BAB III DESKRIPSI INSTANSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LOKASI

BAB II PROFIL KANTOR BANK INDONESIA MEDAN. A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Bank Indonesia Medan

BAB II PROFIL KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH) A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah

BAB II PROFIL INSTANSI. A. SejarahRingkasBerdirinya Bank Indonesia KantorPerwakilan Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menimbulkan munculnya gagasan pendirian bank sirkulasi untuk Hindia Belanda.

BAB I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI

BAB II PROFIL INSTANSI

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN BANK INDONESIA. Nama : Samuel Arijan Jurusan : Manajemen Institusi : Universitas Padjadjaran NPM :

BAB I PENDAHULUAN PROFIL TEMPAT PRAKTIKA KERJA LAPANGAN Keadaan Umum Tempat PKL

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kebanksentralan, Bank Indonesia lahir sejak Konferensi Meja Bundar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang terdiri atas uang kertas dan uang logam, yang merupakan alat pembayaran

8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N

BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Bank Indonesia Bandung. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, seperti yang

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/411/KEP/ /2013

PERANAN KLIRING DALAM LALU LINTAS PEMBAYARAN GIRAL DI BANK INDONESIA CABANG SURAKARTA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA KOPERASI SWADHARMA MEDAN.

BAB I PENDAHULUAN. kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

LAMPIRAN A PEMIMPIN CABANG BIDANG PEMBINAAN PELAYANAN PENYELIAAN LAYANAN PRIMA / EMERALD

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/15/PBI/2016 TENTANG PENYELENGGARA JASA PENGOLAHAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Dalam rangka memperluas segmen pasar (market development) BNI, maka

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

Otoritas Moneter di Indonesia

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA. Mulyati, SE., M.T.I.

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 59 /KPTS/013/2016 TENTANG TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

WALIKOTA TASIKMALAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E

SISTEM PEREKONOMIAN PASAR MODAL

BAB II GAMBARAN UMUM PT.DANPAC BANDUNG. Umum pada tahun 1990 dan kemudian meningkatkan statusnya sebagai Bank

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

Bab 6 Kesimpulan dan Implikasi

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I Tahun 2014

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

-1- BAB I PENDAHULUAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. sangat sering melakukan surat menyurat untuk membantu melakukan pekerjaan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diikuti, sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, sedangkan definisi sederhana

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 4 30 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

II. PT. BANK GANESHA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan / instansi ( dalam hal ini instansi pendidikan) yang besar selalu

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Transkripsi:

BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Profil Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Sesuai dengan Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sebagaimana diubah terakhir melalui Undang-Undang No. 06 Tahun 2009, tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam menjalankan mandat tersebut, Bank Indonesia diberikan tugas untuk menetapkan menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo merupakan bagian dari jaringan kerja Bank Indonesia yang berkedudukan di daerah dengan peran perencanaan dan pelaksanaan tugas operasional guna mendukung pencapaian kebijakan Kantor Pusat serta untuk menjadi lembaga terpercaya di daerah yang mampu mendukung pembangunan ekonomi daerah melalui fungsi-fungsi di bidang Ekonomi Moneter, Bidang Sistem Pembayaran, dan Bidang Manajemen Intern. Saat ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia dipimpin oleh Bapak Bandoe Widiarto yang menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo yang beralamat di Jalan Jend. Sudirman No.4 Solo 57111 Telp./Fax (0271) 647755 / (0271) 647132 memiliki wilayah kerja meliputi Eks Karesidenan Surakarta yang terdiri dari tujuh Kota/ kabupaten yaitu Kota Surakarta, kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Karanganyar. 18

19 B. Sejarah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dibuka pada tanggal 25 November 1867 dengan nama Agentshap Soerakarta sebagai kantor cabang yang ke 6 dari DE JAVACHE BANK yang menjadi pendahulu Bank Indonesia dan telah menjadi independen dengan dikeluarkannya Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.6 Tahun 2009. Gagasan pendirian Kantor Cabang di Solo timbul Ketika President (Gubernur) De Javasche Bank yakni CF.W. Weggers Van Kerchem sebagai president yang keempat (1 Juli 1863-30 Juni 1867) sedang berada di Yogyakarta dalam rangka melakukan perjalanan dinas ke Yogyakarta yang kemudian mengirimkan telegram kepada direksi bahwa pendirian kantor cabang DJB Solo sangat diharapkan. Kantor cabang DJB Solo pertama bernama Agentshap Soerakarta dibuka pada tanggal 25 November 1867 dengan W.A. Verkouteren ditunjuk sebagai pemimpin kantor cabang Solo yang pertama. Kantor cabang ini merupakan kantor cabang DJB Solo pertama yang dibuka di kota pedalaman dan bukan di pinggir pantai seperti halnya DJB Jakarta, Surabaya, dan Padang. Pertama kali dibuka hingga tahun 1867, kantor cabang di Solo ini menempati sebuah losmen sebagai kantornya. Selanjutnya, untuk menampung kegiatan perbankan yang semakin berkembang pesat, pada tahun 1908, DJB cabang Solo membeli sebuah gedung tambahan milik perusahaan Tan Gian Bo yang berbatasan dengan bangunan DJB cabang Solo. Pada tanggal 10 November 1908, mulai dibangun sebuah gedung baru bagi kantor DJB cabang Solo. Pembangunan kantor cabang ini dilaksanakan berdasarkan rancangan yang dibuat oleh biro arsitek Cuypers & Hulswit. Secara umum Arsitektur gedung DJB Solo memiliki karakter le style empire (langgam imperial) yaitu sebuah langgam dari Neo-Klasikisme yang merupakan sebuah gerakan yang muncul dan menjadi dominan di abad ke-18

