IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA TWO WHEELS SELF BALANCING ROBOT BERBASIS ARDUINO UNO

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

IMPLEMENTASI SISTEM KESEIMBANGAN ROBOT BERODA DUA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID

Balancing Robot Menggunakan Metode Kendali Proporsional Integral Derivatif

Implementasi Robot Keseimbangan Beroda Dua Berbasis Mikrokontroler

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM KESETIMBANGAN ROBOT BERODA DUA

3. Perancangan Alat Perancangan alat yaitu mendesain konsep yang sudah dibuat, meliputi perancangan mekanis robot, elektronis robot dan pemrograman

Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

IV. PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

SISTEM PENGENDALI PERLAMBATAN KECEPATAN MOTOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN SENSOR ULTRASONIK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL PID UNTUK KESEIMBANGAN SEPEDA. Design and Implementation of PID Control for Bicycle s Stability

PEMBUATAN SISTEM PENGATURAN PUTARAN MOTOR DC MENGGUNAKAN KONTROL PROPORTIONAL-INTEGRAL-DERIVATIVE (PID) DENGAN MEMANFAATKAN SENSOR KMZ51

Pengendalian Gerak Robot Penghindar Halangan Menggunakan Citra dengan Kontrol PID

SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC D-6759 BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

Pengontrolan Kecepatan Mobile Robot Line Follower Dengan Sistem Kendali PID

Balancing Robot Beroda Dua Menggunakan Metoda Kontrol Proporsional, Integral dan Derivatif

INVERTED PENDULUM PADA PROTOTIPE MOBIL DENGAN METODE KENDALI PROPORSIONAL INTREGATIF DERIVATIF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PENDULUM TERBALIK MENGGUNAKAN PENGONTROL MIKRO AVR ATMEGA 16 ABSTRAK

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAKALAH. Sistem Kendali. Implementasi Sistim Navigasi Wall Following. Mengguakan Kontrol PID. Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengontrol PID pada Robot Beroda untuk Kontes Robot Cerdas Indonesia

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

Perancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KESEIMBANGAN BERODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesawat tanpa awak atau pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin

Pembuatan Model Quadcopter yang Dapat Mempertahankan Ketinggian Tertentu

Eka Mandayatma *a), Fahmawati Hamida a), Hanifa Hasna Fawwaz a),

BAB I PENDAHULUAN. mampu membantu manusia menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu, robot otomatis juga dapat

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

BAB III PERANCANGAN ALAT

INVERTED PENDULUM PADA PROTOTIPE MOBIL DENGAN METODE KENDALI PROPORSIONAL INTREGATIF DERIVATIF

Purwarupa Sistem Peringatan Dini dan Kendali Pintu Air Bendungan dengan Kendali PID

Rancang Bangun Robot Self Balancing Berbasis Mikrokontroler ATmega328P Dengan Kendali PID

PENERAPAN ALGORITMA KENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE PADA SISTEM REAL TIME UNTUK MEMPELAJARI TANGGAPAN TRANSIEN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER BERBEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

BALANCING ROBOT BERODA DUA MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

ANALISIS PERANGKAT KERAS PADA ROBOT KESEIMBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTO TUNING PID

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

(Dimasyqi Zulkha, Ir. Ya umar MT., Ir Purwadi Agus Darwito, MSC)

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

Makalah Seminar Tugas Akhir BALANCING ROBOT BERODA DUA MENGGUNAKAN METODE KENDALI PROPORSIONAL INTEGRAL

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran

IDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG Satryo Budi Utomo, Universitas Jember

TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL SUDUT KEMIRINGAN PLAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PID

PERANCANGAN STABILISASI SUDUT ORIENTASI PITCH PADA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) DENGAN METODE KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF

Pengendalian Temperatur pada Proses Pengeringan Gabah Menggunakan Alat Rotary Dryer Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

Kata kunci: Arduino Mega 2560, Pengendalian Suhu Kelembaban Relatif, Kontroler PID

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik

YONI WIDHI PRIHANA DOSEN PEMBIMBING Dr.Muhammad Rivai, ST, MT. Ir. Siti Halimah Baki, MT.

