BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sari dan Zuhrotun (2006), teori sinyal (signaling theory)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis rasio keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba. Laba secara operasional merupakan perbedaan antara

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan dan bagaimana perubahan unsur unsur itu dari tahun ke tahun untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan yang di terbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama yaitu untuk memakmurkan pemilik perusahaan. Laba perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sementara itu, pengertian laporan keuangan menurut Munawir (2010:5)

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan dan kinerja perusahaan, baik perusahaan kecil. mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaannya.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk mengetahui kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Analisis Laporan keuangan. Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

23 Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN. A. Laporan keuangan. 1. Pengertian Laporan keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, yang

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB V PENUTUP. a. Dari keduabelas variabel yang meliputi Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR),

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan(berarti) (Harahap,297: 2006). Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini, kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian. Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibandingkan teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah : a. rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca atau ditafsirkan; b. merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit; c. mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain; d. sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score); e. menstandarisir size perusahaan; f. lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series; g. lebih mudah dalam melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

Analisis rasio disamping memiliki keunggulan, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya. Adapun keterbatasan analisis rasio itu adalah : a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya; b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti : a. bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran atau judgement yang dapat dinilai bias atau subjektif; b. nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar; c. klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio; d. metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. e. Dua perusahaan yang dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya, jika dilakukan perbandingan bisa melakukan kesalahan.

Ada berbagai macam rasio keuangan yang dapat dipergunakan sebagai alat analisis. Pada dasarnya berbagai macam rasio tersebut dapat dipergunakan sebagai alat analisis, akan tetapi manfaat yang sebenarnya dari setiap rasio tergantung dari kebutuhan dan kepentingan yang ditentukan dari tujuan spesifik analis. Kegunaan suatu rasio juga tergantung sepenuhnya pada kemampuan penganalisis dan pengintepretasian atas rasio tersebut. Rasio dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih atau saat jatuh tempo. Rasio ini bertujuan untuk menguji kecukupan dana dan kemampuan perusahaan membayar kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar utang jangka pendeknya dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid, sedangkan perusahaan yang berada dalam keadaan yang tidak cukup mampu untuk membayar utang jangka pendeknya disebut perusahaan yang tidak likuid. 2. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan aktiva yang digunakan. Rasio aktivitas menentukan seberapa cepat aktiva-aktiva tertentu dapat diubah menjadi kas. 3. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari suatu perusahaan atau divisi tertentu untuk suatu periode waktu tertentu. Rasio ini menunjukkan seberapa baik perusahaan telah beroperasi selama tahun itu, dilihat dari kemampuan untuk memperoleh keuntungan. a. Operating income to sales Merupakan perbandingan antara laba usaha dengan penjualan bersih. Operating income to sales menceminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjukkan keadaan yang kurang baik karena itu berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba adalah kecil. b. Gross profit to sales Merupakan perbandingan antara gross profit (laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama. 4. Rasio Solvabilitas Rasio ini dihitung untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. 5. Leverage Ratio Merupakan rasio kemampuan membayar utang. Rasio ini dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak penghasilan dengan beban bunga. Rasio ini menekankan pentingnya suatu perusahaan menutup semua beban bunganya.

2. Analisis Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajian dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut,misalnya, informasi keuangan segmen industry dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi dalam laporan keuangan harus relevan agar bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan,atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka dimasa lalu.

Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapt ditingkatkan dengan menampilkan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. 3. Laba Salah satu fungsi dari akuntansi adalah melaksanakan pengukuran termasuk pengukuran prestasi, hasil usaha, laba, dan posisi keuangan. Laba didefinisikan dan diukur dengan pandangan yang berbeda-beda. Menurut akuntansi yang dimaksud dengan laba adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang terjadi dalam periode tersebut. Laba adalah jumlah yang dapat diberikan kepada investor (sebagai hasil investasi ) dan kondisi perusahaan di akhir periode masih sama baiknya atau kayanya(well-off) dengan di awal periode (Skousen, 226:2004 ). Tetapi apa yang dimaksud kaya (well-off), dan bagaimana cara mengukurnya? Pengukuran umumnya didasarkan pada konsep yang sama atas pemeliharaan modal dalam kerangka konseptualnya: pemeliharaan modal keuangan dan pemeliharaan modal fisik.

Pengakuan, pengukuran dan pelaporan (penyajian) laba usaha dan komponennya dipandang banyak orang sebagai tugas akuntan yang paling penting. Pengguna laporan keuangan yang harus mengambil keputusan berkaitan dengan hubungannya dengan perusahaan selalu memperhatikan ukuran atas keberhasilan perusahaan dalam pemakaian sumber daya yang digunakan dalam operasi. Informasi tentang komponen laba penting dan dapat digunakan untuk memprediksi laba dan arus kas masa depan. Informasi ini tidak hanya bermanfaat bagi pemakai tertentu, tetapi juga memberi nilai ekonomi. Harahap (2001:263) menyatakan bahwa laba adalah informasi yang penting dalam suatu laporan keuangan, karena laba dapat digunakan sebagai berikut: Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang akan diterima negara. Untuk menghitung deviden yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang akan ditahan dalam perusahaan. Untuk menjadi pedoman dalam menentukan kebijaksanaan investasi dan pengambilan keputusan. Untuk menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang akan datang. Untuk menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.

Untuk menilai prestasi atau kinerja perusahaan. Perhitungan zakat sebagai kewajiban manusia sebagai hamba kepada Tuhannya melalui pembayaran zakat kepada masyarakat. B. Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti (Tahun) 1. Herlina Br Barus (2008) 2. Retno Herawati (2008) Judul Penelitian Peranan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Yang Go Publik Di Bursa Efek Jakarta Variabel Penelitian Rasio Keuangan Pertumbu han Laba Rasio Keuangan Perubahan Laba Hasil Penelitian Net Worth and Total Liabilities to Fixed Asset, Gross Profit to Sales, Net Income to Sales, Net Income to Net Worth, Quick Asset to Inventory, Net Worth to Sales, Current Liabilities to Inventory, Net Worth to Total Liabilities secara menyeluruh memiliki peranan dalam memprediksi pertumbuhan laba. Dalam pengujian secara individu yang memiliki peranan dalam memprediksi pertumbuhan laba adalah Net Income to Sales, Net Income to Net Worth, dan Net Worth to Sales. Ada pengaruh secara bersama-sama variabel independen yaitu rasio keuangan terhadap variabel dependen yaitu perubahan laba. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan yang go publik di Bursa Efek Jakarta. Namun dalam penelitian tidak semua rasio keuangan berpengaruh terhadap perubahan laba, karena dari pengujian secara parsial dapat diketahui bahwa dari keenam rasio keuangan hanya ada empat rasio keuangan saja Periode Sampel 2005-2006 1999-2001

3. Dian Prasanti (2003) Pengaruh Perubahan Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur Sebelum Dan Selama Krisis Moneter Rasio Keuangan Perubahan Laba yang secara individual mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba. Keempat rasio keuangan tersebut adalah Net Profit to Sales, Return On Investment,Return On Equity, dan Leverage Ratio. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh hasil bahwa sebelum krisis moneter ada tujuh rasio keuangan yaitu, current ratio (CR), debt to equity (DE), gross profit margin (GPM), net profit margin (NPM), total assets turnover (TAT), return on investment (ROI), dan return on equity (ROE) yang berpengaruh terhadap perubahan laba. Sedangkan selama krisis moneter hanya tiga rasio keuangan yaitu, debt to equity (DE), leverage ratio (LR), dan net profit margin (NPM) yang berpengaruh terhadap perubahan laba. 1993-2001 C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Sekaran (1992) dalam Sugiyono (2005 : 47) Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Hubungan antara rasio laporan keuangan dengan pertumbuhan laba dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2. Hipotesis Menurut Erlina (2008 : 49) hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian dapat disusun sebagai berikut :

H1 : Operating income to sales (OIS), gross profit to sales (GPS), dan leverage ratio (LR) secara parsial bermanfaat dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia. H2 : Operating income to sales (OIS), gross profit to sales (GPS), dan leverage ratio (LR) secara simultan bermanfaat dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia. A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN