BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pun mereka menganggap Bank merupakan nyawa untuk. menggerakkan perekonomian negara tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Purwakarta

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

LAPORAN KEUANGAN BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

Analisis Rasio Likuiditas Pada Pt. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten, Tbk (Bank BJB) Periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keadaan dunia usaha yang berkembang pesat mempunyai dampak yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hutang dagang merupakan salah satu variabel bebas yang akan dibahas dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. terhadap laporan keuangan sangat bermanfaat untuk dapat mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntan Indonesia (Revisi 2015) mengatakan bahwa : keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

M 1 KARTIKA SARI. Universitas Gunadarma. Tujuan. MATERI AKPER 1 Hal -1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

III. METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 16. berjudul Analisa Laporan Keuangan adalah sebagai berikut : Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY DAN TRADING COMPANY, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian ini dapat dilakukan dengan melihat sisi kinerja keuangan (financial

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Profitabilitas menurut Wiagustini (2010) adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini jumlah bank yang terdaftar di Bank Indonesia mencapai 145. Tabel 1.1 Jumlah Bank yang Terdaftar di BI

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan. rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang financial akan sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan dan sebagai tempat untuk meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Berikut ini disampaikan pengertian bank dari para ahli : Menurut Kasmir (2004:23) pengetian bank yang dikutip dari Undang- Undang No. 10 tahun 1998 Tentang Perbankan adalah : Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan menurut Kasmir (2008:2) pengertian bank adalah : Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya. 8

9 2.1.1.1 Jenis-Jenis Bank Menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan diubah dengan keluarnya Undang-Undang RI No.10 Tahun 1998 sebagaimana dikutip oleh Kasmir (2004:32) jenis perbankan dapat ditinjau dari berbagai seni antara lain : Dilihat dari segi fungsinya: Bank umum, Bank Perkreditan Rakyat. dilihat dari segi kepemilikannya: Bank milik pemerintah, Bank milik Pemerintah Daerah, Bank milik swasta, Bank milik koperasi. Dilihat dari segi status: Bank Devisa dan Bank non devisa. Sedangkan menurut Rachmat Firdaus (2005:10) bank di Indonesia dapat di kelompokan dalam berbagai jenis sebagai berikut: Menurut jenis usaha atau fungsinya terdiri dari: Bank sentral, Bank umum, Bank perkreditan rakyat. Menurut kepemilikan: Bank milik Pemerintah, Bank milik swasta nasional, Bank milik swasta asing. Menurut bentuk hukumnya: untuk Bank umum perseroan terbatas, koperasi. untuk Bank perkreditan Rakyat perusahaan daerah,koperasi. Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa jenis-jenis Bank dapat dilihat dari segi fungsinya, dapat dilihat dari segi kepemilikannya, dapat dilihat dari segi statusnya, dan dapat dilihat dari bentuk hukumnya. 2.1.1.2 Fungsi Bank Fungsi Bank dalam masyarakat menurut Muchdarsyah sinungan (2003:3) adalah sebagai berikut: Sebagai lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat, sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit, sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan pembayaran uang. Sedangkan menurut Achmad Anwari (2005:17) fungsi bank adalah: Alat penyedot dana yang ada di masyarakat, sasaran penyedot dana ini adalah dana yang berlebih di dalam masyarakat atau dana yang sementara belum dipergunakan untuk pemiliknya, menyalurkan dana yang telah

10 terkumpul itu kepada masyarakat dengan jalan memberikan pinjaman (kredit). Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa fungsi pokok perbankan adalah sebagai alat penyedot dana atau penarik uang yang ada di masyarakat baik uang giral maupun uang kartal atau uang tunai, pemberi kredit dan menjadi perantara di dalam lalu lintas pembayaran. 2.1.2 Laporan Keuangan Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan, karena laporan tersebut merupakan media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan dengan melalui laporan keuangan, perusahaan dapat mengetahui kondisi kinerja keuangan perusahaan pada periode tertentu. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:105) laporan keuangan adalah : Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Munawir (2004:31) adalah sebagai berikut: Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dalam hasilhasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Sutrisno (2005:9) adalah sebagai berikut : Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi meliputi dua laporan yakni neraca dan laporan laba rugi.

11 Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa laporan keuangan adalah bentuk pertanggung jawaban keuangan dari perusahaan, pada umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan. 2.1.2.1 Jenis-Jenis Laporan Keuangan Jenis laporan keuangan bermacam-macam baik berupa laporan utama maupun laporan pendukung. Jenis-jenis laporan keuangan disesuaikan dengan kegiatan usaha perusahaan yang bersangkutan dan pihak yang keterkaitan untuk memerlukan informasi keuangan pada suatu perusahaan tertentu. berikut : Menurut Munawir (2004:13) jenis laporan keuangan adalah sebagai Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal atau laba yang ditahan, walaupun dalam prakteknya sering diikut sertakan beberapa daftar yang sifatnya untuk memperoleh kejelasan lebih lanjut. Misalnya, laporan perubahan modal kerja, laporan arus kas, perhitungan harga pokok, maupun daftar-daftar lampiran yang lain. Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:106) jenis laporan keuangan adalah sebagai berikut : terdiri dari : Jenis laporan keuangan terdiri dari jenis laporan keuangan utama dan pendukung, seperti ; daftar neraca, perhitungan laba rugi, laporan sumber dan penggunaan dana, laporan arus kas, laporan harga pokok produksi, laporan laba ditahan, laporan perubahan modal, dan laporan kegiatan keuangan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis laporan keuangan

12 1. Neraca Laporan keuangan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Neraca menyajikan dalam data historikal aktiva yang merupakan sumber operasi perusahaan yang dijalankan. 2. Laporan laba rugi Laporan keuangan yang berisikan informasi tentang keuntungan atau kerugian yang diderita oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Pada laporan ini menyajikan data pendapatan sebagai hasil usaha perusahaan dan beban sebagai pengeluaran operasional perusahaan. 3. Laporan perubahan posisi keuangan Laporan perubahan posisi keuangan biasanya disebut daftar sumber dan penggunaan dana, menunjukan asal kas diperoleh dan bagaimana digunakannya. Laporan perubahan posisi keuangan menyediakan latar belakang historis dari pola aliran dana. Laporan ini terbagi menjadi dua yaitu; laporan perubahan modal kerja dan laporan arus kas. Laporan perubahan modal kerja menyajikan data-data aktiva lancsr dan utang lancar, sedangkan laporan arus kas menyajikan data-data mengenai arus kas dari kegiatan operasional, kegiatan investasi, kegiatan keuangan atau pembiayaan, dan saldo kas awal, serta saldo kas akhir. 4. Catatan dan laporan ini sebagai bagian laporan keuangan Catatan dan laporan ini merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari laporan keuangan. Catatan-catatan ini tergantung pada kebijakan akuntansi yang digunakan pada waktu mempersiapkan laporan keuangan

13 dan memberi tambahan detail mengenai beberapa bagian dari laporan keuangan, misalnya laporan harga pokok produksi, laporan perubahan modal atau laba ditahan, laporan kegiatan keuangan. 2.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan sangat berguna bagi siapa saja dalam pengambilan keputusan diperusahaan. Dengan demikian, pihak-pihak yang terkait dapat menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan selanjutnya demi perkembangan perusahaan. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:66) tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut : Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan kepada para pemakainya untuk dipakai dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Keuangan (2004:66) tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut : Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut antara lain, pemilik, manajemen, investor, kreditur, dan pemerintah.

14 2.1.2.3 Laporan Keuangan Bank Sesuai dengan SK Direksi Bank Indonesia No. 27/119/KEP/DIR tanggal 25 Januari 1995 laporan keuangan bank terdiri dari : a. Neraca b. Laporan Komitmen dan Kontijensi c. Laporan Laba/Rugi d. Laporan Arus Kas e. Catatan Atas Laporan Keuangan 2.1.3 Analisis Laporan Keuangan Dalam meningkatkan kualitas dan kinerja keuangan, perusahaan memerlukan suatu analisis laporan keuangan dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki permasalahan yang ada di perusahaan. Menurut Soemarso (2005:380) pengertian analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut : Analisis laporan keuangan (Financial statement analysis) adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:189) pengertian analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut : Analisa laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara suatu dengan yang lain, baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya interpretasi atau analisa terhadap laporan keuangan suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bagi

15 informasi untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan. Kegiatan analisa laporan keuangan tersebut merupakan salah satu media untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan lebih akurat sehingga dapat dijadikan sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan. 2.1.3.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Dalam penganalisaan laporan keuangan, sebenarnya mempunyai tujuan yang bermacam-macam disesuaikan dengan kepentingan-kepentingan yang ingin dicapai. Menurut Bambang Riyanto (2004:327) tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut : Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan perlukah kita mengadakan interpretasi atau analisa terhadap data finansial dari perusahaan yang bersangkutan, dan data finansial itu akan tercermin di dalam laporan finansialnya. Sedangkan Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:195) tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut : Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam menginterpretasikan laporan keuangan suatu perusahaan.

16 2.1.4 Likuiditas Tingkat likuiditas bagi perusahaan adalah sangat penting, karena tingkat likuiditas perusahaan dapat mencerminkan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibanya yang segera harus dipenuhi dalam jangka waktu pendek. Menurut G. Sugiarso dan F. Winarni (2005:114) pengertian likuiditas adalah sebagai berikut : Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Sedangkan menurut Munawir (2004:31) pengertian likuiditas adalah sebagai berikut : Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Dari uraian di atas dapat disimpulkan likuiditas adalah mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dengan menggunakan rasio. 2.1.4.1 Likuiditas Bank Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi, kewajiban tersebut sering diartikan sebagai hutang. pengertian ini berlaku pada perusahaan non bank yang memandang kewajiban real saja yang tercermin di sisi pasiva pada neraca. Berbeda dengan bank, bahwa likuiditas dipandang dari dua sisi pada neraca bank.

17 Pada sisi pasiva bank harus mampu memenuhi kewajiban kepada nasabah setiap simpanan nasabah yang ada di bank ditarik. Pada sisi aktiva bank harus menyanggupi pencairan kredit yang telah dijanjikan. Bila kedua aspek atau salah satu aspek ini tidak dapat dipenuhi maka bank tersebut akan kehilangan kepercayaan masyarakat, oleh karena itu pengertian likuiditas bank adalah lebih luas dari pada likuiditas pada perusahaan non bank. berikut : berikut: Menurut Taswan (2006:96) pengertian likuiditas bank adalah sebagai Likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk memenuhi kemungkinan ditariknya simpanan oleh deposaan atau penitip dana ataupun memenuhi kebutuhan masyarakat berupa jaminan. Sedangkan menurut Kasmir (2004:29) pengertian likuiditas adalah sebagai Likuiditas adalah rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa likuiditas bank adalah kemampuan suatu bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang harus segera dibayar (jatuh tempo). 2.1.4.2 Jenis-jenis Rasio Likuiditas Beberapa rasio likuiditas yang ditetapkan oleh suatu bank untuk menilai tingkat likuiditas suatu bank dan menilai keuangan suatu bank tersebut.

18 berikut: Menurut Sutrisno (2005:63) jenis-jenis rasio likuiditas adalah sebagai 1. Current ratio 2. Acid Test Ratio/Quick Ratio 3. Cash Ratio 1. Current Ratio Current Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan yaitu merupakan perbandingan antara harta lancar dengan hutang lancar. Current ratio merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan kas dan aktiva yang dapat segera diubah menjadi kas. Kewajiban adalah hutang yang sudah jatuh tempo dan segera harus dibayar dengan harus memperhitungkan jumlah harta lancar harus dua kali lebih besar dari hutang lancar. Current Ratio dapat di rumuskan sebagai berikut: Current Ratio = Aktiva lancar x 100% Utang Lancar Current Ratio sebesar 2,50% merupakan standar likuiditas bank dan biasanya sudah dianggap memuaskan bagi suatu perbankan. www.bi.go.id>home>sipuk 2. Acid Test Ratio/Quick Ratio Acid Test Ratio/Quick Ratio yaitu merupakan perbandingan antara (Kas+Efek+Persediaan) dengan hutang lancar. Rasio ini mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban dengan tidak memperhitungkan persediaan karena persediaan memerlukan waktu

