layanan konseling kelompok. b. Variabel terikat (dependen) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penyesuaian diri dengah teman sebaya.

7 Definisi Operasional 1. Penyesuaian diri dengan teman sebaya. Penyesuaian diri dengan teman sebaya yaitu siswa mampu membangun dan menjalani hubungan pertemanan dengan baik sehingga tidak terjadi konflik dan merugikan diri sendiri atau orang lain dengan memiliki hubungan interpersonal yang baik, memiliki simpati pada orang lain, mampu menghargai orang lain, ikut berpartisipasi dalam kelompok, mampu bersosialisasi dengan baik sesuai dengan norma yang ada. 2. Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sekelompok individu. Layanan konseling kelompok mengikutkan sejumlah peserta yaitu siswa sebagai klien dalam bentuk kelompok dengan konselor sebagai pemimpin kegiatan kelompok. Terdapat hubungan konseling yang terjadi dalam suasana yang diusahakan baik, yakni hangat, terbuka dan penuh keakraban. Terdapat juga pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah (jika perlu dengan menerapkan metode-metode Khusus), kegiatan evaluasi dan tindak lanjut. Pengujian Instrumen Penelitian Validitas Instrumen Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrument seperti skala penyesuaian diri, wawancara semi terstruktur dan sosiometri, maka instrument yang memerlukan uji validitas dan reliabilitas hanya skala penyesuaian diri yang diukur dengan cara validitas kunstruk. Cara mengukur validitas ini dengan mengkonsultasikan dengan ahli yang dikenal dengan istilah judgment expert. Reliabilitas Instrumen Untuk menguji reliabilitas peneliti menggunakan rumus alpha menggunakan program SPSS 17.0. Hasil analisi reliabilitas yang dilakukan adalah skala yang dibuat memiliki tingkat reliabilitas tinggi yakni 0,956.

8 Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Wilxocon Match Pairs Test menggunakan penghitungan komputerisasi program SPSS.17.0. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah tabel data hasil keenam subjek sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok. Tabel 1. Data hasil sebelum dan sesudah konseling kelompok No Subjek penelitian Pretest Kreteria Posttest Kreteria 1 Keni Putri P 83 Rendah 146 Tinggi 2 M. Ridho Dwi P 90 Rendah 164 Sedang 3 Ridho Kurnia 87 Rendah 138 Tinggi 4 Aisyah 85 Rendah 156 Tinggi 5 M. Al-Qidri 88 Rendah 161 Sedang 6 Putri Milenia 79 Rendah 125 Tinggi Berdasarkan tabel 1. diatas dapat dilihat adanya peningkatan yang terjadi setelah diberikan konseling kelompok. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penyesuaian diri siswa dengan teman sebaya menggunakan konseling kelompok, hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil pretest dan posttest yang diperoleh Zoutput > Ztabel (-2,201 >0) maka, Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya penyesuaian diri siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan konseling kelompok pada siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian Susanti dengan judul Penggunaan layanan konseling kelompok dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa di SMA Pangudi Luhur Bandar Lampung yakni: Hasil penelitian tampak bahwa pemberian layanan konseling kelompok dapat meningkatkan secara signifikan penyesuaian diri. Dalam penelitian ini pada saat

9 pretest skor siswa memiliki tingkat penyesuaian diri yang rendah. Setelah diberikan konseling kelompok, dilakukan postest dan didapat bahwa skor postest siswa menunjukkan kenaikan penyesuaian diri. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji tanda (Sign Test), diperoleh probabilitas hasil sampel = 0,004, jadi α > probabilitas hasil sampel atau 0,05> 0.004. Hasil penelitian di atas memperkuat bahwa layanan konseling kelompok dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa. Siswa yang semula memiliki penyesuaian diri rendah diberikan layanan konseling kelompok menjadi siswa yang memiliki penyesuaian diri tinggi. Layanan konseling kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya, apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya. Konseling kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Maksudnya, semua peserta kegiatan kelompok saling berinteraksi, bekerjasama, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain serta apa yang dibicarakan akan bermanfaat bagi setiap anggota kelompok. Konseling kelompok terlaksana apabila topik yang dibicarakan adalah berupa topik umum (Prayitno, 1995). Melalui dinamika kelompok akan tercipta suasana yang akrab, hangat dan menyatu satu sama lain, hal ini tentu sangat memudahkan siswa dalam membantu mereka menyesuaikan diri dengan teman sebaya. Mereka belajar untuk saling mendengarkan dan menghargai oarang lain, menerima orang lain sebagai individu yang unik dan mampu menyadari dan menerima diri mereka apa adanya dengan semua kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Kegiatan konseling kelompok yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah konseling kelompok yang dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan

10 penyesuaian diri, karena kegiatan ini melibatkan pada semua aspek kemampuan siswa untuk mengenali emosi diri, mengenali emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi diri, pembinaan hubungan dengan orang lain, proses pemberian dan penerimaan pesan antara anggota kelompok, bisa memunculkan potensi, ketrampilan, pola atau lebih melalui saluran tertentu dengan melibatkan beberapa pengaruh dan umpan balik. Melalui layanan konseling kelompok yang dilaksanakan akan dapat memberikan pengenalan, pemahaman, dan pengembangan kepada siswa dalam menilai dirinya sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Hal serupa sejalan dengan teori yang diungkapkan Winkel (1997) bahwa konseling kelompok dapat bermanfaat sekali karena melalui interaksi dengan semua anggota kelompok mereka memenuhi beberapa kebutuhan psikologis, seperti kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya dan diterima oleh mereka, kebutuhan untuk bertukar pikiran dan berbagai perasaan, kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan, dan kebutuhan untuk menjadi lebih independen dan mandiri. Dalam penelitian ini konseling kelompok dilakukan dengan melibatkan seluruh aspek emosi untuk memenuhi kebutuhan psikologis mereka yaitu menyesuiakan diri dengan teman sebaya, didukung dengan dinamika kelompok yang terjadi didalamnya mereka saling bertukar pikiran, pengalaman dan memahami perasaan masing-masing sehingga akan terjalin kebersamaan dan hubungan yang hangat dan akrab serta menyadari kebutuhan akan teman sebaya yang sangat penting. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasakan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan, yaitu: 1. Kesimpulan Statistik Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penyesuaian diri dengan teman sebaya dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan konseling kelompok. Hal ini terbukti dari hasil pretest dan posttest yang diperoleh nilai z output = 2,201. Kemudian dibandingkan dengan z tabel, dengan nilai α = 5% adalah 0,oleh karena z output = 2,201<z tabel =0makaHo ditolak dan Ha diterima, dimana terdapat

11 perbedaan yang signifikan pada penyesuaian diri siswa, sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan konseling kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa penyesuaian diri dapat ditingkatkan dengan konseling kelompok. 2. Kesimpulan Penelitian Penyesuaian diri siswa dengan teman sebaya dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan konseling kelompok. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan dari keenam subjek penelitian setelah diberi layanan konseling kelompok. B. Saran Adapun saran yang dapat dikemukakan dari penelitian yang telah dilakukan adalah: 1. Kepada Siswa Siswa yang memiliki penyesuaian diri yang rendah, salah satu cara agar dapat meningkatkan penyesuaian diri dengan mengikuti layanan konseling. 2. Guru Bimbingan dan Konseling Layanan konseling kelompok dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa disekolah salah satunya dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa. 3. Kepada Peneliti Lain Hendaknya dapat melakukan penelitian mengenai masalah penyesuaian diri dengan subjek yang mencakup seluruh siswa disekolah dan dapat menggali dengan detail tantang faktor-faktor penghambatnya. DAFTAR PUSTAKA Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan (Peserta Didik). Bandung: CV. Pustaka Setia. Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Padang: Ghali Indonesia

12 1997. Pelayanan Bimbingan dan Konseling SLTP. Jakarta: Panebar Aksara. Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: CV Pustaka Setia. Sukardi, DK. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Disekolah. Jakarta : Rineka Cipta. Winkel,W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Grasindo.