BAB I PENDAHULUAN. makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Standar Profesi Audit Internal (SPAI) (2004:5)

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup masyarakat, hal ini seiring dengan tujuan pembangunan yang tertuang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. para pengguna laporan keuangan untuk pengambilan suatu keputusan. Akuntan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan ekonomi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kemunculannya pada pertengahan abad 20 sampai dengan abad 21

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kesalahan seperti watch dog yang selama ini ada di benak kita sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. BUMN mempunyai tanggung jawab yang semakin besar. (Trimanto dan Lena,

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kepandaian khusus dalam menjalankannya. (Hiro, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, akan. persaingan yang semakin meningkat dan kompleks. Hal tersebut mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. korupsi baik di level pusat maupun daerah menjadi penyebab utama hilangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. objektif. Benar-benar dilakukan tanpa bias (Sawyer, 2005:8).

BAB I PENDAHULUAN. Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi yang jelas tentang aktivitas suatu entitas ekonomi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang

V. SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. c. Independensi auditor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

BAB I PENDAHULUAN. masih mengalami krisis ekonomi. Terjadinya krisis ekonomi ini menyadarkan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemerintah yang baik menuju pada terwujudnya good. governance, karena good governance telah menjadi suatu paradigm baru

BAB I PENDAHULUAN. Negara mengelola dana yang sangat besar dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam suatu perusahaan, pihak manajemen diberikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus menjadikan perusahaannya menjadi lebih efektif dan efisien.

Pengaruh Pelaksanaan Audit Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. menemukan temuan yang memuat permasalahan, yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. keterpurukan karena buruknya pengelolaan keuangan (Ariyantini dkk,2014).

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

BAB I PENDAHULUAN. kecil hingga yang besar. Koperasi yang memiliki lingkup usaha yang luas akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

Pengaruh Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. FASB (Financial Accounting Standard Board) mengungkapkan ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, karena itu pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip Otonomi Daerah menggunakan prinsip otonomi seluasluasnya. dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi Keuangan (SAK) atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi telah mendorong kompetisi

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan risiko, dan corporate governance. Telah banyak peraturan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang diberikan, profesionalisme menjadi syarat utama bagi. orang yang bekerja sebagai auditor. Ketidakpercayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi suatu kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut. Internal

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. abad 21. Saat ini profesi auditor internal turut berperan dalam implementasi Good

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan dunia usaha yang semakin kompetitif, tidak terkecuali di

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi finansial perusahaan yang dapat menggambarkan prospek

BAB I PENDAHULUAN. di dunia Internasional guna bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan laporan hasil audit. Agar pemerintah puas dengan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. masalah kualitas audit (Grant et. al., 1996). Dengan kata lain, pengguna. audit dapat memberi penilaian atas kualitas audit.

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi dapat diambil secara tepat. globalisasi dalam mewujudkan era transparansi bisnis yang fair.

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian audit menurut Mulyadi (2002:9) adalah suatu proses. sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. global ini sangatlah penting peranannya. Auditor internal dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan. Awalnya bersifat terpusat kemudian mulai mengalami

BAB I PENDAHULUAN. optimal, yaitu harus dilaksanakan secara efektif dan efisien serta bermanfaat bagi. program secara efektif, efisien dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Sistematika penulisan menjelaskan mengenai tahapan-tahapan penulisan laporan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mendukung keuangan negara dan memberikan

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. secara berlapis-lapis, seperti BPK, BPKP, Inspektorat Jenderal, Inspektorat

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bersaing guna mempertahankan efisiensi dan kelangsungan usahanya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka dengan konsekuensinya makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks tersebut. Keadaan ini menuntut para pimpinan atau manajemen perusahaan untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini membuat pimpinan tidak dapat lagi secara langsung mengawasi aktivitas perusahaan sehingga harus mendelegasikan sebagai tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang dipikulnya kepada pihak lain, yaitu auditor internal. Dalam perkembangannya, ternyata pekerjaan audit ini bukan hanya dibutuhkan untuk audit laporan keuangan saja, melainkan juga dibutuhkan untuk audit bidang-bidang lainnya, seperti bidang produksi, pengadaan, pemasaran, dan lain-lain. Kebutuhan tersebut disebabkan oleh keterbatasan kemampuan para senior manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan secara langsung kegiatan perusahaan yang semakin besar dan tersebar, serta kompleksnya sifat operasi perusahaan. Dengan alasan untuk keperluan mengendalikan perusahaan inilah maka dibutuhkan personil-personil didalam perusahaan sendiri untuk membantu manajemen dalam mengelola perusahaannya sehingga dapat mencapai kinerja yang terbaik. 1

