BAB V ANALISIS DATA. manusia. Melalui pendidikan usia dini dapat dibangun pilar-pilar sumber daya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB IV HASIL PENELITIAN. wilayah ± ha dan jumlah penduduk ± jiwa. Sebelah Barat. selatan berbatasan dengan Desa Bandungrejo.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melda, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, berkeluarga, bermasyarakat maupun berkarya. Sebaliknya orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan perkembangan otak anak selama hidupnya artinya Golden Age. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya (Suyanto, 2003:6).

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak adalah amanat dari Tuhan Yang Maha Esa yang

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan golden age yaitu usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia taman kanak-kanak adalah anak pada usia rentang 5-6 tahun atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan sempurna. Dimana manusia pun

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB 1 PENDAHULUAN. (Kurnia; 2009). Mereka merupakan titipan dan amanat Allah SWT, yang mesti

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci utama bagi suksesnya

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nida Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

Peran Orangtua Dalam Memfasilitasi Minat Belajar Anak Usia Dini Aninda Putri H. M

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami

UPAYA PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK RA GUPPI MANDAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Molly Novianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang handal dan mampu membangun bangsa. pasal 1, butir 14 tentang sistem pendidikan nasional PAUD adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Usia 4-6 tahun adalah suatu tahap

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

Tabel 1. 1 Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun ,7 Juta (61,8%) 5,85 Juta (19,37%) 12,85 Juta (42,43%)

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

2015 IMPLEMENTASI MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kondisi kesejahteraan sebuah bangsa. kepada anak-anaknya. Namun seiring perkembangan zaman dan kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. kini telah menjadi suatu kebutuhan. Berbagai literature dan laporan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, menurut Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden age)

Transkripsi:

74 BAB V ANALISIS DATA A. Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Pra TK Pendidikan perlu dimulai sejak dini, terlebih untuk mengejar ketertinggalan kita memasuki era globalisasi, terutama masalah kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan usia dini dapat dibangun pilar-pilar sumber daya manusia mampu bersaing dengan sumber daya manusia dari negara lain. Pendidikan Taman Kanak-Kanak membantu membentuk generasi muda yang handal. Taman Kanak-Kanak merupakan bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini yang diperlukan oleh siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk kehidupan selanjutnya. Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani siswa di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah (PP RI no 27 tahun 1990 bab 1 pasal 1). Dalam pasal selanjutnya disebutkan bahwa pendidikan pra sekolah bukan merupakan persyaratan untuk memasuki pendidikan dasar. Hal ini sejalan dengan pendapat Solehuddin (1997 : 5) bahwa pendidikan pra sekolah yang diwujudkan sebagai Taman Kanak-Kanak pada hakekatnya adalah tempat siswa bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain, bukan usaha percepatan pengajaran bahan sekolah dasar.

75 Pengelolaan pendidikan bukanlah mengelola sebuah tempat usaha barang, melainkan mengelola sumber daya manusia dengan peradaban dimasa mendatang. Suatu bencana besar ketika manusia mengelola pendidikan hanya dilihat dari kacamata pribadi, orang yang demikian ini termasuk melemahkan generasi mendatang. Begitu pula bagi orang yang mengembangkan pendidikan hanya mengandalkan kekuasaan atau power semata. Untuk itulah dibutuhkan formula yang tepat dalam mengatur segala permasalahan manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta kepemimpinan yang handal yang memahami posisinya sebagai pemimpin dengan benar. 1 B. Perkembangan Kognitif Anak Masa anak merupakan salah satu masa yang sangat penting dalam rentang kehidupan seorang individu, pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat (Berk, 2000:18). Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak. Para ahli psikologi perkembangan memandang bahwa masa ini merupakan masa yang sangat penting (golden age) yang datang hanya satu kali dan tidak dapat diulang. Anak-anak pada masa ini sangat peka terhadap pengaruh dan perubahan yang berasal dari lingkungan sekitarnya. 1 file:///c:/users/user/documents/manajemen-lembaga-pendidikan-anak-usia.html

76 Utami Munandar (1999 : 36) mengemukakan lebih lanjut bahwa bila pada masa penting ini seorang anak salah bina akibatnya bisa fatal. Hal ini kerap dilakukan orang tua, guru, atau orang dewasa karena mereka memiliki pengetahuan yang minim mengenai perkembangan anak. Faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi perkembangan anak ini adalah faktor lingkungan baik dari dalam keluarga maupun dengan orang lain sebagai interaksi sosial. Masalah perkembangan merupakan bagian yang tidak terlepas dari interaksi sosial. Perkembangan adalah masalah pertumbuhan dan kematangan individu baik dari segi kognitif, emosi maupun struktur kepribadiannya. Perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat, dan ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali saat pembuahan dan berakhir dengan kematian. Pertumbuhan dan perkembangan perilaku serta kepribadian manusia merupakan interaksi dari faktor heriditas dan faktor lingkungan. Apa yang individu warisi merupakan faktor yang disebut genotip. Sedangkan hal-hal yang individu terima dari anggota keluarga, teman sebaya, lingkungan sekolah dan masyarakat serta kebudayaannya merupakan faktor yang disebut fenotip. Perkembangan yang terjadi akan membentuk pola tertentu dalam setiap kehidupan yang tidak saja untuk perilaku aktual semata-mata, namun juga untuk pertumbuhan dan penyesuaian yang akan datang. Konsep diri, tujuan hidup serta aspirasi yang akan dicapai sangat dipengaruhi oleh hubungan

77 individu dengan orang tua, teman sebaya maupun kekuatan motivasi yang ia terima semasa kanak-kanak. Secara umum, anak-anak akan mengalami beberapa tahapan perkembangan. Khususnya untuk kognitif, seorang anak akan melalui proses-proses perkembangan terutama yang berhubungan dengan nalar atau kemampuan berpikirnya. Kemampuan kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan yang mendapat perhatian utama dalam usaha peningkatannya, karena dengan kemampuan intelektual yang baik, diyakini oleh sebagian orang tua dan guru bahwa anak tersebut akan dapat lebih berhasil dalam kehidupannya. Selain itu juga tingkat kecerdasan yang dimiliki seseorang pada umumnya akan menentukan penghargaan orang lain terhadap dirinya. Menjadi hal yang sudah terjadi, semakin cerdas seseorang, maka akan semakin dikagumi dan diperlakukan istimewa oleh masyarakat sekitarnya. C. Pendukung dan Penghambat Pengelolaan PAUD Untuk menjalankan pengelolaan pendidikan tidak mungkin terus berjalan mulus dan pasti terdapat batu sandungan untuk menjalankan itu semua. Dalam perjalanannya pasti ada yang namanya faktor pendukung dan penghambat. Dalam sebuah lembaga pendidikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan harus ada, dan apabila tidak ada suatu proses belajar mengajar tidak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan. Beberapa faktor pendukung pengelolan PAUD Mambaul Huda :

78 a. Masyarakat sudah sadar pentingnya pendidikan anak usia dini, yang mana pada masa anak-anak merupakan masa keemasan untuk mendapatkan sebuah pendidikan. b. Lembaga/pendidik sangat antusias untuk mendirikan PAUD, karena melihat pentingnya pendidikan untuk anak-anak. c. Sarana dan prasarana, dari kondisi yang ada PAUD ini sudah memiliki gedung sendiri dan perlengkapan pendukung pembelajaran yang sudah memadai walaupu masih ada bebeapa yang kurang. Misalnya peralatan pendukung untuk menunjang keakrasan dan peralatan kesenian. d. Pendidik, memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1)/diploma yang secara tidak langsung keilmuannya sudah mumpuni untuk membina anak-anak didik. Faktor penghambat yang dapat mengakibatkan pengeloaan kurang efektif: a. Motivasi belajar anak kurang, karena kegiatan belajar yang dilaksanakan sore hari. Yang mana pada jam-jam itu seharusnya anak masih istirahat dan tidur siang tapi anak dipaksakan untuk sekolah dengan keadaan yang masih ngantuk karena harus dibangunkan ketika masih tidur. b. Partisipasi masyarakat, sebagian wali murid lebih setuju sekolahnya pagi hari dan sebagian lagi lebih setuju dengan sekolah disore hari. Sekolah dipagi hari memang lebih efektif untuk belajar dan lebih fresh untuk menerima pelajaran, tapi mayoritas ibu dari murid-murid kalau pagi banyak yang kerja dan untuk mengantarkan anak ke sekolah itu keberatan

79 kalau harus berhenti kerja. Tapi kalau sekolahnya sore para ibu-ibu yang kerja sudah di rumah dan sudah santai untuk mengantarkan anaknya sekolah. c. Kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak akibat kesibukan bekerja. Karena kebanyakan ibu-ibu juga sibuk bekerja sehingga anak yang seharusnya sudah ikut belajar di PAUD harus terabaikan.