BAB IV ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umun Bahasa Indonesia Edisi ke Empat, Jakarta,, 2008,hlm. 1076

HUKUM JUAL BELI DENGAN BARANG-BARANG TERLARANG. Djamila Usup ABSTRAK

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN MENGENAI PRAKTEK JUAL BELI ES BALOK DI KOTA SEMARANG MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG KONSEP JUAL BELI DAN OBJEK JUAL BELI DALAM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

FIQIH MUAMALAH RUKUN DAN SYARAT JUAL BELI DALAM ISLAM. Makalah ini disusun guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah Fiqih Mu amalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB IV DENGAN UANG DI DESA LAJU KIDUL KECAMATAN SINGGAHAN KABUPATEN TUBAN

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

JUAL BELI DALAM ISLAM

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HAMSTER DAN TIKUS PUTIH DI PASAR HEWAN BRATANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

murtahin dan melibatkan beberapa orang selaku saksi. Alasan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG AKAD JI ALAH. Berarti: gaji/upah. 1 Ji'alah suatu istilah dalam ilmu fiqh,

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya, manusia melakukan usaha sesuai bidang

BAB II LANDASAN TEORI JUAL BELI DAN MACAM-MACAM ALAT PEMBAYARAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS MAS{LAH{AH MURSALAH TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI JANGKRIK DENGAN SISTEM PERKIRAAN DI DESA KACANGAN KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI

A. Analisis Sadd al-dhari> ah terhadap Jual Beli Produk Kecantikan yang Tidak Ada Informasi Penggunaan Barang dalam Bahasa Indonesia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB II JUAL BELI MENURUT HUKUM ISLAM

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 52 Tahun 2012 Tentang HUKUM HEWAN TERNAK YANG DIBERI PAKAN DARI BARANG NAJIS

BAB IV UPAH (IJARAH) MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI LELANG ONLINE DI BALELANG.COM. menyetujui segala ketentuan-ketentuan yang Balelang.

BAB IV ANALISIS FIKIH MAZHAB SYAFII TERHADAP PRAKTIK JIAL BELI HARGA SEPIHAK

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI KEPALA KIJANG SEBAGAI HIASAN DAN KULIT KIJANG SEBAGAI JIMAT DI DESA GEDANGAN SIDAYU GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA TANAH TEGALAN YANG DI KELOLA KELOMPOK TANI DI DESA PUTAT KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORITIS. " artinya menggadaikan atau merungguhkan. 1 Gadai juga diartikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB II JUAL BELI DALAM ISLAM

RAHN, DAN KETENTUAN FATWA DEWAN SYARIAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMANFAATAN OBJEK DARI PRAKTIK PARON HEWAN (SAPI) DI DESA GUNUNG SERENG KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KENAIKAN DENGAN SISTEM BON DI WARKOP CAHYO JAGIR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Yusuf Qardhawi, Daurul Qiyam wal Akhlaq fil Iqtishadil Islami, Maktabah Wahbah, Kairo, Mesir, 1995, hal. 117.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI GANDA KENDARAAN BERMOTOR DI KELURAHAN PAGESANGAN KECAMATAN JAMBANGAN KOTA SURABAYA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 33 Tahun 2011 Tentang HUKUM PEWARNA MAKANAN DAN MINUMAN DARI SERANGGA COCHINEAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Jual Beli Bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI LUTUNG JAWA DI DESA TRIGONCO KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG JUAL BELI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB II BAY BITSAMAN AJIL. Sesunguhnya istilah bay bitsaman ajil merupakan istilah yang

BAB II HUKUM JUAL BELI

BAB I PENDAHULUAN 280. h Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru algensindo, 2013), h.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN HARTA WAKAF Emas DI DESA NEROH KECAMATAN MODUNG KABUPATEN BANGKALAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

