Seri Pengabdian Masyarakat 2015 ISSN: Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 3, September 2015 Halaman

dokumen-dokumen yang mirip
Seri Pengabdian Masyarakat 2015 ISSN: Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 3, September 2015 Halaman

PEMBINAAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN (TPA) DI DUSUN SONGBANYU 1, KECAMATAN GIRI SUBO, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Seri Pengabdian Masyarakat 2015 ISSN: Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 3, September 2015 Halaman

Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Semarang

Makalah By UNKNOWN. March 26. Edit Ms Word by Zahrotun Nisa PTIK_

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

BINA KELUARGA REMAJA (BKR) DALAM RANGKA MENINGKATKAN POLA ASUH REMAJA YANG BENAR DAN TERARAH

PENINGKATAN MUTU TK DAN PAUD DENGAN PENDAMPINGAN GURU DAN ORANG TUA SISWA

PEMANFAATAN SITUS WEB SEBAGAI SARANA PROMOSI DESA SONGBANYU, KECAMATAN GIRI SUBO, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB V ANALISIS DATA. manusia. Melalui pendidikan usia dini dapat dibangun pilar-pilar sumber daya

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA SISWA KELOMPOK A TK ISLAM MARDI SIWI PAJANG LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

Di susun Oleh: PUJI RAHAYU A

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING PADA REMAJA DAN ANAK-ANAK DUSUN PULUHAN, DESA BANYUSIDI, PAKIS, MAGELANG, JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

IьM Pelatihan Kader Pos Paud Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Anak Usia Dini yang Aktif dan Kreatif di Kelurahan Muktiharjo Telogosari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya orang tua juga merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE OUT BOND DI KELOMPOK BERMAIN PUTRA BANGSA PASUNGAN, CEPER, KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan sekitar dan

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

SOSIALISASI CALON INSTRUKTUR POS PAUD DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

Disusun Oleh: NENYATI DESY PUTRIYANTO A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bijaou (Hurlock, 1980: 5) menjelaskan bahwa usia 2-5 tahun merupakan

AGUSTINA AYU SAPUTRI A520

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

GAME EDUKASI MENGENAL HURUF, ANGKA, WARNA UNTUK ANAK USIA 2-3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Laporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. afektifnya. Pada masa usia emas, orang tua mulai memberikan pendidikan kepada

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada materi yang terdapat dalam kurikulum tersebut. Strandar

BAB I PENDAHULUAN. dari periode anak (childhood), remaja (adolescence), dan dewasa (adulthood). adalah kehidupan sekolah khususnya sekolah dasar (SD).

Oleh : TRI MURNI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK RA GUPPI MANDAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru PAUD

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun. masyarakat. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU (TKIT) ASSALAM JETIS AMBARAWA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini dijadikan sebagai cermin untuk melihat

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

Observasi pada beberapa TK Kelompok B di Kota Bandung pada bulan Oktober

BAB I PENDAHULUAN. keemasaan (golden age) sekaligus masa kritis dalam tahap kehidupan manusia dan

Peran Pemerintah dalam Pemberian Program Pembelajaran. pada Pendidikan Anak Usia Dini. Fitria Rachmanty

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN :

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI

Pendidikan Anak Usia Dini (Kesenjangan Kurikulum dan Penyelenggaraan) (Kadek Widiastuti/ )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan perkembangan otak anak selama hidupnya artinya Golden Age. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya (Suyanto, 2003:6).

