BAB I PENDAHULUAN. baik bekerja untukn mencapai penghidupan yang layak dan menghasilkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN DI KOPERASI UNIT DESA (KUD) BAHAGIA KECAMATAN GEMBONG KABUPATEN PATI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA SKRIPSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. secara maksimal dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada dan dimiliki

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. yang menerapkan prinsi-prinsip ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI UANG RUSAK (STUDY KASUS DI PASAR KAYEN PATI) SKRIPSI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUMPIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK TERHORMAT ANGGOTA KOMISI KEJAKSAAN RI

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. pedagang baik pedagang grosir maupun eceran tercatat dari tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem perekonomian global. Khususnya dalam perdagangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. usaha prospektif namun padanya tidak memiliki permodalan berupa keuangan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat pada grafik pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggapan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh seseorang

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Mikro & Makro Edisi Revisi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), 49

JUAL BELI TANAMAN HIAS MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Toko Eny s Green Desa Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kelompok tersebut lama-kelamaan akan menjadi sebuah pemukiman,

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP MINAT NASABAH GRIYA ib HASANAH DI PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU TULUNGAGUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antara pihak principal atau kontraktor dan pihak obligee atau pemilik

BAB IV. Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Obat Generik Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Pada Tiga Apotek di Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO.23 TAHUN 2004 TERHADAP PENDAPAT MUHAMMAD NAWAWI AL-BANTANI MENGENAI HUKUM SUAMI MEMUKUL ISTRI

BAB II TELAAH PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika mengartikan pemasaran itu sama

BAB I PENDAHULUAN. atas dasar suka sama suka atau bisa juga memindahkan hak milik kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. dipermukaan bumi serta dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat dimana

BAB II LANDASAN TEORI. orang yang melakukan akad meneruskannya untuk mengambil dan. memberikan sesuatu. Orang yang melakukan penjualan dan pembelian

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB II LANDASAN TEORI. skim pembiayaan syari ah. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan penciptaan manusia. Syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN. lain, agar mereka saling tolong menolong dan saling tukar menukar kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP ANCAMAN PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DALAM PASAL 365 AYAT (4) KUHP

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi budak dunia yang penuh dengan janji-janji, dan itu semua dijanjikan

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang multidimensi, komprehensif dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

BAB I PENDAHULUAN. dan berusaha dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, segala keinginan dan kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kebutuhan hidupnya, dan yang akan menjamin akan. meliputi bidang aqidah, akhlak dan muamalat. 1

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN NGUYANG DAN PELAKSANAANNYA DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakag Allah Swt. Telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mengangkat nilai tenaga kerja dan menyuruh orang bekerja, baik bekerja untukn mencapai penghidupan yang layak dan menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang menjadi keperluan manusia, maupun amal yang bersifat ibadah semata-mata kepada Allah SWT. 1 Islam sebagai agama Allah, mengatur kehidupan manusia baik kehidupan di dunia maupun di akhirat. Perekonomian adalah bagian dari kehidupan manusia. 2 Ekonomi politik akan jauh lebih efektif dalam mempengaruhi kebijakan stabilitasi daripada melalui besarnya kerugian yang dinyatakan oleh pembuat kebijakan, yang berbeda terhadap laju inflasi dan tingkat penggangguran, dan risiko yang bersedia mereka tempuh dalam mencoba memperbaiki keadaan ekonomi. 3 Pemasaran menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Defenisi pemasaran adalah sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun 1 Thahir Abdul Muhsin Sulaiman, Menanggulangi Krisis Ekonomi Secara Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1985), Cet. Ke-1, hal. 104. 2 Nurul Huda, Dkk, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet. Ke 2, hal. 3. 3 Rudiger Dornbusch, Stanley Fischer, J. Mulyadi, Makro Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1987), hal. 17. 1

2 hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. 4 Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaaan konsumen setelah membandingkan dengan harapannya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waktu lama. 5 Pendapatan maksudnya adalah keseluruhan penerimaan dari hasil penjualan barang atau jasa yang diperoleh dari suatu usaha yang dilakukan dalam waktu tertentu. Bentuk usaha yang menghasilkan pendapatan salah satunya adalah dengan jual beli. Bentuk usaha yang ditawarkan oleh Islam adalah jual beli. Menurut A. Zainudin jual beli adalah tukar menukar suatu harta dengan yang lainnya. Atau kegiatan yang mengatur hal-hal yang berhubungan dengan tata cara hidup sesama manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 6 Syaikh al-qalyubi mendefinisikan jual beli adalah akad saling mengganti dengan harta yang berakibat kepada kepemilikan terhadap satu benda atau manfaat untuk tempo waktu selamanya dan bukan untuk 4 Philip Kotler, Gary Armstrong, Prinsip-Prinsiip Pemasaran, ( Jakarta: Erlangga, 2008), hal. 6. 5 Hsusein Umar, Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, ( Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), hal.50. Ahmad Zainudin Muhammad Jamhari, Al-Islam 2, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), Cet. Ke-1, hal. 11.

3 bertaqarrub kepada Allah. 7 Jual beli identik dengan perdagangan. Perdagangan adalah perniagaan/ barang yang diperdagangkan. 8 Manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa sandang, pangan dan lainnya. Islam sudah mengatur tata cara jual beli dengan sebaik mungkin, supaya tidak terjadi hal-hal yang menyimpang dari syarat dan hukum jual beli itu sendiri. Islam juga membenarkan jual beli, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi: و أ ح ل ٱ ٱل ب ی ع و ح رم ٱل رب و ا... Artinya: Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... 9 Begitu juga dalam firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 29 yang berbunyi: ی ا ی ھ ا ٱل ذ ین ء ام ن وا لا ت ا ك ل و ا أ م و ل ك م ب ی ن ك م ب ٱل ب ط ل إ لا أ ن ت ك ون ت ج ر ة ت ق ت ل و ا أ نف س ك م إ ن ٱ ك ان ب ك م ر ح یم ا ع ن ت ر اض منك م و لا Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 10 Kehidupan dunia bisnis saat ini semakin kompleks, kompetitif, bergerak dengan cepat dan semakin sulit untuk diprediksi. Begitupun dengan 75. 7 Abdul Aziz Muh. Azzam, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2010), hal. 24. 8 Mohd. Idris Al-Marbawi, Kamus Al-Marbawi, (Semarang: Usaha Keluarga, 1990), hal. 9 Depag RI, Al-Qur an Dan Terjemahannya (Revisi Terbaru), (Semara ng: CV. Asy Syifa, 2000), hal. 98-99. 10 Depag RI, Ibid, hal. 176-177.

4 berbagai tantangan yang muncul menyertai, membawa implikasi bisnis yang tidak kalah sulit dan berat untuk mengatasinya. 11 Keberhasilan suatu perusahaan mencapai tujuan dan sasaran perusahaan sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan memasarkan produknya. Tujuan perusahaan untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya, berkembang dan mampu bersaing, apabila perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan serta mampu mengatasi tantangan dari para pesaing dalam pemasaran. 12 Perusahaan yang bergerak baik di bidang produk maupun jasa mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan apabila perusahan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar. Pakaian bekas banyak diperjualbelikan di pasar-pasar, salah satunya pasar Senapelan Pekanbaru. Karena dampak positif pakaian bekas yang dapat mempengaruhi masyarakat, dengan menjual pakaian bekas pedagang mengalami keuntungan yang terkadang hampir dua kali lipat dari modal dan pembeli memperoleh kebutuhannya dengan harga murah, terjangkau dan berkualitas tinggi. 11 Mauled Moelyono, Menggerakkan Ekonomi Kreatif, (Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2008), hal. 1. 12 Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal.59.

5 Pedagang berjualan baju bekas di Pasar Senapelan lebih kurang 6 tahun yang lalu, tidak ada seorangpun pembeli yang berkomentar tentang bakteri atau virus di baju bekas yang mereka beli. Dan kondisi ekonomi pedagang sejak berjualan pakaian bekas dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan menyekolahkan anak-anak mereka hingga perguruan tinggi. 13 Jika ditinjau dari sisi problema ekonomi yang serba sulit dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini, impor pakaian bekas cukup membantu masyarakat untuk mendapatkan sandang. Dengan modal Rp 50.000,- masyarakat sudah bias untuk mendapatkan dua sampai tiga pasang pakaian bekas. Kementerian Perdagangan menemukan adanya mikroorganisme dalam pakaian bekas impor ilegal. Diketahui berdasarkan hasil uji sampel yang dilakukan terhadap 25 jenis pakaian yang berbeda. Dan hasil dari laboratorium membuktikan adanya berbagai macam jenis bakteri yang terkandung dalam pakaian bekas yang dapat membahayakan kesehatan, seperti penyakit kulit maupun penyakit dalam. 14 Pemerintah melarang adanya impor illegal pakaian bekas. Karena sudah diatur dalam UU No.07 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Pada Pasal 47 UU No.07 Tahun 2014 ayat (1) tertulis bahwa setiap importir wajib mengimpor barang dalam keadaan baru. Kemudian pada Pasal 111 dalam undang-undang yang sama ditulis bahwa setiap importir yang mengimpor barang dalam keadaan tidak baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat 13 Pak Uwo, (Pedagang Pakaian Bekas), Wawancara, Pekanbaru, 28 Juni 2015. 14 Widodo, Impor Pakaian Bekas, artikel diakses pada 10 Agustus 2015.

6 (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar. 15 Larangan pemerintah terhadap impor pakaian bekas oleh Kementerian Perdagangan karena adanya bakteri membahayakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru melakukan razia ke Pasar Senapelan (Pasar Kodim) Pekanbaru. 16 Dikeluarkannya UU No.07 Tahun 2014 tentang larangan impor pakaian bekas, pedagang pakaian bekas masih tetap banyak dan pedagang masih berjualan seperti biasa. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang perdagangan pakaian bekas yang berada di Pasar Senapelan Pekanbaru. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam dan menuangkannya dalam bentuk skripsi yang berjudul : Dampak Penjualan Pakaian Bekas Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Di Pasar Senapelan Pekanbaru Dalam Perspektif Ekonomi Islam. B. Batasan Masalah Mengingat banyaknya penjual pakaian bekas dan keterbatasan waktu serta untuk mendapatkan hasil dan kupasan yang lebih mendalam, maka penulis dalam tulisan ini permasalahan yang difokuskan pada Dampak Penjualan Pakaian Bekas Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Di Pasar Senapelan Pekanbaru Dalam Perspektif Ekonomi Islam. 15 UU No. 07 Tahun 2014 Tentang Perdagangan. 16 El Sabrina (Kepala Dinas Disperindag ), Wawancara, Pekanbaru, 3 Agustus 2015.

7 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Dampak Penjualan Pakaian Bekas Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang di Pasar Senapelan Pekanbaru? 2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam Penjualan Pakaian Bekas Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang pakaian bekas di Pasar Senapelan? 3. Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam terhadap penjualan pakaian bekas di Pasar Senapelan Pekanbaru? D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui Dampak Penjualan Pakaian Bekas Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang di Pasar Senapelan Pekanbaru. b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam Penjualan Pakaian Bekas Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang pakaian bekas di Pasar Senapelan. c. Untuk mengetahui pandangan ekonomi Islam terhadap penjualan pakaian bekas di Pasar Senapelan Pekanbaru. 2. Kegunaan Penelitian a. Persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam dari Fakultas Syari ah dan Hukum UIN SUSKA Riau.

8 b. Media informasi di kalangan penjual pada khususnya dan masyarakat pada umumnya tentang Dampak Penjualan Pakaian Bekas Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang, dan jual beli pakaian bekas di Pasar Senapelan Pekanbaru. c. Bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya baik bagi penulis dan pembaca sekalian. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), adapun lokasi penelitian dilakukan di Pasar Senapelan yang terletak tepatnya di mall SUZUYA Jalan Jenderal Ahmad Yani kecamatan Senapelan kota Pekanbaru. Alasan penulis memilih lokasi ini adalah karena pasar ini terletak di jantung kota Pekanbaru dan banyak terdapat pedagang pakaian bekas di Pasar Senapelan Pekanbaru tersebut. 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah pedagang (penjual) dan konsumen (pembeli) pakaian bekas. Objek penelitian ini adalah dampak penjualan pakaian bekas terhadap tingkat pendapatan pedagang di Pasar Senapelan Pekanbaru. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi yaitu merupakan keseluruhan (jumlah) subjek atau sumber data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang pakaian bekas di Pasar Senapelan Pekanbaru yang berjumlah 209

