HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan. informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah

dokumen-dokumen yang mirip
belum baik karena standar pelayanan belum dilaksanakan seluruhnya, diperkuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Integrasi Program PPIA (PMTCT ) di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan untuk laki-laki adalah 19 tahun. Namun data susenas 2006

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Tes HIV pada Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan jumlah kasus Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Organisasi adalah salah satu komponen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)

BAB 1 PENDAHULUAN. antara delapan tujuan yang dituangkan dalam Millennium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas

BAB I PENDAHULUAN. ini memungkinkan terjadinya peralihan lingkungan, dari lingkungan sekolah

1. neonatus. Delapan bidan menyatakan sudah melibatkan dan dapat bekerja sama

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization),

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human. Immunodeficiency Virus) (WHO, 2007) yang ditemukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. melalui hubungan seksual. PMS diantaranya Gonorrhea, Syphilis, Kondiloma

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak. terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BAGI WANITA PENGHUNI PANTI KARYA WANITA WANITA UTAMA SURAKARTA TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENULARAN HIV/AIDS PADA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/ AIDS DENGAN TINDAKAN PERAWAT TERHADAP PENDERITA HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. AIDS (Aquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency

Kata Kunci : Kinerja, Cakupan ASI Eksklusif, Bidan Desa. Kepustakaan : 40, ( )

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Bantul dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurunkan Angka Kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan Ibu. adalah dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

sasaran/kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. 11 Kinerja

BAB 1 : PENDAHULUAN. terbesar kedua dari negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. meninggal akibat HIV/AIDS, selain itu lebih dari 6000 pemuda umur tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN DARI KLIEN HIV/AIDS DI RUANG MELATI 1 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 307 per kelahiran hidup (KH). Data AKI tahun 2009 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum (Saleha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ibu melahirkan merupakan salah satu dari tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis atau sering disebut dengan istilah TBC merupakan penyakit

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired

BAB 1 : PENDAHULUAN. sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di

BAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi masyarakat dalam cara mendeteksi dini penyakit HIV.

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah perempuan yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas.

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. masalah dunia karena melanda di seluruh negara di dunia (Widoyono, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul akibat

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini dengan memantau kesehatan ibu, dengan digunakan indicator

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

sebuah tinjauan strategi dr. Abednego Dani N Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul PROGRAM PENGENDALIAN HIV&AIDS KABUPATEN BANTUL

Lampiran 1. Informed Consent. Penjelasan prosedur

Transkripsi:

1 Sebanyak 3 orang mengatakan selalu memberikan informasi HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah memberikan informasi HIV/AIDS dan PMTCT. Sebanyak 3 orang mengatakan selalu menawarkan VCT, 4 orang mengatakan kadangkadang menawarkan VCT dan 1 orang mengatakan tidak pernah menawarkan VCT. Menurut teori Gibson (1985), ada tiga kelompok variabel mempengaruhi perilaku kerja dan prestasi seseorang yaitu variabel individu, organisasi dan psikologis. Ketiga kelompok variabel tersebut mempengaruhi perilaku kerja pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja personal. 9 Pengetahuan atau ketrampilan sebagai variabel individu dapat diperoleh melalui kegiatan sosialisasi maupun pelatihan. Kota Malang melalui Dinas Kesehatan Kota telah memberikan sosialisasi PMTCT ke semua puskesmas sedangkan pelatihan PMTCT belum dapat diberikan kepada semua bidan. Namun kemampuan pemahaman masingmasing bidan berbeda sehingga tidak menutup kemungkinan berbeda pula pengetahuannya. Masa kerja bidan juga bervariasi sehingga pengalaman dalam pemberian pelayanan juga bervariasi. Usia bidan tidaklah selalu sama ada dalam kelompok usia tua maupun muda. Variabel psikologis diantaranya adalah sikap, berdasarkan hasil wawancara kepada 8 bidan didapatkan salah satu indikator sikap bidan terhadap deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS yaitu sebanyak 3 orang mengatakan tidak semua orang berisiko menularkan HIV dan sebanyak 5 orang mengatakan semua orang berisiko menularkan HIV. Motivasi bidan dibutuhkan sebagai pendorong seseorang dalam kinerja, salah satu indikator motivasi bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS yaitu 1

