SISTEM INFORMASI STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PADA PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SUMATERA DENGAN KONSEP OBJECT ORIENTED

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PERKEMBANGAN PROYEK BERBASIS WEB (STUDI KASUS: PT. INTI PRATAMA SEMESTA)

SISTEM PERINGATAN DINI PERLENGKAPAN PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PEKANBARU

RANCANG BANGUN MEDIA PELAYANAN UMUM DESK INFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS: PENGADILAN TINGGI AGAMA PEKANBARU)

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI PENJUALAN MEBEL BERBASIS E-COMMERCE TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAGALIH V

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA UMRAH DI TOUR & TRAVEL X. Yudhi Widya Arthana Rustam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM REPORTING ONLINE PATROLI DAN LEAK SURVEY JARINGAN PIPA GAS BUMI. Muhammad Syaiful Mutaqin

SISTEM INFORMASI PEMETAAN DAERAH TERJANGKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) WILAYAH KOTA PEKANBARU (STUDI KASUS : DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU)

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

PERANCANGAN APLIKASI LAPORAN PENJUALAN JAM DI CV. DUTA SERVICE JAM BEKASI MENGGUNAKAN METODELOGI UNIFIED APPROACH

SISTEM INFORMASI PERSURATAN DINAS SOSIAL PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SEMARANG BERBASIS WEB

Perancangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku Pada PT. Hema Medhajaya

BAB I PENDAHULUAN. yang akan yang akan membuka peluang lebih besar dalam menembus pasar.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi sangat penting dalam menunjang pembangunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN MADING ONLINE

PERANGKAT LUNAK PENGOLAHAN NILAI SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI KASUS DI SMA YADIKA SUMEDANG)

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DI PT INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA BANDUNG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH (SUSEDA) (Studi Kasus : Badan Pusat Statistik Kabupaten Soppeng)

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

PERANCANGAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK PENGELOLAAN DATA BANK SAMPAH DI PT. INPOWER KARYA MANDIRI GARUT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) PADA WEB IKLAN TUGAS AKHIR

Pengembangan Portal Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TEMPAT RISET TEKNOLOGI INFORMASI DI KOTA GARUT

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI PEMETAAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KOTA PEKANBARU BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI VERIFIKASI PNS (Studi Kasus : Badan Kepegawaian Daerah Tembilahan) TUGAS AKHIR FAUZI RAHMAN

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk kelangsungan produksi perusahaan, lembaga maupun kemajuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGECEKAN KUOTA PASIEN BPJS MENGGUNAKAN WEB ENGINEERING

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA INVENTARIS KANTOR PADA SMP NEGERI 6 PANGKALPINANG DENGAN MENGGUNAKAN METODELOGI BERORIENTASI OBYEK

PENGEMBANGAN APLIKASI PENCATATAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK DI APOTEK NUR GESIFA

PERANCANGAN UML Penyewaan Alat Musik

BAB I PENDAHULUAN. instansi saat ini, komputer merupakan sebuah alat atau sarana yang sangat

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik ( BPS ) Provinsi Kepulauan riau adalah salah satu

PERANCANGAN UML SISTEM INFORMASI STOK BARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penggunaan Metode Pemrograman Berorientasi Objek Dalam Sistem Informasi Akademik Pada SMP Negeri 1 Pengadegan

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tak dapat dipisahkan dari berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG BARAT BAGIAN KEPEGAWAIAN

SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI MAN KEDIRI 2 KOTA KEDIRI DENGAN MODEL WATERFALL SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisa sistem yang sedang berjalan kita dapat mengetahui kelebihan dan


Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POLIKLINIK UNSRAT BERBASIS WEB

Gambar 4.1 Flowchart

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UJIAN TENGAH SEMESTER PENDEK TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB II LANDASAN TEORI

Desain Aplikasi Pengelolaan Laboratorium Komputer

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PRAKERIN (Studi Kasus : Puncak Pass Resort)

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DAN TEOREMA BAYES DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI LAHAN KRITIS

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan atau perusahaan, misalnya apotek. komputer telah menjadi alat yang

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Menganalisis dan merancang sistem absensi guru dan siswa dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal penting yang dibutuhkan bagi setiap perusahaan atau instansi seperti

