ANALISA SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DESA TUGU KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pelelawan dengan luas daerah km2, yang terdiri dri 6 RW dan 27 RT,

KAJIAN ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam kuantitas dan kualitas tertentu untuk menopang kehidupannya. Penambahan

ANALISIS UNJUK KERJA LAYANAN AIR BERSIH PDAM TIRTA MOEDAL DI PERUMNAS BANYUMANIK KOTA SEMARANG

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. besar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Kota Malang merupakan salah

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

pekerjaan yang sistematis mulai dari awal sampai selesainya pekerjaan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA DUMOGA II KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 TATA LETAK JARINGAN PIPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4.1. PENGUMPULAN DATA

BAB V PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DI PERUMNAS PUCANGGADING TUGAS AKHIR

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JARINGAN PIPA UTAMA PDAM KABUPATEN KENDAL

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG

KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN ABSTRAK

Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih di PDAM Tirta Silau Piasa, Kisaran Barat, Asahan, Sumatra Utara

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Yogi S, dan M. Ikhsan. Standar Pelayanan Publik di Daerah

STUDI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PULAU BARRANG LOMPO KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. yang tersusun atas sistem pipa, pompa, reservoir dan perlengkapan lainnya. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Sewon untuk diolah agar memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan sebelum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

STRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal

BAB V ANALISIS HASIL SIMULASI HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI PDAM BADAKSINGA

PENGELOLAAN SISTEM PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PDAM DUA SUDARA KOTA BITUNG UNTUK MELANJUTKAN PELAYANAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA

Oleh : Made Bayu Yudha Prawira ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Hari Wiko Indarjanto, M.Eng

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, sehingga

Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten

EVALUASI SISTEM MANAJEMEN RESERVOIR PDAM TIRTAULI DI KELURUHAN TONG MARIMBUN KECAMATAN SIANTAR MARIMBUN KOTA PEMATANGSIANTAR

BAB V PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 270 sampel di wilayah usaha

PROFIL KABUPATEN / KOTA

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN)

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DOMESTIK PENDUDUK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG

1.1 Latar Belakang 1

Kata Kunci : IPA Penet, Daerah Layanan, Jaringan Distribusi Utama, Suplesi dan software WaterNet

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian, dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Manembo Kecamatan Langowan Selatan Kabupaten Minahasa

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PERENCANAAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA KECAMATAN BANJARMASIN UTARA KOTA BANJARMASIN

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI PDAM IKK DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15

STUDI JARINGAN AIR BERSIH PDAM DI KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA PALANGKARAYA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah dan Perkembangan PDAM Kabupaten Sukabumi. Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi

STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013

ANALISA JARINGAN DISTRIBUSI AIR PDAM GIRI TIRTA SARI (STUDI KASUS PERUMAHAN GRIYA BULUSULUR PERMAI WONOGIRI)

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV DASAR PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA

PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik

BAB 1 Pendahuluan. Secara umum air yang terdapat di alam yang dapat dikonsumsi oleh manusia bersumber dari:

PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PERUMNAS BANYUMANIK KOTA SEMARANG

INVENTARISASI SUMBER AIR BERSIH KABUPATEN BANYUMAS. Oleh: Puji Harsanto Chrisna Pudyawardhana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI ANGKA PEMAKAIAN AIR SAMBUNGAN LANGSUNG RUMAH TANGGA DI KOTA PADANG TAHUN 2001

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) D-157

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU UNTUK 10 TAHUN KE DEPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tradisi yang melekat dalam dinamika masyarakat. Air merupakan sumber daya yang

ANALISIS SISTEM JARINGAN PIPA TRANSMISI AIR BAKU KECAMATAN BUNGA RAYA KABUPATEN SIAK Zara Suriza 1), Manyuk Fauzi 2), Siswanto 2)

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM GRESIK WILAYAH KOTA. Choiriyah Hastuningtiyas Handoko Dosen Pembimbing : Ir. Hari Wiko Indarjanto, MEng.

