BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang dalam pendidikan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci :

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan ibadah shalat yang dilakukan dengan benar-benar akan membentuk. manusia yang beriman dan bertaqwa serta berbudi luhur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB II KAJIAN TEORI. dirasakan atau dilihat oleh siswa ataupun guru. Menurut defenisi lama,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Q.S. Al Baqoroh ayat Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. I, Pasal 1, Ayat 1. 3 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. 5 (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 21.

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kemampuannya. Pada waktu yang lampau perhatian pemerintah telah

BAB I PENDAHULUAN. dan menjelaskannya kepada orang lain, sesuai dengan kualitas dan kuantitas ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

Hadits-hadits Shohih Tentang

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS.

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan agama islam sangat penting ditanamkan kepada setiap anak sejak dini, sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang dalam pendidikan yang baik dan benar. Sebagaimana terdapat dalam hadits nabi Muhammad Saw: ح د ث ن ا ال ق ع ن ب ي ع ن م ال ك ع ن أ ب ي الز ن اد ع ن ال أ ع ر ج ع ن أ ب ي ه ر ي ر ة ق ال ق ال ر س ول الل ه ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م ك ل م و ل ود ي ول د ع ل ى ال ف ط ر ة ف أ ب و اه ي ه و د ان ه و ي ن ص ر ان ه ك م ا ت ن ات ج ال إ ب ل م ن ب ه يم ة ج م ع اء ه ل ت ح س م ن ج د ع اء ق ال وا ي ا ر س ول الل ه أ ف ر أ ي ت م ن 1 ي م وت و ه و ص غ ري ق ال الل ه أ ع ل م ب م ا ك ان وا ع ام ل ني )رواه أبو داود ( artinya: menceritakan kepada kami Al-Qa nabi dari Malik dari Abi Zinad dari Al A raj dari Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw bersabda : setiap bayi itu dilahirkan atas fitroh maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani sebagaimana unta yang melahirkan dari unta yang sempurna, apakah kamu melihat dari yang cacat?. Para sahabat bertanya: wahai Rasulullah bagaimana pendapat tuan mengenai orang yang mati masih kecil? nabi menjawab: Allah lah yang lebih tahu tentang apa yang ia kerjakan. (H.R. Abu Dawud). Hadits di atas menjelaskan bahwa setiap anak dilahirkan atas fitrohnya, yaitu suci tanpa dosa. Dan apabila anak tersebut menjadi yahudi atau nasrani, dapat dipastikan itu adalah dari orang tuanya. Orang tua harus mengenalkan dan mendidik anaknya tentang yang baik yang harus dikerjakan dan mana yang buruk 1 Abu Dawud Sulaiman Bin Ats-Ats As-Sajastani, Sunan Abu Dawud Kitab As-Sunnah bab Fi Diroril Musyrikin, Jilid 4, (Beirut: Darul Fikr, 1414 H), h. 240. 1

2 yang harus ditinggalkan. Disini, orang tua berperan sebagai pendidik yang pertama, yakni dalam tahap pendidikan yang pertama yaitu pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga memberikan keyakinan agama dan nilai budaya yang mencakup nilai moral, dan aturan-aturan pergaulan serta pandangan, keterampilan dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tahap pendidikan yang yang selanjutnya adalah pendidikan di sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan di masyarakat. Pada pendidikan di sekolah, yang berperan sebagai pendidik di sisni ialah guru. Guru sebagai pendidik dan pengajar yang mengajarkan berbagai macam hal yang baru dan sebagai fasilitator agar peserta didik dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal. Mendidik, mengajar dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Dan oleh karena itu, guru dituntut untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Profesionalitas guru memang menjadi salah satu syarat utama mewujudkan pendidikan bermutu. Dan karenanya, pemerintah telah mengupayakan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan profesionalitas guru-guru di Tanah Air. Eksistensi guru tersebut dikukuhkan dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen (UUGD) yang ditandatangani presiden RI pada 30 Desember 2005. Dalam kaitannya dengan guru sebagai pendidik, maka pentingnya guru profesional yang memenuhi standar kualifikasi diatur dalam pasal 8 undang-

3 undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen (UUGD) yang menyebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 2 Lebih dalam lagi pada pasal 10 ayat (1) UUGD disebutkan bahwa kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. 3 Guru merupakan suatu jabatan profesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus. Sebagai suatu profesi, maka harus memenuhi kriteria professional. Beberapa kriteria yang termasuk kriteria professional guru ialah kriteria fisik, mental atau kepribadian, keilmiahan atau pengetahuan dan keterampilan. Salah satu kriteria kepribadian profesional yang harus dimiliki seorang guru ialah memiliki sense of humor. 4 Dalam sebuah survey nasional terhadap sekitar seribu murid berusia antara 13 sampai 17 tahun, para murid tersebut menyebutkan beberapa karakter penting yang harus dimiliki oleh guru, diantaranya adalah punya selera humor (sense of humor) yang baik, mampu membuat kelas menjadi menarik, dan menguasai mata pelajara yang diajarkan. 5 2 Pasal 8 UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3 pasal 10 ayat (1) UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 4 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 36. 5 John W. Santrock, Psikologi pendidikan Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 14.

4 Bagi guru, memiliki rasa humor merupakan modal personal yang sangat berharga sekaligus dapat menjadi daya pikat tersendiri di mata siswanya. Rasa humor guru sangat berguna dalam upaya menciptakan iklim kelas dan pengembangan proses pembelajaran yang lebih sehat dan menyenangkan. Dan yang paling penting, dengan rasa humor yang dimilikinya, seorang guru akan menunjukkan bahwa dia adalah sosok orang yang memiliki kepribadian dan mental yang sehat, dapat menikmati hidup, serta mampu menjalani kehidupan karirnya secara wajar, tanpa stress. Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Salah satu cara untuk membangkitkan motivasi belajar siswa adalah melalui penyampaian materi yang dapat menarik perhatian siswa. Dua orang guru yang sama-sama menggunakan metode ceramah, namun akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakan. Dalam penyajiannya, mungkin yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor, karena memang ia mempunyai sense of humor yang tinggi. Sementara yang satunya kurang memiliki sense of humor, maka pembelajaran akan memperoleh hasil yang berbeda. 6 Dengan demikian, maka salah satu faktor yang menyebabkan motivasi belajar siswa menurun adalah karena kesalahan guru dalam menyampaikan 6 Moh. Sholeh Hamid, Metode Edutainmen, (Jogjakarta : Diva Press, 2011), h. 23-24.

5 pelajarannya tidak menarik. Melalui kemampuan sense of humor yang dimiliki oleh guru maka motivasi belajar akan terdongkrak, dan tujuan pembelajaran dapat disampaikan dengan efektif. 7 Guru yang enggan membuka dirinya atau tidak termotivasi untuk terus belajar, tidak akan bisa menambah kemampuan humorisnya. Efek dari itu semua, pembelajaran yang dilangsungkan oleh guru akan menjenuhkan, tidak menarik, bahkan membuat siswa sulit untuk memahami apa yang disampaikan oleh gurunya. 8 Meski tidak banyak guru yang memiliki selera humor yang bagus, namun seorang guru harus belajar agar selera humornya terasah dengan baik sehingga dapat digunakan untuk menyenangkan siswa. Kesan humoris juga dapat ditunjukkan dengan selalu murah senyum terhadap siswa. Sebaliknya, guru yang jarang sekali kelihatan tersenyum oleh siswanya akan menyebabkan mereka kaku saat berinteraksi dengan guru. 9 hal tersebut dapat berakibat pada kurangnya interaksi yang baik antara guru dan siswa, baik ketika proses pembelajaran di dalam kelas, maupun di luar kelas. Kenyataannya, sering kali kita temui seorang guru yang siswanya disiplin dan taat di dalam kelas bukan karena segan terhadap gurunya, tetapi karena takut pada gurunya yang galak. Guru yang demikian ini biasanya jarang menyisipkan 7 Iwan Rudi Setiawan, Sense of Humor Guru, Membangkitkan Motivasi Belajar, (Bogor : Karya Kita Offset, 2011), h. 12-13. 8 Rudiana, Genius Teaching 9 Karakter Guru Menyenangkan Berbasis Ramah Otak, (Bandung : CV. Smile s Indonesia Institute, 2012), h. 122-128. 9 Rusydie, Tuntunan menjadi Guru Favorit, (Jakarta : FlashBook, 2012), h. 22.

