BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). B. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Nazir (2005) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Variabel dibagi atas dua jenis, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat ( dependent variable). Variabel pada penelitian ini adalah kepribadian (big five) dan penyesuaian diri. Adapun identifikasi variabel ialah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variable)= Kepribadian (Big Five) 2. Variabel Terikat (dependent variable)= Penyesuaian Diri C. Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk 29
30 mengukur konstrak atau variabel tersebut (Azwar, 2009). Adapun definisi operasional pada penelitian ini ialah: 1. Kepribadian Kepribadian adalah karakteristik khas yang membedakan setiap santri, dan kecenderungan santri dalam proses menyesuiakan diri dengan lingkungan yang mana kepribadian tersebut menetap pada diri setiap santri. Kepribadian ditinjau dari Big Five of Personality yaitu pengelompokkan kepribadian yang mengacu pada lima dimensi yang telah dikembangkan oleh Goldberg (1981) dan McCrae & Costa (1985), adapun dimensi dasar kepribadian manusia menurut teori Big Five of Personality adalah neuroticsm, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness. 2. Penyesuaian Diri Penyesuaian diri merupakan proses dinamika psikologis yang terus menerus mencakup respon mental dan tingkah laku dalam mengatasi kebutuhan dan hambatan dalam diri, agar tercapai suatu keselarasan atau keharmonian kondisi didalam diri dengan harapkan oleh lingkungan individu. Skala yang digunakan mengacu pada aspek penyesuaian diri Runyon & Haber (1984) yaitu: memiliki persepsi akurat terhadap realitas, kemampuan beradaptasi dengan tekanan dan stres, memiliki gambaran diri positif, kemampuan mengekspresikan emosi dengan baik dan memiliki hubungan interpersonal yang baik.
31 D. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Popolasi adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Kelompok subjek ini harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain ( Azwar, 2009). Populasi penelitian ini adalah 357 santri kelas VII MTs Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekanbaru. Tabel 3.1 Jumlah Santri kelas VII semester Genap MTs Dar El Hikmah Pekanbaru Tahun Ajaran 2013-2014. No Kelas Perempuan No Kelas Laki-laki 1 VII A-1 28 7 VII B-1 33 2 VII A-2 30 8 VII B-2 29 3 VII A-3 28 9 VII B-3 34 4 VII A-4 30 10 VII B-4 29 5 VII A-5 27 11 VII B-5 31 6 VII A-6 29 12 VII B-6 29 Jumlah 172 Jumlah 185 Total Jumlah Populasi 357 Sumber: Data Akademik santri kelas VII semester Genap MTs Darul Hikmah Pekanbaru 2013-2014. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi. Ada beberapa kriteria dalam pemilihan sampel adalah: 1) Santri atau siswa kelas VII MTs di pondok pesantren Dar El Hikmah. 2) Remaja awal usia 12-17 tahun (Mappiare dalam Ali & Asrori, 2012) 3) Bersedia untuk terlibat dalam penelitian secara sukarela dan telah mendapatkan informasi tentang manfaat penelitian dari peneliti. Sedangkan untuk teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random sampling. Pada teknik ini dilakukan randomisasi terhadap kelompok,
32 bukan terhadap subjek secara individual (Azwar, 2009). Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada seluruh kelas VII MTs yang terdiri dari 12 lokal. Setelah 12 lokal tersebut dirandom terdapat 7 lokal tepilih atau 60 % dari jumlah sampel untuk penelitian. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada teori Arikunto (2010) yang mengatakan apabila sampel kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, hingga penelitiannya merupakan populasi. Selanjutnya jika populasi besar atau lebih dari 100, dapat diambil antara 25%-30% atau lebih. Adapun beberapa lokal tersebut lihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Jumlah Santri kelas VII semester Genap MTs Dar El Hikmah Pekanbaru yang Terpilih untuk Penelitian No Kelas Perempuan No Kelas Laki-laki 1 VII A-2 30 7 VII B-1 33 2 VII A-3 28 8 VII B-2 29 3 VII A-4 30 9 VII B-3 34 10 VII B-5 31 Jumlah 88 Jumlah 127 Total Jumlah Sampel 215 E. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan menggunakan skala, yaitu: 1) Skala Kepribadian Big Five Skala kepribadian big five adaptasi dari IPIP (Lewis Goldberg, 1992). Skala berjumlah 50 aitem yang bernama Transparent Bipolar Adjective. Skala ini digunakan untuk mengetahui dimensi kepribadian seseorang. Adapun dimensi tersebut adalah:
33 a. Neurostisisme ( Neuroticism), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk menahan stres. b. Ekstraversi ( Ekstraversion), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. c. Keterbukaan terhadap pengalaman ( Openness to experience), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan tentang minat seseorang. d. Kesepakatan ( Agreeableness), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain. e. Kegigihan ( Conscientiousness), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan jumlah tujuan yang menjadi pusat perhatian seseorang. Berikut acuan atau blue print skala kepribadian Big Five. Tabel 3. 3 Blue Print Skala Kepribadian Big Five No Dimensi Indikator 1 Ekstraversi (ekstraversion), dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Mengukur kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal; tingkat aktivitas; kebutuhan untuk mendapatkan stimulasi; dan kapasitas untuk berbahagia. Butir Aitem F UF 1, 6, 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41. 46. N 10 2 Kesepakatan (agreeableness), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain. Mengukur kualitas orientasi interpersonal seseorang sepanjang kontinum yang bergerak dari penuh kasih sayang hingga antagonis dalam pikiran, perasaan, dan perbuatan. 7, 17, 27, 37, 42, 47 2, 12, 22, 32. 10
34 No Dimensi Indikator 3 Kegigihan (Conscientiousness), dimensi ini merujuk pada jumlah tujuan yang menjadi pusat perhatian seseorang. Mengukur tingkat organisasi, kekakuan, dan motivasi untuk berperilaku yang mengarah pada tujuan dalam diri individu. Membandingkan seseorang yang dapat diandalkan dan cepat mengambil tindakan dengan mereka yang lambat dan ceroboh. Butir Aitem F UF 3, 38, 13, 28, 23, 18, 33, 8. 43, 48. N 10 4 Neurotisisme (neuroticism), dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Mengukur penyesuaian versus stabilitas emosi. Mengidentifikasi kerentanan individu terhadap tekanan psikologis, ide-ide tidak realistis, keinginan yang berlebihan, dan kegagalan untuk memberikan respons yang tepat. 19, 9 4, 14, 24, 29, 34, 39, 44, 49 10 5 Keterbukaan pada pengalaman ( openness to experience), dimensi ini mengamanatkan tentang minat seseorang. Keterangan: F = Favorable UF = Unfavorable N = Total Mengukur pencarian yang proaktif dan penghargaan terhadap setiap pengalaman; toleransi bagi serta eksplorasi terhadap hal-hal yang tidak biasa. 5, 15, 25, 35, 40, 45, 50 10, 20, 30 10 Jumlah 21 5 26 Disediakan lima pilihan jawaban untuk setiap pernyataan serta skor untuk masing-masing pilihan jawaban (lihat tabel 3.4).
35 Tabel 3. 4 Pilihan Jawaban Skala Kepribadian Big Five Pilihan Jawaban Keterangan Skor Favorable Unfavorable STS Sangat Tidak Sesuai 1 5 TS Tidak Sesuai 2 4 HS Hampir Sesuai 3 3 S Sesuai 4 2 SS Sangat Sesuai 5 1 2) Skala Penyesuaian Diri Skala penyesuaian diri merupakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti yang mengacu pada teori penyesuaian diri Runyon dan Haber (1984 ). 30 aitem skala dibuat sesuai aspek karakteristik penyesuaian diri menurut Runyon dan Haber yaitu: memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas, kemampuan beradaptasi dengan tekanan dan stres, mempunyai gambaran diri positif, kemampuan untuk mengekspresikan emosi dengan baik, memiliki hubungan interpersonal yang baik. Berikut acuan atau blue print skala penyesuaian diri: Tabel 3.5 Blue Print Skala Penyesuaian Diri NO Aspek Favorable Nomor Aitem Unfavorable Total 1 Memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas. 1,11,21 6,16,26 6 2 Kemampuan beradaptasi dengan tekanan dan stres. 2,12,22 7,17,27 6 3 Mempunyai gambaran diri positif. 3,13,23 8,18,28 6 Kemampuan untuk 4 mengekspresikan emosi 4,14,24 9,19,29 6 dengan baik. 5. Memiliki hubungan 5,15,25 10,20,30 6 interpersonal yang baik. Jumlah 15 15 30
36 Disediakan empat pilihan jawaban untuk setiap pernyataan serta skor untuk masing-masing pilihan jawaban (lihat tabel 3.6). Tabel 3.6 Pilihan Jawaban Skala Penyesuain Diri Pilihan Jawaban Keterangan Skor Favorable Unfavorable STS Sangat Tidak Sesuai 1 4 TS Tidak Sesuai 2 3 S Sesuai 3 2 SS Sangat Sesuai 4 1 F. Validitas, Indeks Daya Beda dan Reliabilitas 1. Uji Coba Alat Ukur Sebuah skala dapat digunakan apabila dikatakan valid dan reliabel berdasarkan statistik dengan melalui uji coba ( try out) terlebih dahulu. Uji coba (try out) dilakukan pada santri dengan sampel yang memiliki karakteristik yang sama. Tujuan dari uji coba adalah untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas suatu alat ukur. Ada beberapa tahapan kegitan pada saat melakukan uji coba/ try out, adapun tahapan tersebut adalah: a) Penyebaran skala try out b) Menskoring jawaban dari setiap pernyataan. c) Menganalisa jawaban yang telah diskoring d) Menguji validitas dan reliabilitas Untuk tahapan kegiatan c dan d bantuan dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 18.0.
37 a. Uji Validitas Butir Aitem Menurut Azwar (2009) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes mempunyai validitas yang tinggi apabila memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan alat tes tersebut. Indeks daya beda aitem merupakan koefisien yang menunjukkan bahwa fungsi aitem selaras dengan fungsi tes. Aitem yang memiliki indeks daya beda baik merupakan aitem yang konsisten karena mampu menunjukkan perbedaan antar subjek pada aspek yang di ukur dengan skala bersangkutan (Azwar, 2010). Indeks daya beda aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang diisitilahkan dengan konsistensi aitem total (Azwar, 2012). Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasar korelasi aitem total, digunakan batasan koefisien korelasi aitem total sama dengan atau lebih dari 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Namun, apabila jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan maka peneliti dapat menurunkan 0.30 menjadi 0.25. Pengujian validitas aitem dimensi kepribadian big five menggunakan SPSS 18.0 menunjukkan delapan aitem dimensi extraversion valid dan dua aitem gugur; tiga aitem dimensi agreeableness valid dan tujuh aitem gugur; lima aitem dimensi concientiousness valid dan lima aitem gugur; enam aitem dimensi neuroticism valid dan empat aitem gugur; empat aitem dimensi openness to
38 experience valid dan enam aitem gugur. Adapun rincian aitem valid dan gugur skala kepribadian big five yaitu sebagai berikut: Tabel 3. 7 Aitem Valid dan Gugur Skala Kepribadian Big Five No Dimensi Aitem Valid Aitem Gugur 1 Ekstraversi (ekstraversion) 1, 6, 11, 16, 21, 26, 36 dan 46 31, dan 41 2 Kesepakatan (agreeableness) 17, 27, dan 47 2, 7, 12, 22, 32, 37, dan 42 3 Kegigihan (Conscientiousness) 3, 8, 23, 38, dan 43 13, 18, 28, 33, dan 48 4 Neurotisisme (neuroticism) 4, 24, 29, 39, 44, 9, 14, 19, dan 34 dan 49 5 Keterbukaan pada pengalaman (openness to experience) 15, 25, 35, dan 50 5, 10, 20, 30, 40, dan 45 Jumlah 26 24 Adapun nilai korelasi aitem total untuk skala dimensi kepribadian big five yaitu: Extraversion 0,261-0,51; Agreeableness 0,277-0,495; Concientiousness 0,255-0,575; Neuroticism 0,403-0,596; Openness to Experience 0,388-0,657 (Lampiran C, Halaman 107-114). Setelah diperoleh aitem-aitem yang valid, aitem disusun kembali dan dibuat blue print baru penelitian. Adapun blue print skala penelitian kepribadian big five sebagai berikut : Tabel 3.8 Blue Print Skala Penelitian Kepribadian Big Five No Dimensi Indikator 1 Ekstraversi (ekstraversion), dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Mengukur kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal; tingkat aktivitas; kebutuhan untuk mendapatkan stimulasi; dan kapasitas untuk berbahagia. Butiran Aitem F UF 1, 4, 6, 8, 10, 14, 17, 21. N 8
39 No Dimensi Indikator 2 Kesepakatan (agreeableness), dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain. 3 Kegigihan (Conscientiousness), dimensi ini merujuk pada jumlah tujuan yang menjadi pusat perhatian seseorang. 4 Neurotisisme (neuroticism), dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. 5 Keterbukaan pada pengalaman (openness to experience), dimensi ini mengamanatkan tentang minat seseorang. Mengukur kualitas orientasi interpersonal seseorang sepanjang kontinum yang bergerak dari penuh kasih sayang hingga antagonis dalam pikiran, perasaan, dan perbuatan. Mengukur tingkat organisasi, kekakuan, dan motivasi untuk berperilaku yang mengarah pada tujuan dalam diri individu. Membandingkan seseorang yang dapat diandalkan dan cepat mengambil tindakan dengan mereka yang lambat dan ceroboh. Mengukur penyesuaian versus stabilitas emosi. Mengidentifikasi kerentanan individu terhadap tekanan psikologis, ide-ide tidak realistis, keinginan yang berlebihan, dan kegagalan untuk memberikan respons yang tepat. Mengukur pencarian yang proaktif dan penghargaan terhadap setiap pengalaman; toleransi bagi serta eksplorasi terhadap hal-hal yang tidak biasa. Butiran Aitem F UF 9, - 15, 24. 2, 11, 22, 3, 12, 16, 20, 23, 25. 7, 13, 18, 26. 19, 5. Jumlah 21 5 26 Hasil uji validitas penyesuaian diri menunjukkan enam aitem gugur dan 24 aitem valid. Nilai korelasi aitem total untuk skala penyesuaian diri berkisar dari 0,251 0,617 (Lampiran C, Halaman 115-117). Berikut rincian aitem valid dan gugur skala penyesuaian diri. - - N 3 5 6 4
40 Tabel 3.9 Aitem Valid dan Gugur Skala Penyesuaian Diri. No Aspek Aitem Valid Aitem Gugur 1 Memiliki persepsi yang akurat 1, 6, 11, 21, dan 16 terhadap realitas. 26 2 Kemampuan beradaptasi dengan 7, 12, 17, 22, 27 2 tekanan dan stres. 3 Mempunyai gambaran diri positif. 3, 8, 13, 18, 23, - dan 28 4 Kemampuan untuk 9, dan 19 4, 14, 24, dan 29 mengekspresikan emosi dengan baik 5 Memiliki hubungan interpersonal 5, 10, 15, 20, 25, - yang baik dan 30 Jumlah 24 6 Setelah diperoleh aitem-aitem yang valid, aitem disusun kembali dan dibuat blue print baru untuk penelitian. Adapun blue print skala penelitian penyesuaian yaitu sebagai berikut : Table 3.10 Blue Print Skala Penelitian Penyesuian Diri No Aspek Nomor Aitem Favorabel Unfaforabel N 1 Memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas. 1, 9, 17 4, 21 5 2 Kemampuan beradaptasi dengan tekanan dan stres. 10, 18 5,13,22 5 3 Mempunyai gambaran diri positif. 2,11,19 6,14,23 6 4 Kemampuan untuk mengekspresikan emosi dengan baik - 7,15 2 5 Memiliki hubungan interpersonal yang baik. 3,12,20 8,16,24 6 Jumlah 11 13 24 b. Uji Reliabilitas Menurut Azwar (2010: 83) reliabilitas mengacu pada keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung maksna kecermatan pengukuran. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1, semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang
41 mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 201 0: 83). Uji reliabilitas dalam penelitian menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 18.0. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap aitem skala kepribadian big five diperoleh hasil koefisien reliabitas alpha masing-masing dimensi yaitu sebagai berikut (Lampiran C, Halaman 107-114): Tabel 3.11 Koefisien Alpha Dimensi Kepribadian Big Five Dimensi Koefisien Alpha Extraversion 0,646 Agreeableness 0,584 Concientiousness 0,661 Neuroticism 0,737 Openness to Experience 0,705 Adapun hasil uji reliabilitas terhadap aitem-aitem skala penyesuaian diri diperoleh hasil koefisien reliabitas alpha sebesar 0,862 (Lampiran C, Halaman 116). G. Teknik Analisis Data Teknik yang akan digunakan untuk menganalisa data penelitian ialah Korelasi Product Moment. Teknik Korelasi Product Moment dilakukan menggunakan bantuan komputerisasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 18.0. H. Lokasi dan Jadwal Penelitian Lokasi penelitian bertempat di MTs Pondok Pesantren Dar El Hikmah Kota Pekanbaru. Jadwal penelitian yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.12 Rincian Jadwal Penelitian No. Jenis Kegiatan Tanggap Pelaksanaan 1 Seminar Proposal 12 Februari 2014 2 Perbaikan Proposal 20 Maret 2014 3 Uji coba try out 14 April 2014 4 Penelitian 28 April 2014 5 Pengolahan data Hasil Penelitian 5 Mei 2014 6 Seminar Hasil 19 Juli 2014 7 Seminar Munaqasah 3 Desember 2014 42