TATA CARA PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGALIHAN PBB-P2 SEBAGAI PAJAK DAERAH PADA KPDJP

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGALIHAN PBB-P2 SEBAGAI PAJAK DAERAH PADA KPDJP

TATA CARA PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGALIHAN BPHTB SEBAGAI PAJAK DAERAH PADA KP DJP

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 47/PJ/2010 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-14/PJ/2013 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI NOMOR : 213/PMK.07/2010 NOMOR : 58 TAHUN 2010 TENTANG

PER - 61/PJ/2010 TATA CARA PERSIAPAN PENGALIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN SEB

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15/PMK.07/2014 NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

2 menyelesaikan berbagai permasalahan pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI DALAM NEGERI

...1. DAFTAR TUNGGAKAN PBB LUNAS BERDASARKAN PENYELESAIAN DATA TUNGGAKAN PBB Nomor : 2)

(Kop Surat) KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR... (1) TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN NOMOR SE-08/PJ/2013 TENTANG

2017, No tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan; Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 253/PMK.03

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

REKAPITULASI DATA SSP NTPN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN NOMOR SE-07/PJ/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.045/2007 TENTANG KEBIJAKAN PENAGIHAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/PMK.03/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

JENIS DAN BENTUK SURAT, DOKUMEN DAN/ATAU DAFTAR YANG DIPERLUKAN DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN TINDAK LANJUT PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pajak. Bumi dan Bangunan. Pemberian. Pengurangan. Pencabutan.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-03/PJ/2013 TENTANG

TATA CARA PENETAPAN WAJIB PAJAK ATAS OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN YANG BELUM DIKETAHUI WAJIB PAJAKNYA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 05/PJ/2013 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR... (1) TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

bersama ini mengajukan penghapusan sanksi administrasi yang tercantum dalam Surat Tagihan Pajak (STP) :

(Kop Surat) KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR... (1) TENTANG KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN ATAS SPPT/SKP PBB *) NOMOR... (2) TANGGAL...

2 c. bahwa untuk memberikan pedoman pelaksanaan, meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak, serta memberikan kepastian hukum, perlu diatur ketentuan m

SE - 81/PJ/2011 INSENTIF JURUSITA PAJAK

Lampiran: (25) No. Jenis Dokumen set/lembar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 45/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 16/PJ/2017

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2014 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN PENETAPAN BESARNYA PENGHAPUSAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

SURAT, DAFTAR, FORMULIR, DAN LAPORAN YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA FORMULIR LAMA KODE BARU KODE

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.03/2016 TENTANG

PERMOHONAN PENGURANGAN PBB. Nomor :...(1)...(2) Lampiran :...(3) Hal : Permohonan Pengurangan PBB

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN NOMOR SE-18/PJ/2017 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN PETUGAS PENILAI PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 30/PJ/2016 TENTANG

Sehubungan dengan Luapan Lumpur Sidoarjo. yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :... Alamat :... Kecamatan :... Provinsi :... Nomor Telepon :...

dengan ini mengajukan keberatan atas SPPT/SKP PBB*) Tahun Pajak... (19) dengan alasan : dst. (20)

Mengajukan permohonan pengurangan BPHTB sebesar 100% (seratus persen) dari BPHTB yang terutang ***) : berdasarkan Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP);

2011, No Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana Penerimaan Dan Realisasi Penerimaan PPh dan PPN Pada. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 03/PJ.04/2009 TENTANG KEBIJAKAN PENAGIHAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/PMK.03/2017 TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

TABEL PARAMETER ANALISIS RISIKO KETIDAKTERTAGIHAN PIUTANG PAJAK

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN PENETAPAN BESARNYA PENGHAPUSAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-17/PJ/2016 TENTANG

SE - 03/PJ.04/2009 KEBIJAKAN PENAGIHAN PAJAK

Nomor :... (1)... (2) Lampiran :... (3) Hal : Permohonan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi

sebagai akibat dari (15): keterlambatan penyampaian SPT atas: SPT :... (16) Tahun Pajak/Masa Pajak*) :... (17) Tanggal :... (18)

Lampiran 2 Instruksi Direktur Jenderal Pajak Nomor : INS-04/PJ/2015 Tanggal : 3 November 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 27/PJ/2010 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP)

SE - 32/PJ/2009 PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 25/PJ/2009 TENTANG TAT

2017, No untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah deng

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 05/PJ/2012 TENTANG

Standard Operating Procedures Seksi Pengolahan Data dan Informasi. Anang Mury Kurniawan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2013 Tanggal 25 September 2013

MONITORING PENERBITAN SPMKP BULAN... TAHUN... SKPKPP KONSEP SPMKP SPMKP SP2D No

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN DAN PENGAJUAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KP, PBB 3.14

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-03/PJ/2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENERBITAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 28/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ/2018 TENTANG

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-69/PJ/2015

BAB III HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK Standard Operating Prosedure Penagihan Pajak pada KPP Pratama

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-36/PJ/2011 Tanggal 30 Mei 2011 KEBIJAKAN PENAGIHAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

BAB IV PEMBAHASAN. Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP) Lebih Bayar (SKPLB) berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE - 27/PJ/2011 TENTANG PENGAWASAN PEMBAYARAN MASA TAHUN 2011 DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 04/PJ/2018 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN BAGI LEMBAGA KEUANGAN DAN PENYAMPAIAN

TABEL PARAMETER ANALISIS RISIKO KETIDAKTERTAGIHAN PIUTANG PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR :... (1) TENTANG PEMBERIAN IMBALAN BUNGA KEPADA...

LAPORAN REALISASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH (DTP) YANG TELAH DIBERIKAN KEPADA PEKERJA MASA PAJAK 2009

BENTUK KEPUTUSAN PEMINDAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Selatan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 26/PJ/2014 TENTANG SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 53/PJ/2015 TENTANG

TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-61/PJ/2010 TENTANG TATA CARA PERSIAPAN PENGALIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN SEBAGAI PAJAK TATA CARA PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGALIHAN PBB-P2 SEBAGAI PAJAK PADA KPDJP A. KOMPILASI PERATURAN PELAKSANAAN PBB-P2, SOP PBB-P2, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DI LINGKUNGAN DJP SERTA APLIKASI TERKAIT PEMUNGUTAN PBB-P2 1. Direktorat Peraturan Perpajakan I mengkompilasi peraturan pelaksanaan PBB-P2 dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan digital (softcopy). 2. Direktorat Transformasi Proses Bisnis mengkompilasi Standard Operating Procedures (SOP) terkait pemungutan PBB-P2 dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan digital (softcopy). 3. Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak up. Bagian Organisasi dan Tata Laksana melaksanakan kompilasi struktur organisasi dan tata kerja di lingkungan DJP terkait pemungutan PBB-P2 dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan digital (softcopy). 4. Direktorat Peraturan Perpajakan I, Direktorat Transformasi Proses Bisnis, dan Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak bersama-sama menyiapkan konsep surat Direktur Jenderal Pajak kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan mengenai penyampaian hasil kompilasi sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2, dan angka 3. 5. Penyampaian surat sebagaimana dimaksud pada angka 4 dilaksanakan paling lambat tanggal 30 November 2010. 6. Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi menyiapkan sistem aplikasi terkait PBB-P2 beserta source code-nya dan menyerahkan ke Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan untuk diserahkan ke KPP paling lambat 30 November 2010. 7. Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan: a. menerima sistem aplikasi terkait PBB-P2 beserta source code-nya dari Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi; b. menyiapkan basis data terkait PBB-P2; c. menyiapkan sistem aplikasi terkait PBB-P2 beserta source code-nya dan basis data PBB-P2 dalam media cakram digital dan disampaikan ke KPP paling lambat tanggal 31 Desember sebelum Tahun Pengalihan; d. menyiapkan pembatasan Nomor Objek Pajak (NOP) yang dapat dibayar melalui TP Elektronik dan penutupan akses TP Elektronik ke jaringan komunikasi data PBB-P2 pada KPDJP serta penutupan akses TP POS ke jaringan komunikasi data PBB-P2 pada KPP. B. PENYIAPAN PENCABUTAN PENUNJUKAN TP ELEKTRONIK DAN PEMBATASAN NOP YANG DAPAT DIBAYAR MELALUI TP ELEKTRONIK 1. Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan:

a. meminta daftar kabupaten/kota yang akan memungut PBB-P2 ke Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan up. Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. b. memilah: 1) TP Elektronik yang harus dicabut penunjukannya mulai 1 Januari Tahun Pengalihan, dan 2) TP Elektronik yang akan mengalami pengurangan wilayah penerimaan pembayaran PBB-P2 mulai 1 Januari Tahun Pengalihan, berdasarkan daftar kabupaten/kota yang akan memungut PBB-P2 pada Tahun Pengalihan setiap tahun sampai dengan tahun 2013, paling lambat tanggal 15 September dengan menggunakan formulir sebagaimana pada Lampiran I-1. ) c. menyiapkan: 1) konsep surat pengakhiran kerjasama antara Direktur Jenderal Pajak dan pim 2) nota dinas ke Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan untuk menutup ak dalam hal berdasarkan hasil pemilahan sebagaimana dimaksud pada huruf b terdapat TP Elektronik yang harus dicabut penunjukannya mulai 1 Januari Tahun Pengalihan. d. menyiapkan: 1) konsep addendum surat perjanjian kerjasama antara Direktur Jenderal Pajak 2) nota dinas ke Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan untuk menyiapkan p dalam hal berdasarkan hasil pemilahan sebagaimana dimaksud pada huruf b terdapat TP Elektronik yang akan mengalami pengurangan wilayah penerimaan pembayaran PBB-P2 mulai 1 Januari tahun berikutnya. e. menyampaikan konsep surat pengakhiran kerjasama antara Direktur Jenderal Pajak dan pimpinan TP Elektronik sebagaimana dimaksud pada huruf c dan konsep addendum surat perjanjian kerjasama antara Direktur Jenderal Pajak dan pimpinan TP Elektronik sebagaimana dimaksud pada huruf d kepada pimpinan TP Elektronik paling lambat tanggal 30 September sebelum Tahun Pengalihan. f. mengkoordinasikan penandatanganan surat pengakhiran kerjasama antara Direktur Jenderal Pajak dan pimpinan TP Elektronik sebagaimana dimaksud pada huruf c dan addendum surat perjanjian kerjasama antara Direktur Jenderal Pajak dan pimpinan TP Elektronik sebagaimana dimaksud pada huruf d, dan penandatanganan dilaksanakan paling lambat tanggal 30 November sebelum Tahun Pengalihan. 2. Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan: a. menerima nota dinas sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf c angka 2) dan huruf d angka 2) paling lambat tanggal 30 September sebelum Tahun Pengalihan. b. berdasarkan nota dinas dari Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan: 1) menutup akses ke jaringan komunikasi data PBB-P2 pada KPDJP mulai 1 Janu 2) membatasi NOP yang dapat dibayar melalui TP Elektronik mulai 1 Januari Tah

C. PENUTUPAN AKSES TP POS Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan menutup akses ke jaringan komunikasi data PBB- P2 pada KPP mulai 1 Januari Tahun Pengalihan berdasarkan surat dari Kepala KPP mengenai penutupan akses TP POS ke jaringan komunikasi data PBB-P2.

LAMPIRAN I-1 DAFTAR PENJAGAAN TEMPAT PEMBAYARAN ELEKTRONIK SEHUBUNGAN DENGAN PENGALIHAN KEWENANGAN PEMUNGUTAN PBB PERDESAAN DAN PERKOTAAN No Nama TP Status Wilayah yang Mulai Berlaku Tindak Lanjut Dicabut Pengurangan Wilayah Pembayaran dikurangi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Bank... v - 1 Januari... 2. Bank... - v 1. Kabupaten... 1 Januari... 2. Kota... 3. Dst. Direktur, Nama NIP Petunjuk Pengisian: (1) Diisi dengan nomor urut. (2) Diisi dengan nama TP Elektronik. (3) Diisi dengan tanda "v" apabila TP Elektronik pada kolom (2) dicabut penunjukannya. (4) Diisi dengan tanda "v" apabila TP Elektronik pada kolom (2) dikurangi cakupan wilayah pembayarannya. (5) Diisi nama wilayah apabila TP Elektronik pada kolom (2) dikurangi cakupan wilayah pembayarannya. (6) Diisi tanggal mulai berlakunya pencabutan atau pengurangan wilayah pembayaran TP Elektronik. (7) Diisi dengan tindak lanjut yang telah dilakukan.

LAMPIRAN II TATA CARA PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGALIHAN PBB-P2 SEBAGAI PAJAK PADA KANWIL DJP A. BIDANG KERJASAMA, EKSTENSIFIKASI DAN PENILAIAN: 1. mengkompilasi Surat Keputusan Menteri Keuangan mengenai penetapan NJOPTKP yang berlaku dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun sebelum Tahun Pengalihan per Kabupaten/Kota dalam bentuk cetakan (hardcopy); 2. membuat daftar berkas sebagaimana dimaksud pada angka 1 dengan menggunakan formulir sebagaimana pada Lampiran II-1 dan diserahkan kepada Bagian Umum dengan surat pengantar. B. BAGIAN UMUM: 1. menerima hasil kompilasi dan daftar berkas sebagaimana dimaksud pada huruf A; 2. menyiapkan konsep surat Kepala Kanwil DJP kepada Kepala KPP tentang penyampaian hasil kompilasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan mengirimkannya paling lambat tanggal 15 Desember sebelum Tahun Pengalihan.

LAMPIRAN II-1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... DAFTAR SURAT KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN MENGENAI PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK (NJOPTKP) YANG BERLAKU DALAM KURUN WAKTU 10 (SEPULUH) TAHUN SEBELUM TAHUN... Pengalihan KPP Pratama... Kabupaten/Kota... 1.... 2.... 3.... 4.... 5. Dst Kepala, Nama NIP

LAMPIRAN III TATA CARA PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGALIHAN PBB SEBAGAI PAJAK PADA KPP A. PENYIAPAN SISTEM APLIKASI DAN BASIS DATA PBB-P2, SURAT KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN MENGENAI PENETAPAN NJOPTKP DAN SOFTCOPYPETA PBB 1. Seksi Pengolahan Data dan Informasi: a. melaksanakan back up data PBB-P2 dan mengirimkannya ke Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan dalam bentuk cakram digital dengan disertai rincian jumlah OP per kabupaten/kota; b. membuat daftar Objek Pajak PBB P3 yang terdapat dalam basis data PBB-P2 dalam bentuk hardcopy dan softcopy (*.xls) dengan format daftar sebagaimana pada Lampiran III-8; c. back up data sebagaimana dimaksud pada huruf a dan daftar objek pajak sebagaimana dimaksud pada huruf b, diterima Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan paling lambat tanggal 10 Desember sebelum Tahun Pengalihan; d. menerima basis data PBB-P2 dan sistem aplikasi beserta source code-nya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dari Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan; e. membuat daftar sistem aplikasi PBB-P2 beserta source code-nya dan basis data PBB-P2 dengan menggunakan formulir sebagaimana pada Lampiran III-1. Lampiran III-1 akan menjadi Lampiran I Berita Acara Serah Terima Sistem Aplikasi, Basis Data PBB-P2, dan Softcopy Peta PBB; dan f. menyerahkan basis data PBB-P2 dan sistem aplikasi PBB-P2 beserta source codenya sebagaimana dimaksud pada huruf d serta daftar sistem aplikasi PBB-P2 beserta source code-nya dan basis data PBB-P2 sebagaimana dimaksud pada huruf e kepada Kepala Sub Bagian Umum dengan surat pengantar. 2. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan: a. menerima kompilasi fotokopi Surat Keputusan Menteri Keuangan mengenai penetapan NJOPTKP yang berlaku dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun sebelum Tahun Pengalihan dari Kanwil DJP per Kabupaten/Kota, serta membuat daftar Surat Keputusan Menteri Keuangan dengan menggunakan formulir sebagaimana pada Lampiran III-2. Lampiran III-2 akan menjadi Lampiran I Berita Acara Serah Terima Surat Keputusan Menteri Keuangan, Data Piutang PBB-P2, dan Aset Sitaan; b. menyiapkan softcopy Peta PBB per Kabupaten/Kota dalam bentuk cakram digital serta membuat daftar softcopy Peta PBB dengan menggunakan formulir sebagaimana pada Lampiran 111-3. Lampiran III-3 akan menjadi Lampiran II Berita Acara Serah Terima

Sistem Aplikasi, Basis Data PBB-P2, dan Softcopy Peta PBB; c. menyerahkan kompilasi fotokopi Surat Keputusan Menteri Keuangan dan daftar Surat Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, serta softcopy Peta PBB dan daftar softcopy Peta PBB sebagaimana dimaksud pada huruf b kepada Kepala Sub Bagian Umum dengan surat pengantar. B. KOMPILASI DATA PIUTANG, DOKUMEN KETETAPAN, DAN DOKUMEN PENAGIHAN PBB-P2 Seksi Penagihan bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Berkoordinasi dengan seksi lain yang terkait di KPP untuk melakukan kompilasi data piutang PBB-P2 sampai dengan saldo piutang PBB-P2 per 31 Desember sebelum Tahun Pengalihan beserta dokumen pendukung yang menjadi dasar pencatatan nilai piutang PBB-P2 per kabupaten/kota yang meliputi: a. Salinan SPPT yang belum dilunasi; b. STP PBB; c. SKP PBB; dan d. Keputusan atau putusan yang mempengaruhi nilai piutang PBB-P2, meliputi Surat Keputusan Pengurangan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, Putusan Peninjauan Kembali dan Keputusan Menteri Keuangan Penghapusan Piutang PBB. 2. Melakukan kompilasi dokumen pendukung sebagaimana pada angka 1 dan melaporkan data piutang PBB-P2 pada Laporan Perkembangan Piutang PBB (L-04.18) dengan mengacu kepada data tunggakan dalam basis data (negative list) pada aplikasi SISMIOP yang telah dilakukan pemutakhiran sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE- 84/PJ/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Pemutakhiran Data Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Sektor Perkotaan. 3. Melakukan penelitian kembali atas data piutang PBB-P2 yang telah dilaporkan dalam Laporan Perkembangan Piutang PBB (L-04.18) dan melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap Laporan Perkembangan Piutang PBB bulan berikutnya sampai dengan bulan Desember sebelum tahun pengalihan. Penyesuaian tersebut dilakukan dalam hal data piutang PBB-P2 yang telah dilaporkan tidak sesuai dengan data tunggakan dalam basis data (negative list) pada aplikasi SISMIOP yang telah dilakukan pemutakhiran. 4. Melakukan rekonsiliasi piutang pajak dengan sub bagian umum sebagai dasar pencatatan nilai piutang pajak dalam Laporan Keuangan KPP Pratama. Data piutang PBB-P2 yang dilaporkan dalam Laporan Perkembangan Piutang PBB bulan Desember sebelum Tahun Pengalihan dan didukung dengan Berita Acara Rekonsiliasi Piutang Pajak akhir tahun sebelum Tahun Pengalihan merupakan data piutang PBB-P2 yang dialihkan sebagai piutang PBB-P2 ke Pemerintah Daerah. 5. Membuat ringkasan/uraian atas tindakan penagihan PBB-P2 yang telah/sedang dilaksanakan sampai dengan tanggal 31 Desember sebelum Tahun Pengalihan per kabupaten/kota. 6. Melakukan inventarisasi dokumen pendukung tindakan penagihan PBB-P2 yang belum selesai sampai dengan tanggal 31 Desember sebelum Tahun Pengalihan per kabupaten/kota. 7. Membuat daftar kompilasi data piutang sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan dokumen pendukung tindakan penagihan sebagaimana dimaksud pada angka 5 dengan

menggunakan formulir sebagaimana pada Lampiran III-4. Lampiran III-4 akan menjadi Lampiran II Berita Acara Serah Terima Surat Keputusan Menteri Keuangan, Data Piutang PBB-P2, dan Aset Sitaan. 8. Melakukan inventarisasi dan membuat Daftar Aset Wajib Pajak/Penanggung Pajak Atas Utang PBB-P2 yang Disita yang Belum Dilakukan Penjualan Secara Lelang dan/atau Penjualan yang Dikecualikan dari Lelang per 31 Desember sebelum Tahun Pengalihan, dengan menggunakan formulir sebagaimana pada Lampiran III-5. Lampiran III-5 akan menjadi Lampiran III Berita Acara Serah Terima Surat Keputusan Menteri Keuangan, Data Piutang PBB-P2, dan Aset Sitaan. 9. Menyerahkan daftar kompilasi data piutang dan tindakan penagihan serta daftar aset sitaan sebagaimana dimaksud pada angka 7 dan angka 8 kepada Kepala Sub Bagian/ Umum dengan surat pengantar. C. PENYERAHAN DOKUMEN, DATA, SISTEM APLIKASI, DAN ASET SITAAN 1. Sub bagian Umum: a. menerima dokumen, data, sistem aplikasi dan aset sitaan beserta daftar sebagaimana dimaksud pada Lampiran III-1, Lampiran III-2, Lampiran III-3, Lampiran III-4, dan Lampiran III-5 dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi, Seksi Ekstensifikasi Perpajakan, dan Seksi Penagihan; b. menggandakan dan melegalisir dokumen pendukung data piutang PBB-P2 dan dokumen pendukung tindakan penagihan PBB-P2 dan menyampaikan ke Seksi Penagihan sebagai arsip KPP Pratama; c. menyiapkan konsep Berita Acara Serah Terima Sistem Aplikasi, Basis Data PBB-P2, dan softcopy Peta PBB dengan menggunakan formulir sebagaimana pada Lampiran III-6, beserta lampiran Berita Acara Serah Terima; d. menyiapkan konsep Berita Acara Serah Terima Surat Keputusan Menteri Keuangan, Data Piutang PBB-P2, dan Aset Sitaan dengan menggunakan formulir sebagaimana pada Lampiran III-7, beserta lampiran Berita Acara Serah Terima. 2. Kepala KPP: a. menyerahkan hasil kompilasi berupa sistem aplikasi, basis data PBB-P2, dan softcopy Peta PBB ke Pemerintah Daerah dengan Berita Acara Serah Terima Sistem Aplikasi, Basis Data PBB-P2, dan softcopy Peta PBB paling lambat tanggal 5 Januari Tahun Pengalihan; b. menyerahkan fotokopi Surat Keputusan Menteri Keuangan mengenai NJOPTKP, data piutang PBB-P2, dan aset sitaan ke Pemerintah Daerah dengan Berita Acara Serah Terima Surat Keputusan Menteri Keuangan, Data Piutang PBB-P2, dan Aset Sitaan paling lambat tanggal 31 Januari Tahun Pengalihan. D. PENUTUPAN AKSES TP POS 1. Dalam hal terdapat TP POS yang harus dicabut penunjukannya mulai 1 Januari Tahun Pengalihan, Seksi Pengolahan Data dan Informasi menyiapkan: a. konsep surat Kepala KPP ke Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan untuk menutup b. konsep surat pemberitahuan Kepala KPP kepada pimpinan TP POS yang akan dicabut p 2. Surat sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, diterima Direktorat Teknologi

Informasi Perpajakan paling lambat tanggal 20 Desember sebelum Tahun Pengalihan. 3. Surat Kepala KPP sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b, disampaikan kepada pimpinan TP paling lambat tanggal 30 November sebelum Tahun Pengalihan. 4. KPP harus mengambil blanko STTS pada TP POS yang dicabut penunjukannya paling, lambat tanggal 5 Januari Tahun Pengalihan dengan menggunakan berita acara.

LAMPIRAN III-1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KPP PRATAMA... DAFTAR SISTEM APLIKASI PBB-P2 DAN BASIS DATA PBB-P2 Kabupaten/Kota... No. Uraian Keterangan (1) (2) (3) 1 Source code SISMIOP PBB-P2 2 Installer SISMIOP PBB-P2 3 Dokumentasi Teknis dan User Manual SISMIOP PBB-P2 4 Source Code SmartMap 1.2 5 Installer SmartMap 1.2 6 User Manual SmartMap 1.2 7 Basis Data PBB-P2 (per tanggal 30 November... ) *) Kepala, Nama NIP Keterangan: * ) diisi dengan jumlah objek pajak sesuai dengan berita acara dari, Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan

LAMPIRAN III-2 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KPP PRATAMA... DAFTAR SURAT KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN Kabupaten/Kota... No. Uraian Keterangan (1) (2) (3) 1 2 3 4 5 dst Kepala, Nama NIP Petunjuk Pengisian: (1) Diisi dengan nomor urut. (2) Diisi dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan mengenai NJOPTKP per tahun. (3) Diisi dengan keterangan yang berkaitan.

LAMPIRAN III-3 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KPP PRATAMA... DAFTAR SOFTCOPY PETA PBB Kabupaten/Kota... No. Wilayah Desa/Kelurahan Keterangan (1) (2) (3) 1 2 3 4 5 6 dst Kepala, Nama NIP Petunjuk Pengisian: (1) Diisi dengan nomor urut. (2) Diisi dengan nama wilayah desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota cakupan peta. (3) Diisi dengan keterangan yang berkaitan.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KPP PRATAMA... LAMPIRAN III-4 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-61/PJ/2010 TENTANG TATA CARA PERSIAPAN PENGALIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN SEBAGAI PAJAK DAFTAR KOMPILASI DATA PIUTANG DAN TINDAKAN PENAGIHAN PBB-P2 BUKU... Kabupaten/Kota... No. Nama WP/NPWP NOP Dasar Penagihan No Ketetapan/ Keputusan/Putusan PBB yang Kurang Dibayar (Rp) Tanggal Jatuh Tempo Tindakan Penagihan Terakhir Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Jumlah Total *) Kepala, Petunjuk Pengisian: (1) Diisi dengan nomor urut. (2) Diisi dengan nama Wajib Pajak atau NPWP Wajib Pajak. (3) Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP). (4) Diisi dengan dasar penagihan. (5) Diisi dengan nomor ketetapan/keputusan/putusan. (6) Diisi dengan jumlah rupiah PBB-P2 yang kurang dibayar. (7) Diisi dengan tanggal jatuh tempo. (8) Diisi dengan tindakan penagihan terakhir yang dilakukan. (9) Diisi dengan keterangan yang berkaitan *) Diisi dengan jumlah total PBB-P2 yang kurang dibayar.) Nama NIP

LAMPIRAN III-5 DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KPP PRATAMA... DAFTAR ASET WAJIB PAJAK/PENANGGUNG PAJAK ATAS UTANG PBB-P2 YANG DISITA YANG BElUM DILAKUKAN PENJUALAN SECARA LELANG DAN ATAU PENJUALAN YANG DIKECUALIKAN DARI LELANG PER 31 DESEMBER...*) NO. JENIS TAHUN PEROLEHAN BUKTI KEPEMILIKAN TAKSIRAN HARGA/NILAI ASET SPMP NOMOR TANGGAL TANGGAL PELAKSANAAN SPMP ALASAN BELUM DIJUAL SECARA LELANG/YG DIKECUALIKAN DARI LELANG JUMLAH PIUTANG PBB-P2 KETERANGAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Keterangan: (1) : Cukup jelas (2) : Diisi dengan jenis aset yang telah disita tetapi belum dilakukan penjualan secara lelang (contoh: tanah, kendaraan dll) dan atau penjualan yang dikecualikan dari lelang (contoh: saham, rekening dll) (3) : Diisi dengan tahun perolehan di mana Wajib Pajak/Penanggung Pajak memperoleh aset tersebut (4) : Diisi dengan nama dan nomor bukti kepemilikan (5) : Diisi dengan taksiran harga/nilai aset yang telah disita sesuai dengan taksiran harga/nilai yang tercantum dalam Berita Acara Pelaksanaan Sita (6) : Cukup jelas (7) : Cukup jelas (8) : Diisi dengan tanggal pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP) sesuai Berita Acara Pelaksanaan Sita (9) : Cukup jelas (10) : Diisi dengan jumlah piutang pajak Wajib Pajak/Penanggung Pajak yang asetnya dilakukan penyitaan (11) : Cukup jelas *) : diisi tahun sebelum Tahun Pengalihan

LAMPIRAN III-6 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK.. Telepon.. Faksmili.. BERITA ACARA SERAH TERIMA SISTEM APLIKASI, BASIS DATA PBB-P2, DAN SOFTCOPYPETA PBB Nomor BA-... Pada hari ini...tanggal..., bulan..., tahun...bertempat di..., kami: 1....(nama pejabat),...(nip dan jabatan), bertindak atas nama KPP... selanjutnya disebut Pihak Pertama dan 2.... (nama pejabat),...(nip dan jabatan), bertindak atas nama Pemerintah Kabupaten/Kota...selanjutnya disebut Pihak Kedua, telah melaksanakan serah terima/pengalihan Sistem Aplikasi, Basis Data PBB-P2, dan softcopy Peta PBB dalam rangka pengalihan PBB-P2 sebagai pajak daerah. Pihak Pertama menyerahkan Sistem Aplikasi, Basis Data PBB-P2, dan softcopy Peta PBB dengan rincian sebagaimana terlampir kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua menerima penyerahan Sistem Aplikasi, Basis Data PBB-P2, dan softcopy Peta PBB dari Pihak Pertama. Lampiran Berita Acara ini terdiri dari: 1. Lampiran I : Daftar Sistem Aplikasi PBB-P2 Beserta Source Code-nya dan Basis Data PBB- P2 2. Lampiran II : Daftar Softcopy Peta PBB, beserta...(...) keping cakram digital yang berisi Sistem Aplikasi, Basis Data PBB-P2, dan softcopy Peta PBB yang tercantum dalam daftar dimaksud yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini. Seluruh Sistem Aplikasi, Basis Data PBB-P2, dan softcopy Peta PBB yang telah diserahkan dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua untuk selanjutnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua. Berita Acara ini dibuat dalam 4 (empat) rangkap, masing-masing untuk: 1. Pihak Pertama; 2. Pihak Kedua; 3. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak...; dan 4. Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 213/PMK.07/2010 dan Nomor 58

Tahun 2010 tentang Tahapan Persiapan Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Sebagai Pajak Daerah. Setelah dibacakan, dijelaskan, dan dimengerti oleh kedua belah pihak, kemudian dikukuhkan dengan membubuhkan tanda tangan berikut ini. Dibuat di... pada tanggal... Pihak Kedua, (nama jabatan) Pihak Pertama, (nama jabatan) (tanda tangan) (tanda tangan) (nama lengkap) NIP... (nama lengkap) NIP...

LAMPIRAN III-7 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK BERITA ACARA SERAH TERIMA SURAT KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN, DATA PIUTANG PBB-P2, DAN ASET SITAAN Nomor: BA-... Pada hari ini...tanggal..., bulan..., tahun...bertempat di..., kami: 1....(nama pejabat),...(nip dan jabatan), bertindak atas nama KPP... selanjutnya disebut Pihak Pertama dan 2.... (nama pejabat),...(nip dan jabatan), bertindak atas nama Pemerintah Kabupaten/Kota...selanjutnya disebut Pihak Kedua, telah melaksanakan serah terima/pengalihan Surat Keputusan Menteri Keuangan, Data Piutang PBBP2, dan Aset Sitaan dalam rangka pengalihan PBB-P2 sebagai pajak daerah. Pihak Pertama menyerahkan Surat Keputusan Menteri Keuangan, Data Piutang PBB-P2, dan Aset Sitaan dengan rincian sebagaimana terlampir kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua menerima penyerahan Surat Keputusan Menteri Keuangan, Data Piutang PBB-P2, dan Aset Sitaan dari Pihak Pertama. Lampiran Berita Acara ini terdiri dari: 1. Lampiran I : Daftar Surat Keputusan Menteri Keuangan; 2. Lampiran II : Daftar Kompilasi Data Piutang dan Tindakan Penagihan PBB-P2; 3. Lampiran III : Daftar Aset Wajib Pajak/Penanggung Pajak atas Utang PBB-P2 Yang Disita Yang Belum Dilakukan Penjualan Secara Lelang dan/atau Penjualan Yang Dikecualikan Dari Lelang Per 31 Desember 2010; beserta Surat Keputusan Menteri Keuangan, Data Piutang PBB-P2, dan Aset Sitaan yang tercantum dalam daftar dimaksud yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini. Seluruh Surat Keputusan Menteri Keuangan, Data Piutang PBB-P2, dan Aset Sitaan yang telah diserahkan dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua untuk selanjutnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua. Saldo piutang PBB-P2 sebesar Rp...(...rupiah) yang dialihkan sebagai Pajak Daerah sebagaimana tercantum pada Lampiran II Berita Acara ini mengakibatkan pengurangan terhadap piutang pajak di Neraca Laporan Keuangan KPP...dan menjadi piutang pajak di Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota...sejak ditandatanganinya Berita Acara ini.

Berita Acara ini dibuat dalam 4 (empat) rangkap, masing-masing untuk: 1. Pihak Pertama; 2. Pihak Kedua; 3. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak...; dan 4. Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 213/PMK.07/2010 dan Nomor 58 Tahun 2010 tentang Tahapan Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Sebagai Pajak Daerah. Setelah dibacakan, dijelaskan, dan dimengerti oleh kedua belah pihak, kemudian dikukuhkan dengan membubuhkan tanda tangan berikut ini. Dibuat di... pada tanggal... Pihak Kedua, (nama jabatan) Pihak Pertama, (nama jabatan) (tanda tangan) (tanda tangan) (nama lengkap) NIP... (nama lengkap) NIP...

LAMPIRAN III-8 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KPP PRATAMA... DAFTAR OBJEK PAJAK PBB P3 YANG TERDAPAT DALAM BASIS DATA PBB-P2 No. NOP Alamat OP Nama WP Alamat WP Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kepala, Nama NIP Petunjuk Pengisian: (1) Diisi dengan nomor urut. (2) Diisi dengan Nomor Objek Pajak PBB-P3 yang terdapat dalam basis data PBB-P2. (3) Diisi dengan alamat objek pajak PBB-P3 yang terdapat dalam basis data PBB-P2. (4) Diisi dengan nama wajib pajak. (5) Diisi dengan alamat wajib pajak. (6) Diisi dengan keterangan yang berkaitan).

LAMPIRAN IV TATA CARA PEMBUATAN USULAN PENUTUPAN REKENING PENERIMAAN PBB PADA BANK PERSEPSI DAN BANK OPERASIONAL III PBB SERTA PENCABUTAN PENETAPAN BANK OPERASIONAL III PBB 1. Direktorat Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan menyiapkan konsep surat Direktur Jenderal Pajak kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan mengenai usulan penutupan rekening penerimaan PBB pada Bank Persepsi dan Bank Operasional III PBB serta pencabutan penetapan Bank Operasional III PBB di Kabupaten/Kota yang akan memungut PBB-P2 pada Tahun Pengalihan. 2. Surat Direktur Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud pada angka 1 disampaikan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan paling lama tanggal 1 Desember sebelum Tahun Pengalihan dan ditembuskan ke Kanwil DJP dan KPP setempat. 3. Usulan penutupan rekening penerimaan PBB pada Bank Persepsi dan Bank Operasional III PBB serta pencabutan penetapan Bank Operasional III PBB sebagaimana dimaksud pada angka 1 meliputi Bank Persepsi dan Bank Operasional III PBB di Kabupaten/Kota yang akan memungut PBB-P2 pada Tahun Pengalihan. 4. Penutupan rekening dan pencabutan penetapan sebagaimana dimaksud pada angka 1 mulai berlaku pada tanggal 1 Januari Tahun pengalihan.