6 humor dalam proses pembelajaran, bahkan ada juga yang tidak sama sekali, bersikap dingin atau terlihat tidak ramah di depan siswanya ketika bertemu maupun ketika berbicara kepada siswa. Dampaknya, siswa yang memiliki guru dengan karakter yang demikian biasanya akan takut bertanya pada guru dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru ketika proses pembelajaran dan berdampak pada ketidakefektifan proses pembelajaran dikarenakan tidak adanya komunikasi yang baik antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini diakibatkan kondisi belajar yang tegang karena siswa takut pada gurunya. Sementara itu, ada juga seorang guru yang biasa menyisipkan humor atau menceritakan hal-hal lucu kepada siswanya ketika proses pembelajaran, akan tetapi masih dalam proporsi yang wajar. Guru yang demikian ini memiliki sense of humor, sehingga dapat menjadikan suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan siswa pun termotivasi untuk turut berperan aktif dalam proses pembelajaran. Melihat fakta yang demikian itu, peneliti tertarik untuk mengetahui adakah hubungan antara sense of humor yang dimiliki guru dengan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian yang kemudian diberi judul Hubungan Sense Of Humor Guru Dengan Motivasi Belajar PAI Di SMP Negeri 2 Beji Kabupaten Pasuruan.

7 B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah sense of humor guru PAI di SMP Negeri 2 Beji kabupaten Pasuruan? 2. Bagaimanakah motivasi belajar PAI di SMP Negeri 2 Beji kabupaten Pasuruan? 3. Adakah hubungan antara sense of humor guru dengan motivasi belajar PAI di SMP Negeri 2 Beji kabupaten Pasuruan? C. Tujuan penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sense of humor guru PAI di SMP Negeri 2 Beji kabupaten Pasuruan 2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 2 Beji kabupaten Pasuruan 3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara sense of humor guru dengan motivasi belajar PAI di SMP Negeri 2 Beji kabupaten Pasuruan D. Kegunaan penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:

8 1. Berguna bagi peneliti sendiri untuk terus berusaha meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dalam menggali teori dasar dan konsep di bidang pendidikan. 2. Sebagai sumbangan informasi yang positif bagi segenap tenaga pendidik pada umumnya dan khususnya, bagi tenaga pendidik yang telah atau yang akan menerapkan sense of humor dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Beji kabupaten Pasuruan. 3. Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan yang positif bagi peserta didik pada umumnya dan bagi segenap siswa SMP Negeri 2 Beji kabupaten Pasuruan khususnya. 4. Bagi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, untuk menambah koleksi pustaka dan untuk menambah kajian yang diperlukan bagi mahasiswa yang sedang menelaah masalah yang berhubungan dengan penelitian ini. E. Penelitian terdahulu Dalam penelitian yang ditulis oleh Luthfy Andi Permana dengan judul Hubungan antara Sense Of Humor dengan Stres Mengerjakan Skripsi pada Mahasiswa FTI UII, dikemukakan bahwa hasil analisis data menunjukkan korelasi antara variabel sense of humor dengan stres mengerjakan skripsi dengan nilai r = -0,502 dengan p = 0,000 (p < 0,01). Hal ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan pada variabel sense of humor dan variabel stres mengerjakan skripsi. Dengan demikian hipotesis adanya hubungan negatif

9 antara sense of humor dengan stres mengerjakan skripsi pada mahasiswa Fakultas Teknologi Industri UII diterima. Sense of humor mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia termasuk dalam kategori tinggi (27%), sedangkan dari segi stress mengerjakan skripsi termasuk dalam kategori rendah (24%). 10 Penelitian terdahulu dengan judul di atas memiliki tujuan penelitian untuk menguji apakah ada hubungan negatif antara sense of humor dengan stres mengerjakan skripsi pada mahasiswa FTI UII. Dalam penelitian ini variable independennya adalah sense of humor dan variable dependennya adalah stres mengerjakan skripsi. Subjek dalam penelitian ini seluruhannya adalah mahasiswa Fakultas Teknologi Industri UII. Sedangkan judul penelitian yang akan penulis teliti kali ini adalah Hubungan Sense Of Humor Guru dengan Motivasi Belajar PAI di SMP Negeri 2 Beji Kabupaten Pasuruan yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan sense of humor guru dengan motivasi belajar PAI dan subyek penelitiannya adalah para siswa SMP Negeri 2 Beji. Variabel penelitian yang akan penulis teliti adalah sebagai berikut: 1. Variable independen: sense of humor guru 2. Variable dependen: motivasi belajar PAI 10 Luthfy Andi Permana, Hubungan Antara Sense Of Humor Dengan Stres Mengerjakan Skripsi Pada Mahasiswa FTI UII, Skripsi Sarjana Psikologi, (Jakarta: Naskah Publikasi UII, 2008), h. 18.t.d.

