BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepribadian. konsistensi perasaan, pemikiran, dan perilaku-perilaku (Pervin & Cervone, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadikannya sebagai insal kamil, manusia utuh atau kaffah. Hal ini dapat terwujud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitianinimerupakanbentukpenelitiandeskriptifdenganmenggunakandua

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel sebagai berikut yaitu. variabel bebas dan variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat membandingkan (Sugiyono,2005). Adapun yang akan menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). B. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Nazir (2005) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Variabel dibagi atas dua jenis, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat ( dependent variable). Variabel pada penelitian ini adalah kepribadian (big five) dan penyesuaian diri. Adapun identifikasi variabel ialah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variable)= Kepribadian (Big Five) 2. Variabel Terikat (dependent variable)= Penyesuaian Diri C. Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk 29

30 mengukur konstrak atau variabel tersebut (Azwar, 2009). Adapun definisi operasional pada penelitian ini ialah: 1. Kepribadian Kepribadian adalah karakteristik khas yang membedakan setiap santri, dan kecenderungan santri dalam proses menyesuiakan diri dengan lingkungan yang mana kepribadian tersebut menetap pada diri setiap santri. Kepribadian ditinjau dari Big Five of Personality yaitu pengelompokkan kepribadian yang mengacu pada lima dimensi yang telah dikembangkan oleh Goldberg (1981) dan McCrae & Costa (1985), adapun dimensi dasar kepribadian manusia menurut teori Big Five of Personality adalah neuroticsm, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness. 2. Penyesuaian Diri Penyesuaian diri merupakan proses dinamika psikologis yang terus menerus mencakup respon mental dan tingkah laku dalam mengatasi kebutuhan dan hambatan dalam diri, agar tercapai suatu keselarasan atau keharmonian kondisi didalam diri dengan harapkan oleh lingkungan individu. Skala yang digunakan mengacu pada aspek penyesuaian diri Runyon & Haber (1984) yaitu: memiliki persepsi akurat terhadap realitas, kemampuan beradaptasi dengan tekanan dan stres, memiliki gambaran diri positif, kemampuan mengekspresikan emosi dengan baik dan memiliki hubungan interpersonal yang baik.

31 D. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Popolasi adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Kelompok subjek ini harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain ( Azwar, 2009). Populasi penelitian ini adalah 357 santri kelas VII MTs Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekanbaru. Tabel 3.1 Jumlah Santri kelas VII semester Genap MTs Dar El Hikmah Pekanbaru Tahun Ajaran 2013-2014. No Kelas Perempuan No Kelas Laki-laki 1 VII A-1 28 7 VII B-1 33 2 VII A-2 30 8 VII B-2 29 3 VII A-3 28 9 VII B-3 34 4 VII A-4 30 10 VII B-4 29 5 VII A-5 27 11 VII B-5 31 6 VII A-6 29 12 VII B-6 29 Jumlah 172 Jumlah 185 Total Jumlah Populasi 357 Sumber: Data Akademik santri kelas VII semester Genap MTs Darul Hikmah Pekanbaru 2013-2014. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi. Ada beberapa kriteria dalam pemilihan sampel adalah: 1) Santri atau siswa kelas VII MTs di pondok pesantren Dar El Hikmah. 2) Remaja awal usia 12-17 tahun (Mappiare dalam Ali & Asrori, 2012) 3) Bersedia untuk terlibat dalam penelitian secara sukarela dan telah mendapatkan informasi tentang manfaat penelitian dari peneliti. Sedangkan untuk teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random sampling. Pada teknik ini dilakukan randomisasi terhadap kelompok,

32 bukan terhadap subjek secara individual (Azwar, 2009). Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada seluruh kelas VII MTs yang terdiri dari 12 lokal. Setelah 12 lokal tersebut dirandom terdapat 7 lokal tepilih atau 60 % dari jumlah sampel untuk penelitian. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada teori Arikunto (2010) yang mengatakan apabila sampel kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, hingga penelitiannya merupakan populasi. Selanjutnya jika populasi besar atau lebih dari 100, dapat diambil antara 25%-30% atau lebih. Adapun beberapa lokal tersebut lihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Jumlah Santri kelas VII semester Genap MTs Dar El Hikmah Pekanbaru yang Terpilih untuk Penelitian No Kelas Perempuan No Kelas Laki-laki 1 VII A-2 30 7 VII B-1 33 2 VII A-3 28 8 VII B-2 29 3 VII A-4 30 9 VII B-3 34 10 VII B-5 31 Jumlah 88 Jumlah 127 Total Jumlah Sampel 215 E. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan menggunakan skala, yaitu: 1) Skala Kepribadian Big Five Skala kepribadian big five adaptasi dari IPIP (Lewis Goldberg, 1992). Skala berjumlah 50 aitem yang bernama Transparent Bipolar Adjective. Skala ini digunakan untuk mengetahui dimensi kepribadian seseorang. Adapun dimensi tersebut adalah:

33 a. Neurostisisme ( Neuroticism), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk menahan stres. b. Ekstraversi ( Ekstraversion), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. c. Keterbukaan terhadap pengalaman ( Openness to experience), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan tentang minat seseorang. d. Kesepakatan ( Agreeableness), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain. e. Kegigihan ( Conscientiousness), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan jumlah tujuan yang menjadi pusat perhatian seseorang. Berikut acuan atau blue print skala kepribadian Big Five. Tabel 3. 3 Blue Print Skala Kepribadian Big Five No Dimensi Indikator 1 Ekstraversi (ekstraversion), dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Mengukur kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal; tingkat aktivitas; kebutuhan untuk mendapatkan stimulasi; dan kapasitas untuk berbahagia. Butir Aitem F UF 1, 6, 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41. 46. N 10 2 Kesepakatan (agreeableness), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain. Mengukur kualitas orientasi interpersonal seseorang sepanjang kontinum yang bergerak dari penuh kasih sayang hingga antagonis dalam pikiran, perasaan, dan perbuatan. 7, 17, 27, 37, 42, 47 2, 12, 22, 32. 10

34 No Dimensi Indikator 3 Kegigihan (Conscientiousness), dimensi ini merujuk pada jumlah tujuan yang menjadi pusat perhatian seseorang. Mengukur tingkat organisasi, kekakuan, dan motivasi untuk berperilaku yang mengarah pada tujuan dalam diri individu. Membandingkan seseorang yang dapat diandalkan dan cepat mengambil tindakan dengan mereka yang lambat dan ceroboh. Butir Aitem F UF 3, 38, 13, 28, 23, 18, 33, 8. 43, 48. N 10 4 Neurotisisme (neuroticism), dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Mengukur penyesuaian versus stabilitas emosi. Mengidentifikasi kerentanan individu terhadap tekanan psikologis, ide-ide tidak realistis, keinginan yang berlebihan, dan kegagalan untuk memberikan respons yang tepat. 19, 9 4, 14, 24, 29, 34, 39, 44, 49 10 5 Keterbukaan pada pengalaman ( openness to experience), dimensi ini mengamanatkan tentang minat seseorang. Keterangan: F = Favorable UF = Unfavorable N = Total Mengukur pencarian yang proaktif dan penghargaan terhadap setiap pengalaman; toleransi bagi serta eksplorasi terhadap hal-hal yang tidak biasa. 5, 15, 25, 35, 40, 45, 50 10, 20, 30 10 Jumlah 21 5 26 Disediakan lima pilihan jawaban untuk setiap pernyataan serta skor untuk masing-masing pilihan jawaban (lihat tabel 3.4).

35 Tabel 3. 4 Pilihan Jawaban Skala Kepribadian Big Five Pilihan Jawaban Keterangan Skor Favorable Unfavorable STS Sangat Tidak Sesuai 1 5 TS Tidak Sesuai 2 4 HS Hampir Sesuai 3 3 S Sesuai 4 2 SS Sangat Sesuai 5 1 2) Skala Penyesuaian Diri Skala penyesuaian diri merupakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti yang mengacu pada teori penyesuaian diri Runyon dan Haber (1984 ). 30 aitem skala dibuat sesuai aspek karakteristik penyesuaian diri menurut Runyon dan Haber yaitu: memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas, kemampuan beradaptasi dengan tekanan dan stres, mempunyai gambaran diri positif, kemampuan untuk mengekspresikan emosi dengan baik, memiliki hubungan interpersonal yang baik. Berikut acuan atau blue print skala penyesuaian diri: Tabel 3.5 Blue Print Skala Penyesuaian Diri NO Aspek Favorable Nomor Aitem Unfavorable Total 1 Memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas. 1,11,21 6,16,26 6 2 Kemampuan beradaptasi dengan tekanan dan stres. 2,12,22 7,17,27 6 3 Mempunyai gambaran diri positif. 3,13,23 8,18,28 6 Kemampuan untuk 4 mengekspresikan emosi 4,14,24 9,19,29 6 dengan baik. 5. Memiliki hubungan 5,15,25 10,20,30 6 interpersonal yang baik. Jumlah 15 15 30

36 Disediakan empat pilihan jawaban untuk setiap pernyataan serta skor untuk masing-masing pilihan jawaban (lihat tabel 3.6). Tabel 3.6 Pilihan Jawaban Skala Penyesuain Diri Pilihan Jawaban Keterangan Skor Favorable Unfavorable STS Sangat Tidak Sesuai 1 4 TS Tidak Sesuai 2 3 S Sesuai 3 2 SS Sangat Sesuai 4 1 F. Validitas, Indeks Daya Beda dan Reliabilitas 1. Uji Coba Alat Ukur Sebuah skala dapat digunakan apabila dikatakan valid dan reliabel berdasarkan statistik dengan melalui uji coba ( try out) terlebih dahulu. Uji coba (try out) dilakukan pada santri dengan sampel yang memiliki karakteristik yang sama. Tujuan dari uji coba adalah untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas suatu alat ukur. Ada beberapa tahapan kegitan pada saat melakukan uji coba/ try out, adapun tahapan tersebut adalah: a) Penyebaran skala try out b) Menskoring jawaban dari setiap pernyataan. c) Menganalisa jawaban yang telah diskoring d) Menguji validitas dan reliabilitas Untuk tahapan kegiatan c dan d bantuan dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 18.0.

37 a. Uji Validitas Butir Aitem Menurut Azwar (2009) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes mempunyai validitas yang tinggi apabila memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan alat tes tersebut. Indeks daya beda aitem merupakan koefisien yang menunjukkan bahwa fungsi aitem selaras dengan fungsi tes. Aitem yang memiliki indeks daya beda baik merupakan aitem yang konsisten karena mampu menunjukkan perbedaan antar subjek pada aspek yang di ukur dengan skala bersangkutan (Azwar, 2010). Indeks daya beda aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang diisitilahkan dengan konsistensi aitem total (Azwar, 2012). Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasar korelasi aitem total, digunakan batasan koefisien korelasi aitem total sama dengan atau lebih dari 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Namun, apabila jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan maka peneliti dapat menurunkan 0.30 menjadi 0.25. Pengujian validitas aitem dimensi kepribadian big five menggunakan SPSS 18.0 menunjukkan delapan aitem dimensi extraversion valid dan dua aitem gugur; tiga aitem dimensi agreeableness valid dan tujuh aitem gugur; lima aitem dimensi concientiousness valid dan lima aitem gugur; enam aitem dimensi neuroticism valid dan empat aitem gugur; empat aitem dimensi openness to

38 experience valid dan enam aitem gugur. Adapun rincian aitem valid dan gugur skala kepribadian big five yaitu sebagai berikut: Tabel 3. 7 Aitem Valid dan Gugur Skala Kepribadian Big Five No Dimensi Aitem Valid Aitem Gugur 1 Ekstraversi (ekstraversion) 1, 6, 11, 16, 21, 26, 36 dan 46 31, dan 41 2 Kesepakatan (agreeableness) 17, 27, dan 47 2, 7, 12, 22, 32, 37, dan 42 3 Kegigihan (Conscientiousness) 3, 8, 23, 38, dan 43 13, 18, 28, 33, dan 48 4 Neurotisisme (neuroticism) 4, 24, 29, 39, 44, 9, 14, 19, dan 34 dan 49 5 Keterbukaan pada pengalaman (openness to experience) 15, 25, 35, dan 50 5, 10, 20, 30, 40, dan 45 Jumlah 26 24 Adapun nilai korelasi aitem total untuk skala dimensi kepribadian big five yaitu: Extraversion 0,261-0,51; Agreeableness 0,277-0,495; Concientiousness 0,255-0,575; Neuroticism 0,403-0,596; Openness to Experience 0,388-0,657 (Lampiran C, Halaman 107-114). Setelah diperoleh aitem-aitem yang valid, aitem disusun kembali dan dibuat blue print baru penelitian. Adapun blue print skala penelitian kepribadian big five sebagai berikut : Tabel 3.8 Blue Print Skala Penelitian Kepribadian Big Five No Dimensi Indikator 1 Ekstraversi (ekstraversion), dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Mengukur kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal; tingkat aktivitas; kebutuhan untuk mendapatkan stimulasi; dan kapasitas untuk berbahagia. Butiran Aitem F UF 1, 4, 6, 8, 10, 14, 17, 21. N 8