2 sebanyak 2 orang selalu merasa takut kemungkinan tertular HIV ketika memberikan pelayanan kepada pasien, sebanyak 1 orang sering merasa takut, sebanyak 4 orang kadang-kadang takut dan sebanyak 1 orang merasa tidak takut. Variabel organisasi diantaranya beban kerja bidan tidak hanya sebagai pelaksana deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS namun masih terdapat tugas lain harus diselesaikan. Salah satu indikator beban kerja bidan didapat adalah 4 orang mengatakan tidak cukup waktu dalam pemberian informasi HIV/AIDS dan PMTCT dan 4 orang mengatakan cukup waktu. Rata-rata setiap pemberian informasi kepada pengunjung dibutuhkan waktu 30-45 menit. Kegiatan supervisi dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang tidak secara khusus dilakukan untuk kegiatan deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS melainkan secara umum berkaitan dengan pelayanan KIA di puskesmas dengan frekuensi 2 kali dalam setahun. Berdasarkan fenomena tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang faktor-faktor apakah berpengaruh terhadap kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang. A. Rumusan Masalah Berdasarkan peningkatan jumlah kasus baru AIDS di Indonesia dalam tiga tahun terakhir mengalami turun naik, kondisi tersebut tidak menunjukkan indikasi kearah pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs) untuk HIV dan AIDS, dimana akan dicapai pengendalian penyebaran dan mulai penurunan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun 2015. Salah satu penularan HIV terjadi diantaranya melalui perinatal. Lebih dari 90% kasus bayi terinfeksi HIV, ditularkan melalui 2

3 proses dari ibu ke bayi. PMTCT sebagai program pencegahan penularan HIV dari Ibu ke bayi sangatlah perlu dilaksanakan guna mengendalikan penambahan jumlah penderita HIV. Integrasi PMTCT pada pelayanan KIA merupakan bentuk penggabungan pelayanan KIA dengan PMTCT. Bidan sebagai pemberi pelayanan klinik KIA mempunyai salah satu peran dalam program PMTCT terintegrasi dengan KIA yaitu membantu proses penentuan kejelasan status HIV pada ibu berkunjung pada pelayanan KIA dengan melaksanakan deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS. Kejelasan status HIV merupakan dasar dalam menentukan tindakan apa perlu dilakukan dalam pelaksanaan program PMTCT. Bila diketahui status HIV ibu negatif maka perlu mendapatkan dukungan agar status HIVnya tetap terus negatif sedangkan bila status HIV positif maka dapat segera dilakukan perawatan HIV lebih lanjut sehingga pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dilakukan sedini mungkin. Terlaksananya deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS dengan optimal diperlukan kinerja bidan optimal. Melalui wawancara dengan 8 orang bidan di Puskesmas Kendalsari dan Puskesmas Arjuno Kota Malang pada bulan Desember 2010, didapatkan beberapa indikator kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di puskesmas sebagai berikut : belum semua bidan secara rutin melakukan deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS pada ibu berkunjung di pelayanan klinik KIA, pemberian informasi HIV/AIDS dan PMTCT belum diberikan kepada semua pengunjung KIA dan penawaran oleh bidan juga belum secara rutin diberikan. Berdasarkan fenomena tersebut diatas, maka perumusan masalah tepat dalam ini adalah Kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang belum optimal. 3