2 Beberapa peran yang dapat dibawakan oleh auditor internal adalah sebagai pemecah masalah, yang berarti temuan audit pada hakikatnya adalah masalah. Auditor intern harus mampu menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) yang rasional. Kemudian peran dari audit internal yang lainnya apabila temuan yang ada dari pelaksanaan audit bisa menjurus pada timbulnya konflik bila seorang auditor kurang mampu menyelesaikannya dengan audit. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat para manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak luar untuk memberikan pengesahan terhadap laporan keuangan. Para pengguna laporan keuangan terutama para pemegang saham akan mengambil keputusan berdasarkan pada laporan yang telah dibuat oleh auditor mengenai laporan keuangan suatu perusahaan. Hal ini berarti auditor mempunyai peranan penting dalam pengesahan laporan keuangan suatu perusahaan. Oleh karena itu kualitas audit merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh para auditor dalam proses pengauditan. Auditor internal dalam arti luas dapat menunjukkan bahwa audit internal yang baik bermanfaat untuk menjaga keamanan harta kekayaan perusahaan. Selain itu auditor internal yang baik juga dapat memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi perusahaan, serta membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijakan manajemen yang telah ditetapkan sebelumnya. Pentingnya tanggung jawab auditor internal dalam melaksanakan pekerjaannya untuk meningkatkan tingkat keandalan laporan suatu perusahaan

3 menjadi fungsi tersendiri bagi auditor internal. Fungsi audit internal secara kolektif harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan keahlian lainnya lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kualitas audit yang dilakukan oleh auditor internal masih menjadi perhatian masyarakat. Hal ini disebabkan dari temuan pemeriksaan audit yang tidak terdeteksi oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) sebagai auditor internal. Akan tetapi ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai auditor eksternal, ini menunjukkan bahwa kualitas audit internal dari Satuan Pengendalian Intern masih kurang baik. Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK pada BUMN pada semester I dan II tahun 2012 masih ditemukan 63 kasus yang merupakan temuan berdampak finansial, yaitu temuan ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan yang menyebabkan kerugian, potensi kerugian, dan kekurangan penerimaan senilai Rp. 2,58 triliun dan pada tahun 2013 semester I dan II terjadi peningkatan temuan kasus menjadi 93 kasus senilai Rp. 2,60 triliun (www.bpk.co.id). Standar Profesi Audit Internal mendefinisikan audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untu mem berikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya, melalui pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas pengendalian resiko, pengendalian,dan proses governance. Beberapa faktor pendukung bagi seorang auditor untuk menghasilkan audit yang baik adalah dengan memiliki kompetensi dan independensi yang baik.

4 Kompetensi dan independensi merupakan standar yang harus di penuhi oleh seorang auditor untuk dapat melakukan audit dengan baik. Namun, belum tentu auditor yang memiliki kedua hal tersebut akan memiliki komitmen untuk melaksanakan audit dengan baik, hanya dengan motivasi maka sesorang akan mempunyai semangat juang yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada. Dengan kata lain motivasi akan mendorong seseorang, termasuk auditor, untuk berprestasi, komitmen terhadap kelompok serta memiliki inisiatif dan optimisme yang tinggi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sebagai suatu profesi, ciri utama auditor internal adalah kesediaan menerima tanggung jawab terhadap kepentingan pihak-pihak yang dilayani. Agar dapat mengemban tanggung jawab ini secara efektif, auditor internal perlu memelihara standar perilaku yang tinggi. Oleh karenanya, Konsorsium Organisasi Profesi Auditor Internal dengan ini menetapkan kode etik bagi para auditor internal. Kode etik ini memuat standar perilaku dan pedoman bagi seluruh auditor internal. Standar perilaku tersebut membentuk prinsip-prinsip dasar dalam menjalankan tanggung jawab profesinya dengan bijaksana, penu martabat, dan kehormatan. Dalam menetapkan kode etik ini, auditor internal harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Standar audit ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan,, dan sikap yang seharusnya dimiliki dan dilaksanakan oleh seorang auditor sebagai petugas pengawasan intern perusahaan.

5 Kompetensi berkaitan dengan pendidikan dan pengalaman yang memadai yang dimiliki auditor internal dalam bidang auditing dan akuntansi. Dalam melaksanakan audit, auditor internal harus bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya diperluas melalui pengalaman dalam praktik audit. Selain itu, auditor intenal harus menjalani pelatihan teknis yang mencangkup aspek teknis maupun pendidikan umum auditor internal harus secara terus menerus mengikuti perkembangan yang terjadi dalam bisnis dan profesinya. Auditor internal harus mempelajari, memahami, dan menerapkan ketentuanketentuan baru dalam prinsip akuntansi dan standar auditing yang ditetapkan. Independensi sangat diperlukan bagi audit internal dalam menjalankan tugasnya agar dapat menghasilkan laporan pemeriksaan yang berkualitas. Karena pada dasarnya, persoalan yang paling mendasar dari pemeriksaan intern adalah independensi. Independensi adalah sikap mental yang harus dipertahankan oleh seorang auditor dalam menjalankan tugas pemeriksaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan kedudukan yang dapat menjaga independensi dari fungsi audit internal sehingga tujuan dari pembentukan audit intern dapat tercapai. Kualitas auditing internal yang dijalankan akan berhubungan dengan kompetensi dan objektifitas dari staff internal auditor organisasi tersebut. Sebagai pekerja, internal auditor mendapatkan penghasilan dari organisasi dimana auditor internal tersebut bekerja. Hal ini berarti internal auditor sangat bergantung kepada organisasinya sebagai pemberi kerja. Dilain pihak, internal auditor dituntut untuk tetap independen sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap publik dan

6 profesinya. Disini konflik audit muncul ketika auditor internal menjalankan aktivitas auditing internal. Internal auditor sebagai pekerja didalam organisasi yang diauditnya akan menjumpai masalah ketika harus melaporkan temuantemuan yang mungkin tidak menguntungkan dalam penilaian kinerja manajemen atau objek audit yang dilakukannya. Adapun penelitian tentang pengaruh kompetensi, independensi dan motivasi yang dilakukan Muh Taufiq Efendy (2010) di Badan Pengawasan Keuangan Daerah kota Gorontalo yang menyatakan kompetensi dan motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian ini juga dilakukan oleh Siti Nur Irawati (2011) di Kantor Akuntan Publik di Semarang menunjukan bahwa kompetensi berpengaruh negatif terhadap kualitas audit sedangkan independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Marthadinata Pratiwi Manullang (2011) di Badan Pengawas Keuangan Bandung yang menyatakan bahwa kompetensi dan independensi dalam menunjang kualitas audit, hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Achmad Fachrudin (2010) dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Aini (2010) dimana kompetensi dan independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Penelitian yang dilakukan oleh penulis kali ini merupakan replikasi dari penelitan-penelitian sebelumnya. Penulis ingin mencoba menguji pengaruh kompetensi, independensi, serta motivasi auditor internal terhadap kualitas audit pada unit internal audit di PT. Telekomunikasi. Pemilihan unit

7 penelitian ini dilakukan karena kualitas audit sangat dibutuhkan karena dengan kualitas audit yang tinggi, maka aka menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Selain itu adanya kekhawatiran akan merebaknya skandal keuangan, dapat mengikis kepercayaan terhadap hasil audit atas laporan keuangan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit Internal (Studi Empiris Pada PT. Telekomunikasi ). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain: 1. Bagaimana kompetensi auditor internal pada PT. Telekomunikasi 2. Bagaimana independensi auditor internal pada PT. Telekomunikasi 3. Bagaimana motivasi auditor internal pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk 4. Bagaimana kualitas audit internal pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk 5. Seberapa besar pengaruh kompetensi, independensi, dan motivasi audit internal terhadap kualitas audit internal secara parsial

8 6. Seberapa besar pengaruh kompetensi, independensi, dan motivasi audit internal terhadap kualitas audit internal secara simultan 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengumpulkan,mengolah dan menganalisis data untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kompetensi, independensi dan motivasi auditor terhadap kualitas audit. 1.3.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang disebutkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kompetensi auditor internal pada PT. Telekomunikasi 2. Untuk mengetahui independensi auditor internal pada PT. Telekomunikasi 3. Untuk mengetahui motivasi auditor internal pada PT. Telekomunikasi 4. Untuk mengetahui kualitas audit internal pada PT. Telekomunikasi 5. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh kompetensi, independensi dan motivasi auditor secara parsial terhadap kualitas audit internal pada PT. Telekomunikasi

9 6. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh kompetensi, independensi dan motivasi auditor internal secara simultan terhadap kualitas audit internal pada PT. Telekomunikasi 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan membahas topik yang berkaitan dengan penelitian ini, adapun pada objek yang cakupannya lebih luas dari disiplin ilmu yang diteliti. 1.4.2 Kegunaan Praktis Beberapa pihak yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : a. Bagi Penulis Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai pengaruh kompetensi, independensi, dan motivasi seorang audit internal terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Selain itu, penulis juga dapat mengetahui sebenarnya penerapan teori yang didapat dari perkuliahan dengan praktik yang ada dilapangan. b. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai masukan bagi pimpinan perusahaan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas kerjanya. Penelitian

10 ini juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi auditor internal sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerjanya. c. Bagi Pihak Lain Diharapkan dapat menjadi sumber pemikiran untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan sarana informasi bagi para pembaca yang akan mengadakan penelitian mengenai bidang yang sama. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Unit Auditor Internal PT. Telekomunikasi yang berlokasi di Jl. Japati no. 1, Bandung, Jawa barat. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2016 sampai dengan selesai.