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti

Transkripsi:

Seri Pengabdian Masyarakat 2015 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 3, September 2015 Halaman 166-171 PEMBINAAN DAN PELATIHAN KADER PENGURUS DAN PENGELOLA BARU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) CERDAS DUSUN BANDUNG DAN DUSUN SONGBANYU 1, KECAMATAN SONGBANYU, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Muntoha 1, Jamroni 2 dan Dhea Ayu Agathis Widjaya 3 1 Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia 2 Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia 3 Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia ABSTRACT Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) is a development effort that is intended for children from birth up to the age of six years are accomplished by providing educational stimuli to help the growth and development of children physically and mentally in order to have the readiness to enter further education. The concept of the benefits of PAUD is none other empowered so that kids are getting ready when entering primary education. Unfortunately, with the benefit of it, PAUD often underestimated and many not so care about. As happens in PAUD Dusun Bandung dan Dusun Songbanyu 1. That PAUD until now are still being taught by someone who has years of being a teacher. There is no new teachers in that PAUD. Therefore, author does initiate regeneration for PAUD rejuvenation. Teachers were younger will inject moral and greater enthusiasm in the future. Keywords: Coaching, Training, Regeneration, PAUD. ABSTRAK Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Konsep manfaat PAUD diberdayakan tak lain adalah agar anak-anak semakin siap ketika memasuki jenjang pendidikan dasar. Sayangnya, dengan manfaat sebesar itu, seringkali PAUD dipandang sebelah mata dan banyak yang tidak begitu mempedulikannya. Seperti yang terjadi di PAUD Dusun Bandung dan Dusun Songbanyu 1. PAUD tersebut hingga sekarang masih diajarkan oleh seseorang yang sudah bertahun-tahun menjadi pengajar. Tidak ada pengajar baru di PAUD tersebut. Oleh karena itu, penulis menginisiasi dilakukannya kaderisasi untuk peremajaan PAUD. Pengajar-pengajar yang lebih muda pun akan menyuntikkan moral dan semangat yang lebih besar ke depannya. Keywords: Pembinaan, Pelatihan, Kaderisasi, PAUD. 166

Seri Pengabdian Masyarakat 2015 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 4, No. 3, September 2015 1. PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut [Subariyati dan Apriana, 2009]. Tujuan pendirian PAUD sejalan dengan manfaat yang didapatkan siswa-siswinya. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Salman (2007) yaitu bahwa konsep manfaat PAUD diberdayakan tak lain adalah semakin siapnya anak-anak kita memasuki jenjang pendidikan dasar (Sekolah Dasar). Selama ini, sangat terasa anak-anak yang masuk SD tanpa melalui PAUD dalam hal ini Taman Kanak-kanak (TK), pada umumnya tertinggal prestasinya. Taman Kanak-kanak dan Raudathul Atfal sebagai bentuk PAUD formal masih sangat kurang, sehingga sebagian masyarakat tidak memasukkan anaknya di TK atau RA. Sarana pendidikan untuk anak prasekolah juga dapat mempersiapkan anak untuk ikut dalam tes seleksi masuk SD yang diselenggarakan di SD negeri atau swasta. Tes yang seharusnya dilakukan penyelenggara pendidikan dasar untuk menyeleksi calon siswa adalah tes kesiapan mengikuti pendidikan, bukan tes kemampuan membaca dan menulis. Wahab (2008) menyatakan bahwa persyaratan calon siswa sekolah dasar (SD) harus bisa membaca dan menulis merupakan kebijakan yang salah dan syarat ini tidak boleh diberlakukan. Namun, pada kenyataannya masih ada SD yang menyelenggarakan tes kemampuan membaca dan menulis. Hasil survey di empat SD (negeri & swasta) yaitu SDN Kleco 1 (favorit), SDN Pabelan III (bukan favorit), SD Muhammadiyah 16 (favorit), dan SDIT Ar - Risalah (bukan favorit), ternyata tidak semua SD menerima siswanya hanya berdasarkan usia semata tetapi mengadakan tes seleksi kemampuan membaca dan menulis, yaitu terdapat di SDIT Ar- Risalah (bukan favorit). Berdasarkan hal tersebut, adanya TK dapat membantu mempersiapkan anak untuk siap bersaing dalam tes seleksi masuk SD [Irani, 2009]. Kebermanfaatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga ditunjukkan dalam sebuah penelitian. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada perbedaan perkembangan anak yang mengikuti PAUD dengan yang tidak mengikuti PAUD di TK ABA Suronatan, Ngampilan, Yogyakarta yang ditunjukkan dengan nilai Asymetri Signifikan 0,006. Perkembangan sebagian besar anak yang mengikuti PAUD di TK ABA Suronatan, Ngampilan, Yogyakarta sesuai dengan perkiraan, lebih baik daripada yang tidak mengikuti PAUD [Purnamasari, 2013]. Sayangnya dengan sistem pendidikan yang berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, masih banyak orang tua yang belum memasukkan anaknya ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan berbagai alasan. Saat ini, pendidikan usia dini baru diperoleh oleh sebagian kecil anak di Indonesia. Hasil pendataan Depdiknas pada tahun 2002, baru 28 persen dari 26,1 juta anak usia 06 tahun yang mendapat pendidikan usia dini. Sebagian besar di antara mereka, yakni 2,6 juta, mendapatkan pendidikan dengan jalan masuk ke Sekolah Dasar pada usia lebih awal. Sebanyak 2,5 juta anak mendapat pendidikan di Bina Keluarga Balita (BKB), 2,1 juta anak bersekolah di TK atau Raidhatul Atfhal, dan sekitar 100.000 anak di kelompok bermain ( play group). Rasio jumlah lembaga pendidikan dan anak usia dini diperkirakan 1:8. Data tersebut memperlihatkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) belum cukup mendapatkan perhatian padahal kapasitas perkembangan kognitif anak sudah dapat terbentuk pada usia dini jauh dibawah usia sekolah [Enung, 2006]. 167

Muntoha, Jamroni, Widjaya Perhatian yang kurang terhadap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga terjadi di Dusun Bandung dan Dusun Songbanyu 1, Kecamatan Songbanyu, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan, bukan sekadar para orang tua yang enggan memasukkan anaknya ke PAUD. Namun, para warga justru tidak tertarik untuk mempertahankan keberlangsungan PAUD ini. Tidak ada warga yang tertarik untuk membantu menjadi pengajar, kurangnya warga berusia produktif, dan minimnya pengetahuan bagi tenaga pengajar yang sudah ada menjadi masalah utama. Dengan masalah tersebut, penulis berusaha membantu mencari solusi kendala tersebut karena Pendidikan Anak Usia Dini sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak. Apalagi seringkali anak-anak pra-sekolah justru dibiarkan bermain sendiri tanpa pengawasan karena kedua orang tuanya yang sibuk dengan pekerjaan dan urusan rumah. Penulis pun berinisiatif melakukan pembinaan dan pencarian kader PAUD di Dusun Bandung dan Dusun Songbanyu 1. Dengan harapan, PAUD tetap berjalan dan menjadi semakin baik. Para warga pun diharapkan tergerak hatinya untuk ikut berpartisipasi. Tidak hanya kegiatan ini, namun terus hingga setelah kegiatan ini usai. 2. METODE PELAKSANAAN Pemanduan kaderisasi pengurus dan pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Dusun Bandung dan Dusun Songbanyu 1 terbagi ke dalam tiga tahapan. Tahapan pertama adalah penyampaian materi mengenai pentingnya PAUD dan apa saja yang harus disiapkan untuk menghidupkan PAUD. Tahapan ini dilakukan selama tiga sesi dengan masing-masing berlangsung selama dua jam. Tahapan kedua adalah observasi dan percobaan pengajaran bagi para kader yang ingin menjadi pengajar PAUD. Tahapan ini dilaksanakan dalam dua sesi dengan masing-masing berlangsung selama dua jam. Tahapan ketiga adalah evaluasi pelatihan bagi kader. Tahapan ini berlangsung selama satu sesi dengan durasi selama tiga jam. Adapun jadwal kegiatan ini adalah sebagai berikut. Hari dan Tanggal Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kaderisasi Pengurus dan Pengajar PAUD Detail Kegiatan 23 Agustus 2015 Pelatihan materi PAUD sesi 1. 25 Agustus 2015 Pelatihan materi PAUD sesi 2. 25 Agustus 2015 Pelatihan materi PAUD sesi 3 27 Agustus 2015 27 Agustus 2015 31 Agustus 2015 2 September 2015 Observasi dan praktik percobaan menjadi pengajar PAUD. Observasi dan praktik percobaan menjadi pengajar PAUD. Observasi dan praktik percobaan menjadi pengajar PAUD. Evaluasi pelatihan kader PAUD. Lokasi Durasi Pelaksanaan 3 jam 2 jam 2 jam 2 jam 1 jam 1 jam 3 jam 168

Seri Pengabdian Masyarakat 2015 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 4, No. 3, September 2015 Pembinaan dan pencarian kader baru ini dilakukan dengan media presentasi. Target peserta adalah para warga dari Dusun Bandung dan Dusun Songbanyu 1. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kendala yang penulis hadapi dalam pelaksanaan pembinaan dan pencarian kader PAUD baru ini adalah sebagai berikut. a. Kesibukan para warga yang menyulitkan penyesuaian jadwal kegiatan. Apalagi yang menjadi target adalah warga dari dua dusun. b. Tidak didapatkan calon kader pengajar PAUD karena sebagian besar belum memiliki minat untuk menjadi seorang pengajar PAUD. Kendala pertama penulis akali dengan melaksanakan kegiatan ini di siang atau sore hari untuk menghindari kesibukan warga Dusun Bandung dan Dusun Songbanyu 1. Warga kedua dusun yang sebagian besar berprofesi sebagai petani memang hanya memiliki waktu luang setelah sore hari. Kendala kedua sangat disayangkan karena tujuan utama pembinaan dan pencarian kader ini adalah untuk meregenerasi pengajar PAUD. Walaupun begitu, penulis berharap ke depannya kaderisasi benar-benar bisa terealisasi secara mandiri oleh warga Dusun Bandung dan Dusun Songbanyu. Materi mengenai pengajran yang baik dan benar bagi anak usia dini serta praktiknya sudah bisa dijadikan acuan untuk pengembangan PAUD agar menjadi lebih baik lagi. Di luar minat menjadi mengajar, warga Dusun Bandung dan Dusun Songbanyu sebenarnya sangat antusias dengan adanya kegaitan ini. Semua warga merespon positif. Pihak pengelola PAUD pun bersedia menyediakan waktu dan tempat kepada penulis. Adapun dokumentasi pembinaan dan pencarian kader PAUD baru adalah seperti berikut. Gambar 1. Penyampaian Materi oleh Penulis 169

Muntoha, Jamroni, Widjaya Gambar 2. Praktik Mengajar Anak-anak PAUD Gambar 3. Evaluasi Kaderisasi PAUD 4. KESIMPULAN Sangat disayangkan tujuan kegiatan pembinaan dan pencarian kader pengurus dan pengajar PAUD di Dusun Bandung dan Dusun Songbanyu 1 tidak tercapai. Tidak ada warga dari kedua dusun yang memiliki minat besar untuk menjadi seorang pengajar PAUD. Besar harapan, pengetahuan dan wawasan yang sudah mereka dapatkan bisa menjadi bekal untuk mengembangkan PAUD. Penulis juga berharap, ke depannya warga kedua 170

Seri Pengabdian Masyarakat 2015 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 4, No. 3, September 2015 dusun akan benar-benar merealisasi pengkaderan pengurus dan pengajar PAUD, baik secara mandiri maupun melalui bantuan orang lain. 5. REFERENSI Enung, F.. 2006. Psikologi Perkembangan : Perkembangan Peserta Didik. CV Pustaka Setia. Bandung. Irani, Dianita Pramasari. 2009. Peran Taman Kanak-kanak terhadap Kesiapan Diri Anak untuk Memasuki Sekolah Dasar. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Solo. Purnamasari, Septi. 2013. Perbedaan Perkembangan Anak yang Mengikuti PAUD dengan yang Tidak Mengikuti PAUD di TK ABA Suronatan, Ngampilan, Kota Yogyakarta. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta. Yogyakarta. Subariyati, Ns. Ana dan Apriana, Rista. 2009. Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. 171