RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 064/PUU-II/2004

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 89/PUU-XIV/2016 Bilangan Pembagi Pemilihan

Kuasa Hukum Dwi Istiawan, S.H., dan Muhammad Umar, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juli 2015

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 53/PUU-XV/2017 Verifikasi Partai Peserta Pemilu serta Syarat Pengusulan Presiden dan Wakil Presiden

Kuasa Hukum Dwi Istiawan, S.H., dan Muhammad Umar, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juli 2015

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 130/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilu Anggota DPR, DPD & DPRD Tata cara penetapan kursi DPRD Provinsi

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 94/PUU-XII/2014 Pemilihan Pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 73/PUU-XII/2014 Kedudukan dan Pemilihan Ketua DPR dan Ketua Alat Kelengkapan Dewan Lainnya

Ringkasan Putusan.

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 85/PUU-XII/2014 Pemilihan Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 70/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 142/PUU-VII/2009 Tentang UU MPR, DPR, DPD & DPRD Syarat menjadi Pimpinan DPRD

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 55/PUU-X/2012 Tentang Persyaratan Partai Politik Peserta Pemilu

OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

KUASA HUKUM Munathsir Mustaman, S.H., M.H. dan Habiburokhman, S.H., M.H. berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 18 Desember 2014

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 44/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 60/PUU-XV/2017 Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 121/PUU-XII/2014 Pengisian Anggota DPRP

III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 31/PUU-XVI/2018 Syarat Menjadi Anggota KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota

RINGKASAN PUTUSAN. 2. Materi pasal yang diuji: a. Nomor 51/PUU-VI/2008: Pasal 9

I. PARA PEMOHON Deden Rukman Rumaji; Eni Rif ati; Iyong Yatlan Hidayat untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut Para Pemohon.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 15/PUU-XIII/2015

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 072/PUU-II/2004

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 60/PUU-XIII/2015 Persyaratan Menjadi Calon Kepala Daerah Melalui Jalur Independen

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 37/PUU-X/2012 Tentang Peraturan Perundang-Undangan Yang Tepat Bagi Pengaturan Hak-Hak Hakim

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 004/PUU-I/2003

Ringkasan Putusan. 1. Pemohon : HABEL RUMBIAK, S.H., SPN. 2. Materi pasal yang diuji:

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 47/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

PERBAIKAN RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 26/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilihan Presiden & Wakil Presiden Calon Presiden Perseorangan

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 20/PUU-XVI/2018 Parliamentary Threshold

KUASA HUKUM Dra. Endang Susilowati, S.H., M.H., dan Ibrahim Sumantri, S.H., M.Kn., berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 26 September 2013.

KUASA HUKUM Veri Junaidi, S.H., M.H., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 18 Agustus 2014.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 063/PUU-II/2004

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 9/PUU-XIV/2016 Upaya Hukum Kasasi dalam Perkara Tindak Pidana Pemilu

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 112 /PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilu Anggota DPR, DPD & DPRD Pembagian kursi tahap kedua

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 38/PUU-VIII/2010 Tentang Pengujian UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD Hak Recall

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 18/PUU-IX/2011 Tentang Verifikasi Partai

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 71/PUU-XV/2017. I. PEMOHON 1. Hadar Nafis Gumay (selanjutnya disebut sebagai Pemohon I);

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 96/PUU-XIII/2015 Penundaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Calon Tunggal)

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 016/PUU-I/2003

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 78/PUU-XII/2014 Para Pihak dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 123/PUU-XII/2014 Pengisian Pimpinan DPRD

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 7/PUU-VIII/2010 Tentang UU MPR, DPD, DPR & DPRD Hak angket DPR

KUASA HUKUM Fathul Hadie Ustman berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 20 Oktober 2014.

Kuasa Hukum : - Fathul Hadie Utsman, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Oktober 2014;

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 24/PUU-XII/2014 Pengumuman Hasil Penghitungan Cepat

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 55/PUU-IX/2011 Tentang Peringatan Kesehatan dalam Promosi Rokok

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 51/PUU-X/2012 Tentang Ambang Batas Perolehan Suara

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 129/PUU-XII/2014 Syarat Pengajuan Calon Kepala Daerah oleh Partai Politik dan Kedudukan Wakil Kepala Daerah

KUASA HUKUM Muhammad Sholeh, S.H., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Oktober 2014.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 54/PUU-X/2012 Tentang Parliamentary Threshold dan Electoral Threshold

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (UU 2/2004).

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 017/PUU-I/2003

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 89/PUU-XII/2014 Pemilihan Pimpinan Badan Kelengkapan Dewan dan Keterwakilan Perempuan

I. PEMOHON Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), diwakili oleh Kartika Wirjoatmodjo selaku Kepala Eksekutif

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 68/PUU-XII/2014 Syarat Sahnya Perkawinan (Agama)

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

I. PEMOHON Tomson Situmeang, S.H sebagai Pemohon I;

RINGKASAN PUTUSAN.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 24/PUU-XV/2017 Penyelesaian Perselisihan Kepengurusan Partai Politik

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 31/PUU-XI/2013 Tentang Pemberhentian Oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

KUASA HUKUM Heru Widodo, S.H., M.Hum., dkk berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 22 Januari 2015.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

I. PEMOHON Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), diwakili oleh Kartika Wirjoatmodjo selaku Kepala Eksekutif

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 80/PUU-XII/2014 Ketiadaan Pengembalian Bea Masuk Akibat Adanya Gugatan Perdata

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 008/PUU-IV/2006 Perbaikan Tgl. 12 Mei 2006

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 67/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 20/PUU-X/2012 Tentang Peralihan Saham Melalui Surat Kesepakatan Bersama

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 71/PUU-XIII/2015 Penyalahgunaan Wewenang oleh Pejabat

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 102/PUU-XIII/2015 Pemaknaan Permohonan Pra Peradilan

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD

Kuasa Hukum Badrul Munir, S.Sg., SH., CL.A, dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 2 April 2015.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 39/PUU-XII/2014 Hak Memilih

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 69/PUU-XII/2014 Sistem Rekapitulasi Berjenjang

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XI/2013 Penyelenggaraan RUPS

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 004/SKLN-IV/2006 Perbaikan Tgl, 29 Maret 2006

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 75/PUU-XV/2017

SILABUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA PUSAT PENDIDIKAN PANCASILA DAN KONSTITUSI

PERMOHONAN PERKARA Nomor 122 /PUU-VII/2009 Tentang UU PTUN Memberlakukan kembali pasal yang berkaitan dengan derden verzet

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 45/PUU-XIV/2016 Kewenangan Menteri Hukum dan HAM dalam Perselisihan Kepengurusan Partai Politik

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 29/PUU-XII/2014 Hak Politik Bagi Mantan Terpidana Politik

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 90/PUU-XV/2017 Larangan Bagi Mantan Terpidana Untuk Mencalonkan Diri Dalam Pilkada

PUTUSAN. Nomor 024/PUU-IV/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

I. PARA PEMOHON 1. Dr. Andreas Hugo Pareira; 2. H.R. Sunaryo, S.H; 3. Dr. H. Hakim Sorimuda Pohan, selanjutnya disebut Para Pemohon.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

Transkripsi:

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 064/PUU-II/2004 I. PEMOHON Asir, SE Kuasa Hukum: Sophian Marthabaya, SH II. PENGUJIAN UNDANG-UNDANG UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi A. Formil Prosedur Persetujuan UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi B. Materiil Pasal 74 ayat (3) Ayat (3) : permohonan hanya dapat diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 x 24 ( tiga kali dua puluh empat ) jam sejak Komisi Pemilihan Umum mengumumkan penetapan hasil Pemilihan Umum secara nasional. III. DASAR DAN ALASAN Pengujian Formil Prosedur persetujuan UU Nomor 24 Tahun 2003 bertentangan dengan : 1. Pasal 22E ayat (1) UUD 1945 Ayat (1) : Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum bebas, rahasia jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. Pengujian Materiil UU Nomor 24 Tahun 2003 bertentangan dengan UUD 1945 : 1. Pasal 22E ayat (1) Ayat (1) : Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum bebas, rahasia jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. ALASAN-ALASAN 1. Bahwa mengingat waktu (3) tiga hari yang telah ditetapkan oleh pasal 74 ayat 3 UU No. 24/2003 amat singkat, padahal keadaan geografis Indonesia begitu luas, transportasi yang sulit, tidak mungkin sengketa Pemilu di Daerah, apalagi di daerah terpencil dapat diajukan ke Mahkamah Konstitusi dalam waktu sesingkat

itu. Bahwa karena itu pasal tersebut tidak mencerminkan rasa keadilan dan merugikan kepentingan pada pencari keadilan. 2. Bahwa bunyi pasal aquo dalam praktek banyak merugikan para calon legislatif yang memperoleh suara terbanyak, akan tetapi karena adanya rekayasa dalam perhitungan suara, calon legislatif dari calon partai lain yang menjadi calon jadi. 3. Sebagai contoh, seorang calon legislatif bernama M. Asir, SE calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Makasar dari Partai Demokrat, dari daerah pemilu kota Makasar lll, Komisi Pemilihan Umum Kota Makasar tanggal 20 April 2004 menetapkan Partai Demokrat memperoleh suara 5.396 suara dan Partai Persatauan Pembangunan memperoleh 5.473 suara. 4. Bahwa hal tersebut telah mengurangi suara milik pemohon secara tidak sah dan penggelembungan suara partai Persatuan Pembangunan secara tidak sah sehingga merugikan hak dan kesempatan pemohon untuk menduduki kursi DPRD kota Makasar. 5. Bahwa akan tetapi dilakukan pengecekan di TPS (kelurahan) Partai Demokrat seharusnya memperoleh 5.396 + 52 suara yaitu 5.448 suara dan Partai Persatuan jumlahnya 5.473 suara 30 suara yaitu 5.443 6. Bahwa jelas praktik manipulasi suara itu betentangan dengan UUD 1945 Bab Vll B tentang Pemilihan Umum, pasal 22E ayat 1, yaitu Pemilihan Umum dilaksanakan secara langsung, Umum, bebas, rahasia, jujur dan adil setiap lima tahun sekali 7. Bahwa berdasarkan perhitungan tersebut calon Partai Demokrat atas nama ASIR, SE berhak menduduki kursi DPRD kota Makasar. Bahwa pemohon telah mengajukan penyelesaian secara musyawarah mufakat di tingkat daerah melalui Komisi Pemilihan Umum Kota Makasar dan Panitia Pengawas Pemilu Kota Makasar akan tetapi, pemohon tidak memperoleh penyelesaian secara adil yang sesuai dengan hak-hak pemohon 8. Bahwa oleh karena itu pembatasan waktu menurut pasal 74 ayat 3 UU No. 24/2003 bertentangan dengan rasa keadilan dan melanggar hak asasi yang hakiki, karena upaya justiabelen untuk mencari keadilan telah ditutup rapat. 9. Bahwa lebih berbahaya lagi apabila ternyata banyak calon legislatif baik dari tingkat daerah sampai tingkat pusat terpilih berdasarkan rekayasa perhitungan

suara, maka jelas hal demikian akan merusak sendi-sendi demokrasi dan pemilihan umum yang jujur dan adil tidak memenuhi sasaran. IV. PETITUM 1. Mengabulkan permohonan seluruhnya. 2. Mereview atau merubah pasal 74 ayat 3 UU No.24/2003 tentang Mahkamah Konstitusi dirubah hingga berbunyi : permohonan dapat diajukan kepada Mahkamah Konstitusi apabila penyelesaian di luar Mahkamah Konstitusi tidak tercapai. 3. Menetapkan saudara ASIR, SE sebagai Calon Anggota DPRD terpilih dari daerah pemilihan kota Makasaar lll. 4. Memerintahkan Komisi Pemilihan Umum Kota Makasar memproses saudara ASIR, SE untuk dilantik sebagai anggota DPRD Kota Makasar 5. Mohon putusan/penetapan yang seadil-adilnya.

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 064/PUU-II/2004 Perbaikan Tgl, 14 September 2004 I. PEMOHON Asir, SE Kuasa Hukum: Sophian Marthabaya, SH II. PENGUJIAN UNDANG-UNDANG UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi Pasal 74 ayat (3) Ayat (3) : permohonan hanya dapat diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 x 24 ( tiga kali dua puluh empat ) jam sejak Komisi Pemilihan Umum mengumumkan penetapan hasil Pemilihan Umum secara nasional. Bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 22E ayat (1) UUD 1945 Ayat (1) : Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum bebas, rahasia jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. III. ALASAN-ALASAN 1. Bahwa mengingat waktu (3) tiga hari yang telah ditetapkan oleh pasal 74 ayat 3 UU No. 24/2003 amat singkat, padahal keadaan geografis Indonesia begitu luas, taransfortasi yang sulit, tidak mungkin sengketa Pemilu di Daerah, apalagi di daerah terpencil dapat diajukan ke Mahkamah Konstitusi dalam waktu sesingkat itu. Bahwa karena itu pasal tersebut tidak mencerminkan rasa keadilan dan merugikan kepentingan pada pencari keadilan. 2. Bahwa bunyi pasal aquo dalam praktek banyak merugikan para calon legislatif yang memperoleh suara terbanyak, akan tetapi karena adanya rekayasa dalam perhitungan suara, calon legislatif dari calon partai lain yang menjadi calon jadi. 3. Sebagai contoh, seorang calon legislatif bernama M. Asir, SE calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Makasar dari Partai Demokrat, dari daerah pemilu kota Makasar lll, Komisi Pemilihan Umum Kota Makasar tanggal 20 April 2004 menetapkan Partai Demokrat memperoleh suara 5.396 suara dan Partai Persatauan Pembangunan memperoleh 5.473 suara.

4. Bahwa hal tersebut telah mengurangi suara milik pemohon secara tidak sah dan penggelembungan suara partai Persatuan Pembangunan secara tidak sah sehingga merugikan hak dan kesempatan pemohon untuk menduduki kursi DPRD kota Makasar. 5. Bahwa akan tetapi dilakukan pengecekan di TPS (kelurahan) Partai Demokrat seharusnya memperoleh 5.396 + 52 suara yaitu 5.448 suara dan Partai Persatuan jumblahnya 5.473 suara 30 suara yaitu 5.443. 6. Bahwa jelas praktik manipulasi suara itu betentangan dengan UUD 1945 Bab Vll B tentang Pemilihan Umum, pasal 22E ayat 1, yaitu Pemilihan Umum dilaksanakan secara langsung, Umum, bebas, rahasia, jujur dan adil setiap lima tahun sekali. 7. Bahwa berdasarkan perhitungan tersebut calon Partai Demokrat atas nama ASIR, SE berhak menduduki kursi DPRD kota Makasar. Bahwa pemohon telah mengajukan penyelesaian secara musyawarah mufakat di tingkat daerah melalui Komisi Pemilihan Umum Kota Makasar dan Panitia Pengawas Pemilu Kota Makasar akan tetapi, pemohon tidak memperoleh penyelesaian secara adil yang sesuai dengan hak-hak pemohon. 8. Bahwa oleh karena itu pembatasan waktu menurut pasal 74 ayat 3 UU No. 24/2003 bertentangan dengan rasa keadilan dan melanggar hak asasi yang hakiki, karena upaya justiabelen untuk mencari keadilan telah ditutup rapat. 9. Bahwa lebih berbahaya lagi apabila ternyata banyak calon legislatif baik dari tingkat daerah sampai tingkat pusat terpilih berdasarkan rekayasa perhitungan suara, maka jelas hal demikian akan merusak sendi-sendi demokrasi dan pemilihan umum yang jujur dan adil tidak memenuhi sasaran.

IV. PETITUM 1. Mengabulkan permohonan seluruhnya. 2. Mereview atau merubah pasal 74 ayat 3 UU No.24/2003 tentang Mahkamah Konstitusi dirubah hingga berbunyi : permohonan dapat diajukan kepada Mahkamah Konstitusi apabila penyelesaian di luar Mahkamah Konstitusi tidak tercapai. 3. Menetapkan saudara ASIR, SE sebagai Calon Anggota DPRD terpilih dari daerah pemilihan kota Makasaar lll. 4. Memerintahkan Komisi Pemilihan Umum Kota Makasar memproses saudara ASIR, SE untuk dilantik sebagai anggota DPRD Kota Makasar 5. Mohon putusan/penetapan yang seadil-adilnya.