19 yang lama untuk direalisir menjadi kas dan menganggap piutang dapat direalisir sebagai uang kas meskipun pada kenyataannya persediaan lebih likuid di bandingkan dengan piutang oleh karena itu ada penganalisa yang mencoba membandingkan atau menggunakan keduannya dalam menghitung rasio. Acid Test Ratio/Quick Ratio dapat di rumuskan sebagai berikut: Acid Test Ratio = Kas + Efek + Piutang x 100% Utang Lancar Acid Test Ratio sebesar 1,00% biasanya dianggap menunjukan posisi likuiditas yang memuaskan. www.bi.go.id>home>sipuk 3. Cash Ratio Cash Ratio adalah alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang menghimpun bank yang harus segera dibayar. Cash Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kembali simpanan nasabah (deposan) yang telah dihimpun pada saat ditarik dengan menggunakan alat likuid. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan meskipun dalam prakteknya akan dapat mempengaruhi profitabilitas. Menurut Bank Indonesia alat likuid terdiri atas uang kas ditambah dengan rekening giro bank yang disimpan pada Bank Indonesia. Cash Ratio dapat di rumuskan sebagai berikut: Cash Ratio = Kas + Efek x 100% Utang Lancar

20 Sebagai pedoman dalam rasio ini sebaiknya tidak kurang dari 300%. www.bi.go.id>home>sipuk Alat likuid yang dimiliki bank merupakan bagian dari kekayaan bank (aktiva) yang berupa uang tunai (kas) adapun komponen alat likuid dari setiap bank biasanya terdiri dari saldo kas uang kertas dan uang logam yang dimiliki bank yang diakui bank Indonesia dan saldo rekening pada bank Indonesia merupakan saldo rekening milik oleh bank pelopor pada Bank Indonesia jumlah tersebut dikurangi dengan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank pelopor dan tidak boleh diambil dengan fasilitas kredit yang sudah dibiayai Bank Indonesia tapi belum digunakan. 2.2 Kerangka Pemikiran Setiap usaha bank akan memerlukan dana dengan jumlah yang sesuai dengan penggunaan dana, pada intinya aktivitas bank sehari hari terdiri dari kegiatan mencari dana dan menggunakan dana adalah merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan agar setiap aktivitas dapat berjalan secara normal. Analisis laporan keuangan merupakan cara untuk mengetahui serta memahami bagaimana kondisi suatu perusahaan atau lembaga kemudian membandingkannya kinerja perusahaan dari waktu kewaktu. Adapun gambaran mengenai definisi analisis laporan keuangan menurut Soemarso (2005:380) yaitu: Analisis laporan keuangan (Financial statement analysis) adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena.

21 Agar bank dapat memenuhi kewajiban jangka pendek maka bank harus menjaga likuiditas, yaitu dengan melakukan pengendalian likuiditas yaitu berupa penjagaan agar semua alat likuid (aktiva lancar) dapat digunakan untuk memenuhi tagihan yang datang sewaktu-waktu. Tetapi dilain pihak bank sebagai lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat tentunya harus memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa kredit. adalah: Sedangkan pengertian likuiditas menurut Rachmat Firdaus (2005:191) Suatu Bank dikatakan likuid apabila Bank yang bersangkutan dapat memenuhi kewajiban-kewajiban (utang-utangnya), dapat membayar kembali simpanan para nasabahnya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang telah terseleksi dari nasabah-nasabahnya tanpa terjadi penangguhan waktu. Dengan demikian pada penelitian ini penulis akan berusaha mengungkap bagaimana cara menganalisis tingkat likuiditas perusahaan pada PT. Bank Jabar Banten Cabang Garut. Untuk itu peneliti membuat skema kerangka pikir sebagai berikut: Analisis Data (Laporan Keuangan) Analisis Rasio Likuiditas - Current Ratio Perbandingan rasio likuiditas tiap periode Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran