GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur Timur dan mempunyai luas daerah 4.139 Km 2 atau 14,39 persen dari luas Jawa Barat dengan batas-batas wilayahnya : - sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Bogor, - sebelah selatan, berbatasan dengan Samudera Indonesia, - sebelah barat, berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Samudera Indonesia, - sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Cianjur. Selain itu secara administratif Kabupaten Sukabumi juga berbatasan secara langsung dengan wilayah Kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong (enclave). Kota Sukabumi dengan wilayah-wilayah Kabupaten Sukabumi mempunyai hubungan yang bersifat fungsional dimana Kota Sukabumi merupakan salah satu pusat (nodes) bagi wilayah-wilayah Kabupaten Sukabumi yang mengelilinginya (hinterland). Sebagai pusat wilayah, sebagaimana disebutkan dalam (Rustiadi dkk, 2006), Kota Sukabumi berfungsi sebagai (1) tempat terkonsentrasinya penduduk (permukiman), (2) pusat pelayanan terhadap daerah hinterland, (3) pasar bagi komoditas-komoditas pertanian dan lokasi pemusatan industri manufaktur. Sedangkan wilayah-wilayah Kabupaten Sukabumi sebagai hinterland berfungsi sebagai (1) pemasok (produsen) bahanbahan mentah dan atau bahan baku (2) pemasok tenaga kerja melalui proses urbanisasi dan menglaju (commuting) (3) daerah pemasaran barang dan jasa industri manufaktur dan (4) penjaga keseimbangan ekologis. Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Sukabumi dibagi ke dalam 45 kecamatan, 345 desa dan tiga kelurahan. Ibukota Kabupaten terletak di Kecamatan Palabuhanratu (Gambar 2).
27
28 Jika dilihat dari perkembangan dan karakteristik wilayah, Kabupaten Sukabumi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu Sukabumi Utara dan Sukabumi Selatan. Kedua wilayah ini mempuyai karakteristik yang berbeda, diantaranya (1) Sukabumi utara yang dilalui oleh jalur tengah yang relatif lebih berkembang, dibandingkan Sukabumi selatan yang dilalui oleh jalur selatan, (2) Pusat-pusat pertumbuhan dan kegiatan banyak terdapat di Sukabumi utara, seperti pasar, industri, pusat pendidikan dan lain-lain (3) Sumberdaya alam lahan (tanah) relatif lebih subur di utara, karena terdapat diantara dua gunung, yaitu Gunung Gede-Pangrango dan Gunung Salak (4) Kepadatan penduduk di utara lebih tinggi di bandingkan di selatan Sukabumi. Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi pada tahun 2005 mencapai 2.300.644 jiwa yang terdiri dari 1.156.871 laki-laki dan 1.143.773 perempuan dengan rasio jenis kelamin 101,15 yang berarti bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat 101 laki-laki. Kepadatan penduduk Kabupaten Sukabumi adalah sebesar 557,33 orang per Km 2 (Tabel 2). Tabel 2 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Sukabumi tahun 2000-2005 Tahun Penduduk Rasio Jenis Kepadatan Laki-laki Perempuan Jumlah Kelamin Penduduk/Km 2 2000 1.058.852 1.033.596 2.092.448 102,44 506,89 2001 1.075.979 1.053.685 2.129.664 102,12 515,91 2002 1.094.940 1.075.241 2.170.181 101,83 525,72 2003 1.115.074 1.097.747 2.212.821 101,58 536,05 2004 1.135.889 1.120.755 2.256.644 101,35 546,67 2005 1.156.871 1.143.773 2.300.644 101,15 557,33 Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi (2006).