9 orang, yang terdiri dari 2 orang agen pakaian bekas dan 207 orang pedagang pakaian bekas di Pasar Senapelan. b. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 17 Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 25% atau 52 orang pedagang dari populasi yang berjumlah 209 pedagang pakaian bekas. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tekhnik Random Sampling yaitu sampel yang diambil secara acak dan sederhana. 4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdapat dua katagori, yaitu: a. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung di lapangan (pedagang) dari tempat penulis melakukan penelitian, data ini bertujuan untuk mengetahui dampak penjualan pakaian bekas terhadap tingkat pendapatan pedagang di Pasar Senapelan Pekanbaru. b. Data Sekunder Data sekunder yaitu berupa konsep maupun teori-teori yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan permasalahan, dan data yang diambil dari buku yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti. 18 17 Amri Darwis & Azwir Salam, Metode Penelitian Pendidikan Agama Islam, (Pekanbaru: Suska Press Riau, 2009), hal. 43. 18 Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori Dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), hal 160.

10 5. Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu: a. Observasi, yaitu pengamatan dari peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian. 19 b. Wawancara, penulis mengajukan pertanyaan langsung kepada informan penelitian, yaitu pedagang terutama yang berhubungan dengan yang diteliti. c. Angket, yaitu membuat sejumlah daftar pertanyaan langsung kepada responden (pedagang) guna mendapatkan informasi tentang permasalahan yang diteliti. d. Studi kepustakaan, yaitu dengan mengkaji dan meneliti kitab-kitab yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 6. Teknik Analisis Data Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu dengan kalimat tanpa angka-angka. Kemudian data yang terkumpul melalui observasi, wawancara dan angket dikelompokkan ke dalam kategori-kategori berdasarkan persamaan jenis data tersebut, kemudian antara satu data dengan data yang lain dihubungkan untuk menggambarkan permasalahan yang diteliti secara utuh. 19 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2011), Hal. 140.

11 7. Metode Penulisan Metode penulisan di lakukan setelah data terkumpul dan di analisa, kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan metode : a. Deskriptif, yaitu menggambarkan secara tepat masalah yang diteliti sesuai dengan yang diperoleh, kemudian dianalisa sesuai dengan masalah tersebut. b. Induktif, yaitu menggambarkan data-data khusus yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti, dianalisa kemudian diambil kesimpulan secara umum. c. Deduktif, pengumpulan data-data yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti, kemudian data tersebut dianalisa dan diambil kesimpulan secara khusus. F. Sistematika Penulisan Mempermudah penulisan dan pembahasan dalam penelitian ini, maka penelitian ini dibagi kepada lima bab yang saling terkait. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut: Bab I : Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II : Menerangkan tentang gambaran umum lokasi penelitian di Pasar Senapelan Pekanbaru, yaitu baik Letak Geografis, Sejarah berdirinya Pasar Senapelan, Peranan Pasar Senapelan, dan berbagai usaha

12 dagang di Pasar Senapelan maupun pedagang pakain bekas di pasar Senapelan Pekanbaru. Bab III :Tinjauan teori tentang jual beli, terdiri dari pengertian jual beli dalam Islam, meliputi pengertian jual beli, dasar hukum jual beli, rukun dan syarat jual beli, macam-macam jual beli, dan etika jual beli. Bab IV : Pembahasan yang terdiri dari Dampak Penjualan Pakaian Bekas Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang di Pasar Senapelan Pekanbaru, faktor pendukung dan penghambat dalam Penjualan Pakaian Bekas Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang pakaian bekas di Pasar Senapelan, dan tinjauan ekonomi Islam terhadap penjualan pakaian bekas di Pasar Senapelan Pekanbaru. Bab V : Penutup, meliputi kesimpulan dan saran. Daftar Pustaka.