PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

a. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014Nomor 6, Tambahan Lembaran N

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

2016, No d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidika

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2011 TENTANG

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Seminar, Workshop & Munas FPPTI. Pendahuluan. Latar Belakang Pentingnya Sertifikasi Kesejahteraan Rakyat. Pertumbuhan ekonomi Daya Saing

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG STANDARDISASI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KHUSUS BIDANG GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; 4. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisasi

PERATURAN NOMOR : PER.07/MEN/V/2007 TENTANG PEDOMAN POLA KARIR DAN POLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGANTAR KERJA

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG

2015, No Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; 4. Peraturan Kepala Arsip Nasi

KERTAS POSISI TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP. No: 002/KP/PSLH/XII/2017

2016, No Nomor 544); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendid

2016, No Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1873); 4. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisas

2 c. bahwa penataan organisasi dan tata kerja di lingkungan Badan Kepegawaian Negara telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Kompetensi. Kelembagaan. Audit Lingkungan Hidup. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.08/MEN/V/2007 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN

PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI KEARSIPAN

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/IT3/PK/2012 Tentang KEBIJAKAN KEARSIPAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

2017, No d. kearsipan untuk mendukung tata kelola organisasi yang baik; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG

a. Penetapan norma, standar dan pedoman yang berisi. kebijakan penyelenggaraan. perpustakaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235); 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. NOMOR : 20/PER/M.K0MlNF0/ 4 / 2009 TENTANG

Jakarta, 10 November 2011

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 48 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG AUDIT LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2010

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

2011, No Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dal

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 3. Undang-Undang Nomor 8

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 34/PRT/M/2007 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ARSIPARIS DI INDONESIA DAN TANTANGANNYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Kurniatun. Abstrak

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENYERAHAN SERTIFIKAT AKREDITASI UNIT KEARSIPAN PT. SEMEN PADANG TANGGAL 27 AGUSTUS 2015

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Catatan Kecil Tentang Arsiparis Indonesia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Lampiran Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor : 11 Tahun 2009 Tanggal : 12 Agustus 2009 PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan mempunyai peran dalam melakukan pembinaan kearsipan secara nasional. Pembinaan yang dilakukan oleh ANRI merupakan kegiatan dalam upaya mendukung keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta kehidupan kebangsaan yang diarahkan untuk menyelamatkan dan melestarikan arsip/dokumen sebagai bukti pertanggung jawaban nasional. Pembinaan kearsipan dilaksanakan terhadap aspek penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) kearsipan, Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen, dan sumber daya manusia (SDM) kearsipan agar memiliki nilai kelayakan dan kualitas dalam profesionalisme dan kompetensi sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan kerangka pemikiran seperti yang telah diuraikan di atas, maka penilaian merupakan aspek penting dalam pembinaan yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan penyelenggaraan akreditasi dan sertifikasi kearsipan. Kegiatan tersebut pada dasarnya akan memberikan jaminan terhadap kualitas dan kompetensi bagi yang diakreditasi dan disertifikasi. Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan yang dilaksanakan merupakan pengakuan formal terhadap kualitas dan kompetensi yang berdampak pada tingkat keterpercayaan pihak yang berkepentingan terhadap penyelenggaraan kearsipan. 1

Untuk mendukung pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi kearsipan secara obyektif dan transparan diperlukan Pedoman Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan. B. TUJUAN 1. Tujuan akreditasi kearsipan adalah untuk memberikan pengakuan formal bahwa Penyelenggaraan diklat kearsipan yang dilaksanakan oleh Lembaga dan/atau Unit Diklat dan Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen telah memenuhi persayaratan dan standar akreditasi kearsipan. 2. Tujuan sertifikasi sumber daya manusia kearsiapan adalah untuk memberikan pengkuan formal bahwa Arsiparis dan/atau Pengelola Arsip/Dokumen telah memenuhi kompetensi tertentu dalam bidang kearsipan. C. RUANG LINGKUP 1. Pedoman ini menguraikan hal-hal bersifat umum yang merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan. 2. Akreditasi dilaksanakan terhadap : 2.1. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kearsipan oleh Lembaga dan/atau Unit Diklat; 2.2. Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen. 3. Sertifikasi SDM Kearsian dilaksanakan terhadap : 3.1. Arsiparis, dan; 3.2. Pengelola Arsip/Dokumen. D. PENGERTIAN 1. Akreditasi adalah suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan pengakuan formal terhadap lembaga yang telah memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu. 2. Akreditasi Kearsipan adalah suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan pengakuan formal oleh Arsip Nasional Republik Indonesia bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (Diklat) kearsipan oleh Lembaga dan/atau Unit Diklat dan Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen telah memenuhi persyaratan dan standar akreditasi kearsipan yang ditetapkan dalam Keputusan dan Sertifikat Akreditasi Kearsipan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia. 2

3. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kearsipan adalah kegiatan diklat kearsipan dalam rangka meningkatkan kompetensi Arsiparis dan/atau pengelola arsip/dokumen yang dilakukan oleh Lembaga dan/atau Unit Diklat. 4. Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen adalah organisasi yang berbadan hukum yang mengelola dan menyimpan arsip / dokumen. 5. Sertifikasi adalah rangkaian kegiatan untuk memberikan pengakuan formal kepada sumber daya manusia sebagai pengakuan terhadap kompetensi dalam bidang tertentu. 6. Sertifikasi Sumber Daya Manusia Kearsipan adalah rangkaian kegiatan untuk memberikan pengakuan formal kepada arsiparis dan pengelola arsip oleh Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai pengakuan terhadap kompetensi tertentu dalam bidang kearsipan. 7. Arsiparis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan yang diduduki oleh pegawai negeri sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. 8. Pengelola Arsip adalah seseorang yang diberi tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip/dokumen. 9. Kompetensi adalah penerapan yang efektif dari sikap, pengetahuan dan keterampilan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap-perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya sesuai dengan standar yang ditetapkan. 10. Kompetensi di bidang kearsipan adalah penerapan yang efektif dari sikap, pengetahuan dan keterampilan arsiparis dan pengelola arsip yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya sesuai dengan standar yang ditetapkan. 11. Instansi Pembina Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan yang selanjutnya disebut Instansi Pembina adalah Arsip Nasional Republik Indonesia yang secara fungsional bertanggungjawab atas pengaturan, koordinasi dan pengawasan/kontrol terhadap Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan (Diklat) oleh Lembaga dan/atau Unit Diklat, Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen, Arsiparis dan Pengelola Arsip/Dokumen menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3

BAB II TIM DAN PROSEDUR AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN A. TIM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI Dalam penyelenggaraan kegiatan Akreditasi dan sertifikasi kearsipan dilaksanakan oleh Direktorat yang bertanggungjawab di bidang Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia, yang dibantu oleh Tim (Assesor) yang ditetapkan oleh Pimpinan Instansi Pembina. Tim (Assesor) terdiri dari Tim Verifikasi dan Tim Penilai, dengan susunan keanggotaan tugasnya adalah sebagai berikut : 1. Susunan keanggotaan Tim Verifikasi terdiri dari pejabat fungsional Direktorat yang bertanggungjawab di bidang Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia dari Instansi Pembina; 2. Susunan keanggotaan Tim Penilai terdiri dari pejabat dari Instansi Pembina, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Lembaga profesi kearsipan. Tugas dari masing-masing Tim adalah sebagai berikut : 1. Tim Verifikasi memiliki tugas untuk: a. Memverifikasi data unsur akreditasi kearsipan dan/atau sertifikasi Sumber Daya Manusia Kearsipan yang diajukan oleh Lembaga dan/atau Unit Diklat, Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen, Arsiparis dan Pengelola Arsip/Dokumen atau organisasinya; b. Menyusun laporan hasil verifikasi; c. Menyampaikan laporan hasil verifikasi kepada Tim Penilai. 2. Tim Penilai memiliki tugas untuk: a. Melakukan penilaian data unsur akreditasi kearsipan dan/atau sertifikasi sumber daya manusia kearsipan yang telah diverifikasi oleh Tim Verifikasi; b. Memberikan saran/rekomendasi pertimbangan kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia melalui Direktur yang bertanggungjawab di bidang Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia untuk : - menetapkan tingkat kelayakan penyelenggaraan diklat kearsipan yang dilaksanakan oleh Lembaga dan/atau Unit diklat dan Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen. 4

- menetapkan tingkat kompetensi tertentu Arsiparis dan/atau Pengelola Arsip/Dokumen. c. Melakukan evaluasi dan peninjauan kembali secara berkala terhadap hasil akreditasi kearsipan dan sertifikasi sumber daya manusia kearsipan. B. PROSEDUR Prosedur penyelenggaraan kegiatan akreditasi dan sertifikasi dilakukan sebagai berikut: a. Akreditasi kearsipan dan sertifikasi sumber daya manusia kearsipan dilakukan berdasarkan permohonan dari pihak yang akan diakreditasi dan/atau disertifikasi, dengan melampirkan data; b. Pelaksanaan akreditasi kearsipan dan/atau sertifikasi sumber daya manusia kearsipan sebagaimana dimaksud pada butir a dilakukan melalui verifikasi dan penilaian terhadap masing-masing unsur oleh Tim; c. Tim Verifikasi melakukan verifikasi terhadap kelengkapan data unsur akreditasi kearsipan dan/atau sertifikasi sumber daya manusia kearsipan; d. Pihak yang akan diakreditasi dan/atau disertifikasi yang tidak memenuhi persyaratan diberitahukan secara tertulis, selanjutnya dapat mengajukan kembali setelah melengkapi data unsur persyaratan dimaksud; e. Pihak yang akan diakreditasi dan/atau disertifikasi yang memenuhi data unsur, akan diproses lebih lanjut oleh Tim Verifikasi; f. Tim Verifikasi menyampaikan laporan hasil verifikasi kepada Tim Penilai; g. Tim Penilai melakukan penilaian terhadap data unsur sebagaimana dimaksud dalam butir e dan selanjutnya menetapkan nilai akreditasi kearsipan dan/atau sertifikasi sumber daya manusia kearsipan; h. Hasil penilaian Tim Penilai berupa saran/rekomendasi pertimbangan dilaporkan kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia melalui Direktur yang bertanggung jawab dalam bidang akreditasi dan sertifikasi pada Arsip Nasional Republik Indonesia; i. Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia menetapkan tingkat kelayakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kearsipan yang dilaksanakan oleh Lembaga dan/atau Unit diklat dan/atau Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen, dan menetapkan tingkat kompetensi tertentu Arsiparis dan/atau Pengelola Arsip/Dokumen. 5

j. Penyelenggaraan diklat kearsipan oleh lembaga dan/atau unit diklat dan lembaga jasa penyimpanan arsip/dokumen yang telah mendapatkan sertifikat, dilakukan penilaian dan peninjauan kembali secara berkala oleh unit yang bertanggung jawab dalam bidang akreditasi dan sertifikasi pada Arsip Nasional Republik Indonesia; k. Direktorat Akreditasi dan Profesi Kearsipan sebagai unit yang bertanggung jawab dalam bidang akreditasi dan sertifikasi pada Arsip Nasional Republik Indonesia memberikan konsultasi, fasilitasi, dan bantuan dalam penyelesaian masalah akreditasi dan sertifikasi kearsipan. 6

BAB III UNSUR DAN PENILAIAN A. UNSUR - UNSUR AKREDITASI DAN SERTIFIKASI Dalam rangka penilaian dalam penyelenggaraan Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) kearsipan, Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen, dan sumber daya manusia (SDM) kearsipan disusun dalam unsur-unsur sebagai berikut : a. Akreditasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kearsipan dilakukan terhadap unsur- unsur: a. Peserta; b. Pengajar/Pelatih/Pembimbing; c. Kurikulum; d. Penyelanggara pendidikan dan pelatihan; e. Fasilitas dan peralatan. 2. Akreditasi Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen dilakukan terhadap unsur- unsur: a. Kelembagaan; b. Sistem pengelolaan arsip; c. Sumber Daya Manusia kearsipan; d. Sarana dan prasarana kearsipan. 3. Sertifikasi Arsiparis dan/atau Pengelola Arsip/Dokumen dilakukan terhadap kompetensi tertentu dari unsur pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dituangkan dalam: a. Test tertulis ; b. Praktek dan; c. Wawancara. B. PENILAIAN AKREDITASI DAN SERTIFIKASI 7

Adapun penilaian dalam penyelenggaraan Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) kearsipan, Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen, dan sumber daya manusia (SDM) kearsipan dilakukan dengan memberikan bobot terhadap unsur sebagai berikut : 1. Penilaian penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kearsipan yang dilaksanakan oleh Lembaga dan/atau Unit Diklat terhadap unsur unsur penilaian dilakukan dengan memberikan bobot sebagai berikut : a. Peserta sebesar 20%; b. Pengajar/ Pelatih/ Pembimbing sebesar 25 %; c. Kurikulum sebesar 30 %; d. Penyelanggara sebesar 15%; e. Fasilitas dan peralatan sebesar 10%. 2. Penilaian Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen terhadap unsur- unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dilakukan dengan memberikan bobot terhadap unsur: a. Kelembagaan sebesar 10%; b. Sistem pengelolaan arsip sebesar 45%; c. Sarana dan prasarana kearsipan sebesar 20%; d. SDM Kearsipan sebesar 25%. 3. Penilaian Sertifikasi Arsiparis dan Pengelola Arsip/Dokumen terhadap unsur-unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), dilakukan dengan memberikan bobot terhadap unsur: a. Test tertulis sebesar 50%; b. Praktek sebesar 30%; c. Wawancara sebesar 20%. C. EVALUASI 1. Penyelenggaraan diklat kearsipan oleh lembaga dan/atau unit diklat dan lembaga jasa penyimpanan arsip/dokumen yang telah diakreditasi serta Arsiparis dan/atau Pengelola Arsip/Dokumen yang telah disertifikasi dan telah mendapatkan Sertifikat, dilakukan evaluasi penilaian dan peninjauan kembali secara berkala oleh Arsip nasional RI. 2. Setelah masa berlaku Sertifikat berakhir, dapat mengajukan penilaian akreditasi dan/atau kembali kepada Arsip Nasional RI. 8

3. Arsip Nasional RI memberikan konsultasi, fasilitasi, dan bantuan dalam penyelesaian masalah akreditasi dan sertifikasi kearsipan. 9

BAB IV PENETAPAN DAN MASA BERLAKU SERTIFIKAT Klasifikasi penetapan akreditasi terhadap akreditasi penyelenggaraan diklat kearsipan oleh lembaga dan/atau unit diklat dan lembaga jasa penyimpanan arsip/dokumen dikelompokan menjadi : Terakreditasi Istimewa (A), Terakreditasi Penuh (B), Terakreditasi Bersyarat (C), dan Tidak Terakreditasi. Adapun persyaratan dalam penetapan akreditasi ditetapkan sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan diklat kearsipan oleh lembaga dan/atau unit diklat dan lembaga jasa penyimpanan arsip/dokumen yang terakreditasi istimewa (A) harus memenuhi syarat nilai rata-rata seluruh unsur mencapai 4,1-5,0 dan setiap parameter memiliki nilai di atas 3; 2. Penyelenggaraan diklat kearsipan oleh lembaga dan/atau unit diklat dan lembaga jasa penyimpanan arsip/dokumen yang terakreditasi penuh (B) harus memenuhi syarat nilai rata-rata seluruh unsur mencapai 3,1-4,0 dan setiap parameter tidak ada nilai kurang dari 3; 3. Penyelenggaraan diklat kearsipan oleh lembaga dan/atau unit diklat dan lembaga jasa penyimpanan arsip/dokumen yang terakreditasi bersyarat (C) harus memenuhi syarat nilai rata-rata seluruh unsur mencapai 2,1-3,0 dan setiap parameter tidak ada nilai 2; 4. Penyelenggaraan diklat kearsipan oleh lembaga dan/atau unit diklat dan lembaga jasa penyimpanan arsip/dokumen yang tidak terakreditasi yaitu tidak memenuhi syarat dan nilai rata-rata seluruh unsur kurang dari 2,1 dan setiap parameter kurang dari nilai 2. Masa berlaku dari Sertifikat Akreditasi Penyelenggaraan diklat kearsipan yang diberikan kepada oleh Lembaga dan/atau Unit Diklat dan Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/dokumen yang Terakreditasi Istimewa (A) berlaku 5 tahun, Terakreditasi Penuh (B) berlaku 3 tahun, Terakreditasi Bersyarat (C) berlaku 2 tahun. Sedangkan kualifikasi kompetensi SDM pengelola arsip ditetapkan sebagai berikut : a. Kualifikasi kompetensi Arsiparis dan Pengelola Arsip/Dokumen level 1 dengan nilai 90 100, predikat Sangat Baik dan berlaku 3 tahun; b. Kualifikasi kompetensi Arsiparis dan Pengelola Arsip/Dokumen level 2 dengan nilai 80 89, predikat Baik dan berlaku 2 tahun; c. Kualifikasi kompetensi Arsiparis dan Pengelola Arsip/Dokumen level 3 dengan nilai 70 79, predikat Cukup dan berlaku 1 tahun ; 10

d. Kualifikasi kompetensi Arsiparis dan Pengelola Arsip/Dokumen Perusahaan dan nilai kurang dari 70, tidak tersertifikasi. Setelah masa berlaku Sertifikat berakhir sebagaimana dimaksud diatas, dapat mengajukan kembali kepada Arsip Nasional Republik Indonesia. 11

BAB V HAK DAN KEWAJIBAN Hak yang diperoleh setelah mendapat akreditasi dan sertifikasi kearsipan adalah sebagai berikut : a. Lembaga dan/atau Unit Diklat terakreditasi dapat menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kearsipan sebagaimana dalam Keputusan dan Sertifikat yang diperoleh; b. Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen terakreditasi dapat menyelenggarakan jasa penyimpanan arsip/dokumen dari pihak lain sebagaimana dalam Keputusan dan Sertifikat yang diperoleh; c. Arsiparis dan/atau Pengelola Arsip/Dokumen tersertifikasi dapat mengelola arsip/dokumen sebagaimana dalam Keputusan dan Sertifikat yang diperoleh. Kewajiban yang harus dipenuhi setelah mendapat akreditasi dan sertifikasi kearsipan adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kearsipan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Lembaga dan/atau Unit Diklat terakreditasi wajib berkoordinasi, menyampaikan program kegiatan dan laporan penyelenggaraan kepada Arsip nasional R.I.; 2. Untuk mengingkatkan kualitas pengelolaan dan penyimpanan arsip/dokumen yang dititipkan dari pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Lembaga Jasa Penyimpanan Arsip/Dokumen terakreditasi wajib berkoordinasi, menyampaikan program kegiatan dan laporan program penyimpanan arsip/dokumen kepada Arsip Nasional R.I.; 3. Untuk meningkatkan kualitas kompetensi di bidang kearsipan, sesuai ketentuan yang berlaku, Arsiparis dan/atau Pengelola Arsip/Dokumen tersertifikasi wajib berkoordinasi dan menyampaikan program kegiatan melalui lembaga/instansi masingmasing kepada Arsip Nasional R.I. 12

BAB VI PENUTUP Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan merupakan suatu upaya pembinaan kearsipan secara nasional dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. Dengan demikian diharapkan Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Kearsipan ini dapat dipergunakan, dimanfaatkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 12 Agustus 2009 13