Roekmy Prabarini Ario, Widodo J. Pudjiraharo, Djazuly Chalidyanto

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dicegah dengan imunisasi, yakni masing-masing 3 juta orang atau setiap 10

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan dan sebagai bentuk nyata komitmen

FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI DEGAP CIRAP (KADER SIGAP UCI DIGARAP) UPK PUSKESMAS KAMPUNG DALAM Lap. Inpovasi : KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

Sri Hariati Dongge,S.Farm,Apt,MPH Dinas Kesehatan Kab. Konawe Sulawesi Tenggara

EVALUASI DISTRIBUSI DAN PENYIMPANAN VAKSIN DI DINAS KESEHATAN KAB.MAJENE SULAWESI BARAT

DI PUSKESMAS SIAK HULU III KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR

CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI DASAR TERHADAP STANDART PELAYANAN MINIMAL IMUNISASI (SPM) DI PUSKESMAS HELVETIA DAN PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinas Kesehatan Kota Surabaya adalah suatu instansi pemerintahan Kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. ini mencakup 1,4 juta anak balita yang meninggal. Program Pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Lienda Wati, FKM UI, 2009 UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik

The Maturity of Social Capital Relation with Universal Child Immunization Achievement Target in Public Health Center of Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Campak merupakan penyakit pernafasan yang mudah menular yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Penyakit ini tetap menjadi salah satu

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dalam kelompok penyakit infeksi dan merupakan ancaman besar bagi

PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN PADA BAYI DAN BALITA DI PUSKESMAS DARUSALLAM MEDAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian, karena racun yang dihasilkan oleh kuman

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab utama kematian anak-anak di dunia. Pada negara berkembang hampir

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

KERANGKA ACUAN PELAYANAN IMUNISASI PROGRAM IMUNISASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TENTANG IMUNISASI DENGAN PERILAKU PENGELOLAAN VAKSIN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA SE-WILAYAH RANTING TENGAH BANTUL

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan anak dan berpengaruh terhadap penataan dan. pembangunan jangka menengah nasional , mempunyai visi

Merindani, et al, Kajian Manajemen Penyelenggaraan Program Imunisasi Difteri...

No. Dok UPT.PUSKESMAS RANGKASBITUNG. Revisi KERANGKA ACUAN IMUNISASI. Tanggal Halaman A. PENDAHULUAN

1 BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu penyakit sehingga seseorang tidak akan sakit bila nantinya terpapar

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian target Millenium Development Goals (MDG s) merupakan

A. Data Umum 1 Kota 2 Kecamatan 3 Tanggal wawancara 4 Nomor responden 5 Nama 6 Umur 7 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi. adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PERTEMUAN KOORDINASI POKJANAL DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 56

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu

III. KEADAAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI KAB. OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN. Asmaripa Ainy. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Imunisasi sebagai salah satu pencegahan upaya preventif yang

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

a. Meningkatkan dan mempertahankan cakupan di atas 80% dan permintaan dengan indikator desa UCI dan desa non UCI b. Upaya mencapai ETN, ERAPO, dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

ARAHAN PERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI KELURAHAN TLOGOPOJOK (KABUPATEN GRESIK)

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

Analisis Implementasi Kebijakan Jaminan Persalinan Dalam Meningkatkan Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang berkembang dimana keadaan

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

Transkripsi:

FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Roekmy Prabarini Ario, Widodo J. Pudjiraharo, Djazuly Chalidyanto Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya HOTEL HORISON MAKASSAR, 28-29 September 2011

Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective untuk pencegahan penyakit dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak 1956. Tujuan program imunisasi adalah tercapainya Universal Child Immunization, disingkat UCI, tujuan khususnya adalah turunnya angka kesakitan, angka kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, disingkat PD3I. Untuk penyelenggaraan Imunisasi, Depkes mengeluarkan Kepmenkes No.1059/MENKES/SK/IX/2004 yang merupakan pedoman penyelenggaraan imunisasi mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian

No. Tahun Σ Desa Σ Desa UCI % Desa UCI Target SPM (%) 1. 2005 136 57 41,91 80 2. 2006 136 38 27,94 85 3. 2007 136 104 76,47 90 Rata-rata 136 66,33 48,77 85

1. Bagaimanakah pengetahuan petugas terhadap Kepmenkes Nomor 1059/2004 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi di Kabupaten Situbondo? 2. Bagaimanakah implementasi Kepmenkes Nomor 1059/2004 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian di Kab. Situbondo? 3. Apakah faktor pendukung dan penghambat implementasi Kepmenkes Nomor 1059/2004 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi di Kabupaten Situbondo?

Melakukan evaluasi implementasi kebijakan Kepmenkes Nomor 1059/MENKES/SK/IX/2004 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi di Kabupaten Situbondo..

1. Menganalisis pengetahuan petugas terhadap Kepmenkes Nomor 1059/2004 Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi di Kabupaten Situbondo. 2. Menganalisis implementasi Kepmenkes Nomor 1059/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi oleh petugas yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian di Kabupaten Situbondo. 3. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Kepmenkes Nomor 1059/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi di Kabupaten Situbondo.

Desain : Studi Evaluasi Kebijakan (Implementasi) Responden : Pengelola Program Imunisasi Puskesmas : 17 orang Pelaksana Imunisasi di 17 Puskesmas : 101 orang Waktu : Juni Juli 2008 (4 tahun setelah Kepmenkes) Variabel : Pengetahuan responden terhadap seluruh aspek dalam Kepmenkes 1059/2004 Implementasi Kepmenkes 1059/2004 : Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian

Kriteria keberhasilan : Desa UCI : Baik > 80%, cukup 60-80% dan jelek <60% Pengetahuan dan implementasi : Baik > 66,7%, cukup 33,4-66,7% dan jelek < 33,3% Instrumen Penelitian : Pengetahuan responden terhadap seluruh aspek dalam Kepmenkes 1059/2004 : Kuesioner terstruktur (setalah dilakukan validitas dan reliabilitas intrument) Implementasi Kepmenkes 1059/2004 : Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian : Form Cheklist Analisis Data : Deskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi Penentuan faktor penghambat dan pendukung ditentukan berdasarkan hasil analisis berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, pendukung jika variabel dalam kategori baik

0 = Tidak dilakukan 1 = Dilakukan, kurang baik dan tidak lengkap atau dilakukan, kurang baik dan lengkap 2 = Dilakukan, baik dan kurang lengkap 3 = Dilakukan, baik dan lengkap

Lokasi : Utara Timur : Selat Madura : Selat Bali Selatan : Kab. Bondowoso dan Banyuwangi Barat : Kab. Probolinggo Jarak dengan ibukota propinsi : + 190 km Luas : 1.638,5 km 2 Terdiri dari 17 kecamatan, 4 kelurahan dan 132 Desa (24 Desa/Kelurahan di perkotaan kota dan 112 di pedesaan) Jumlah penduduk : 638.537 jiwa

Peta Kabupaten Situbondo

Gambaran Umum Responden Pengelola Pelaksana Jenis Kelamin a. Laki-laki 53% 0% b. Perempuan 47% 100% Umur a. < 25 tahun 6% 16% b. 26-40 tahun 29% 63% c > 40 tahun 65% 21% Pendidikan a. < SLTA 53% 0% b. D-1 6% 33% c. D-3 35% 67% d. > S1 6% 0% Masa Kerja a. 1-5 tahun 24% 32% b. > 5-15 tahun 35% 47% c. > 15 tahun 41% 22%

Gambaran Pengetahuan Responden Pengelola Pelaksana Tahu Keberadaan a. Tahu 82% 89% b. Tidak Tahu 18% 11% Sumber Informasi a. Kedinasan 29% 8% b. Non Kedinasan 71% 92% Pemahaman dan Riwayat Membaca a. Belum pernah baca 18% 11% b. Baca dan paham sebagian kecil 59% 77% c. Baca dan paham sebagian besar 24% 12% d. Baca dan paham semuanya 0% 0% Pengetahuan secara keseluruhan a. Cukup 65% 83% b. Baik 35% 17%