PERANCANGAN SELF-BALANCING ROBOT MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY UNTUK TUNING PARAMETER KENDALI PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF

Gambar 1. Screw conveyor dan Belt conveyor

Siswo Dwi Utomo. Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Djoko Purwanto M.Eng Dr. Tri Arief Sardjono ST. MT

Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340. Renzy Richie /

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ADCS (ATTITUDE DETERMINATION AND CONTROL SYSTEM) PADA SATELIT NANO MENGGUNAKAN REACTION WHEEL

Makalah Seminar Tugas Akhir

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

Transkripsi:

Implementasi Kontroler PID Pada Two Wheels Self Balancing Robot Berbasis Arduino UNO IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA TWO WHEELS SELF BALANCING ROBOT BERBASIS ARDUINO UNO Raranda S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail : raranda81@yahoo.com Puput Wanarti Rusimamto S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail : puput_wr@yahoo.com Abstrak Self balancing robot memiliki dua roda di sisi kanan dan kiri yang tidak akan seimbang apabila tanpa kontroler. Penelitian ini digunakan untuk mendesain sistem kendali yang dapat menyeimbangkan self balancing robot. Sistem ini menggunakan input dari sensor IMU (Inertial Measurement Unit). Output dari sensor tersebut berupa sudut yang dikirim ke Arduino UNO. Sudut yang didapat dibandingkan dengan nilai setpoint yang nilainya 0 derajat. Nilai selisih dari setpoint dan sudut keluaran sistem dikontrol menggunakan kendali PID. Proses kendali ini diprogram pada software Arduino IDE yang hasilnya dikirim ke motor DC untuk mengatur arah putaran motor DC untuk menyeimbangkan body robot. Dari hasil pengujian diperoleh nilai parameter kontroler PID yang akan digunakan dari tunning nilai Kcr dengan metode Ziegler-Nichols adalah Kp = 70, Ki = 466.67 dan Kd = 2.625 dapat mengatasi keseimbangan pada self balancing robot mendekati nilai setpoint. Dengan nilai time response kurang dari 1.5 second saat diberikan gangguan. Kata Kunci: IMU, Kontroler PID, Motor DC, Arduino UNO Abstract Self balancing robot has two wheels on right side and left side which will be unbalance if without controller. This research is used to design control system that can keep balancing of self balancing robot. This system uses input IMU (Inertial Measurenment Unit) sensor. The output is angle then sent to Arduino Uno. Angle comparison is given by set point has value 0 degree. Difference between setpoint and output angle of control system use PID controller. The controller run in software of Arduino IDE and the result is sent to DC motor to control the direction of DC motor for balancing the body of robot. Testing is given paramater values of PID controller will be used tunning Kcr value with Ziegler-Nichols method is Kp = 70, Ki = 466.67 and Kd = 2.625 can keep balancing of self balancing robot approach setpoint. With value of time response less than 1.5 second when given disturbance. Keywords: IMU, PID Controller, DC Motor, Arduino UNO PENDAHULUAN Perkembangan teknologi robotika telah membuat kualitas kehidupan manusia semakin tinggi. Saat ini perkembangan teknologi robotika telah mampu meningkatkan kualitas maupun kuantitas berbagai industri. Teknologi robotika juga telah menjangkau sisi hiburan dan pendidikan bagi manusia. Salah satu cara menambah tingkat kecerdasan sebuah robot adalah dengan menambah sensor, metode control bahkan memberikan kecerdasan buatan pada robot tersebut. Salah satunya adalah self balancing robot. Self balancing robot (robot penyeimbang) merupakan suatu robot yang memiliki dua buah roda di sisi kanan dan kirinya yang tidak akan seimbang apabila tanpa adanya kontroler. Self Balancing robot ini merupakan pengembangan dari model pendulum terbalik (inverted pendulum) yang diletakkan di atas kereta beroda. Menyeimbangkan robot beroda dua memerlukan suatu perangkaian hardware yang baik dan metode kontrol handal untuk mempertahankan posisi robot dalam keadaan tegak lurus terhadap permukaan bumi. Dan konsep self balancing robot ini telah digunakan sebagai alat transportasi yang bernama segway. Untuk dapat menyeimbangkannya dibutuhkan metode kontrol yang baik dan handal untuk mempertahankan posisi robot dalam keadaan tegak lurus terhadap permukaan bumi tanpa memerlukan pengendali dari luar dan menerapkan Self-balancing Control (Rizka, 2015). Maka dari itu penulis memilih kontrol Proportional Integral Derivative (PID) sebagai kontroler yang dapat menciptakan kontrol sesuai dengan yang diharapkan penulis. Penentuan pada metode kontrol PID ini karena dengan menggunakan PID tersebut keluaran dari sistem 89