29 Jumlah rumah tangga miskin Kabupaten Sukabumi tercatat 228.370 atau 38,70 % dari jumlah total rumah tangga. Persentase rumah tangga miskin terbesar berada di Kecamatan Kabandungan yaitu sebesar 61,06 % dari jumlah rumah tangga yang ada di kecamatan tersebut. Sedangkan kecamatan yang paling kecil persentase rumahtangga miskinnya adalah Kecamatan Cicurug dan Cisaat. Sifat Fisik Dasar Topografi Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi permukaan yang bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah bagian utara dan tengah. Ketinggian tempat berkisar antara 0 2.960 m. Sebaran lokasi berdasarkan kelerengan didominasi oleh daerah-daerah yang agak miring dan berbukit (kelerengan 8 25 %) yang mencapai 44,8 % (185.479 Ha) dari seluruh luas daratan. Daerah dengan kelerengan datar sampai landai (kemiringan 0 8 %) mencapai 33,0 % (136.393 Ha) dari luas daratan dan daerah yang agak curam sampai curam (kelerengan 25 % ke atas) mencapai 22,2 % (92.031 Ha) dari luas daratan (Gambar 3). Bentuk permukaan tanah (morfologi) Kabupaten Sukabumi pada umumnya bervariasi dari datar, bergelombang, berbukit, sampai bergunung. Ketinggian wilayah Kabupaten Sukabumi bervariasi dari 0 sampai dengan 2.958 meter di atas permukaan laut (dengan puncak tertinggi terdapat di Gunung Salak 2.211 meter dpl dan Gunung Gede 2.958 meter dpl). Daerah datar umumnya terdapat di daerah pantai dan kaki gunung yang sebagian besar merupakan persawahan, sementara daerah selatan merupakan daerah berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar 300 1.000 meter dpl. Berdasarkan luasan di peta 42,0 % (173.833 Ha) wilayah Kabupaten Sukabumi mempunyai ketinggian 100 500 meter dpl, 35,2 % (145.488 Ha) mempunyai ketinggian 500 1000 meter dpl, 16,4 % (67.678 Ha) mempunyai ketinggian < 100 meter dpl dan sisanya 6,5 % (26.703 Ha) mempunyai ketinggian > 1000 meter dpl.
30
31 Iklim Kabupaten Sukabumi beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata 4.632 mm/tahun (data Curah Hujan rata-rata dari tahun 1981 2005) dan 183 hari hujan (data tahun 2005). Suhu udara berkisar 18,8 o C 31,8 o C dengan suhu rata-rata 25,55 o C. Kelembaban udara rata-rata 88,8 %. Data Curah Hujan lengkap dapat dilihat dalam Lampiran 22. Berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Bogor, curah hujan di Kabupaten Sukabumi dapat di bagi ke dalam dua wilayah, yaitu wilayah utara dengan curah hujan rata-rata 2000-3000 mm/tahun dan wilayah tengah sampai selatan dengan curah hujan rata-rata 3000 4000 mm/tahun (Gambar 4). Gambar 4 Peta pewilayahan wilayah Kabupaten Sukabumi berdasarkan curah hujan rata-rata Tanah Dari aspek kemampuan tanah (kedalaman efektif dan tekstur), wilayah Kabupaten Sukabumi sebagian besar bertekstur tanah sedang (tanpa liat). Kedalaman tanahnya dapat dikelompok menjadi 2 (dua) golongan besar, yaitu kedalaman efektif tanah dalam dan kedalaman efektif tanah sedang sampai dangkal. Kedalaman efektif tanah dalam tersebar di bagian utara, sedangkan
32 kedalaman efektif tanah sedang sampai dangkal tersebar di bagian tengah dan selatan (BPS Kabupaten Sukabumi, 2006). Jenis tanah menurut Lembaga Penelitian Tanah Departemen Pertanian (1966), dibagian utara pada umumnya terdiri dari tanah Podsolik, Andosol dan Regosol. Sedangkan di bagian selatan sebagian besar terdiri dari tanah Grumusol, Latosol dan Alluvial (Gambar 5). Sebaran luasan berdasarkan perhitungan di peta tanah Podsolik mendominasi dengan luasan mencapai 189.815 Ha (45,8 %) dari seluruh lahan. Selanjutnya jenis tanah Latosol dengan luasan mencapai 86.950 Ha (21 %). Secara lengkap disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3 Luas lahan berdasarkan jenis tanah di Kabupaten Sukabumi Jenis Tanah Luas (Ha) Persentase (% Podsolik 189.815 45,8 Latosol 86.950 21,0 Grumosol 716.86 17,3 Regosol 44.436 10,7 Andosol 11.467 2,8 Alluvium 9.640 2,3 Total 413.996 100,0 Sumber : diolah dari peta Struktur geologi wilayah Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi dua zona yaitu zona utara dan zona selatan, dengan batas Sungai Cimandiri yang mengalir dari arah Timur Laut ke Barat Daya. Zona Utara merupakan kawasan yang dipengaruhi oleh vulkan dan sebagian besar merupakan daerah yang subur, dimana terdapat kawasan perkebunan, persawahan dan kegiatan pertanian lainnya. Sedangkan zona selatan merupakan kawasan yang berbukit-bukit yang terdiri atas kawasan pertanian lahan kering, perkebunan dan kehutanan (Bappeda, 2006).
33
Sektor Kehutanan di Di Kabupaten Sukabumi 34 Luas Kawasan Hutan Di wilayah Kabupaten Sukabumi terdapat sekitar 101.280,14 Ha kawasan hutan negara (24,5 % dari luas daratan), yang terdiri dari Hutan Konservasi 44.344,82 Ha dan Hutan Produksi 56.935,32 Ha (Tabel 4). Selain berfungsi sebagai tempat pelestarian berbagai jenis hewan dan tumbuhan, kawasan hutan di wilayah Kabupaten Sukabumi juga berfungsi sebagai kawasan penyangga yang melindungi daerah-daerah di sekitarnya terutama Bogor dan Jakarta. Data Dinas Kehutanan Kabupaten Sukabumi (2005) menunjukan sekitar 17.630 Ha kawasan telah mengalami kerusakan dengan rincian 4.850 Ha di dalam kawasan hutan konservasi dan 12.780 Ha di dalam kawasan hutan produksi. Penyebab kerusakan hutan antara lain adalah pembalakan liar (illegal logging), perambahan kawasan (konversi hutan menjadi lahan pertanian) dan penambangan liar (illegal mining). Tabel 4 Luas kawasan hutan negara di Kabupaten Sukabumi No. Jenis Kawasan Hutan Luas (Ha) 1. Taman Nasional Gununggede Pangrango 6.800 2. Taman Nasional Halimun-Salak 28.915,82 3. Hutan Produksi 56.935,32 4. Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa 8.629 Jumlah 101.280,14 Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Sukabumi (2007) Berdasarkan kewenangan pengelolaan kawasan hutan terdapat dua institusi, yaitu pemerintah pusat yang mengelola kawasan hutan konservasi dan PT. Perhutani sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola kawasan hutan produksi. Pemerintah Daerah dalam pengelolaan kawasan hutan hanya sebagai regulator dan mengkoordinasikan pembangunan kehutanan yang ada di wilayahnya.
Peranan Sektor Kehutanan dalam Pembangunan Daerah Sumbangan sektor kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Sukabumi memang sangat kecil 0,81 % (Tabel 5), namun kalau ditinjau dalam beberapa hal peran sektor kehutanan sangat penting dalam pembangunan Kabupaten Sukabumi, diantaranya adalah : 1. Kawasan hutan Gunung Salak di Kecamatan Cicurug dan Kecamatan Cidahu merupakan sumber mata air yang banyak dimanfaatkan oleh perusahaanperusahaan air minum dalam kemasan seperti : Aqua, Ades dan lain-lain. Pemanfaatan mata air ini jelas memiliki efek yang cukup besar terhadap perekonomian daerah. 2. Sebagian besar masyarakat perdesaan Kabupaten Sukabumi yang mayoritas bermatapencaharian petani memiliki ketergantungan terhadap kawasan hutan. Indikasinya adalah ada 131 desa (38 % dari seluruh desa yang ada) yang terdapat di dalam atau berbatasan langsung dengan kawasan hutan. Tabel 5 Distribusi persentase PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha tahun 2002 2004 (dalam persen) Sektor Lapanaga Usaha 2002 2003 2004 1. Pertanian 37,78 38,00 36,35 a. Tanaman bahan pangan 21,02 19,98 18,98 b. Tanaman perkebunan 5,49 6,11 5,83 c. Peternakan dan hasilnya 8,67 9,36 8,95 d. Kehutanan 0,78 0,74 0,81 e. Perikanan 1,82 1,81 1,78 2. Pertambangan 5,27 5,08 4,93 3. Industri Pengolahan 17,03 16,87 16,38 4. Listrik, Gas dan Air Minum 0,93 1,22 1,42 5. Bangunan dan Kontruksi 1,49 2,30 3,21 6. Angkutan dan Komunikasi 5,64 5,67 6,81 7. Perdagangan, Hotel dan restoran 16,08 15,53 16,02 8. Keuangan dan Jasa Perusahaan 3,57 3,54 3,62 9. Jasa-jasa 12,21 11,79 11,27 Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi (2006) 35