Gambaran Implementasi Kepmenkes 1059/2004 di kabupaten Situbondo 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Perencanaan Pelaksanaan Penilaian Jelek Cukup Baik

Gambaran Implementasi Perencanaan Program Imunisasi sesuai Kepmenkes 1059/2004 di kabupaten Situbondo Pembiayaan Perencanaan kebutuhan rantai vaksin Perencanaan kebutuhan vaksin Baik Cukup Jelek Menentukan target cakupan Menentukan jumlah sasaran 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Gambaran Implementasi Pelaksanaan Program Imunisasi sesuai Kepmenkes 1059/2004 di kabupaten Situbondo Aspek Pelaksanaan Jelek Cukup Baik Inventarisasi sasaran 100% 0% 0% Persiapan vaksin & peralatan rantai vaksin 0% 0% 100% Persiapan ADS & Safety Box 0% 0% 100% Persiapan masyarakat 0% 100% 0% Pemberian pelayanan imunisasi 0% 100% 0%

Gambaran Implementasi Pelaksanaan Program Imunisasi sesuai Kepmenkes 1059/2004 di kabupaten Situbondo Aspek Pelaksanaan Jelek Cukup Baik Koord. Lintas program 0% 82% 18% Koord. Lintas sektor 100% 0% 0% Sensitivitas vaksin terhadap suhu 0% 100% 0% Pengadaan 0% 100% 0% Penyimpanan 0% 0% 100% Distribusi 0% 0% 100%

Gambaran Implementasi Pelaksanaan Program Imunisasi sesuai Kepmenkes 1059/2004 di kabupaten Situbondo Aspek Pelaksanaan Jelek Cukup Baik Penanganan vaksin 0% 100% 0% Penanganan limbah 0% 100% 0% Pengelola program imunisasi 0% 65% 35% Pelaksana imunisasi 0% 0% 100% Pelatihan teknis 0% 12% 88% Pencatatan 0% 0% 100% Pelaporan 0% 0% 100%

Gambaran Implementasi Penilaian Program Imunisasi sesuai Kepmenkes 1059/2004 di kabupaten Situbondo Evaluasi Monitoring Penelitian dan Pengembangan Baik Cukup Jelek Bimbingan teknis Supervisi 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Kepmenkes 1059/2004 berdasarkan Pengelola dan Pelaksana Program 70% 60% 50% 40% 30% Pengelola Program Pelaksana Program 20% 10% 0% Pendukung Penghambat

Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Kepmenkes 1059/2004 berdasarkan Aspek Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian Pendukung, 32% Penghambat, 68%

Kesimpulan Setelah 4 tahun Kepmenkes 1054/2004 ditetapkan, masih terdapat banyak faktor penghambat dalam implementasinya. Pemahaman dan pengetahuan pengelola dan pelaksanana imunisasi di kabupaten Situbondo tentang Kepmenkes 1054/2004 masih rendah Penerapan Kepmenkes 1054/2004 untuk aspek perencanaan sudah baik, sedangkan aspek pelaksanaan dan penilaian terkategori cukup Aspek penghambat dalam pelaksanaan Kepmenkes 1054/2004 lebih banyak pada pengelola program daripada pelaksana imunisasi Dari seluruh aspek yang ada dalam Kepmenkes 1054/2004, faktor penghambat lebih besar dibandingkan dengan faktor pendukung, baik pada aspek perencanaan, pelaksanaan dan penilaian

Saran Perlu ada sosialisasi yang baik serta kontinyu kepada pengelola dan pelaksana imunisasi tentang Kepmenkes 1054/2004, sehingga didapatkan pemahaman yang sama tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi Untuk meningkatkan pelaksanaan dalam program imunisasi, beberapa aspek dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian perlu mendapatkan perhatian untuk dapat dilakukan perbaikan

SEMOGA BERMANFAAT