BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali organisasi bisnis. Organisasi bisnis (perusahaan) melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasa. Dalam Undang-

BAB I. Pendahuluan. manusia seperti yang tercantum dalam Undang- Undang Dasar 1945 pasal 8

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Setiap orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan yang utama.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

prasarana, sumberdaya manusia, kefarmasian, dan peralatan. (2)

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin kompetitif, dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

I. PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

BAB I PENDAHULUAN. dan inovasi supaya tidak tenggelam dalam arus bisnis. Strategi dalam usaha

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan sebagai bagian dari hak asasi manusia merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk kongkret

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam perdagangan global ini diperlukan suatu produk yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menempuh berbagai macam agar tetap survive. Saat ini sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan global di masa ini memberikan banyak pilihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tersebut adalah pelayanan kesehatan di rumah sakit. Menurut Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB I PENDAHULUAN. maka diharapkan dapat tercapai suatu derajat kehidupan yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara baik di pasar, baik di lingkup domestik maupun di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia berada pada kemajuan jaman yang sangat pesat. Karenanya setiap

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA/SMK DI KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencakup penekanan pada produk, biaya, harga, pelayanan, penyerahan tepat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB III TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam bisnis menjadikan setiap perusahaan dalam negeri

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, semakin menghadapi banyak tantangan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan teknologi dan teknologi informasi mengakibatkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

Total Quality Manajemen (TQM) Nur Hadi Wijaya

Ketepatan identifikasi pasien. Peningkatan komunikasi yang efektif. Pengurangan risiko pasien jatuh.

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran pelaksanaan..., Devi Wirasanti, FKM UI, 2009

No Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Rumah Sakit dengan meli

BAB V PENUTUP. 1. Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Miskin Menurut Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan jo.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS JASA PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN DI RSU SARAS HUSADA PURWOREJO. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan bersaing (competitive advantages). Strategi bisnis

I. PENDAHULUAN. pembangunan yang bersifat sentralistik ke arah desentralistik yang. masing-masing Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Tujuan pembangunan di

BAB I. Pendahuluan Visi, Misi dan Tujuan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan darurat (Emergency) menurut Federal Emergency. Management Agency (FEMA) dalam Emergency Management

BAB I PENDAHULUAN. ini. Hal ini tidak terlepas dari keinginan umat Islam di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bernegara yang diorganisasi dalam bentuk republik,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

Andika Yulian Asetyo B

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

BAB I PENDAHULUAN. selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak orang berbicara tentang CSR dan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman yang begitu pesat, diera globalisaasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan akan tempat tinggal semakin tinggi. Menurut Susanti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan medis yang dibutuhkan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini dan merupakan era di mana dunia menjadi terbuka dan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi dibentuk karena ada tujuan yang ingin dicapai, tak terkecuali organisasi bisnis. Organisasi bisnis (perusahaan) melakukan berbagai usaha atau aktivitas yang dilakukan terus menerus dan terarah pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan bersama-sama. Di dalam organisasi pada suatu perusahaan yang ada mempunyai kebijakan tertentu mulai dari tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem tanggung jawab, sistem pengendalian dan lainnya. Salah satu tujuan organisasi bahwa orang mampu melaksanakan bermacam-macam tugas berkaitan dengan peran atau kedudukannya. Lingkungan persaingan yang tajam dan bersifat global menuntut perusahaan meningkatkan mutu dan keunggulan daya saing yang dipengaruhi empat faktor yaitu mutu, fleksibilitas, kecepatan, dan biaya yang rendah. Sejak tahun 1980-an Total Quality Management (TQM) dikembangkan sebagai salah satu alat untuk memperbaiki kinerja melalui perbaikan kualitas pada seluruh aspek organisasi. Program Total Quality Management (TQM) menitikberatkan pada kualitas secara total dalam organisasi. 1 2014 1 http://abdulfatah.files.woedpress.com/2008/12/doc. diakses pada hari senin 6 januari

2 Hal ini disebabkan oleh penghapusan berbagai macam pemborosan secara signifikan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Disamping itu peran continuous improvement pada perusahaan secara terus menerus dapat memperbaiki tingkat kinerja dan mengurangi tingkat kesalahan kerja. Total Quality Management merupakan suatu pendekatan yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, peroses dan lingkungannya. 2 Praktik Total Quality Management merupakan praktik yang menekankan peningkatan kualitas, mengeliminasi pemborosan, mengembangkan keterampilan, agar tercapai penyempurnaan mutu barang, dan jasa secara berkesinambungan dengan tujuan mencapai kepuasan konsumen. Total Quality Management sendiri memiliki beberapa unsur pokok yaitu fokus pada pelanggan, obsesi pada kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan, serta adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Pengendalian mutu tersebut akan melibatkan seluruh aktivitas mutu secara fungsional di seluruh organisasi. 3 Karenanya setiap departemen dalam suatu organisasi akan menyumbangkan kontribusi terhadap pencapaian standar mutu organisasi secara menyeluruh. Seperti yang dijelaskan diatas, Total 2001, h. 203. 2 Fandy Tjiptono dan Anastaia Diana, Total Quality Management, Yogyakarta: Andi Press, 3 Ibid, h. 75.