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT REGIONAL PASIGALA SEBAGAI ANTISIPASI DEGRADASI KETERSEDIAAN AIR PERMUKAAN DI KOTA PALU

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap Di Kecamatan Alas 8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU LAPORAN AKHIR VIII - 1

Dosen Pembimbing : Dr. ALI MASDUQI, ST. MT. oleh : TITIEK SUSIANAH

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

UCAPAN TERIMA KASIH. Denpasar, 28 Oktober Penulis. 5. Seluruh rekan dan keluarga yang telah memberikan dorongan semangat

PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH DI KELURAHAN GURABUNGA KOTA TIDORE KEPULAUAN

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG SKRIPSI

POLA DAN PROSES KONSUMSI AIR MASYARAKAT PERMUKIMAN SEPANJANG SUNGAI JAJAR DI KABUPATEN DEMAK (Kecamatan Demak Kecamatan Kebonagung) TUGAS AKHIR

Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISA SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DESA TUGU KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN AgungTriwijaya 1), Dwi Kartika Sari 2) 1) Jurusan Teknik Sipil FakultasTeknik Universitas Islam Lamongan, 2) Dosen FakultasTeknik Prodi Sipil Universitas Islam Lamongan, email : dkartika27@gmail.com. ABSTRAK Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagimanusia sehingga menjadi hal yang wajar jika sektor air bersih mendapat prioritas dalam penanganan dan pemenuhannya. HIPAM sebagai pengelola air bersih seharusnya mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan sistem pengolahan dan sistem jaringan perpipaan yang ada, HIPAM diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat baik secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisa sistem distribusi terhadap keandalan (reliability), kelentingan (resiliency) dan kerawanan (vulnerability), dan kepuasan pelanggan dianalisa dengan penyebaran kuesioner terhadap pelanggan HIPAM, sedangkan analisis tekanan dan kontinuitas dilakukan dengan pencatatan tekanan dan meter air dilapangan yang hasil pengukuran dibandingkan dengan analisa teoritis dan program Loop sebagai kontrol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem distribusi air bersih, yang dikelola oleh HIPAM desa Tugu kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan dengan menganalisisa sistem distribusi dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari pelanggan meliputi debit, tekanan, kontinuitaspada HIPAM desa Tugu dibagi menjadi 3 bagian HIPAM kelompok 1,2 dan 3. Berdasarkan program Loop tekanan terendah kelompok 1 adalah 2.29 m dan tertinggi 6.14 m. Kelompok 2 tekanan terendah adalah 8.60 m dan tertinggi 8.84 m. Dan kelompok 3 tekanan terendah adalah -1.06 m dan tertinggi 0.97 m. Untuk pengaliran air bersih masih dilakukan secara bergilir antara 1, 2 dan 3 hari sekali dan pada jam jam tertentu.dari hasil penelitian ini bahwa sistem distribusi air bersih desa Tugu Kecamatan Mantup kabupaten Lamongan belum memenuhi standar secara kuantitas dan kontinuitas. Kata Kunci :Sistem,Distribusi,Air Bersih, HIPAM I. Pendahuluan LatarBelakang Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia; tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Tubuh manusia 65%-nya terdiri atas air.pada saat ini, pertumbuhan penduduk Indonesia sudah mencapai angka yang cukup besar. Air tanah merupakan salah satu sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Air tanah mempunyai berbagai keunggulan dibanding air permukaan sebagai sumber air bersih, antara lain kualitasnya lebih baik. Namun di samping itu air tanah adalah sumber air yang terbatas, di mana pengambilannya harus dibatasi, karena dengan pengambilan yang terusmenerus dikhawatirkan akan terjadi penurunan muka air tanah Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, jumlah kebutuhan hidup yang harus dipenuhi juga semakin besar. Salah satu kebutuhan hidup yang utama yaitu kebutuhan akan air bersih.saat ini di desa Tugu kecamatan Mantup kabupaten Lamongan.Masyarakat setempat telah mendirikan sistem distribusi air bersih yang baik, dan sehat. Sehingga dapat dirasakan oleh seluruh warga desa setempat yang dananya dari hasil swadaya masyrakat dan dari pemerintah kabupaten lamongan.dalam pelaksanannya, sistem penyediaan air 2. Apakah HIPAM desa Tugu telah memberikan pelayanan hasil kerja yang optimal dalam memenuhi kebutuhan air bersih.yang dalam penelitian ini adalah warga pengguna HIPAM di Desa Tugu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. bersih di desa Tugu kecamatan Mantup berjalan dengan lancar. belum dapat Maksud Dan TujuanPenelitian 1. Mengidentifikasi pola pemakaian air bersih masyarakat. 2. Mengevaluasi kinerja sistem penyediaan air bersih 3. Menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh/persyaratan yang harus terpenuhi agar suatu sistem distribusi air bersih dapat berjalan 4. Menganalisa dan kuantitas air bersih yang dihasilkan oleh HIPAM, dibandingkan dengan besarnya kebutuhan air bersih masyarakat di lingkungan desa Tugu. RuangLingkup 1. Analisa sistem distribusi air bersih yang meliputi : Keandalan, kelentingan dan kerawanan 2. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi berjalannya suatu sistem jaringan distribusi air minum, yang meliputi pasokan air di jaringan pipa distribusi air bersih. Rumusan Masalah 1. Apakah kinerja sistem distribusi air bersih HIPAM telah memenuhi kebutuhan masyarakat desa Tugu. 3. Apakah Faktor factor yang mempengaruhi sistem distribusi air bersih. BatasanMasalah 1. Penelitian terbatas pada sistem jaringan distribusi air bersih di Desa Tugu. 1

2. Besarnya jumlah air yang tercatat pada meter air pelanggan, diasumsikan merupakan kemampuan layanan sistem distribusi air bersih pada para warga. 3. Tingkat kepuasan pelanggan yang dimaksud pada penelitian ini yaitu mengenai kepuasan terhadap pasokan air bersih oleh HIPAM di Desa Tugu Kecamatan Mantup yang meliputi kuantitas dan kontinuitas. 4. Kuantitas air bersih yang dimaksud yaitu terpenuhinya kebutuhan setiap pelanggan. 5. Kontinuitas aliran air bersih yang dimaksud adalah tercukupinya pasokan air bersih sesuai dengan kebutuhan pelanggan. II. Metodologi Penelitian Jenis Penelitian Penelitian tentang analisa kinerja jaringan dan tingkat kepuasan pelanggan pada sistem distribusi air bersih HIPAM desa Tugu kecamatan Mantup kabupaten Lamongan ini termasuk jenis penelitian survei. Pendekatan Studi Pendekatan studi yang pada umumnya digunakan dalam penelitian adalah pendekatan evaluative,yaitu dalam penelitian ini adalah untuk melihat seberapa baik kinerja jaringan distribusi HIPAM dalam melayani pelanggan masyarakat desa Tugu, serta seberapa tinggi tingkat kepuasan pelanggan terhadap sistem distribusi air bersih yang selama ini berjalan. Teknik Pengolahan dan Penyajian Data 1) Tabulasi Data 2) Data Naratif sebagai Data Kualitatif Prosedur Penelitian 1) Melakukan pengecekan terhadap data-data yang telah diperoleh, yaitu data topografi, data jaringan, data inflow, data debit, data tekanan air, data kontinuitas aliran, data kualitas air, serta karakteristik pemakaian air. 2) Melakukan analisa kinerja (performance) layanan jaringan air bersih berdasarkan data debit bulanan pada rumah-rumah yang dijadikan sampel (responden untuk analisa kinerja = 12 sambungan rumah) minimal satu tahun, untuk dapat mengetahui tingkat keandalan (reliability), kelentingan (resiliency), serta kerawanan (vulnerability) jaringan sistem distribusi tersebut. 3) Melakukan simulasi pengoperasian jaringan air bersih menggunakan program LOOP 2.0 berdasarkan data yang telah diperoleh,yaitu kondisi konfigurasi jaringan dan topografi, dengan input data yang meliputi data fisik jaringan, interkoneksi jaringan, sumber-sumber air, serta aksesoris jaringan pipa. Input data terdiri dari : a) Tabel Pipa b) Tabel Titik (node) c) Tabel Inflow d) Tabel Liku Liku Karakteristik Pompa. Teknik Pengumpulan Data - Survei Primer a) Pengamatan lapangan b) Pembuatan dan Pengisian Kuesioner. - Survei Sekunder Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan datadata instansional yang selanjutnya akan diolah dengan alat analisis yang telah tersedia. Sampling Penelitian - Teknik Sampling Teknik sampling ini digunakan karena populasi penduduk terdiri dari beberapa jalan perumahan yang mempunyai luas wilayah yang berbeda-beda, dan jumlah penduduk yang berbeda pada setiap lokasi. - Ukuran / Jumlah Sampel a) Responden untuk mengetahui Tingkat Kinerja Jaringan Distribusi Air Bersih oleh HIPAM desa Tugu kecamatan Mantup kabupaten Lamongan. b) Responden untuk analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Kinerja Jaringan Distribusi Air Bersih oleh HIPAM desa Tugu kecamatan Mantup kabupaten Lamongan. n=.(3.1) Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi e = nilai kritis (batas ketelitian) : 10% Metode Penelitian Lapangan a. Data sumber, dan fluktuasinya, serta kapasitas produksi b. Data jalur pipa transmisi ke reservoir, serta data jalur pipa distribusi dari reservoir ke pelanggan c. Data batas wilayah daerah pelayanan d. Data jumlah pelanggan dan jenis pelanggan e. Data pemakaian air pelanggan HIPAM menurut kategori pelanggan f. Data sekunder diperoleh dari data HIPAM, sedangkan data primer dari pengukuran langsung di lapangan. Kerangka Pemikiran Pada penelit Karena sebagai pengguna jasa, pelanggan / konsumen dapat memberikan penilaian melalui persepsi dan harapan, yang nantinya akan dapat memberikan suatu penilaian terhadap keberhasilan suatu sistem jaringan distribusi air bersih.ini, faktorfaktor pertimbangan yang telah disebutkan pada paragraf-paragraf sebelumnya, yang mempengaruhi kinerja sistem jaringan distribusi air bersih, akan dijadikan parameter penelitian, yang akan dikaji lebih lanjut, sehingga akan dapat memberikan masukan kepada pihak penyedialayanan air bersih, yang dalam hal ini adalah HIPAM Desa Tugu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Adapun diagram alir dari kerangka pemikiran dan tahapan kegiatan adalah sebagai berikut: 2

Pengumpulan Data Primer Sekunder IndeksKepuasan Pelanggan Parameter Kinerja Jaringan Perencanaan Debit Tekanan SistemJaringan Distribusi Demografi Penduduk Kebutuhan Air Analisa Data Analisa Jaringan teoritis dengan Loop Kinerja HIPAM Kesimpulan Gambar 1 Diagram Alir Tahapan Kegiatan III. Penelitian Data Dan Pembahasan Kondisi Geografis - Sebelah Utara : Desa Dumpi Agung. Kecamatan Kembangbahu - Sebelah Selatan : Desa Mantup, Kecamatan Mantup - Sebelah Timur : Desa Sumber Agung, Kecamatan Mantup - Sebelah Barat : Desa Sumberbendo, Kecamatan Mantup - Kondisi Demografis Dari data yang dihitung pada bulan April 2013 Jumlah penduduk sebesar 2.024,terdiri dari laki laki 939 dan perempuan 1.085 Klimatologi Iklim pada desa Tugu Kecamatan Mantup kurang lebih adalah sama dengan iklim kota Lamongan pada umumnya, yang memiliki iklim tropis dengan temperatur yang berkisar antara 30,4 o C 33,7 o C. Temperatur tertinggi umumnya terjadi pada bulan September dan temperatur terendah terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Curah hujan rata-rata tahunan untuk Kota Lamongan adalah 684,75 mm, dan hari hujan rata-rata adalah 128 hari/tahun. Jumlah Pelanggan Berdasarkan kategori pelanggan, pelanggan HIPAM desa Tugu dibagi menjadi sembilan kategori pelanggan yang meliputi : rumah tangga, rumah tangga niaga, lembaga pendidikan, masjid dan musolla. Pada wilayah pelayanan HIPAM kelompok 3 terdapat jumlah pelanggan sebesar 82 KK. Sedangkan untuk Wilayah Kelompok 2 sendiri adalah terdapat 51 KK. Dan Kelompok 1 adalah 125 KK Berdasarkan jumlah Kepala keluarga desa Tugu kecamatan Mantup kabupaten Lamongan yang berjumlah 2.024 jiwa, dengan 543 KK, maka tingkat pelayanan HIPAM mencapai 40%. Sistem Distribusi 1. Hipam Kelompok 1 :Sumber air bakunya dari air sumur bor di pompa kemudian ditampung di dalam tandon. Kemudian dari tandon dialirkan ke konsumen dengan cara sistem grafitasi. 2. Hipam Kelompok 2 :Sumber air bakunya dari air telaga di pompa kemudian ditampung di dalam tandon. Kemudian dari tandon dialirkan ke konsumen dengan cara sistem grafitasi. 3. Hipam Kelompok 3 :Sumber air bakunya dari air telaga di pompa kemudian ditampung di dalam tandon. Kemudian dari tandon dialirkan ke konsumen dengan cara sistem grafitasi Jumlah Anggota Keluarga Banyaknya anggota keluarga dalam satu rumah, berdasarkan pada hasil survei menunjukkan bahwa satu rumah terdiri dari 3 4 orang anggota keluarga ada memiliki 5-6 orang anggota keluarga, serta memiliki 7 8 orang anggota keluarga berikut tabel penjelasanya. Tabel 1. Anggota KK pelanggan HIPAM kelompok 1 Anggota frequensi Persentasi % keluarga 3 4 orang 35 26 5 6 orang 79 58 7 8 orang 21 16 total 135 100 3

Tabel 2. Anggota KK pelanggan HIPAM kelompok 2 Anggota frequensi Persentasi % keluarga 3 4 orang 8 16 5 6 orang 31 61 7 8 orang 12 23 total 51 100 Tabel 3. Anggota KK pelanggan HIPAM kelompok 3 Anggota keluarga frequensi Persentasi % 3 4 orang 19 23 5 6 orang 55 67 7 8 orang 8 10 total 82 100 Analisa Kebutuhan air bersih - Analisa Jumlah Kebutuhan Domestik Tabel 4. Konsumsi Air Berdasarkan Kategori Kota Kategori Kota Jumlah Penduduk (orang) Konsumsi Orang (lt/org/hr) Metropolitan >1.000.000 210 Besar 500.000 1.000.000 170 Sedang 100.000-500.000 150 Kecil 20.000 100.000 90 Dari data Kimpraswil maka jumlah pengguna air bersih tiap kolompok diasumsikan 80 lt/hr antara lain adalah : 1. Kelompok 1 = 683 80= 54.640 lt/hr = 0,6324 lt/dt 2. Kelompok 2 = 269 80 = 21.520 lt/hr = 0,2490 lt/dt 3. Kelompok 3 = 432 80 = 34.560 lt/hr = 0,4 lt/dt Jadi total kebutuhan air domestik = 0,6324 + 0,2490 + 0,4 = 1,2814 lt/dt Analisa Kebutuhan Non Domestik 1. Kelompok 1 Kebutuhan domestik = 0,2 0,6324 = 0,12648 lt/dt 2. Kelompok 2 Kebutuhan domestik = 0,2 0,2490 = 0,0498 lt/dt 3. Kelompok 3 kebutuhan domestik = 0,2 0,4 = 0,08 lt/dt Jadi total air non domestik = 0,12648 + 0,0498+0,08 = 0,25628 lt/dt IV. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Setelah melakukan perhitungan kebutuhan air secara seksama, debit yang digunakan dalam sehari untuk setiap kelompok adalah : Kelompok 1 konsumsi kebutuhan air sebanyak :0,6324 lt/dt atau 54.639 lt/hr. Sedangkan kapasitas pompa hanya mampu memenuhi sebanyak 48.960 lt/hr Kelompok 2 konsumsi kebutuhan air sebanyak :0,2490 lt/dt atau 21.513 lt/hr. Sedangkan kapasitas pompa hanya mampu memenuhi sebanyak 86.400 lt/hr. Kelompok 3 konsumsi kebutuhan air sebanyak :0,4 lt/dt atau 34.560 lt/hr. 2. Sedangkan kapasitas pompa hanya mampu memenuhi sebanyak 28.800lt/hr Untuk ukuran dan volume tandon pada setiap kelompok masih kurang dengan perhitungan sebagai berikut: Tandon kelompok 1 Jumlah kebutuhan air sebanyak 54.639 lt/hr menampung air sebanyak 15 m 3 atau hanya 15.000 lt air. Tandon kelompok 2 Jumlah kebutuhan air sebanyak 21.513 lt/hr. menampung air sebanyak 10.400 lt air. Tandon kelompok 3 Jumlah kebutuhan air sebanyak 34.560 lt/hr. menampung air sebanyak 19 m 3 atau 19.000 lt air. SARAN 1. Perlu ada penambahan tinggi tekan pada masing masing kelompok agar mampu untuk mengalirkan air sampai ke jaringan yang terjauh, dengan penambahan pompa sebesar 200 watt dengan daya dorong maximum 7 M, yang diletakkan setelah reservoir. 2. Untuk kelompok 1 dan 3 perlu menambah Menambah daya pompa masing - masing sebesar 7.000 lt/hr untuk menyuplai air ke reservoir/tandon agar debit air mencukupi pelanggan. DAFTAR PUSTAKA Lewis A Rossman,2000,Loop 2 User manual, National Risk Management Laboratory U.S Enviromental Protection Agency. 4

Modul Pelatihan Water Quality Analysis, Gambaran Umum Pengolahan Air Sugiyono, 2003, Statistika untuk Penelitian Sutrisno, Totok dkk, 2004, Teknologi Penyediaan Air Bersih, Jakarta, Rineka Cipta. Syahri, Alhusin, 2000, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama Tjipto, Fandi. 2003, Prinsip prinsip total quality service, Yogyakarta, Beta offset Triatmojo, Bambang,1997,Hidrolika II,Yogyakarta,Beta offset. 5