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

Analisis Sistem Hanif Al Fatta M.kom

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMASARAN PERUMAHAN PERMATA BENING BERBASIS WEB

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL

PENGEMBANGAN APLIKASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKANDI KANTOR KELURAHAN PATARUMAN KABUPATEN GARUT

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT-SERVER STUDI KASUS KLINIK CIPANAS

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

APLIKASI MANAJEMEN ADMINISTRASI ARSIP SURAT DI PT DUTA INDO OPTIMA BANDUNG

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI NILAI SISWA BERBASIS WEB PADA SMAN TUNAS BANGSA PULAU BURUNG

Iis Oktaviani¹, Asri Mulyani²

PERANCANGAN APLIKASI DONGENG DIGITAL BERBASIS ANDROID. Laporan Tugas Akhir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PADA PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SUMATERA DENGAN KONSEP OBJECT ORIENTED Rice Novita Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl. Subrantas Km. 15, Pekanbaru, 28293, Telp : 0761-562223 e-mail: rice.novita@uin-suska.ac.id Abstrak Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera (PPE Sumatera) merupakan sebuah instansi pemerintah (Government Organitation) yang bernaung dibawah Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Salah satu tugas PPE Sumatera yang paling penting adalah melakukan pelaporan kepada kantor pusat tentang Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) pada setiap Provinsi yang ada di Sumatera. Adapun kendala yang dihadapi PPE Sumatera yaitu proses perekapan data yang terlalu banyak akibatnya laporan sering terlambat diberikan kepada kantor pusat di Jakarta padahal hal ini sangat penting bagi kantor pusat untuk mengambil sebuah keputusan daerah-daerah mana yang perlu adanya perbaikan. Untuk mengurangi kendala tersebut maka diberilah sebuah solusi dengan menerapkan sistem informasi berbasis Web, yang bisa diakses melalui jarak yang jauh. Alat bantu yang digunakan dalam menganalisa dan merancang sistem ini yaitu dengan Object Oriented Analyst Design (OOAD). Dengan adanya sistem informasi status lingkungan hidup ini dapat memberikan kemudahan terhadap sistem yang akan digunakan dalam proses penginputan data, penghapusan data, pengelolaan data, dan juga pada proses pelaporan SLHD menjadi lebih cepat dan akurat. Kata kunci: OOAD,Sistem Informasi, SLHD, Web. 1. PENDAHULUAN Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera (PPE Sumatera) merupakan sebuah instansi pemerintah (Government Organitation) yang bernaung dibawah Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera diberi wewenang untuk menjalankan segala tugas dan fungsi Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia yang berskala pulau diwilayah Sumatera. Wilayah kerja Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera meliputi 10 Provinsi diantaranya Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung. Dalam menjalankan tugas Badan Lingkungan Hidup (BLH) melakukan survey di setiap kabupaten yang ada di Provinsi tersebut guna untuk mendata keadaan status lingkungan hidup sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Kemudian Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) juga melakukan kegiatan survey di kecamatan, BLHD inilah yang mengumpulkan data-data Status Lingkungan Hidup Daerah yang akan diberikan kepada BLH. Adapun jumlah kabupaten diseluruh sumatera sebanyak 151 kabupaten. Jumlah kabupaten pada Provinsi Riau sebanyak 12 kabupaten, Provinsi Aceh sebanyak 23 kabupaten, Provinsi Sumatera Utara sebanyak 33 kabupaten, Provinsi Sumatera Barat sebanyak 19 kabupaten, Provinsi Bengkulu sebanyak 10 kabupaten, Provinsi Jambi sebanyak 11 kabupaten, Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 15 kabupaten, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 7 kabupaten, Provinsi Lampung sebanyak 14 kabupaten dan Provinsi Kepulauan Riau Sebanyak 7 kabupaten. Setelah mendapatkan data tersebut, tugas Badan Lingkungan Hidup (BLH) selanjutnya yaitu membuat laporan yang akan dilaporkan kepada Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera. Setiap Badan Lingkungan Hidup (BLH) mengantarkan langsung laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) berupa hardcopy pada Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) yang telah diterima oleh pihak Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera akan diberikan kepada bidang dua, dimana bidang dua tersebut akan melakukan rekap data dan akan dilaporkan kembali pada kantor pusat yang berada di Jakarta melalui Kantor Pos. Masalah yang sering timbul dari pelaporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) ialah sering terlambatnya laporan sampai di kantor pusat. Kemudian pada pihak Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera sendiri mengalami kesulitan dalam proses perekapan data dalam jumlah yang banyak. Sementara itu setiap Badan Lingkungan Hidup (BLH) juga memiliki keluhan untuk mengantarkan laporan setiap tiga bulan sekali pada Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera, dikarenakan jarak yang begitu jauh terutama bagi Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang berada diprovinsi Lampung, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka Belitung 1

