BAB IV PENUTUP. 1. Prosedur untuk mendapatkan pinjaman Gadai Emas adalah Nasabah. membawa benda berharga yang akan digadaikan berupa emas dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB III PEMBAHASAN. Dalam istilah bahasa Arab, gadai diistilahkan dengan rahn dan dapat juga

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Akad pada produk Gadai Emas di bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB V PENUTUP. kepada Kospin Jasa Syariah sebagai agunan atas pembiayaan yang di terima

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

No. 14/ 7 /DPbS Jakarta, 29 Februari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DI KOSPIN JASA SYARIAH DIPANDANG FATWA DSN NOMOR: 26/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN EMAS.

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah. sejak tahun 2009 dengan jumlah lebih dari 900 nasabah rahin.

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Gadai. emas BSM adalah penyerahan hak penguasaan secara fisik atas

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR GADAI EMAS SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. peneliti menemukan beberapa hal penting yang bisa dicermati dan dijadikan acuan penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gadai Emas Pada Bank BRI Syariah KCP Bukittinggi. produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas

BAB IV ANALISA KONSEPTUAL DAN APLIKATIF GADAI EMAS (AR-RAHN) PT. BPRS BHAKTI SUMEKAR SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS BESARAN UJRAH DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak yang. berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. bank dan lembaga keuangan non bank. Kedua lembaga ini selain memiliki fungsi

BAB II PELAKSANAAN GADAI EMAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU MEULABOH

BAB IV TINJAUAN FATWA NO /DSN-MUI/III/2002 TERHADAP IMPLEMENTASI AKAD IJA>RAH PADA SEWA TEMPAT PRODUK GADAI EMAS BANK BRI SYARIAH KC SURABAYA

BAB III PRINSIP KEADILAN TERHADAP AKAD RAHN EMAS DI BMT. transaksi yang menggunakan dua akad, yaitu akad rahn dan akad ijarah.

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Konsep Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat meningkatkan penyaluran kredit oleh perbankan dari

Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan. Sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Frequently Asked Question (FAQ) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian

BAB III PENERAPAN PERHITUNGAN BIAYA IJARAH DI PERUM PEGADAIAN SYARIAH PEKALONGAN. A. Akad Rahn dan Ijarah di Pegadaian Syariah Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

Analisis Pelaksanaan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomer : 26/DSN- MUI/III/2002 Tentang Rahn Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cimahi

BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bagi nasabah yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis

Aplikasi Gadai Emas Syari ah: Studi Kasus Pada BRI Syari ah Cabang Pekanbaru

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan fi nansial sesuai

BAB III PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG. 1. Latar Belakang Bredirinya BTN Syari ah Semarang

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ekonomi yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Hal ini

BAB III MEKANISME GADAI EMAS DANSTRATEGI PENYELAMATAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 127

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang perkreditan tidak lepas dari pengaruhnya.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

INVESTASI DIKEBUN EMAS. Oleh: Lindananty

BAB I PENDAHULUAN. A. Pendahuluan. kemiskinan di Indonesia masih di atas rata-rata. Kondisi ini semakin parah setelah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB I PENDAHULUAN. barang berharganya. Tidak mengherankan bila yang datang ke kantor pegadaian

PEMBIAYAAN GADAI EMAS KONVENSIONAL DAN SYARIAH. Oleh. Laily Nurhayati Radjab Djamali

No. 14/ 33 /DPbS Jakarta, 27 November Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dan suatu sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara modern, tak luput

BAB V PEMBAHASAN. terdapat pengaruh secara simultan antara biaya penitipan (X 1) dan denda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Syariah Mandiri Cabang Kaliurang

ANALISIS PENETAPAN KEWAJARAN HARGA PADA PEMBIAYAAN RAHN DI BANK MANDIRI SYARI'AH

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah

BAB V PENUTUP. Dengan memperhatikan uraian bab pertama sampai bab keempat, maka. 1. Dalam pembiayaan al qardh selain ada perjanjian akad al qardh ada

Kartika dan Nur, Analisis Penerapan Akuntansi Gadai Syariah (Rahn) Pada Pegadaian Syariah Cabang Jember

BAB I PE DAHULUA. keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Di Indonesia banyak

BAB IV ANALISIS HYBRID CONTRACT PADA PRODUK GADAI ib EMAS DI PT. BRI SYARIAH KCP GRESIK

PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

PROSEDUR PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT CEPAT AMAN (KCA) PADA KANTOR CABANG PERUM PEGADAIAN KELAS III BANGIL PASURUAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU. 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan

ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DENGAN AKAD RAHN

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP 4. 1 Kesimpulan 1. Prosedur untuk mendapatkan pinjaman Gadai Emas adalah Nasabah membawa benda berharga yang akan digadaikan berupa emas dengan karat minimal 16 (enam belas) karat dan dengan nilai emas minimal Rp 500.00,00, membawa kartu identitas (KTP atau SIM) asli dan fotocopy serta mengisi Formulir Permohonan Gadai (FPG) kemudian membayar biaya administrasi di Bank Syariah Mega Indonesia. Benda yang dapat digadaikan adalah emas dalam bentuk perhiasanmaupun berbentuk emas batangan. Untuk mengetahui besarnya pinjaman yang dapat diperoleh Nasabah, terlebih dahulu dilakukan penaksiran. Besarnya pinjaman yanng dapat diperoleh Nasabah berkisar 90% persen dari nilai taksiran. Pelunasan pinjaman di Bank Syariah Mega Indonesia bisa dilakukan secara langsung atau dengan cara mencicil. Pelunasan tidak harus dilakukan pada saat jatuh tempo, tetapi bisa juga dilakukan sebelum jangka waktu gadai berakhir. 2. Akad yang dipakai dalam Gadai Emas di Bank Syariah Mega Indonesia adalah akad Rahn, Qardh dan akad Ijarah. Akad qardh ini merupakan akad pinjam meminjam antara Nasabah dengan Bank Syariah Mega Indonesia atau dalam Surat Bukti Gadai disebut sebagai Akad Pinjaman 39

40 Dengan Gadai. Akad Ijarah ini merupakan akad sewa-menyewa. Nasabah menyewa tempat kepada Bank Syariah Mega Indonesia untuk menyimpan jaminannya yang berupa emas. Atas penyewaan tempat tersebut, Nasabah diwajibkan untuk membayar sejumlah biaya pemeliharaan yang besarnya tergantung pada kadar karat emas dan jangka waktu. Untuk perhitungan Gadai Emas, Bank Syariah Mega memberikan Financing to Value (FTV) yang nilainya 90 %. Batas maksimal pemberian kredit yang ditetapkan oleh Bank Syariah Mega Indonesia maksimal adalah sebesar 2 (dua) Milyar. Apabila ada pengajuan yang melebihi dari batas tersebut maka Bank Syariah Mega Indonesia tidak melayani. Untuk menaksir uang pinjaman kepada Nasabah di hitung 90% dari perhitungan taksiran uang pinjaman, kemudian besarnya biaya sewa tempat yang harus dibayarkan oleh Nasabah kepada Bank ini tergantung dari kadar karatnya/kualitas emasnya. Biaya sewa tempat untuk gadai emas perhiasaan sebesar 0,75% x taksiran / 15 hari dan untuk gadai emas batangan sebesar 0,625% x taksiran / 15 hari. Misalnya : Tuan A menggadaikan perhiasan emasnya di Bank Syariah Mega Indonesia. Perhiasan tersebut berupa gelang dengan berat 10 gram dan kadar karat 18 karat, maka taksiran uang pinjaman, biaya administrasi dan biaya sewa tempat yang harus di bayarkan oleh Tuan A untuk dalam jangka waktu peminjaman per 15 hari adalah :

41 Taksiran uang pinajaman Harga emas per gram 37 = Rp 459.828 18k / 24k x Rp 459.828 = Rp 344.871 Rp 344.871 x 10gr = Rp 3.448.710 90 % x Rp 3.448.710 = Rp 3.100.000 Biaya Administrasi = Rp 15.000,00 Biaya Pemeliharaan = 0,75% x taksiran ( Rp 3.448.710) = Rp 25.900 / 15 hari 3. Pada perkembangannya akad rahn gadai emas syariah pernah disalah gunakan untuk praktek kebun emas. Namun Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbS tanggal 29 Februari 2012 perihal Produk Qardh Beragun Emas bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah yang melarang praktek berkebun emas. Tujuan Bank Indoneesia mengeluarkan peraturan tersebut adalah untuk mengembalikan gadai emas syariah sesuai dengan tujuan sebagai sarana tolong menolong (ta awun) dengan menyediakan uang dalam waktu yang mendesak dengan jaminan emas. Sehingga akad rahn tadi tidak dijadikan alat untuk menimbun kekayaan. 4. 2 Saran 1. Bank Syariah Mega Indonesia Semarang sebagai Bank Syariah, tidak 37 Harga emas tanggal 20 Maret 2013. www.antam.co.id

42 hanya mengedepankan prinsip saling tolong menolong dan berprasangka baik pada setiap Nasabah, tetapi juga tetap harus tunduk pada Undang-Undang Perbankan, Undang-Undang Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia di mana harus selalu menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian. Salah satu bentuk penerapan dari prinsip kehati-hatian ini adalah dengan melakukan prinsip Know Your Cutomers Bank harus melakukan penilaian secara mendalam mengenai Nasabah. Tidak hanya wawancara secara verbal saja dan mengandalkan KTP atau kartu identitas saja karena identitas tersebut masih bisa dipalsu. Jadi lebih baik Bank tidak hanya mewajibkan kartu identitas sebagai syarat gadai, tetapi juga harus menyertakan bukti pembelian asli barang gadai tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan barang tersebut merupakan barang curian atau barang hasil tindak pidana seperti hasil tindak pidana pencucian uang. Oleh karena itu, sumber emas dan penggunaan pinjaman harus diketahui oleh Bank secara jelas untuk menghindari Bank dijadikan sebagai sarana menggelapkan barang hasil tindak pidana. 2. Dengan melihat dari analisis SWOT, maka Bank Syariah Mega Indonesia Semarang untuk bisa lebih memanfaatkan peluang dan kekuatan, tetapi tidak mengesampingkan kelemahan dan ancaman, sehingga produk gadai emas ini bisa lebih berkembang.

43 4.3 Penutup Demikian karya tulis ini penulis paparkan. Penulis menyadari banyaknya kesalahan dalam berbagai hal baik itu dalam penulisan, isi dan data-data pendukung. Karena itu semua keterbatasan penulis sebagai manusia yang tidak lepas dari kesalahan. Maka dari itu penulis membuka diri dalam menerima kritik dan saran yang membangun.