Jurusan Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 89-96 dapat menentukan besarnya kecepatan dan arah putar motor yang dapat menjaga kestabilan robot yang dibuat. Pada penelitian ini digunakan Arduino uno, sensor accelerometer dan gyroscope dan motor drive L298N module yang akan mengendalikan motor DC. Masalah yang didapatkan pada penelitian ini antara lain ialah merealisasikan kontrol PID pada sistem robot, sehingga robot ini dapat mempertahankan posisinya tegak lurus dengan seimbang terhadap permukaan bumi pada bidang datar. Dan dapat menerapkan Self-balancing Controll pada robot. KAJIAN PUSTAKA Inverted Pendulum Robot Kesetimbangan merupakan pengembangan dari model pendulum terbalik (inverted pendulum) yang diletakkan diatas kereta beroda. Pendulum terbalik merupakan model sistem yang tidak stabil dimana titik berat sistem pendulum ini berada diatas titik tumpunya. Ide dasar untuk membuat robot beroda dua dapat setimbang adalah sangat mudah yaitu dengan cara mengendalikan roda searah dengan arah jatuhnya bagian atas sebuah robot. Apabila proses tersebut dapat terlaksana maka robot tersebut dapat setimbang. Gambar 2. MPU-6050 Sensor MPU-6050 seperti ditunjukkan pada Gambar 2, memiliki 3-axis accelerometer dan 3-axis gyroscope yang mana sensor ini terhubung secara I2C (Inter-Integrated Circuit) dengan cara menghubungkan dua jalur SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) ke Arduino UNO. Pembacaan data keluaran sensor MPU- 6050 ditampilkan pada serial monitor software Arduino IDE. Kontroler PID Kontroler PID seperti pada Gambar 3 merupakan kontroler yang terdiri dari pengendali Proporsional, Integral dan Turunan (Derivative). Dalam pengaplikasianya, masing-masing pengendali dapat berdiri sendiri atau dapat melakukan pengkombinasian. Dalam perancangan sistem kontrol PID yang perlu dilakukan adalah mengatur parameter P,I dan D agar respon sinyal keluaran sistem terhadap masukan tertentu sebagaimana yang diinginkan (Royyan, 2015). Gambar 1. Menunjukkan Cara Balancing Robot Menyeimbangkan Diri Pada robot seimbang ini, gaya yang digunakan untuk menyeimbangkan dihasilkan dari putaran roda. Putaran roda ini berasal dari torsi yang dihasilkan oleh motor. Gaya horizontal yang diperoleh balancing robot akan sebanding dengan torsi roda dibagi dengan jari-jari roda. Torsi roda yang dihasilkan pada penelitian ini dapat dihasilkan dari pengaturan kecepatan motor DC dengan menggunakan PWM pada Arduino UNO. IMU (Inertial Measurement Unit) Alat ukur inersia atau Inertial Measurement Unit (IMU) adalah alat untuk mengukur sudut kemiringan dan keseimbangan. IMU terdiri dari dua buah alat ukur yaitu accelerometer dan gyroscope. Secara sederhana accelerometer merupakan sebuah alat untuk sensor posisi dan perpindahan sedangkan gyroscope digunakan sebagai sensor sudut/gerak rotasi. Pada self balancing robot yang dibuat, penggunaan sensor accelerometer dan gyroscope akan digantikan dengan sensor MPU- 6050 module. Gambar 3. Diagram Blok Kontroler PID Berikut ini merupakan penjelasan singkat dari parameter-parameter yang ada pada kontrol PID: a) Kontrol Proporsional Kontrol proporsional umumnya dinyatakan dengan sebuah gain tanpa memberikan efek dinamik kepada kinerja kontroler. Adanya kontroler proporsional ini mengakibatkan sinyal error akan semakin besar sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya overshoot. Namun kontrol proporsional dapat mengakibatkan keluaran sistem lebih cepat mencapai setpoint. Kontrol proporsional memperbaiki rise time dan settling time dari sebuah sistem.

Implementasi Kontroler PID Pada Two Wheels Self Balancing Robot Berbasis Arduino UNO b) Kontrol Integral Kontrol integral digunakan untuk menghilangkan nilai offset yang biasanya dihasilkan oleh kontrol proporsional. Namun pemilihan nilai Ki yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem. Jika pemilihan nilai Ki terlalu tinggi maka akan meyebabkan nilai keluaran akan berosilasi. Penambahan kontrol integral ini juga akan membuat respon dari sistem menjadi lambat. Oleh sebab itu maka dalam implementasinya kontrol integral dikombinasikan dengan kontrol proporsional. c) Kontrol Derivative Keuntungan menggunakan kontrol derivative yaitu dapat merespon perubahan error aktuator dan dapat menghasilkan koreksi yang signifikan sebelum magnitude dari error aktuatornya menjadi sangat besar. Seakan-akan kontrol derivative ini mampu memprediksi error yang akan terjadi sebagai efek dari perhitungan error yang sebelumnya. Karena kontrol derivative ini bekerja berdasarkan laju perubahan error aktuatornya dan bukan pada error aktuator itu sendiri maka kontrol derivative ini tidak dapat berdiri sendiri. Kontrol derivative biasanya dikombinasikan dengan kontrol proporsional atau dengan kontrol proporsional plus integral. Arduino UNO Arduino UNO merupakan sebuah perangkat mikrokontroler berbasis ATMega328. Seperti halnya mikrokontroler lain, Arduino UNO juga memiliki fasilitas dasar dari mikrokontroler. Motor Driver Pada penelitian ini digunakan satu jenis driver motor, yaitu driver motor shield H-Bridge ST L298N Module yang ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Motor Driver L298N Module Fungsi motor driver yaitu untuk menjalankan motor sebagai pengatur arah putaran motor maupun kecepatan putaran motor dan digunakan driver motor karena arus yang keluar dari mikrokontroler tidak mampu memenuhi kebutuhan motor DC, serta mengubah tegangan yang dikeluarkan mikrokontroler agar sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan motor tersebut. Motor DC Penggunaan motor DC sebagai aktuator untuk menyeimbangkan kestabilan self balancing robot agar balancing robot dapat berdiri tegak dan stabil maka pemilihan motor DC sangatlah penting. Motor DC dengan torsi yang besar dan rpm sedang menjadi sangat krusial untuk kestabilan robot. Sementara yang penulis pakai adalah geared motor DC 12 V dengan torsi 7.9 kg/cm dan RPM 185 rad/s yang ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 6. Geared Motor DC Gambar 4. Arduino UNO Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4 Arduino UNO memiliki 14 pin input/output digital, dengan 6 diantaranya bisa digunakan sebagai PWM (Pulse With Modulation), 6 pin input analog, ICSP header, 16 MHz kristal osilator, port USB dan tombol reset. Dengan menggunakan motor yang memiliki torsi besar diharapkan mampu mengangkat beban pada body robot ketika mengalami kemiringan untuk disetimbangkan kembali hingga tegak lurus terhadap permukaan bumi. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Penelitian ini untuk mengimplementasikan kontroler PID pada two wheels self balancing robot berbasis Arduino UNO. Pada penelitian ini, akan 91

Jurusan Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 89-96 dilakukan uji coba kontroler PID dengan nilai parameter berbeda untuk mencari kontroler PID dengan respon paling mendekati setpoint dari self balancing robot menggunakan software Arduino IDE versi 1.6.12. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisika Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya dan waktu pelaksanaannya dilakukan pada semester ganjil 2016/2017. Teknik Analisis Data Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan dalam rangka merumuskan kesimpulan, seperti dijelaskan pada diagram alir sebagai berikut: balancing robot melalui serial monitor pada software Arduino IDE versi 1.6.12. Metode Tunning Trial and Error Pada metode ini, percobaan dilakukan dengan menggunakan kontroler proporsional saja. Dengan cara memberikan (tunning) nilai Kp yang menghasilkan grafik osilasi konsisten. Nilai kontroler gain ini disebut nilai critical gain (Kcr). Kemudian dari nilai Kcr ini didapatkan nilai periode kritis (Pcr) berdasarkan osilasi konsisten seperti pada Gambar 8 di bawah ini. Mulai Studi Literatur Pengambilan Data Desain Sistem Konfigurasi Kontroler PID Rancang Bangun hardware Rancang Bangun software Pengujian Analisis dan Pembahasan Selesai Gambar 7. Diagram Alir Tahapan Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan dalam melakukan perancangan kontroler PID adalah menggunakan metode Ziegler-Nichols tunning trial and error untuk mendapatkan sebuah kontroler PID yang sesuai dalam melakukan kendali keseimbangan pada self balancing robot agar sesuai dengan nilai setpoint. Kemudian dari nilai kontroler PID yang didapat akan di implementasikan pada self balancing robot. Dan melakukan pengambilan data keluaran respon dari self Gambar 8. Osilasi Konsisten Setelah didapatkan nilai Pcr maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai Kp, Ki dan Kd dengan cara menggunakan Tabel 1. Tabel 1. Penentuan Parameter PID Tipe Kontroler Kp Ti Td P 0.5 Kcr 0 0 PI 0.45 Kcr Pcr 0 PID 0.6 Kcr 0.5 Pcr 0.125 Pcr Pengujian Self Balancing Robot Pengujian self balancing robot dilakukan dengan mengimplementasikan nilai kontroler PID berdasarkan perhitungan dari Tabel 1 yang dihasilkan dari osilasi konsisten saat melakukan tunning nilai Kcr pada self balancing robot. Untuk mencari nilai kontroler PID yang menghasilkan error sekecil mungkin dari nilai setpoint maka dilakukan tunning nilai Kcr yang berbeda untuk dilakukan perbandingan dalam mencari nilai kontroler PID yang paling kecil nilai error-nya dari nilai setpoint. Pengujian dengan Nilai Kcr Pertama Pada pengujian self balancing robot yang pertama ini nilai Kcr yang diberikan adalah 83.34 dan menghasilkan grafik osilasi konsisten seperti pada Gambar 9.

Implementasi Kontroler PID Pada Two Wheels Self Balancing Robot Berbasis Arduino UNO Gambar 9. Nilai Pcr dari Osilasi Konsisten dengan Nilai Kcr=83,34 Gambar 9 menunjukkan nilai Pcr yang didapatkan dari grafik osilasi konsisten menggunakan nilai Kcr = 83.34. Pada grafik tersebut menunjukkan nilai X1 dan X2 masing-masing adalah X1 = 132 dan X2 = 165. Jadi nilai Pcr yang didapatkan dari grafik tersebut adalah 33 atau 0.33 s. Pada Tabel 1 disebutkan bahwa untuk mencari nilai kontroler PID ada tiga tahap yaitu mencari nilai Kp, Ki dan Kd. Untuk mencari nilai Kp, Ki dan Kd menggunakan persamaan sebagai berikut: Kp = 0.6 x Kcr (1) Ki = (2) Kd = Kp x Td (3) Setelah mendapatkan nilai Pcr kemudian langkah selanjutnya adalah mencari nilai parameter PID untuk kontroler yang akan digunakan berdasarkan nilai tunning Kcr yang telah ditentukan. Persamaan yang akan digunakan adalah persamaan (1), (2) dan (3). Nilai Kcr yang dipakai adalah 83.34. Sedangkan untuk nilai Pcr menggunakan 0.33 s berdasarkan dari hasil grafik osilasi konsisten pada Gambar 9. Dari nilai tersebut maka didapatkan nilai Kp, Ki dan Kd pada Tabel 2 berikut: Grafik respon dari self balancing robot ditunjukkan pada Gambar 10 adalah respon self balancing robot yang menggunakan parameter Kp = 50, Ki = 303.03 dan Kd = 2.0625. Untuk mengetahui nilai rata-rata dari respon self balancing robot maka dilakukan penjumlahan dari data yang didapat dibagi dengan banyaknya data adalah -0.9693 derajat. Jadi dari respon tersebut diketahui nilai error sebagai berikut: Error = setpoint rata-rata hasil respon = 0 ( 0.9693) = 0.9693 derajat Berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada Gambar 10, untuk analisis respon transiennya dapat dilihat bahwa sistem mengalami osilasi yang tidak stabil dan renggang, kemudian overshoot yang dihasilkan cenderung lebih besar karena nilai Kp yang kecil sehingga respon dari self balancing robot sedikit lambat. Untuk osilasi yang masih terjadi dikarenakan efek dari konstanta Ki. Steady state error yang dihasilkan cukup kecil yaitu kurang dari 1 derajat atau 0.9693 derajat, sedangkan nilai setpoint adalah 0 derajat. Pengujian dengan Nilai Kcr Kedua Pada pengujian self balancing robot yang kedua akan dilakukan tunning dengan nilai Kcr yang berbeda agar didapatkan nilai kontroler PID yang berbeda pula untuk mengetahui respon nilai error dari self balancing robot jika diberikan nilai parameter kontroler PID yang berbeda. Tunning nilai Kcr yang akan diberikan adalah 116.67 dan menghasilkan grafik respon yang akan ditunjukkan pada Gambar 11. Tabel 2. Parameter PID Pertama Nilai Kcr Nilai Pcr Kontroler PID 83.34 0.33 Kp = 50, Ki = 303.03, Kd = 2.0625 Berdasarkan hasil dari perhitungan parameter PID menggunakan persamaan (1), (2) dan (3), maka didapatkan nilai parameter Kp = 50, Ki = 303.03 dan Kd = 2.0625. Kemudian di implementasikan pada self balancing robot untuk mengetahui grafik respon dari kontroler PID seperti yang bisa dilihat pada Gambar 10. (a) Gambar 10. Grafik Respon Self Balancing Robot dengan Kp=50, Ki=303.03, Kd=2.0625 (b) Gambar 11. (a) Nilai Pcr 1, (b) Nilai Pcr 2 93

Jurusan Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 89-96 Dari grafik yang ditunjukkan pada Gambar 11 maka diketahui nilai X1 = 242 dan nilai X2 = 272, nilai Pcr adalah jarak antara periode X1 dan X2, maka didapatkan nilai Pcr adalah 30 atau 0,3 s. Dari nilai Kcr dan Pcr tersebut maka didapatkan nilai Kp, Ki dan Kd dari persamaan (1), (2) dan (3) adalah sebagai berikut: Tabel 3. Parameter PID Kedua Nilai Kcr Nilai Pcr Kontroler PID 116.67 0.3 Kp = 70, Ki = 466.67, Kd = 2.625 Jadi, nilai parameter kontroler PID yang akan digunakan pada self balancing robot adalah Kp = 70, Ki = 466.67, Kd = 2.625. Setelah didapatkan nilai parameter kontroler PID maka dilakukan pengujian self balancing robot dan pengambilan data pada serial monitor Arduino IDE versi 1.6.12. Kemudian data yang didapat akan di plot agar mendapatkan grafik hasil respon self balancing robot kemudian dilakukan analisis antara setpoint dan error yang dihasilkan dari pengujian self balancing robot. Gambar 12. Grafik Respon Self Balancing Robot dengan Kp=70, Ki=466.67, Kd=2.625 Gambar 12 menunjukkan grafik respon dari self balancing robot dengan menggunakan nilai Kp = 70, Ki = 466.67 dan Kd = 2.625. Berdasarkan hasil respon yang dihasilkan dari pengumpulan data yang diambil dari serial monitor software Arduino IDE, maka didapatkan hasil rata-rata dari jumlah data dibagi dengan banyaknya data adalah 0.007844 derajat. Maka error yang dihasilkan dari kontroler PID ini adalah: Error = setpoint rata-rata hasil respon = 0 0.007844 = 0.007844 derajat Berdasarkan grafik pada Gambar 12, untuk analisis respon transiennya dapat dilihat bahwa sistem mengalami osilasi, kemudian overshoot yang dihasilkan cenderung kecil karena nilai Kd berfungsi untuk mengurangi overshoot. Lalu untuk osilasi yang masih terjadi diawal dikarenakan efek dari konstanta Ki. Steady state error yang dihasilkan sudah cukup kecil yaitu 0.007844 derajat, sedangkan nilai setpoint adalah 0 derajat. Pengujian dengan Nilai Kcr Ketiga Pada tahap pengujian self balancing robot yang ketiga ini akan menggunakan tunning nilai Kcr = 150 untuk mendapatkan nilai parameter PID yang berbeda agar dapat dianalisis hasilnya untuk mencari kontrol PID yang sesuai dengan self balancing robot yang dibuat. Grafik respon self balancing robot menguunakan Kcr = 150 ditunjukkan pada Gambar 13. Gambar 13. Nilai Pcr dari Osilasi Konsisten dengan Nilai Kcr=150 Gambar 13 menunjukkan nilai Pcr yang didapatkan dari grafik osilasi konsisten menggunakan nilai Kcr = 150. Pada grafik tersebut menunjukkan nilai X1 dan X2 masing-masing adalah X1 = 159 dan X2 = 187. Jadi nilai Pcr yang didapatkan adalah 28 atau 0.28 s. Setelah mendapatkan nilai Pcr langkah selanjutnya adalah mencari nilai parameter PID untuk kontroler yang akan digunakan dengan menggunakan persamaan (1), (2) dan (3). Nilai Kcr yang dipakai adalah 150 dan nilai Pcr menggunakan 0.28 s. Dari nilai tersebut maka didapatkan nilai Kp, Ki dan Kd sebagai berikut: Tabel 4. Parameter PID Ketiga Nilai Kcr Nilai Pcr Kontroler PID 150 0.28 Kp = 90, Ki = 642.85, Kd = 3.15 Berdasarkan hasil dari perhitungan parameter PID menggunakan persamaan (1), (2) dan (3), maka didapatkan nilai parameter Kp = 90, Ki = 642.85 dan Kd = 3.15. Dari nilai parameter PID tersebut kemudian di implementasikan pada self balancing robot dan melakukan pengambilan data untuk mengetahui grafik respon dari kontroler PID seperti yang bisa dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Grafik Respon Self Balancing Robot dengan Kp=90, Ki=642.85, Kd=3.15

Implementasi Kontroler PID Pada Two Wheels Self Balancing Robot Berbasis Arduino UNO Gambar 14 menunjukkan grafik respon dari self balancing robot dengan menggunakan nilai Kp = 90, Ki = 642.85 dan Kd = 3.15 dengan nilai setpoint 0 derajat. Berdasarkan hasil respon yang dihasilkan dari data yang diambil dari serial monitor software Arduino IDE, maka didapatkan hasil rata-rata dari jumlah data dibagi dengan banyaknya data adalah 1.0093 derajat. Maka error yang dihasilkan dari kontroler PID ini adalah: Error = setpoint rata-rata hasil respon = 0 ( 1.0093) = 1.0093 derajat Berdasarkan grafik pada Gambar 14, untuk analisis respon transiennya dapat dilihat bahwa sistem mengalami osilasi yang rapat, kemudian overshoot yang dihasilkan cenderung kecil karena nilai Kd berfungsi untuk mengurangi overshoot. Lalu untuk osilasi yang masih terjadi dikarenakan efek dari konstanta Ki. Steady state error yang dihasilkan juga cukup kecil yaitu kurang lebih 1 derajat, sedangkan nilai setpoint adalah 0 derajat. Sehingga dari semua respon yang ditunjukkan self balancing robot dengan menggunakan nilai Kcr yang berbeda agar mendapatkan parameter PID yang berbeda pula dapat disimpulkan berdasarkan Tabel 5 di bawah ini: Tabel 5. Respon Self Balancing Robot Menggunakan Nilai Kcr yang Berbeda No Nilai Kcr 1. Kcr = 83.34 2. Kcr = 116.67 3. Kcr = 150 Parameter PID Kp = 50 Ki = 303.03 Kd = 2.0625 Kp = 70 Ki = 466.67 Kd = 2.625 Kp = 90 Ki = 642.85 Kd = 3.15 Error (derajat) 0.9693 0.007844 1.0093 Berdasarkan hasil respon self balancing robot yang ditujukkan pada Tabel 5 yang memiliki nilai error paling kecil adalah respon dari tunning dengan nilai Kcr = 116.67 dengan menggunakan parameter PID masingmasing adalah Kp = 70, Ki = 466.67 dan Kd = 2.625 yaitu memiliki nilai error 0.00784 derajat paling mendekati dengan nilai setpoint yaitu 0 derajat. Jadi, kontrol PID yang akan digunakkan dalam implementasi self balancing robot yang telah dibuat adalah kontroler dengan nilai Kp = 70, Ki = 466.67 dan Kd = 2.625. Pengujian Self Balancing Robot dengan Gangguan Setelah melakukan tunning parameter PID maka didapatkan kontroler PID dengan respon yang cukup baik dengan memiliki nilai error yang kecil. Kemudian kontroler PID tersebut di implementasikan pada self balancing robot dan dilakukan pengujian untuk mengetahui bahwa kontroler tersebut mampu mengatasi gangguan dari keseimbangan robot agar tetap berdiri seimbang. Gangguan yang dimaksudkan disini adalah ketika robot sudah berdiri seimbang maka diberikan sedikit dorongan kepada body robot dan apakah robot masih dapat berdiri seimbang akan ditunjukkan dari grafik respon pada Gambar 15 berikut ini: Gambar 15. Respon Self Balancing Robot dengan Diberikan Gangguan Gambar 15 menunjukkan respon dari self balancing robot ketika deberikan gangguan. Pada pengujian self balancing robot ini menggunakan parameter kontroler PID dengan nilai Kp = 70, Ki = 466.67 dan Kd = 2.625 yang telah ditentukan berdasarkan tunning nilai Kcr. Ketika self balancing robot diberikan gangguan, keseimbangan robot dapat diatasi oleh kontroler PID dengan cara menggerakkan motor DC searah dengan arah jatuhnya body robot untuk menyeimbangkan robot kembali. Untuk analisis respon self balancing robot terhadap gangguan yang diberikan maka dapat ditunjukkan dengan Gambar 16 berikut ini: Gambar 16. Time Response Gangguan Pertama Gambar 16 menunjukkan time response menuju steady state dari self balancing robot ketika diberikan gangguan pertama. Dari respon tersebut maka diketahui bahwa awal waktu self balancing robot diberikan gangguan sampai respon steady state adalah X1 = 412 menunjukkan waktu awal 95

Jurusan Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, 89-96 diberikan gangguan, X2 = 559 menunjukkan respon steady state. Jadi waktu yang dibutuhkan self balancing robot untuk menuju steady state ketika diberikan gangguan adalah sebagai berikut ini: Time Response = X2 X1 = 559 412 = 147 atau 1.47 s Jadi waktu yang dibutuhkan self balancing robot untuk mengatasi gangguan yang diberikan ketika dalam keadaan seimbang sampai menuju steady state adalah 1.47 s. Kemudian untuk analisis time response gangguan kedua pada grafik yang ditunjukkan pada Gambar 15 dapat ditunjukkan pada Gambar 17 berikut ini: Gambar 17. Time Response Gangguan Kedua Berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada Gambar 17 maka diketahui bahwa awal waktu self balancing robot diberikan gangguan sampai respon steady state adalah X1 = 811 menunjukkan waktu awal diberikan gangguan, X2 = 959 menunjukkan respon steady state. Jadi waktu yang dibutuhkan self balancing robot untuk menuju steady state ketika diberikan gangguan adalah sebagai berikut ini: Time Response = X2 X1 = 959 811 = 148 atau 1.48 s Berdasarkan perhitungan time response dari self balancing robot ketika diberikan gangguan yang kedua, maka waktu yang dibutuhkan self balancing robot dari saat diberikan gangguan sampai menuju steady state adalah 1.48 s. Menunjukkan bahwa respon dari self balancing robot sudah sesuai dari yang diharapkan dan mampu mengatasi gangguan yang diberikan karena pada saat self balancing robot diberikan gangguan robot masih bisa mengatasi gangguan tersebut dengan parameter kontroler PID yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan nilai error yang kecil atau kurang dari 1 derajat dan time response menuju steady state kurang dari 1.5 s yang berarti self balancing robot masih dapat berdiri seimbang meskipun sudah diberikan gangguan dengan adanya parameter kontroler PID yang telah dibuat. PENUTUP Simpulan Dari hasil pengujian yang dilakukan untuk mengimplementasikan kontroler PID pada two wheels self balancing robot berbasis Arduino UNO menggunakan tunning trial and error nilai Kcr metode Ziegler-Nichols dengan nilai konstanta Kp = 70, Ki = 466.67 dan Kd = 2.625 robot dapat berdiri seimbang dengan nilai error yang dihasilkan adalah 0.9693 derajat dari tunning nilai Kcr = 116.67 dan time response menuju steady state kurang dari 1.5 second. Saran Dapat menggunakan metode kontrol yang lain, seperti logika fuzzy, jaringan saraf tiruan (JST), dll dalam melakukuan sitem kontrol pada self balancing robot. Untuk pengembangan selanjutnya self balancing robot dapat dikembangkan untuk melakukan tracking menggunakan remote control secara wireless atau dapat digunakan untuk aplikasi line follower atau wall follower. Penambahan sensor encoder pada motor DC agar dapat mengetahui posisi self balancing robot saat sedang meyeimbangkan diri atau saat tracking. DAFTAR PUSTAKA Bimarta, Rizka, Putra, A. E., & Dharmawan, A. (2015). Balancing Robot Menggunakan Metode Kendali Proporsional Integral Derivatif. IJEIS-Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems, 5(1), 89-98. Bobby, Grace, Susanto, E., & Suratman, F.Y. (2015). Implementasi Robot Keseimbangan Beroda Dua Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Elkomika, 3(2). Dorf, R. C., dan H. Bishop, R., (2010). Modern Control System Twelfth Edition, Prenctice Hall International, United Kingdom. Khoswanto, Handry, dkk. (2013). Semi-Autonomous Telepresence Robot. Skripsi diterbitkan. Surabaya. Universitas Kristen Petra. Ogata, K. (1997). Teknik Kontrol Automatik terjemahan: Ir. Edi Laksono. Erlangga: Jakarta. Royyan, M. (2015). Implementation of Kalman Filter and PID Controller for Inverted Pendulum Robot. Telkom University. Setyawan, L. B., Susilo, D., & Irawan, D. (2014). Sistem Kendali Gerak Segway Berbasis Mikrokontroler. Salatiga: Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 125 134.