BAB IV ANALISIS TERHADAP APLIKASI PEMBIAYAAN PLAY STATION DENGAN SISTEM MURA<BAH}AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA A. Praktik Jual Beli Kotoran Sapi Sebagai Pupuk Kandang di PT. Juang Jaya Abdi Alam Sebagaimana telah dijelaskan pada bab terdahulunya, bahwa jual beli yang terjadi di PT. Juang Jaya Abdi Alam dalam pelaksanaannya seperti jual beli pada umumnya dimana penjual dan pembeli melakukan akad seperti biasa layaknya jual beli yang lainnya. Jual beli pupuk kandang yang terjadi jika dilihat dari segi syarat jual beli yaitu : 1. Segi Subjeknya Melihat dari ketentuan syarat tentang akad jual beli dalam Islam bahwa aqid (penjual dan pembeli) harus baligh, berakal, kehendak sendiri, dan keadaan tidak mubazir. Seperti yang diungkapkan oleh Sayyid Sabiq bahwa orang yang melakukan akad disyariatkan berakal dan dapat membedakan (memilih), akad orang bodoh, anak kecil, dan orang mabuk tidak sah. Dalam jual beli yang terjadi di PT. Juang Jaya Abdi Alam orang melakukan akad di PT. Juang Jaya Abdi Alam sudah dewasa dan berakal, dan PT. Juang Jaya Abdi Alam sebagai pihak penjual pupuk kandang dan konsumen sebagai pihak pembeli dengan menukarkan pupuk kandang dengan sejumlah uang dengan harga tergantung seberapa banyaknya pupuk yang dibeli berdasarkan saling ridho atau suka sama suka diantara kedua belah pihak. Jadi, dari segi subjek jual beli yang terjadi di PT. Juang Jaya Abdi Alam pada masalah akad telah sesuai dengan syarat-syarat akad. 2. Segi Objeknya Objek atau benda yang menjadi sebab terjadinya transaksi jual beli, dalam hal ini harus memenuhi syarat-syarat yaitu: suci atau bersih barangnya, dapat dimanfaatkan, milik orang yang

82 melakukan akad, mampu menyerahkan, diketahui barangnya, barang yang ditransaksikan ada ditangan. Dari beberapa syarat objek barang yang diakadkan di atas, dalam praktik yang terjadi di PT. Juang Jaya Abdi Alam sudah memenuhi persyaratan kecuali poin yang pertama tentang kesucian barang yang diperjualbelikan. Pupuk kandang sendiri merupakan pupuk yang berasal dari kotoran ternak yang dianggap najis. Jual beli benda najis seperti kotoran sapi baik dagingnya halal untuk dimakan tetap tidak diperbolehkan meskipun dapat dimanfaatkan menurut Imam Syafi i, akan tetapi menurut Imam Hanafiyah, Hambali, dan Maliki boleh memperjualbelikan benda najis sepanjang tidak untuk dimakan maka sah diperjualbelikan, seperti kotoran ternak yang dagingnya halal dimakan, karena kotoran ternak tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah. Jadi, dari segi objek yang diperjualbelikan di PT. Juang Jaya Abdi Alam benda yang menjadi objek jual beli (kotoran sapi) dianggap najis akan tetapi jika dapat dimanfaatkan maka diperbolehkan. 3. Segi Sighat Praktik jual beli yang pupuk dilakukan oleh PT. Juang Jaya Abdi Alam ke pihak konsumen apabila dilihat dari sighat (lafal) ijab qabul sudah memenuhi syarat, yaitu tidak ada yang membatasi (memisahkan), tidak diselingi kata-kata lain, tidak dita klikkan (digantungkan) dengan hal lain, tidak dibatasi dengan waktu, dan adanya kesepakatan ijab dan qabul diantara kedua belah pihak yang saling merelakan berupa barang yang dijual dan harga barang. Barang yang diperjualbelikan sudah ada, dimana barang tersebut dapat dihadirkan pada tempat yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berakad. Barang (pupuk kandang) tersebut milik penjual (PT. Juang Jaya Abdi Alam) yang sudah

83 diketahui banyaknya, beratnya, jenisnya, sehingga pupuk kandang tersebut diserahkan kepada pembeli secara cepat. B. Analisis Tinjauan Hukum Islam tentang Jual Beli Kotoran Sapi sebagai Pupuk Kandang di PT. Juang Jaya Abdi Alam Jual beli pupuk kandang yang terjadi di PT. Juang Jaya Abdi Alam jika dilihat dari konteks rukun jual beli dalam Islam, dalam pelaksanaannya secara garis besar sudah memenuhi rukun dan syarat dari jual beli yang meliputi kedua belah pihak yang berakad ( aqidain), yang diadakan (ma uqud alaih), dan sighat (lafal) ijab qabul. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua belah pihak yang berakad sudah baligh dan tidak ada paksaan dalam jual beli diantara kedua belah pihak, adanya kesepakatan ijab dan qabul bagi kedua belah pihak, barang yang diperjualbelikan ada, barang yang diperjualbelikan milik pembeli bukan barang milik orang lain. Setiap benda atau barang yang menjadi objek jual beli hendaklah memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Suci Dilihat dari syarat barang yang diperjualbelikan harus suci atau bersih, tidak sah menjual barang yang najis, seperti babi, khamr, bangkai, berhala, dan lain-lain sebagaimana Rasulullah SAW bersabda (lihat pada BAB II hlm. 19). Menurut Syafi iyah bahwa sebab keharaman khamr, bangkai, dan babi karena najis, berhala bukan karena najis akan tetapi karena tidak ada manfaatnya. Dari hadits diatas, pelaksanaan jual beli pupuk kandang adalah permasalahannya, karena barang yang diperjualbelikan adalah kotoran ternak yang tergolong barang yang najis. Akan tetapi pada saat golongan tertentu kotoran ternak dapat menjadi hal yang berguna untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan dapat bermanfaat untuk menyuburkan tanah bagi

84 lahan pertanian, perkebunan, tanaman, sayur-sayuran, dan lain-lain. 2. Ada Manfaatnya Barang yang diperjualbelikan harus member manfaat menurut syara kepada pihak yang terlibat dalam melakukan akad. Objek akad merupakan hal yang urgen dalam melakukan akad. Hal ini Nampak jelas dalam jual beli yang terjadi di PT. Juang Jaya Abdi Alam, karena objek akad dapat membawa manfaat baik bagi pihak penjual maupun pihak pembeli. Terdapat ikhtilaf (perbedaan pendapat ulama) dalam hukum jual beli pupuk kandang yang bahan utamanya menggunakan kotoran ternak, karena tidak ada dalil yang jelas mengenai hukum jual beli benda najis di dalam nash Al-Qur an. Seiring perkembangan zaman, banyak masyarakat yang mengelola kotoran ternak menjadi pupuk kandang serta memperjualbelikannya. Mereka memanfaatkan pupuk untuk menyuburkan tanah pertanian, perkebunan, tanaman, dan lain-lain. Dari situ bagaiamana hukum dari memperjualbelikan pupuk kandang yang berasal dari kotoran ternak yang dianggap najis. Berikut pendapat para puqaha antara lain : a. Boleh menurut Mazhab Hanafiyah, beliau mengatakan bahwa benda najis yang bermanfaat selain yang dinyatakan dalam hadis di atas, boleh diperjualbelikan sepanjang tidak untuk dimakan maka sah diperjualbelikan. seperti kotoran ternak karena kotoran ternak dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah maupun tanamannya. Kaidah umum yang populer dalam mazhab ini sudah dibahas pada bab sebelumnya (lihat pada bab II hlm. 49) b. Tidak boleh menurut Mazhab Syafi iyah, beliau mengatakan benda-benda najis tidak sah untuk diperjualbelikan. Penjualan seperti bangkai, darah,

85 daging babi, khamr, kotoran manusia, kotoran hewan, baik itu hewan yang halal dimakan maupun kotoran hewan yang dagingnya haram dimakan dan lainya meskipun dapat dimanfaatkan. 1 Hadits yang berkaitan dengan hal ini telah dibahas pada bab sebelumnya (lihat pada bab II hlm. 51) c. Boleh menurut Imam Hambali dan Maliki, berpendapat menjual sesuatu yang najis secara syariat dari kotoran hewan yang haram (tidak bisa) dimakan dagingnya seperti anjing, babi, dan lainnya. Akan tetapi boleh menjual kotoran hewan yang halal dimakan 2 terkecuali hewan tersebut memakan makanan yang dikategorikan najis maka air seni dan kotoran hewannyapun najis. Sebagaimana dalil yang dipakai oleh Maliki ini telah di bahas pada bab sebelumnya (lihat pada bab II halaman 52) dan pendapat senada dikemukakan oleh Imam Hambali. Mazhab Hanafi, Maliki,dan Hambali mensahkan hukum jual belinya. Sahnya jual beli kotoran ternak jika memang benar dapat dimanfaatkan. Kotoran ternak yang dikategorikan oleh mazhab Hanafi, Maliki, dan Hambali adalah hewan yang dagingnya halal untuk dimakan jika kotoran hewan itu berasal dari daging yang haram untuk dimakan maka hukum jual belinya menjadi tidak sah. Parameternya menurut mereka adalah semua yang bermanfaat itu halal menurut syara, karena semua yang ada itu diciptkan untuk kemanfaatan manusia. Akan tetapi mazhab Syafi i berbeda pendapat adapaun persoalan yang yang dzatnya najis maka tidak boleh diperjualbelikan. 1 Zainuddin bin Abdul Azizi al-malibari, Fathul Mu in, Darul Ihya, Mesir, tt, hlm. 67 2 Wahbah Az-zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Jilid 5, Gema Insani, Jakarta, 2011, hlm. 118

86 Dalam kaitannya dengan jual beli pupuk kandang yang diolah dari kotoran ternak yang terjadi di PT. Juang Jaya Abdi Ala mini merupakan langkah alternatif bagi pengelola pupuk kandang sebagai pemenuhan kebutuhan dan bagi konsumen berfungsi untuk menyuburkan tanah. Hal ini unik karena mengingat kotoran sapi merupakan benda yang secara kasat mata tampak menjijikan dan dianggap najis. Akan tetapi, bagi golongan atau kondisi waktu tertentu kotoran sapi dapat menjadi hal yang berguna dan mempunyai manfaat yang baik. Oleh sebab itu segala sesuatu yang membawa manfaat pada dasarnya diperbolehkan oleh syara. Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT dimuka bumi ini pasti mempunyai manfaat dan kegunaannya masing-masing, hanya saja kecendrungan manusia yang berpola pikir masih rendah dan belum mampu menjangkau pemikiran yang lebih tinggi. Sebagaimana firman Allah SWT yang tercantum dalam suarat al-baqarah ayat 29. Melihat ayat tersebut tampak jelas bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah sebagai langkah pemenuhan kebutuhan hidup hambanya untuk dapat mencapai sesuatu yang diinginkan. Dalam pelaksanaanya jual beli pupuk kandang di PT. Juang Jaya Abdi Alam ditinjau dari hukum Islam termasuk berdasarkan prinsip istihsan yakni suatu tindakan yang dianggap mencari kebaikan. Istihsan adalah berpaling dari mujtahid dari memutuskan hukum terhadap suatu masalah seperti hukum yang telah ditetapkan pada masalah-masalah yang sebanding dengan masalah itu, kepada hukum yang berbeda dengan hukum yang pertama, lanntaran ada suatu sebab yang lebih kuat yang menghendaki berpaling dari yang pertama. Hal ini dapat diketahui ketika pembeli membutuhkan pupuk kandang sebagai sumber untuk menyuburkan tanah petanian, perkebunan, tanaman palawija, buah-buahan, sayur-

87 sayuran dan dapat meningkatkan kualitas hasil panen dan harga pupuk kandang pun terjangkau bagi semua kalangan petani. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pelaksanaan jual beli tersebut dapat membawa kebaikan dan manfaat bagi pihak-pihak yang berakad yaitu baik bagi pihak PT. Juang Jaya Abdi Alam maupun pihak konsumen pupuk kandang Abdi Alam.

88