10 Terdapat kesamaan antara penelitian terdahulu di atas dengan penelitian yang akan penulis teliti sekarang. Kedua judul penelitian tersebut memiliki variabel independen yang sama, yaitu sense of humor, sedangkan untuk variable dependen dan subyek penelitiannya berdeda. F. Batasan masalah Pembahasan suatu masalah tertentu tidak lepas dari pada batasan suatu masalah. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya kesalahpahaman dan kesimpangsiuran dalam pemahaman yang nantinya dapat mengakibatkan tidak mengarah pada pokok pembahasan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, agar pembahasan dalam skripsi ini terarah maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Adapun ruang lingkup atau batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi sense of humor guru dalam proses pembelajaran di kelas yang dibatasi pada guru mata pelajaran PAI, yaitu ibu Nur Aini selaku guru mata pelajaran PAI di SMP Negeri 2 Beji kabupaten Pasuruan serta pengaruh sense of humor guru PAI terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 2 Beji kabupaten Pasuruan.

11 G. Definisi operasional Untuk mengetahui lebih jelas tentang maksud dari penulisan skripsi ini, maka penulis akan menjabarkan definisi operasional dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Hubungan Hubungan adalah keadaan yang berhubungan (keadaan yang berangkai antara yang satu dengan yang lainnya). 11 Jadi, hubungan adalah keterkaitan variabel yang satu dengan variabel yang lain. 2. Sense of humor guru Sense of humor dapat diartikan sebagai kemampuan melihat kejenakaan dalam kehidupan, sikap menghargai kejenakaan dan penghargaan terhadap humor. 12 Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator sehingga siswa dapat belajar dan atau mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta. 13 Jadi, sense of humor guru dapat diartikan sebagai rasa selera humor yang dimiliki guru atau kemampuan seorang guru untuk membuat humor. 11 Depdikbud, KamusBesar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h. 338. 12 John M. Echol dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia, 2010), h. 513. 13 Suparlan, Menjadi Guru Efektif, (Yogyakarta: Hikayat, 2008), h. 12-13.

12 3. Motivasi belajar Motivasi belajar menurut Clayton Aldelfer adalah kecenderungan siswa dalam melakuka kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi hasil belajar sebaik mungkin. 14 4. Pendidikan agama islam Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran-ajaran islam. 15 H. Sistematika pembahasan Untuk mempermudah memahami isi dari skripsi ini, maka penulis mengatur secara sistematis pembahasannya. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Merupakan bab pendahuluan yang memuat beberapa sub bab, yaitu: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, batasan masalah, definisi operasional, dan diakhiri dengan sistematika pembahasan. 14 Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan pembelajaran, (Jakarta: Delia press, 2004), h. 42. 15 Ernin Naurinnisa, Wajah Baku Pendidikan Islam Indonesia di era Global, Mimbar No. 231, (Desember, 2005), h. 36.

13 BAB II : KAJIAN TEORI Merupakan bab kajian teori yang terdiri dari beberapa sub bab. Sub bab yang pertama, tentang sense of humor guru yang meliputi: pengertian sense of humor guru, teori-teori yang berkaitan dengan sense of humor guru, serta penggunaan humor di dalam kelas. Sub bab yang kedua, tinjauan tentang motivasi belajar, meliputi: pengertian motivasi belajar, fungsi motivasi, bentuk-bentuk motivasi, teori-teori motivasi dalam belajar, macam-macam motivasi, faktorfaktor yang mempengatuhi motivasi belajar, strategi motivasi belajar dan ciri-ciri motivasi. Sub bab yang ketiga, tentang pendidikan agama islam meliputi: pengertian pendidikan agama islam, fungsi pendidikan agama islam, dan komponen-komponen pendidikan agama islam. keempat, hubungan sense of humor guru dengan motivasi belajar pendidikan agama islam. dan sub bab yang kelima adalah hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Merupakan bab metode penelitian dengan beberapa sub bab, yaitu: jenis dan rancangan penelitian, variabel, indikator dan instrumen penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

14 BAB IV : HASIL PENELITIAN Merupakan bab hasil penelitian yang terdiri dari beberapa sub bab. Sub bab yang pertama, deskripsi data meliputi; letak geografis, sejarah dan perkembangan sekolah SMP Negeri 2 Beji, visi dan misi sekolah, data siswa, data tenaga pendidik dan data sarana dan prasarana. Sub bab yang kedua, analisis data dan pengujian hipotesis yang meliputi; penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis dan analisis hubungan sense of humor guru terhadap motivasi belajar PAI di SMP Negri 2 Beji kabupaten Pasuruan. BAB V : PENUTUP Merupakan bab penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.