4 B. Pertanyaan Penelitian Faktor-faktor apakah berpengaruh terhadap kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Menganalisis faktor-faktor berpengaruh terhadap kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan kinerja dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS, umur, beban kerja, masa kerja, pengetahuan, persepsi bidan terhadap supervisi dinas kesehatan, motivasi dan sikap bidan di Puskesmas Kota Malang. b. Menganalisis hubungan umur dengan kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang. c. Menganalisis hubungan beban kerja dengan kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang. d. Menganalisis hubungan masa kerja dengan kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang. e. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang. f. Menganalisis hubungan persepsi bidan terhadap supervisi Dinas Kesehatan dengan kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang. g. Menganalisis hubungan motivasi dengan kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang. h. Menganalisis hubungan sikap dengan kinerja bidan dalam deteksi 4

5 dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang. i. Menganalisis pengaruh secara bersama-sama variabel umur, beban kerja, masa kerja, pengetahuan, persepsi bidan terhadap supervisi dinas kesehatan, motivasi dan sikap bidan terhadap kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Kota Malang. D. Manfaat Penelitian. 1. Manfaat Teoritis. Memberikan kontribusi informasi ilmiah terhadap pengembangan manajemen kesehatan ibu dan anak khususnya tentang deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas. 2. Manfaat Praktis. a. Bagi Dinas Kesehatan Kota Malang. Memberikan informasi sebagai masukan pertimbangan pemerintah kota Malang dalam melakukan perbaikan atau peningkatan upaya kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas. b. Bagi MIKM UNDIP Sebagai bahan kepustakaan atau referensi dalam kegiatan belajar mengajar tentang kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas. c. Bagi Peneliti Sebagai pembuka wawasan, pengetahuan serta pengalaman dalam menerapkan ilmu manajemen kesehatan ibu dan anak diperoleh selama pendidikan. 5

6 E. Ruang Lingkup 1. Ruang lingkup waktu Penelitian akan dilakukan pada bulan Desember 2010 sampai bulan Juli 2011. 2. Ruang lingkup lokasi Penelitian dilakukan di semua puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Malang. 3. Ruang lingkup materi Termasuk dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat, khususnya bidang ilmu Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak. Materi dibatasi pada kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas. 6

7 F. Keaslian Penelitian No Peneliti dan tahun 1. Resminarti (2002) 2. Marsia (2009) Judul Lokasi Tujuan Variabel Analisis faktorfaktor mempengaruhi bidan dalam pencegahan HIV & AIDS pada persalinan normal. dalam penyuluhan pencegahan penularan HIV & AIDS pada ibu hamil. RSUD Singkawang Kalimantan Barat. Puskesmas Singkawang Kalimantan Barat Mengetahui faktor-faktor mempengaruhi perilaku bidan dalam mencegah penularan HIV & AIDS Mengetahui praktek bidan dalam penyuluhan pencegahan penularan HIV & AIDS Variabel bebas: Karakteristik bidan, pengetahuan, sikap, fasilitas, pelatihan, supervisi, dukungan pasien dan teman. Variabel terikat: dalam mencegah HIV & AIDS pada persalinan normal. Variabel bebas: Karakteristik bidan, pengetahuan, sikap dan sosialisasi. Variabel terikat: dalam pencegahan Desain Penelitian kuantitatif kualitatif degan rancangan cross sectional Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional & Hasil Penelitian sebagian besar termasuk kategori cukup berperan adalah faktor pengetahuan. tentang penyuluhan HIV & AIDS paling berpengaruh adalah faktor pengetahuan dan sikap. Perbedaan dengan dilakukan Lokasi, Subyek dan variabel Lokasi, Subyek dan variabel 7

8 3 Agus Setyo Utomo (2011) Analisis faktorfaktor berpengaruh terhadap kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas Puskesmas Kota Malang Mengetahui faktor-faktor berpengaruh terhadap kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di Puskesmas. penularan HIV & AIDS Variabel bebas: Umur, Masa Kerja, Beban Kerja, Pengetahuan, motivasi, sikap dan persepsi bidan terhadap supervisi dinas kesehatan Variabel terikat: Kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS di puskesmas. Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional Faktor berpengaruh paling besar terhadap kinerja bidan dalam deteksi dini faktor risiko HIV/AIDS adalah motivasi. Lokasi, Subyek dan variabel 8

9 9