Batasan Masalah Dalam penelitian ini, batasan masalah yang ada adalah sebagai berikut: 1. Pembahasan lebih difokuskan pada Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) di Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera Pekanbaru. 2. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sistem informasi status lingkungan hidup daerah pada Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera Berbasis web. Tujuan Berdasarkan hasil penelitian di Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera Pekanbaru, maka terdapat masalah-masalah dalam pelaporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD), sebagai hasil dari penelitian ini, maka dapat tujuan untuk penelitian ini yaitu: 1. Untuk memudahkan pekerjaan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLH) lebih cepat dan akurat dalam pembuatan laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD). 2. Untuk memudahkan pekerjaan bidang dua lebih cepat dan akurat dengan sistem yang di ajukan dengan memusatkan penyimpanan dalam satu database. 3. Untuk mempercepat kantor pusat dalam penerimaan laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dari Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera Pekanbaru. 2. ISI PENELITIAN 2.1 Metode Berorientasi Objek Menurut (Sholiq, 2006) berorientasi objek atau object oriented merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang saling berinteraksi. Yang dimaksud dengan berorientasi objek adalah bahwa mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang bekerja sama antara informasi atau struktur data dan perilakau (behavior) yang mengaturnya. Menurut (Adi Nugroho,2002) OOP (Objeck Oriented Programming) atau pemrograman berorientasi objek adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika dalam menghadapi masalahmasalah yang akan dicoba-atasi dengan bantuan komputer. Filosofi OOP menciptakan sinergi luar biasa sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak (perencanaan, analisis, perancangan, serta implementasi) sehingga dapat diterapkan pada perancangan sistem secara umum menyangkut perangkat lunak, perangkat keras, serta sistem informasi secara keseluruhan. Object Oriented Analysis (OOA) Menurut ( Nugroho, 2005 ) OOA adalah tahapan perangkat lunak dengan menentukan spesifikasi sistem (sering orang menyebutnya sebagai SRS/ System Requirement Spesification ) dan mengidentifikasi kelas-kelas serta hubungannya satu terhadap yang lainnya. Untuk memahami spesifikasi sistem, kita perlu mengidentifikasi para pengguna atau yang sering disebut sebagai aktoraktor. Siapa aktor-aktor yang akan menggunakan sistem dan bagaimana mereka menggunakan sistem. Mencari objek-objek fisik pada sistem juga memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi lebih lengkap objek-objek pada sistem yang bersangkutan.objek-objek dapat bersifat mandiri, organisasi-organisasi, satuan informamsi, gambar-gambar, atau apapun yang menyusun suatu aplikasi dalam konteks representasi dunia nyata dalam sistem yang sedang dikembangkan. Adapun aktifitas utama dari OOAD adalah: 1. Menganalisis masalah domain 2. Menjelaskan sistem proses 3. Mengidentifikasi objek 4. Menentukan atribut 5. Mengidentifikasi operasi 2

6. Komunikasi objek Object Oriented Design (OOD) Menurut adi Nungroho, OOD adalah merancang kelas-kelas yang teridentifikasi selama tahap analisis dan antarmuka ( user Interface). Selama tahap ini kita mengidentifikasi dan menambah beberapa objek dan kelas yang mendukung implementasi dari spesifikasi kebutuhan. Adapun proses pada OOD meliputi: 1. Mendefenisikan konteks dan mode dari penggunaan sistem. 2. Mendesai arsitektur sistem. 3. Identifikasi objek sistem utama. 4. Mengembangkan model desain. 5. Menentukan interface objek. 2.2 Metodologi penelitian Mulai - Studi Pustaka - Wawancara Pengamatan Pendahuluan Analisa Sistem +SubSistemBasisData +SubSistemModel +SubSistemDialog Perancangan : - Data base - Interface Implementasi Tidak Pengujian Berhasil ya Kesimpulan dan Saran Selesai Gamabr 1. Gambar Flowchart Penelitian 1. Tahap Perencanaan Langkah pertama dalam meneliti adalah memilih dan merumuskan masalah serta dapat diselidiki dengan sumber-sumber yang ada (Nazir, 2009). Adapun tahapan dalam perencanaan adalah sebagai berikut: a. Mulai Merupakan tahap awal dalam setiap melakukan kegiatan. b. Identifikasi Masalah 3

Setelah dimulai, maka tahapan selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan keragu-raguan c. Studi Pustaka Kegiatan ini memungkinkan penulis untuk melanjutkan penulisan dalam laporan penelitian ini. Karena, dengan melakukan studi pustaka, penulis mendapatkan informasi untuk mendukung penulisan yang berkaitan dengan topik yang diangkat. Menentukan Tujuan Untuk mendukung pencapaian sasaran penelitian, maka selanjutnya adalah penentuan tujuan, agar tujuan dalam penulisan lebih terarah Menetukan Data yang Diperlukan Kegiatan selanjutnya adalah menentukan data yang diperlukan agar mempermudah penulis dalam melakukan analisis. 2. Tahap Pengumpulan Data Adapun tahapannya dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Memahami sistem yang sedang berjalan (SLHD) Kegiatan ini dilakukan untuk memahami lebih jauh mengenai sistem yang sedang berjalan yaitu pada proses yang mengalami masalah. b. Memahami prosedur penerimaan dan perekapan data SLHD Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian yang terkait dalam Pelaporan SLHD dan juga untuk mengetahui proses prekapan data SLHD. c. Pengumpulan Data dari Observasi, dan Wawancara. 3. Tahap Analisa dan Perancangan Setelah data dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah tahap analisa. Tahapan ini merupakan tahapan inti dari penulisan Laporan penelitian. Sebagai output dari hasil analisa dan perancangan sistem baru atau usulan. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah sebagai berikut: a. Analisa sistem lama Kegiatan ini sangat penting untuk mengetahui kekurangan sistem lama yang akan dijadikan acuan dalam tahap analisa sistem baru. b. Analisa sistem baru Merupakan tahapan analisa sistem usulan yang akan dijadikan dasar perancangan. c. Perancangan Merupakan proses pembuatan rancangan input, rancangan output, dan rancangan laporan dari sitem yang di usulkan. d. Analisa Dekriptif (dengan batasan Survei di PPE Sumatera) Dengan menggunakan Analisa Deskriptif dan memfokuskan analisa pada Survei dan mengamati langsung di PPE Sumatera. 4. Tahap Penulisan Laporan Adapun tahap adalah tahap penulisan laporan. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan Melakukan Dokumentasi Seluruh data yang diperoleh dan telah di analisa, maka hasil nya akan didokumentasikan dalam bentuk sebuah laporan, yang nantinya akan diujikan kembali dihadapan pembimbing. 4

