BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan. PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan adalah suatu standar

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang digunakan sebagai kantor atau pabrik, peralatan, kendaraan dan lainlain.

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada bulan Juli 2009.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Edward, Tanujaya (2012)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang sudah dipercayakan melalui laporan keuangan. Informasi dari

BAB I PENDAHULUAN. dari pihak ekstern dan pihak intern. Pihak ekstern terdiri dari masyarakat, UKDW

BAB 5 PENUTUP. adopsi dari IFRS for SMEmasih diangap terlalu rumit untuk diterapkan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan berkembangnya perusahaan sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sekitar 20% di

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam

BAB 5 SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, baik dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia usaha akan terus berkembang diikuti dengan semakin berkembangnya

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2

BAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan konsep dasar akuntansi, yakni konsep kesatuan usaha (entity theory),

DISCUSSION PAPER REVIU KOMPREHENSIF ATAS SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN. dipilih pada suatu industri untuk investor domestik maupun investor internasional.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. IFRS ( International Financial Reporting Standard ) adalah standar

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak tahun 2010 Indonesia masuk dalam daftar negara yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor.

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menimbulkan tingkat persaingan yang lebih kompetitif. (Harahap, 2007). Menurut IAI PSAK no: 1, tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. sedang terjadi pada bisnisnya khususnya dari sisi keuangan atau financial. Untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas sumber daya yang

I. PENDAHULUAN. perusahaan dengan para external stakeholder. Menurut PSAK 1 (2009) tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. ke segala penjuru negeri. Sehingga manusia dituntut lebih aktif berpartisipasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

BAB 1. peminjam dana atau emiten (perusahaan yang go public). Para pemodal. bagi investor perusahaan yang memilki kinerja yang baik mampu

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengandalkan sumber pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian dunia dimana batasan penghambat menjadi semakin berkurang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya going concern, suatu entitas dianggap mampu. aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi merupakan suatu ilmu yang terus berkembang dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan. intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan tersebut tercermin dengan pencapaian tingkat laba yang diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

IMPLEMENTASI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMER 1 DAN 2 (REVISI 2009) UNTUK PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2010 DAN 2011 PADA PT RA

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasar keuangan Indonesia. Memobilisasi dana masyarakat untuk investasi,

BAB I PENDAHULUAN. membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak seragam.

BAB I PENDAHULUAN. serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi. Dibuat laporan keuangan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dari berbagai industri. Semua industri akan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam konteks akuntansi maka

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yang

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Tak terkecuali di dunia perbankan. Kehadiran bank mempunyai

1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya dunia usaha, semakin banyak perusahaan baru yang

BAB I PENDAHULUAN. multinasional yang membutuhkan Standar Akuntansi Internasional. Dunia bisnis

BAB AKUNTANSI KOPERASI. orang-orang bukan kumpulan modal sehingga peranan anggota sama menentukan dalam

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

3. Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Syariah akan diluncurkan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

NAMA : MELISA MARIA NPM : JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : NOVA ANGGRAINIE, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sedang menjadi sorotan publik di

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan organisasi semakin meningkat, banyak sekali organisasi yang muncul dikalangan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh mudahnya mendirikan oganisasi di era global ini. Saat ini semua pengurusan dipermudah dengan pengurusan secara online. Hanya tinggal mendaftarkan organisasi dan mempersiapkan segala sesuatunya sesuai syarat, pada saat itu jugalah organisasi dapat terbentuk. Organisasi adalah kesatuan (entitas) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif, terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan (Robbins:2013). Ada berbagai jenis organisasi, salah satunya adalah organisasi niaga. Organisasi niaga atau organisasi laba (profit) adalah organisasi yang memiliki tujuan utama untuk memperoleh keuntungan dari hasil usaha organisasinya, organisasi laba dapat dimiliki pemerintah maupun dimiliki oleh sektor swasta. Organisasi laba meliputi Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), Firma (FA), Koperasi, Join Ventura, Trust, Kartel, dan Holding Company. Modal dari organisasi laba sudah jelas, yakni dapat dari perseorangan, maupun investor. Mereka memberikan modal dengan harapan mendapatkan pengembalian atas modal tersebut dari hasil keuntungan usaha. Semakin besar suatu perusahaan, maka membutuhkan modal semakin banyak, salah satu cara agar setiap perusahaan mendapatkan suntikan dana sebagai tambahan modal adalah dengan menjual saham perusahaan di pasar modal Indonesia, yakni Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut data dari www.sahamok.com per 15 Agustus 2015, terdapat 517 perusahaan dari berbagai sektor yang memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, antara lain sektor pertanian, pertambangan, kimia, proerty dan real estate, utilitas dan transportasi, keuangan, jasa dan investasi. Salah satu indikator yang dapat mempengaruhi keputusan investasi calon investor adalah laporan keuangan perusahaan atau entitas. Sebelum berinvestasi, investor akan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa yakin kepada calon investor, juga untuk menilai apakah aman apabila investor itu menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. 1

2 Laporan keuangan adalah merupakan suatu instrumen penting yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan suatu organisasi, dan juga tolak ukur atas hasil yang telah dicapai oleh suatu organisasi. Laporan keuangan pada umumnya memberikan informasi mengenai posisi keuangan kinerja dan arus kas perusahaan. Ada 4 Jenis laporan keuangan utama yang harus disusun perusahaan dan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan, yakni laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Dalam proses pembuatan laporan keuangan, tentunya harus berdasarkan standar akuntansi yang berlaku. Di Indonesia standar akuntansi keuangan yang berlaku saat ini ada 4 yakni Standar Akuntansi Keuangan Umum (PSAK berbasis dan tidak berbasis IFRS), Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Standar Akuntansi Syariah, dan Standar Akuntansi Pemerintah. Standar akuntansi ini digunakan untuk masing-masing entitas sesuai dengan karakteristik dari setiap entitas. Pada 1 Januari 2011, IAI secara resmi telah memberlakukan secara efektif Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), entitas atau perusahaan yang dapat menerapkan SAK ETAP ini harus memenuhi dua kriteria yaitu: entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik secara signifikan, dan yang kedua, entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum. Pada umumnya yang termasuk entitas tanpa akuntabilitas publik adalah perusahaan mikro, kecil, dan menengah, termasuk perusahaan-perusahaan yang belum membuka sahamnya terjual di bursa efek. SAK ETAP sebenarnya dihadirkan oleh IAI sebagai bentuk yang jauh lebih sederhana dari PSAK, dengan tetap mengadopsi sebagian dari IFRS (International Financial Reporting Standard) untuk Small Medium sized Entities (SMEs) dengan tujuan untuk membantu perusahaan kecil dan menengah untuk menerapkan standar akuntansi dalam pelaporan keuangannya, agar terjadi keseragaman dalam pelaporan keuangan seluruh perusahaan yang tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik untuk keperluan perusahaan, apabila ingin mengajukan kredit atau pinjaman ke bank, dan lain sebagainya. Sehingga ada satu standar yang pasti untuk mempermudah pihak lain seperti bank, calon investor, untuk menganalisis laporan keuangan dan menjadi bahan pertimbangan dalam keputusan untuk memberikan bantuan dana, pinjaman, atau investasi kepada perusahaan tersebut. Perbedaan utama dan mendasar dari PSAK dan SAK ETAP, dapat dilihat dari ketebalan buku SAK ETAP yang hanya sekitar 182 halaman yang terbagi menjadi 30 bab (akuntansipoliban.ac.id).

3 Perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK ETAP pada tanggal 1 Januari 2011 sesuai dengan tanggal berlaku efektif standar tersebut, Karena pada dasarnya SAK ETAP merupakan pilihan bagi setiap perusahaan yang tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik untuk menerapkan standar akuntansi dalam laporan keuangannya. SAK ETAP juga diharapkan menjadi solusi permasalahan internal perusahaan, khususnya bagi manajemen yang biasanya hanya melihat laba yang diperoleh, tanpa ingin melihat kondisi keuangan perusahaan atau entitas yang sebenarnya. Studi kasus pada penelitian ini adalah RS. Ariya Medika (PT. Bumi Sejahtera Ariya) yang merupakan salah satu organisasi laba yang bergerak di bidang kesehatan, yang mengkonsentrasikan layanannya untuk masyarakat kalangan menengah serta berada di bawah badan hukum yang sah, maka sudah seharusnya, entitas ini membuat pencatatan dan laporan mengenai keuangannya. RS. Ariya Medika (PT. Bumi Sejahtera Ariya) temasuk salah satu perusahaan yang tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik, yang belum memahami dan menerapkan SAK ETAP dalam laporan keuangannya. Permasalahan yang dihadapi RS. Ariya Medika dengan belum menerapkan standar yang berlaku di laporan keuangan diantara lain sulitnya mendapatkan kredit dari bank untuk membantu melebarkan sayap usaha dari RS. Ariya Medika, karena salah satu syarat dalam pemberian kredit bank adalah kelengkapan laporan keuangan, dan kredibilitas dari laporan keuangan itu sendiri. Oleh karena itu, hal yang membuat penulis tertarik adalah membantu sebuah entitas dalam menerapkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku bagi entitas untuk permasalahan pembuatan laporan keuangan. Melalui penelitian ini, penulis akan membantu pihak RS. Ariya Medika dalam penerapan SAK ETAP dari segi penyajian, pengungkapan, pengukuran, penilaian, secara spesifik pada penyusunan laporan keuangan RS. Ariya Medika. Berdasarkan uraian di atas, dan mengingat pentingnya melakukan penyusunan laporan keuangan pada perusahaan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku maka dalam penelitian ini penulis menyusun laporan skripsi dan mengambil judul : IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA RS. ARIYA MEDIKA

4 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang dilakukan pada RS. Ariya Medika hanya dibatasi pada : 1. Pengakuan dan pengukuran, Aset, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, dan Beban dari setiap transaksi yang ada di Rumah Sakit. 2. Pengungkapan serta penyajian laporan keuangan (financial statement) sesuai format dari laporan keuangan berbasis SAK ETAP. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengimplementasikan SAK ETAP pada laporan keuangan RS Ariya Medika? 2. Apakah pengaruh dari penerapan SAK ETAP pada laporan keuangan RS Ariya Medika? 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk membuatkan laporan keuangan RS Ariya Medika berdasarkan pencatatan periode 2013-2014 yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. 2. Sebagai sarana evaluasi atas pengaruh dari penerapan SAK ETAP terhadap laporan keuangan RS Ariya Medika 3. RS Ariya Medika mampu mengajukan permohonan peminjaman dana kepada kreditur, karena telah memenuhi persyaratan pengajuan kredit. 1.4.2 Manfaat Penelitian Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan antara lain : 1. Bagi RS. Ariya Medika Membantu RS. Ariya Medika dalam menerapkan SAK ETAP dan membuat laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan SAK ETAP dan sebagai sarana

5 evaluasi kinerja manajemen, syarat pengajuan kredit, juga bagi pemegang saham RS. Ariya Medika 2. Bagi Penulis Sebagai sarana mengembangkan wawasan dan mengimplementasikan ilmu yang didapat oleh penulis di bangku kuliah. 3. Bagi IAI Sebagai sarana sosialisasi SAK ETAP pada perusahaan yang dikategorikan sebagai entitas tanpa akuntabilitas publik, namun belum menerapkan SAK ETAP. 1.5 Ringkasan Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis penerapan kepatuhan perusahaan tanpa akuntabilitas public dalam pelaporan keuangan menggunakan SAK ETAP. Karakteristik penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sifat dari penelitian ini adalah kualitatif; 2. Jenis dari risetnya adalah studi kasus; 3. Dimensi waktu risetnya melibatkan waktu tertentu (time series); 4. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode studi lapangan (field research), wawancara, studi kepustakaan, dan reperformance; 5. Unit analisisnya merupakan sebuah entitas yang bergerak di bidang kemanusiaan (rumah sakit). 6. Lingkungan Penelitiannya merupakan lingkungan noncontived setting, yaitu lingkungan riil (field setting). 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan akan membahas mengenai susunan dari penulisan yang dibuat secara teratur dan terperinci sehingga dapat memberikan gambaran penelitian secara jelas dan menyeluruh. Pembahasan penelitian ini dibagi dalam 5 (lima) Bab dengan sistematika sebagai berikut : A. Bab 1 : Pendahuluan Pada bab ini, penulis akan memberikan gambaran singkat mengenai latar belakang permasalahan, pemilihan judul, rumusan masalah yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, ringkasan metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.

6 B. Bab 2 : Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan memberikan dan menguraikan berbagai kajian teoritis tentang akuntansi secara umum, laporan keuangan secara umum, SAK ETAP, laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP, serta penelitian terdahulu yang akan berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Bab ini, akan menjadi acuan penulis dalam menyusun penelitian. C. BAB 3 Objek dan Metode Penelitian Pada bab ini penulis akan memberikan penjelasan mengenai gambaran atas objek penelitian, seperti : sejarah singkat objek penelitian, bidang usaha objek penelitian, visi, misi, motto objek penelitian, serta struktur organisasi dan uraian tugasnya, metode penelitian yang akan digunakan dalam proses penelitian. Bab ini, juga akan menjelaskan bahwa penulis menggunakan metode kualitatif dalam melakukan penelitian D. BAB 4 Pembahasan Pada bab ini penulis akan membahas mengenai penyusunan laporan keuangan yang di susun oleh entitas dan membuatkan perbandingan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP, tentunya dengan terlebih dahulu melihat pengakuan, penyajian, pengungkapan, pengukuran terhadap aset, kewajiban, pendapatan, biaya atas seluruh transaksi yang terjadi di objek penelitian tersebut. E. BAB 5 Simpulan dan Saran Pada bab ini, penulis akan memberikan simpulan atas isi penelitian yang telah dilakukan. Bab ini juga akan menjelaskan keterbatasan yang dihadapi penulis selama proses penyusunan skripsi, serta saran perbaikan bagi objek penelitian.