V GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Gambaran Umum KUD Giri Tani 5.1.1. Sejarah dan Perkembangan KUD Giri Tani KUD Giri Tani didirikan pada tanggal 26 maret 1973 oleh Alm. H. Dulbari, yang menjabat sebagai Kepala Desa Tugu Selatan pada saat itu. Secara geografis KUD Giri Tani berada di kaki Gunung Pangrango dengan ketinggian ± 1000 meter dpl. Kantor sekretariat dari koperasi ini terletak di Kampung Baru Tegal, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor (Gambar 5). Gambar 5. KUD Giri Tani Hasil produksi susu dari peternakan yang menjadi anggota koperasi mulai dipasarkan secara langsung ke PT. Indomilk pada tahun 1990. Saat itu susu yang dipasarkan berjumlah 3000 liter. Namun, pada tahun 1997, KUD Giri Tani memindahkan seluruh produksi susunya ke PT. Diamond Cold Storage, yang bertempat di Daerah Ibu Kota Jakarta. Pada akhir tahun 2005 KUD Giri Tani memiliki terobosan baru, dengan menerima tawaran kerjasama dari PT. Cisarua Mountain Dairy (Cimory) yang terletak di Jalan Raya Puncak Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
5.1.2. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang dimiliki KUD Giri Tani bertujuan agar koperasi ini dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dimana struktur organisasi ini terdiri dari pengurus-pengurus koperasi yang terpilih melalui Rapat Umum Anggota. Susunan kepengurusan KUD Giri Tani dalam satu periodenya berlaku untuk masa bakti lima tahun. Kepengurusan untuk periode saat ini, yaitu masa bakti 2006-2011 dapat dilihat pada Gambar 6. Badan Pengawas Ketua Heru Ketua H. Ilyas H. Deden H. Makmur H. Marwan Bagian Kasir Hj. Nunuy Bendahara H. Bunyamin Bagian Administrasi Umum Dede Sekretaris Cipto Budi Utomo Bagian Kredit Ahmad Unit Persusuan Unit Pakan Ternak Unit Pelayanan Keswan & IB Unit Simpan Pinjam Unit Pengolahan Susu Unit Pengolahan Limbah Maman Mamduh M. Yusuf Saepdin Agus Nana Yayat Junaedi H. Karomujid Syamsia h Endang Yuyun Gambar 6. Struktur Organisasi KUD Giri Tani Berdasarkan bagan tersebut dapat terlihat bahwa, struktur kepengurusan KUD Giri Tani terdiri dari ketua yang dijabat oleh Heru Susanto, SE dan dibantu oleh Bendahara dan Sekretaris yang masing-masing dijabat oleh H. Bunyamin dan Cipto Budi Utomo. Selain itu, dibantu pula oleh bagian kasir, kredit, dan administrasi umum. KUD Giri Tani memiliki beberapa unit usaha, diantaranya adalah : 1. Unit Persusuan Unit ini bertugas untuk menerima dan mengirim susu dari peternak anggota KUD Giri Tani. Susu yang telah diterima kemudian di uji secara klinis melalui
uji alkohol 70 %, uji berat jenis, uji karbonat, dan uji rasa. Setelah itu, susu yang lolos uji dikirim ke PT. Cisarua Mountain Dairy (Cimory). 2. Unit Pakan Ternak Unit pakan ternak bertugas menyediakan dan menyalurkan pakan ternak ke anggota maupun masyarakat, hal itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak sehari-hari. Pakan ternak yang kurang baik kualitasnya akan mempengaruhi kualitas susu yang dihasilkan. 3. Unit Pelayanan Kesehatan Hewan dan Inseminasi Buatan Unit ini bertugas memberikan pelayanan kesehatan hewan serta inseminasi buatan kepada ternak yang dimiliki para anggota. Selain itu, unit ini juga menyediakan obat-obatan yang diperlukan oleh ternak, seperti : antibiotik, analgetic, anthisitamin, obat cacing, obat kering kandang, vitamin, dan desinfektan. 4. Unit Simpan Pinjam Unit simpan pinjam berperan sebagai sarana pendukung permodalan bagi anggota KUD Giri Tani yang bersifat berjangka. Dana yang disalurkan berasal dari simpanan anggota dan pihak perbankan. 5. Unit Pengolahan Susu Unit ini didirikan atas bantuan dan binaan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (Ditjen P2HP), Departemen Pertanian Republik Indonesia (Deptan RI), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM IPB) serta Dinas Peternakan (Disnakkan) Kabupaten Bogor. Pada unit ini, dilakukan pengolahan susu segar menjadi produk turunan, yaitu yoghurt dengan nama jual Puncak Milk. Hingga saat ini, pemasaran yoghurt telah dilakukan ke beberapa wilayah, seperti : Cibinong, Citeureup, Caringin, serta Kota Bogor. 6. Unit Pengolahan Limbah Unit pengolahan limbah didirikan dengan tujuan mengatasi permasalahan limbah yang kerap kali dialami peternak anggota. Pada unit ini dilakukan pengolahan lebih lanjut dari limbah ternak menjadi pupuk organik, yang kemudian dijual kepada masyarakat umum.
5.2. Gambaran Umum Kecamatan Cisarua KUD Giri Tani, yang menjadi objek penelitian, terdapat di Kecamatan Cisarua, yang merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Kecamatan ini terletak 650 1400 meter dari permukaan laut, dengan letak geografis 06 42 LS dan 106 56. Kecamatan Cisarua terletak di daerah pegunungan, sehingga memiliki suhu yang relatif rendah, yaitu suhu minimum 17,17 C dan suhu maksimum 23,91 C. Curah hujan di wilayah ini pun tergolong tinggi, yaitu mencapai 3178 mm/t dengan jumlah hari dengan curah hujan terbanyak mencapai 40 hari. Berdasarkan kondisi fisik, suhu, serta curah hujan tersebut, Kecamatan Cisarua sesuai digunakan sebagai kawasan peternakan sapi perah. Kecamatan Cisarua memiliki luas wilayah sebesar 5374,17 Ha. Dari luas wilayah tersebut sebanyak 264 Ha digunakan sebagai tanah sawah, 1073 Ha digunakan sebagai tanah kering, 713,60 Ha sebagai hutan heterogen, 2004,1 Ha sebagai wilayah perkebunan baik perkebunan negara atau perkebunan milik swasta, serta sebanyak 1296 Ha dimanfaatkan sebagai fasilitas umum, seperti pemukiman dan tanah makam. Jumlah penduduk di Kecamatan Cisarua mencapai 113.710 orang, yang mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Mayoritas mata pencaharian penduduk di kecamatan ini adalah sebagai petani, pedagang, dan perkebunan yang masingmasing berjumlah 12.431, 5.782, dan 2.258 orang. Kecamatan Cisarua memiliki Sembilan buah desa dan satu kelurahan, yaitu Kelurahan Cisarua, Desa Tugu Selatan, Desa Tugu Utara, Desa Batulayang, Desa Cibeureum, Desa Citeko, Desa Kopo, Desa Leuwimalang, Desa Jogjogan, dan Desa Cilember. Namun, Desa yang tergabung di KUD Giri Tani hanyalah dua desa, yaitu Desa Tugu Selatan dan Desa Cibeureum. Desa tersebut memiliki reaktor biogas yang memiliki skala bervariasi, yaitu 5, 7, dan 17 meter 3. 5.2.1. Desa Cibeureum Desa Cibeureum memiliki luas wilayah sebesar 1.128,62 Ha, dengan ketinggian 925 m dari permukaan laut. Ketinggian tersebut mempengaruhi suhu dari desa ini, yang berada 18 C pada titik minimum dan 22 C pada titik
maksimum. Curah hujan dari desa ini mencapai 90-100 milimeter/hari dan 2600-4600 milimeter per/tahun. Batas wilayah dari Desa Cibeureum adalah : Utara : Kelurahan Cisarua dan Desa Batu Layang Timur : Desa Tugu Selatan Selatan : Kabupaten Cianjur Barat : Desa Citeko Pemanfaatan lahan dari Desa Cibeureum mayoritas digunakan sebagai kebun/ladang/tegalan yaitu sebesar 169, 12 Ha, pemukiman sebesar 101 Ha, sawah sebesar 2 Ha, dan sisanya digunakan sebagai fasiltas umum, seperti sarana pendidikan, perkuburan, dan peribadatan. Jumlah penduduk dari desa ini sebanyak 14.163 orang, yang mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai pedagang, buruh tani dan pegawai swasta, dengan jumlah masing-masing 1.733, 813 dan 751 orang. Desa Cibeureum memiliki tiga kelompok peternak yang merupakan anggota KUD Giri Tani, yaitu Kelompok Peternak Baru Tegal, Kelompok Peternak Baru Sireum dan Kelompok Peternak Bina Warga. Setiap kelompok ternak tersebut telah mendapatkan bantuan biogas. 5.2.2. Desa Tugu Selatan Desa Tugu Selatan memilih luas wilayah 1.712,616 Ha, yang antara lain dimanfaatkan sebagai pemukiman/perumahan, pekarangan, pervilaan, perladangan, pertokoan/perdagangan, tegalan, empang, pekuburan, tanah wakaf, jalan desa, sekolah, jalur hijau, perkebunan negara yang masing-masing seluas 177,200; 425,606; 531,118; 50; 5; 21,265; 1,940; 10,160; 0, 560; 2,460; 0, 960; 32,215; dan 454,132 Hektar. Desa yang terletak di Kecamatan Cisarua ini, berbatasan langsung dengan: Utara : Desa Tugu Utara Timur : Kabupaten Cianjur Selatan : Kabupaten Cianjur Barat : Desa Cibeureum
Desa Tugu Selatan berada terletak di daerah dengan relief perbukitan atau pegunungan, yaitu dengan ketinggian 1000-1025 meter dari permukaan laut. Curah hujan setiap tahunnya mencapai 33 mm dengan tingkat suhu rata-rata harian yaitu 20-24 0 C. Jumlah penduduk Desa Tugu Sekatan berjumlah 15.192 orang, dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 3.898 KK. Mayoritas mata pencaharian penduduk desa adalah sebagai pertukangan (865 orang), Buruh tani (670), serta pegawai swasta (640 orang). Sedangkan sisanya memiliki jenis pekerjaan yang bervariasi, seperti PNS, petani, pedagang, dan pensiunan. 5.3. Gambaran Umum Kecamatan Megamendung Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor merupakan salah satu kecamatan dimana para peternak sapi perah nya menjadi anggota KUD Giri Tani. Kecamatan ini terletak di wilayah pembangunan Bogor Selatan. Dengan luas wilayah sebesar 5350,1 Ha, yang digunakan untuk persawahan (663 Ha), lahan kering (1697 Ha), lahan basah (25 Ha), hutan (1.200 Ha), perkebunan (10.18 Ha) serta fasilitas umum (8 Ha) dan pemakaman (17,5 Ha). Kecamatan Megamendung memiliki batasan-batasan wilayah sebagai berikut : Selatan : Kecamatan Sukaraja Utara : Kecamatan Ciawi Barat : Kecamatan Ciawi Timur : Kecamatan Cisarua Relief dari kecamatan ini adalah dataran rendah, berbukit, bergununggunung dengan kemiringan 21 derajat dan ketinggian 650-1.100 meter diatas permukaan laut. Kecamatan Megamendung memiliki curah hujan sebanyak 3.178,8 mm per tahunnya dan kelembaban suhu rata-rata yang mencapai 17,8 o C sampai dengan 23,91 o C. Dengan kondisi tersebut, wilayah ini pun sesuai untuk dijadikan tempat usaha peternakan sapi perah. Jumlah penduduk Kecamatan Megamendung berjumlah 91.106 orang dan sebanyak 33.745 orang merupakan angkatan kerja yang produktif dengan mata pencaharian utama bertani, yang terbagi kedalam tiga bagian yaitu sebagai
pemilik tanah (1.268 orang), petani penggarap (5.154 orang) dan buruh tani (1.190 orang). Penduduk yang bermata pencaharian sebagai pedagang pun cukup banyak jumlahnya, yaitu mencapai 3.046 orang. Sedangkan, penduduk lainnya bermata pencaharian sebagai pengusaha, buruh, pengrajin, PNS, pengemudi, TNI/POLRI, dan anggota DPR/DPRD. Kecamatan Megamendung memiliki 11 desa yang tersebar di seluruh wilayahnya, yaitu : Desa Cipayung Datar, Cipayung Girang, Gadog, Kuta, Megamendung, Sukagalih, Sukakarya, Sukamahi, Sukamaju, Sukamanah, dan Sukaresmi. Namun, peternak di kecamatan ini yang menjadi anggota KUD Giri Tani serta mendapatkan bantuan reaktor biogas, hanya berada di Desa Cipayung. 5.3.1. Desa Cipayung Desa Cipayung memiliki luas wilayah sebesar 775 Ha, dengan ketinggian yang berkisar antara 550 sampai dengan 600 meter diatas permukaan laut. Desa ini memiliki suhu yang berkisar antara 23 o C sampai dengan 27 o C. Kondisi relief dari Desa Cipayung terdiri dari 45 % dataran dan 55 % perbukitan. Batas wilayah dari Desa Cipayung adalah : Selatan : Desa Gadog dan Desa Kopo Utara : Desa Gunung Geulis Barat : Desa Pandansari dan Desa Cibanon Timur : Desa Cipayung Girang Penggunaan lahan Desa Cipayung terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu digunakan sebagai sawah, pemukiman, pekarangan, tegal, dan ladang yang masing-masing seluas 0,150; 271,025; 0,007; 17; dan 217 Hektar. Sedangkan sisanya digunakan sebagai fasilitas umum seperti pemakaman. Jumlah penduduk Desa Cipayung berjumlah 22.955 orang, dengan total penduduk laki-laki sebanyak 11.784 orang dan penduduk perempuan sebanyak 11.171 orang. Berdasarkan mata pencahariannya, sebanyak 580 orang bekerja sebagai pedagang, buruh bangunan sebanyak 521 orang, petani penggarap sebanyak 210 orang, dan sisanya memiliki pekerjaan yang bervariasi seperti sebagai pengemudi, pegawai sipil, pengusaha, dan lain sebagainya.
Kelompok peternak di desa ini yang bergabung dengan KUD Giri Tani, berjumlah satu kelompok, yaitu Kelompok Peternak Mekar Jaya, yang diketuai oleh Bapak Musriyanto. Kelompok peternak ini pun telah menerima bantuan reaktor biogas untuk mengatasi permasalahan limbah ternak.