Berisi kesimpulan dan saran mengenai mekanisme analisa dan perancangan sistem informasi 2.3 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Berikut akan diuraikan secara umum sistem yang sedang berjalan pada pengolahan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah: 1. Data status lingkungan hidup daerah didapat dari hasil survey langsung oleh Badan Lingkungan Hidup yang berada pada setiap provinsi di Sumatera. Kemudian pihak Badan Lingkungan hidup membuat laporan status lingkungan hidup daerah dan mengantarkan secara langsung pada pusat pengelolaan ekoregion sumatera. Laporan status lingkungan hidup daerah diberikan kepada bidang dua untuk dilakukan proses rekap data dan pembuatan laporan status lingkungan hidup daerah PPE Sumatera. Laporan tersebut dikirim pada kantor pusat yang ada di Jakarta melalui jasa pengiriman yaitu kantor pos 2.4 Evaluasi Sistem Lama Setelah diuraikan mengenai aliran sistem yang sedang berjalan pada PPE Sumatera maka didapat beberapa kelemahan, yaitu: 1. Adanya dua kali proses rekap data. 2. Keluhan BLH mengenai jarak yang jauh untuk mengantarkan laporan secara langsung pada PPE Sumatera. 3. Terjadi penumpukan data yang direkap oleh Bidang Dua karena jumlah laporan yang begitu banyak, akibatnya Bidang Dua sering terlambat mengirimkan laporan Status Lingkungan Hidup Daerah PPE Sumatera kepada kantor pusat. 2.4.1 Rancangan Usulan Sistem Pada sistem yang diusulkan ini menggunakan database, pertama BLH login ke sistem dengan memasukkan username dan passowrd kemudian BLH menginputkan data SLHD. Bidang Dua login ke sistem dengan memasukkan username dan password dan melakukan aktifitas mengelola sistem sekaligus pengecekan data SLHD. Kemudian di dalam sistem kantor pusat hanya bisa melihat laporan status lingkungan hidup daerah PPE Sumatera tentunya dengan login terlebih dahulu. Dalam sistem yang diusulkan ini terdapat beberapa kelebihan-kelebihan, diantaranya yaitu: 1. BLH tidak perlu datang langsung ke PPE Sumatera. 2. Bidang Dua tidak perlu merekap data kembali. 3. Tidak ada tumpukan laporan SLHD pada PPE Sumatera. 4. Tidak terjadi keterlambatan dalam pelaporan SLHD kepada kantor pusat. 2.5 Use Case Diagram Use Case Diagram terdiri dari actor, use case dan serta hubunganya. Use case diagram adalah sesuatu yang penting untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem. Usecase Diagram digunakan untuk menjelaskan kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh user/pengguna sistem yang sedang berjalan. Berikut merupakan penggambaran sistem dalam bentuk use case terlihat pada gambar berikut ini: Gamabr 2. Use Case Diagram 5

2.5 Class Diagram Class Diagram adalah diagram yang menunjukan kelas-kelas yang ada di sistem Informasi status lingkungan hidup daerah dan hubungannya secara logika. Class Diagram ini menggambarkan struktur statis dari sistem. Class diagram yang dibuat pada tahap design merupakan deskripsi lengkap dari class-class yang ditangani oleh sistem, dimana masing-masing class telah dilengkapi dengan atribut dan operasi yang diperlukan. Class diagram sistem Informasi status lingkungan hidup daerah akan dijelaskan dalam diagram class sebagai berikut Gamabr 3. Class Diagram 2.10 Struktur Program 6

2.10 Hasil dan Implementasi Gamabar 7 Halaman Login User 3. PENUTUP Kesimpulan 4. sistem informasi status lingkungan hidup daerah dapat memudahkan pekerjaan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLH) lebih cepat dan akurat dalam pembuatan laporan Status Lingkungan Hidup Daerah. 5. sistem informasi dengan memusatkan penyimpanan data dalam satu database dapat memberikan gambaran kemudahan pekerjaan bidang dua lebih cepat dan akurat. 6. Dapat mempercepat kantor pusat nantinya dalam penerimaan laporan Status Lingkungan Hidup Daerah dari Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera berdasarkan provinsi, kabupaten dan kecamatan UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyusun penelitian ini yang berjudul Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Status Lingkungan Hidup Daerah Pada Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera Berbasis Web. Shalawat beriring salam terucap buat junjungan alam Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa manusia ke zaman yang penuh dengan Ilmu Teknologi., pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu dekan dan ketua jurusan sistem informasi yang telah berkenan meluangkanwaktu, tenaga dan pikiran guna mengarahkan penulis dalam penyelesaikan laoran inii. DAFTAR PUSTAKA [1]. Al-fatta, Hanif. 2007. Analisa &Perancangan Sistem Informasi. Andi: Yogyakarta. [2].Fathansyah, Ir. 1999. Buku Teks Ilmu Komputer Basis Data. Informatika Bandung: Bandung. [3].Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi: Yogyakarta. [4].Nazir, Moh. 2009, Metode Penelitian. Cetakan ketujuh. Ghalis Indonesia : Bogor. [5].Nugroho, Adi. 2002, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metode Berorientasi Objek. Informatika Bandung: Bandung. [6].PPE Sumatera. 2010, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Organisasi dan Tata kerja Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Nusantara: Pekanbaru. [7].Pressman, Roger S. 2003. Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktis. Andi Offset : Yogyakarta. Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Graha Ilmu: Yogyakarta. Soegianto, Agoes. 2005. Ilmu Lingkungan. Airlangga University Press: Suraba 7