3 Quality Management berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Rumah sakit merupakan salah satu organisasi atau perusahaan yang memberikan pelayanan berupa produk maupun jasa, terutama Rumah Sakit Islam Kendal. Rumah Sakit Islam Kendal Bermula dari berdirinya YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam) yang beranggotakan 6 (enam) unsur ORMAS termasuk Muhammadiyah. Ormas yang tergabung dalam YARSI dan menawarkan untuk dikelola oleh salah satu dari Ormas. Dari 6 (enam) Ormas tersebut hanya Muhammadiyah yang bersedia melanjutkan pendirian Rumah Sakit, dengan syarat harus bersertifikat dan dikelola secara penuh oleh Muhammadiyah. Setelah semua ormas bersepakat untuk dikelola secara penuh oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal, maka pada waktu itu (tahun 1993) dimulailah proses awal pembangunan Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal dengan didukung oleh seluruh warga Muhammadiyah Kendal, dan mulai dioperasionalkan pada tanggal 15 Januari 1996 di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. 4 Dari tahun 1996 sampai saat ini, Rumah Sakit Islam Kendal sudah mengalami perubahan yang signifikan baik di sektor fisik maupun nonfisik demi memenuhi kepuasan pasien, serta peningkatan kualitas perusahaan. Bahkan pada tanggal 12 januari 2012 Rumah Sakit Islam Kendal mendapat Akreditasi Memenuhi standar pelayanan yang meliputi Administrasi dan Manajemen, Pelayanan medis, Pelayanan Gawat darurat, pelayanan 4 Profil Rumah Sakit Islam Kendal, 2014, h.1

4 keperawatan dan Rekam Medis dengan Status Akreditasi Lulus Tingkat Dasar. 5 Rumah sakit yang semula bertujuan untuk membantu masyarakat dan berorientasi pada aspek sosial 6, kini telah menjadi institusi yang menitikberatkan pada profit oriented. Bergesernya orientasi rumah sakit tersebut, direspon oleh sebagian umat Islam dengan mendirikan rumah sakit Islam. Rumah sakit ini diharapkan lebih mengkedepankan aspek-aspek sosial yang digali dari nilai-nilai (value) al Qur an, dengan cara memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa adanya diskriminasi antara pasien dari keluarga kaya atau miskin dan mengutamakan keselamatan jiwa (hifd al nafs) yang menjadi tujuan syari ah (maqashid al syari ah). Kepedulian umat Islam diwujudkan dengan mendirikan pusat-pusat layanan kesehatan, seperti poliklinik dan rumah sakit-rumah sakit Islam. Meskipun rumah sakit Islam mengklaim mengkedepankan aspek sosial, masih banyak dijumpai Rumah sakit Islam yang mengfokuskan pada profit, dengan alasan untuk meningkatkan sistem pelayanan kepuasan pasien. Hingga pada kenyataannya masih banyak rumah sakit Islam yang tidak mengindahkan bagaimana etika berbisnis islami, tidak memberikan pelayanan yang memusakan akan tetapi berusaha mengambil keuntungan 5 Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Rejeki Bagian Staff Kepegawaian Rumah Sakit Islam Kendal pada tanggal 20 Januari 2014 6 Dalam pasal 2 UU No. 44 tahun 2009 ditegaskan bahwa rumah sakit juga memiliki fungsi sosial, disamping memberikan perlindungan dan keselamatan pasien. Fungsi sosial ini diwujudkan dengan memberikan pelayanan kepada fakir miskin dan orang tidak mampu. Namun dalam kenyataannya banyak kasus yang ditemukan dimana orang miskin sulit memperoleh pelayanan yang standar dari rumah sakit. Selengkapnya lihat Undang-undang Kesehatan Rumah Sakit tahun 2009, Yogyakarta: Nuha Medika, 2007. Kritik atas realitas ini direspon oleh Eko Prasetyo dengan judl (pemeo) bukunya Orang Miskin Dilarang Sakit pada tahun 2004. Sehingga seakan-akan hanya orang kaya yang boleh sakit karena ia mampu membayar biaya rumah sakit.

5 sebesar mungkin. Hal ini sudah jelas bertentangan dengan ajaran Islam sesuai dalil:!"#$$% +,-%. ($ *% 345 <= <@@AB$$% &: ; &' /$0# 2$ $6.789?$?$ IJKKF, @ DE Artinya: Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan itu kapada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari pada harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui. (QS. Al Baqarah 188) Namun tanpa dukungan dana ( keuntungan ) yang memadai rumah sakit sulit untuk meningkatkan layanan yang menyangkut sarana dan prasarana. Seiring dengan tuntutan tersebut maka rumah sakit Islam dipandang sama seperti rumah sakit umum yang berorientasi pada keuntungan semata. Demikian juga pelayanan kepada orang-orang miskin, rumah sakit Islam belum memberikan pelayanan secara maksimal, sebagaimana ditunjuk oleh pasal 2 Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit yang menyatakan bahwa Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. Fungsi sosial ini kadang

6 diabaikan oleh rumah sakit sehingga banyak pasien yang berasal dari keluarga miskin (kurang mampu) kurang memperoleh perhatian. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat oleh rumah sakit merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi perkembangan rumah sakit itu sendiri. Ramainya rumah sakit dengan dipadatinya ruang-ruang inap pasien dan keluarga pasien menunjukkan bahwa trust masyarakat kepada rumah sakit tersebut cukup tinggi. Sebagai contoh adalah Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal yang pada saat-saat tertentu ruang inapnya selalu padat dan menolak pasien karena sudah tidak ada tempat lagi, atau jika memungkinkan booking kamar dulu untuk penyakit yang tidak harus segera ditangani. Rumah Sakit Islam Kendal 7 (selanjutnya di tulis RSIK) ini memiliki tingkat hunian yang cukup padat dibanding dengan rumah sakit baitul hikmah yang jaraknya cukup dekat (+ 6 km). Realita menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan masyarakat setempat untuk memilih RSIK sebagai tempat layanan kesehatan. Keputusan pemilihan RSIK tersebut secara garis besar dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pertama, jika dilihat dari segi bangunan/gedungnya RSIK mempunyai bangunan yang lebih besar disbanding dengan rumah sakit lain didaerah kendal. Kedua, kredibilitas dan nama baik RSIK sudah menyebar dikalangan masyarakat sehingga membangun kepercayaan masyarakat kendal. Ketiga, fasilitas yang dimiliki RSIK cukup lengkap dan berteknologi tinggi sehingga mampu mengatasi 7 RSIK berada di Desa Ngasinan Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. RSIK ini berdiri sejak 15 Januari 1996.

7 segala keluhan masyarakat dibanding dengan rumah sakit terdekat sehingga jika memungkinkan tidak perlu diadakan rujukan ke rumah sakit yang lain dan lebih jauh. Keputusan pasien atau keluarga pasien untuk memperoleh layanan kesehatan yang memadai di rumah sakit bukan pertimbangan praktis (kedekatan lokasi), namun lebih pada aspek-aspek lain, seperti total quality management (tqm) yang mengedepankan fokus pada pelanggan dalam hal ini pasien, pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana, pengembangan kualitas SDM, dan pengembangan dalam hal manajemennya. Berdasarkan uraian di atas, maka sangat penting penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan sejauh mana pengaruh total quality management (tqm) terhadap keputusan konsumen dalam memilih layanan kesehatan, dalam penelitian skripsi yang berjudul PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KEPUTUSAN PASIEN MEMILIH PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM (RSI) KENDAL 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap keputusan konsumen dalam memilih layanan kesehatan di Rumah Sakit Islam Kendal?

8 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap keputusan konsumen dalam memilih layanan kesehatan di Rumah Sakit Islam Kendal. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Kontribusi Teori Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan fenomena masalah yang diteliti sehingga mampu memberikan analisis komparatif (perbandingan) antara teori dengan fakta yang diperoleh dari hasil penelitian. 2. Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan meberikan petunjuk bahwa hasil riset dapat diterapkan pada praktek yang nyata atau paling tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam memperbaiki prektek yang sudah ada. 1.5 Sistematika Penelitian Bab I Pendahuluan Pada bab I dipaparkan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.

9 Bab II Tinjauan Pustaka Bagian ini menguraikan berbagai teori yang relevan dengan penelitian mulai dari pengertian Total Quality Management (TQM), dan keputusan konsumen dalam memilih layanan kesehatan. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini berisi tentang definisi operasional variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, metode pengumpulan data serta teknik analisis data. Bab IV Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini akan disampaikan tentang hasil penelitian dan pembahasan serta analisis hasil penelitian tentang bagaimana Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap keputusan konsumen dalam memilih layanan kesehatan Rumah sakit islam kendal Bab V Penutup Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan serta saran.

10