20 dan ke-19. Selain sebagai kantor operasional, pada lantai atas diperuntukkan sebagai tempat tinggal pimpinan DJB. Akhirnya pada tanggal 1 Agustus 1910, bangunan ini dresmikan. Setelah DJB di nasionalisasi menjadi Bank Indonesia pada tahun 1953, gedung kantor DJB cabang Solo menjadi milik Bank Indonesia dan digunakan sebagai Kantor operasional Bank Indonesia cabang Solo C. Fungsi dan Tugas Pokok Berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur 30 September 2014, berikut merupakan fungsi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri, meliputi : 1. Bidang Moneter & Stabilitas Sistem Keuangan Pengembangan ekonomi dan advisor kebijakan pada Gubernur tiap Provinsi (dan walikota dari beberapa kota penting), melalui: a. Pembuatan dan publikasi Kajian Ekonomi dan Keuangan dan Regional (KEKR) b. Mempengaruhi supply side kebijakan moneter melalui Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) c. Konselor ke gubernur 2. Bidang Sistem Pembayaran a. Pengelolaan uang kartal b. Pengawasan Sistem Pembayaran c. Pelaksanaan Sistem Pembayaran 3. Bidang Keuangan Inklusif & UMKM a. Pelaksanaan Financial Inclusion dan UMKM 4. Bidang Manajemen Intern a. Melakukan Komunikasi Kebijakan b. Dukungan SDM, SI, Perencanaan dan Anggaran, Manajemen Fasilitas, Keamanan

21 Sedangkan untuk Tugas Pokok Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo yaitu : 1. Memberikan masukan kepada Kantor Pusat tentang kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya. 2. Melaksanakan kegiatan operasional sistem pembayaran tunai dan atau non tunai sesuai dengan kebutuhan ekonomi daerah di wilayah kerjanya. 3. Memberikan saran kepada Pemerintah Daerah mengenai kebijakan ekonomi daerah, yang didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan hasil kajian yang akurat. 4. Mengelola sumber daya internal yang dibutuhkan sebagai faktor pendukung terlaksananya fungsi-fungsi utama. D. Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia Berikut adalah nilai-nilai strategis Bank Indonesia : a. Trust & Integrity Membangun kondisi saling menghormati dan mempercayai secara internal dan eksternal melalui keterbukaan, kehandalan dan konsistensi antara pikiran, ucapan, dan tindakan yang didasari oleh nilai-nilai moral dan etika. b. Professionalism Bekerja dengan tuntas dan bertanggung jawab atas dasar kompetensi terbaik yang dilakukan secara independen, antipasif, rasional dan obyektif. c. Excellence Senantiasa melakukan yang terbaik dengan mengedepankan penciptaan nilai tambah yang prima untuk mencapai keunggulan yang berkelanjutan menuju kesempurnaan.

22 d. Public Interest Senantiasa mengutamakan dan melindungi kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan dalam melaksanakan mandat dengan penuh dedikasi, adil dan bertanggung jawab e. Coordination & Teamwork Membangun sinergi yang berkesinambungan secara internal dan eksternal melalui kolaborasi dan komunikasi yang menghasilkan komitmen yang memberikan nilai tambah dengan dasar saling percaya, saling menghargai dan semangat interdependensi. E. Struktur Organisasi Dalam setiap instansi baik pemerintahan maupun swasta pasti memiliki yang namanya struktur organisasi tidak terkecuali dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo. Ini dimaksudkan untuk mengetahui kedudukan seseorang dan mengetahui tugas, dan tanggungjawab serta hak dan kewajibannya. Berikut adalah struktur organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo :

23 Penghapusan barang sendiri dilakukan oleh Unit Sumber Daya dibawah wewenang Bidang sistem Pembayaran dan Manajemen Intern. Kantor perwakilan Bank Indonesia Solo sendiri memiliki 60 orang pegawai yang yang tersebar di berbagai bidang dan unit. Untuk lebih memperjelas mengenai jumlah pegawai, berikut akan penulis tampilkan tabel jumlah pegawai berdasarkan golongan atau pangkat. Tabel 3.1 Jumlah Pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Berdasarkan Pangkat atau Golongan No Pangkat / Golongan Jumlah Pegawai 1 G6 1 Orang 2 G5 2 Orang 3 G4 6 Orang 4 G3 18 Orang 5 G2 22 Orang 6 G1 9 Orang 7 KONSULTAN 2 Orang Total 60 Orang Sumber : Kantor Perwakilan bank Indonesia Solo Berdasarkan tabel diatas pegawai dengan golongan G2 yang kebanyakan merupakan lulusan Diploma (D3) dengan jalur PTU dan G3 merupakan lulusan Sarjana (S1) dengan jalur PCPM merupakan pegawai dengan jumlah yang mendominasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo. Sehingga dari segi

24 sumber daya manusia, pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo sudah memenuhi syarat untuk memahami prosedur. F. Job Description Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan Bank Indonesia, sangat perlu adanya organisasi yang dapat berjalan dengan baik dan dapat menjalankan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan adanya job description maka pembagian kerja, perumusan tujuan, dan tanggungjawab akan lebih terstruktur dan efisien. Berikut adalah job description di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo a. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo yang bertugas melaksanakan tugas manajemen dan operasional internal Bank Indonesia di daerah Solo Raya dan melaporkan hasil kerja Kantor Perwakilan ke pusat, membawahi Beberapa bidang kerja antara lain : 1. Bidang Ekonomi Moneter a. Unit Akses Keuangan & UMKM yang memiliki tugas pokok antara lain : Melakukan identifikasi hasil-hasil penelitian / kesepakatan/ program yang potensial dalam pengembangan sektor riil dan atau melaksanakan identifikasi permasalahan secara spesifik yang terjadi pada komoditi tertentu. Menyusun program pemberdayaan sektor riil berdasarkan hasil identifikasi. Melaksanakan program pemberdayaan riil yang ditetapkan Melakukan komunikasi dengan stakeholder daerah untuk memberikan bantuan teknis dalam bentuk penyediaan informasi berbasis penelitian serta memfasilitasi proses intermediasi perbankan dalam rangka pemberdayaan sektor riil atau UMKM

25 b. Unit Asesmen, Statistik, Survei dan Liaison yang memiliki tugas pokok antara lain : Menyusun Kajian Ekonomi Regional (KER) dan perkembangan ekonomi dan harga. Menyusun rekomendasi kebijakan perekonomian daerah kepada Pemda dan stakeholder Melakukan diseminasi atas kebijakan moneter, perbankan dan sistem pembayaran c. Unit Komunikasi & Koordinasi Kebijakan yang memiliki tugas pokok antara lain : Melakukan kegiatan kehumasan, seperti memfasilitasi kegiatan kunjungan, Siaran Pers, dll Melaksanakan tugas sebagai pusat Informasi. 2. Bidang Sistem Pembayaran & Manajemen Intern a. Unit Distribusi Uang & Layanan Kas yang memiliki tugas pokok antara lain : Melakukan pengelolaan khazanah yaitu penyiapan dan pengembalian modal kerja, pengelolaan persediaan kas. Mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang dan cara memperlakukan uang Melakukan administrasi kegiatan operasional kas, pengaturan tugas akhir, dan anggaran operasional kas. b. Unit Layanan Nasabah & Kliring yang memiliki tugas pokok antara lain : Penatausahaan Cek/Bilyet Giro (BG) Bank Indonesia Pengelolaan transaksi (akunting dan anggaran) BI-SOSA Penyelenggaraan Kliring lokal (Warkat debet) Pengelolaan anggaran

26 c. Unit Pengolahan Uang yang memiliki tugas pokok antara lain : Mempersiapkan modal kerja, melaksanakan kegiatan dan pertanggungjawaban pemusnahan UK dan MRUK (Mesin Racik Uang Kertas) Mempersiapkan modal kerja, melaksanakan kegiatan dan pertanggungjawaban peleburan UL d. Unit Sumber Daya yang memiliki tugas pokok antara lain : Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan, penempatan, pengembangan, pembinaan dan pemutusan hubungan kerja dengan pegawai. Mengelola data kepegawaian Melaksanakan pemeliharaan gedung, inventaris kantor, rumah dinas, rumah istirahat dan perabotnya, serta sarana lainnya. Melaksanakan penghapusan barang-barang inventaris dan kendaraan bermotor. Melaksanakan dan menatausahakan kesiapan pengamanan gedung kantor, tata tertib kantor, penertiban dan penjemputan uang, kas keliling, rumah dinas, dan rumah peristirahatan. b. Dalam Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, masing-masing bidang dipimpin oleh kepala bidang yang membawahi beberapa unit kemudian masing-masing unit dipimpin oleh seorang manajer. kecuali Unit Komunikasi & Koordinasi Kebijakan yang masih digabung dengan Unit Asesmen, Statistik, Survei dan Liaison.