39 No Dimensi Indikator 2 Kesepakatan (agreeableness), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain. 3 Kegigihan (Conscientiousness), dimensi ini merujuk pada jumlah tujuan yang menjadi pusat perhatian seseorang. 4 Neurotisisme (neuroticism), dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. 5 Keterbukaan pada pengalaman (openness to experience), dimensi ini mengamanatkan tentang minat seseorang. Mengukur kualitas orientasi interpersonal seseorang sepanjang kontinum yang bergerak dari penuh kasih sayang hingga antagonis dalam pikiran, perasaan, dan perbuatan. Mengukur tingkat organisasi, kekakuan, dan motivasi untuk berperilaku yang mengarah pada tujuan dalam diri individu. Membandingkan seseorang yang dapat diandalkan dan cepat mengambil tindakan dengan mereka yang lambat dan ceroboh. Mengukur penyesuaian versus stabilitas emosi. Mengidentifikasi kerentanan individu terhadap tekanan psikologis, ide-ide tidak realistis, keinginan yang berlebihan, dan kegagalan untuk memberikan respons yang tepat. Mengukur pencarian yang proaktif dan penghargaan terhadap setiap pengalaman; toleransi bagi serta eksplorasi terhadap hal-hal yang tidak biasa. Butiran Aitem F UF 9, - 15, 24. 2, 11, 22, 3, 12, 16, 20, 23, 25. 7, 13, 18, 26. 19, 5. Jumlah 21 5 26 Hasil uji validitas penyesuaian diri menunjukkan enam aitem gugur dan 24 aitem valid. Nilai korelasi aitem total untuk skala penyesuaian diri berkisar dari 0,251 0,617 (Lampiran C, Halaman 115-117). Berikut rincian aitem valid dan gugur skala penyesuaian diri. - - N 3 5 6 4

40 Tabel 3.9 Aitem Valid dan Gugur Skala Penyesuaian Diri. No Aspek Aitem Valid Aitem Gugur 1 Memiliki persepsi yang akurat 1, 6, 11, 21, dan 16 terhadap realitas. 26 2 Kemampuan beradaptasi dengan 7, 12, 17, 22, 27 2 tekanan dan stres. 3 Mempunyai gambaran diri positif. 3, 8, 13, 18, 23, - dan 28 4 Kemampuan untuk 9, dan 19 4, 14, 24, dan 29 mengekspresikan emosi dengan baik 5 Memiliki hubungan interpersonal 5, 10, 15, 20, 25, - yang baik dan 30 Jumlah 24 6 Setelah diperoleh aitem-aitem yang valid, aitem disusun kembali dan dibuat blue print baru untuk penelitian. Adapun blue print skala penelitian penyesuaian yaitu sebagai berikut : Table 3.10 Blue Print Skala Penelitian Penyesuian Diri No Aspek Nomor Aitem Favorabel Unfaforabel N 1 Memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas. 1, 9, 17 4, 21 5 2 Kemampuan beradaptasi dengan tekanan dan stres. 10, 18 5,13,22 5 3 Mempunyai gambaran diri positif. 2,11,19 6,14,23 6 4 Kemampuan untuk mengekspresikan emosi dengan baik - 7,15 2 5 Memiliki hubungan interpersonal yang baik. 3,12,20 8,16,24 6 Jumlah 11 13 24 b. Uji Reliabilitas Menurut Azwar (2010: 83) reliabilitas mengacu pada keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung maksna kecermatan pengukuran. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1, semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang

41 mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 201 0: 83). Uji reliabilitas dalam penelitian menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 18.0. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap aitem skala kepribadian big five diperoleh hasil koefisien reliabitas alpha masing-masing dimensi yaitu sebagai berikut (Lampiran C, Halaman 107-114): Tabel 3.11 Koefisien Alpha Dimensi Kepribadian Big Five Dimensi Koefisien Alpha Extraversion 0,646 Agreeableness 0,584 Concientiousness 0,661 Neuroticism 0,737 Openness to Experience 0,705 Adapun hasil uji reliabilitas terhadap aitem-aitem skala penyesuaian diri diperoleh hasil koefisien reliabitas alpha sebesar 0,862 (Lampiran C, Halaman 116). G. Teknik Analisis Data Teknik yang akan digunakan untuk menganalisa data penelitian ialah Korelasi Product Moment. Teknik Korelasi Product Moment dilakukan menggunakan bantuan komputerisasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 18.0. H. Lokasi dan Jadwal Penelitian Lokasi penelitian bertempat di MTs Pondok Pesantren Dar El Hikmah Kota Pekanbaru. Jadwal penelitian yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.12 Rincian Jadwal Penelitian No. Jenis Kegiatan Tanggap Pelaksanaan 1 Seminar Proposal 12 Februari 2014 2 Perbaikan Proposal 20 Maret 2014 3 Uji coba try out 14 April 2014 4 Penelitian 28 April 2014 5 Pengolahan data Hasil Penelitian 5 Mei 2014 6 Seminar Hasil 19 Juli 2014 7 Seminar Munaqasah 3 Desember 2014 42