BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang telah dijanjikan. Demikian pengertian jual beli menurut pasal 1457 Kitab Undang-

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang pesat. Berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi

BAB I PENDAHULUAN. aksesifitas penggunaan teknologi yang semakin inovatif mendukung kegiatan

E-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. negosiasi diantara para pihak. Melalui proses negosiasi para pihak berupaya

BAB I PENDAHULUAN. informasi global yang serba transparan, menurut Toffler, adalah gejala

A. Pengertian E-Commerce

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dan berdampak terhadap perubahan dalam kinerja manusia. Salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media baru, mendorong perubahan ini menjadi lebih maju.

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru. 1

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, sehingga mengimplikasikan berbagai perubahan dalam. kinerja manusia. Salah satu produk inovasi teknologi komunikasi

BAB IPENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum. Lebih lanjut pada Pasal 28 D ayat (1) menyatakan : Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,

oleh perdagangan secara konvensional. 1

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh Dunia. Internet sebagai media komunikasi kini sudah biasa. memasarkan dan bertransaksi atas barang dagangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Selama hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan makanan dengan memasaknya sendiri. Terlebih lagi

BAB I PENDAHULUAN. serba praktis dan canggih dalam melakukan berbagai aktivitas. Dalam era

MODEL PENGATURAN INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini suatu

BAB I PENDAHULUAN. oleh berjuta-juta orang yang tersebar di semua penjuru dunia. Internet

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Salah satu. teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi yang telah membawa

Dengan adanya pengusaha swasta saja belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini antara lain karena perusahaan swasta hanya melayani jalur-jalur

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( )

BAB 3 KEBERLAKUAN DAN HAMBATAN PENERAPAN ELECTRONIC SIGNATURE Keberlakuan Electronic Signature dalam Electronic Commerce

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Sebagaimanatelahdiketahuinyakeabsahan perjanjian jual beli yang

BAB I PENDAHULUAN. saja di negara-negara maju tapi juga di negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

Perjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com)

BAB I PENDAHULUAN. langsung atau bertatap muka kini berubah menjadi konsep telemarketing yaitu

ANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE)

BAB I PENDAHULUAN. satu jasa yang diberikan bank adalah kredit. sebagai lembaga penjamin simpanan masyarakat hingga mengatur masalah

BAB I PENDAHULUAN. Zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

KEABSAHAN KONTRAK ELEKTRONIK DALAM PENYELENGGARAAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. disebut e-commerce (electronic commerce) atau transaksi elektronik. E- serta tidak menggunakan tanda tangan asli (non-sign).

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

Penerapan Pasal 1320 KUHPerdata terhadap jual beli secara online (e commerce) Herniwati, SH, MH. Dosen STIH Padang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi yang memudahkan kegiatan kehidupan manusia ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran dan peradaban manusia senantiasa mengalami perkembangan seiring

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Seiring dengan kemajuan dalam berbisnis, teknologi internet yang

BAB I PENDAHULUAN. kita dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Perkembangan ini membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan dan Informasi, edisi no.2 Vol.1, 2005, hlm.34.

KAJIAN YURIDIS KEABSAHAN JUAL BELI SECARA ELEKTRONIK (E-COMMERCE) DENGAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT

BAB V KESIMPULAN. maupun hasrat belanja seseorang. Sistem belanja digital telah disuguhkan sebagai

commerce di Indonesia sebesar US$ 230 juta, dan diperkirakan akan meningkat

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan berbagai variasi barang dan jasa yang dapat dikonsumsi 1. Di

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

ELECTRONIC COMMERCE (E-COMMERCE) DITINJAU DARI HUKUM PERJANJIAN DAN UU ITE DI INDONESIA

dan Hukum di Indonesia Cet 1, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 14.

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB I PENDAHULUAN. Diera globalisasi seperti saat ini dunia teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dan mempermudah pekerjaan manusia sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan

I. PENDAHULUAN. dan juga tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

I. PENDAHULUAN. perekonomian. Kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap sektor masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya barang dan jasa yang melintasi batas-batas wilayah suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. sambungan internet, orang-orang bisa menghasilkan uang. Salah satu jenis jual beli melalui internet adalah dropshipping online,

BAB III PELAKSANAAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DIBAWAH UMUR. A. Proses Pelaksanaan Jual Beli Online yang Dilakukan oleh Anak

Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia digital, khususnya internet saat ini sudah begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE MELALUI REKENING BERSAMA (REKBER) PADA SITUS TOKO MEDIA KASKUS

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic

BAB I PENDAHULUAN. pihak konsumen, karena lebih mempunyai banyak pilihan dalam mendapatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KEABSAHAN PERJANJIAN JUAL-BELI BENDA BERGERAK MELALUI INTERNET (TINJAUAN DARI BUKU III KUH PERDATA DAN UU NO 11 TAHUN 2008)

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI SECARA ONLINE (ELECTRONIC COMMERCE)

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan tersebut adalah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi itu pasti akan berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi. Pengaruh tersebut sangat dirasakan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Perubahan kehidupan zaman sekarang sangat drastis dibandingkan zaman dahulu. Salah satu perkembangan teknologi yang kita kenal adalah internet, yaitu teknologi yang memberikan kemudahan komunikasi secara global dan memungkinkan manusia memperoleh serta saling bertukar informasi dengan cepat. Teknologi internet telah membawa perubahan pada aktivitas manusia dalam upaya memenuhi segala kebutuhannya, karena melalui internet seseorang dapat melakukan berbagai macam kegiatan tidak hanya terbatas pada lingkup lokal atau nasional tetapi juga secara global atau internasional. Teknologi internet sering juga disebut teknologi yang tanpa batas, artinya seseorang dapat berhubungan dengan siapapun tanpa mengenal jarak. Setelah internet terbuka bagi masyarakat luas, internet mulai digunakan juga untuk kepentingan perdagangan. Setidaknya ada dua hal yang mendorong kegiatan perdagangandalam kaitannya dengan kemajuan teknologi, yaitu meningkatnya permintaan atas produk-produk teknologi itu

2 sendiri dan kemudahan untuk melakukan transaksi perdagangan. 1 Transaksi perdangan lewat internet ini biasa disebut dengan transaksi elektronik (electronic commerce). Electronic commercer (e-commerce) merupakan penemuan baru dalam bentuk perdagangan pada umumnya. Prinsip perdagangan dengan sistem pembayaran tradisional yang dikenal dengan perdagangan di mana penjual dan pembeli bertemu secara fisik atau secara langsung, kini berubah menjadi konsep telemarketing, yakni perdangan jarak jauh dengan menggunakan media internet, di mana suatu perdagangan tidak lagi membutuhkan pertemuan antar para pelaku bisnis. 2 Perkembangan e-commerce membawa banyak perubahan terhadap sektor aktivitas bisinis yang selama ini dijalankan di dunia nyata (real), kemudian mengembangkannya ke dunia maya (virtual). Penggunaan internet dalam e-commerce memberikan dampak positif, yaitu dalam kecepatan dan kemudahan serta kecanggihan dalam melakukan interaksi gelobal tanpa batasan tempat dan waktu yang kini menjadi hal yang biasa. Dengan alasanalasan tersebut, e-commerce dianggap mampu memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi selama 24 jam sehari dari tempat, jarak, dan waktu yang tidak terbatas. Transaksi bisnis yang lebih praktis tanpa membutuhkan kertas dan pena, juga para pihak tidak perlu bertemu secara langsung (face to face), sehingga dapat dikatakan transaksi elektronik (e-commerce) ini menjadi penggerak ekonomi baru dalam bidang teknologi khususnya di Indonesia. 1 Asril Sitompul, 2004, Hukum Internet (Pengenal Mengenai Masalah Hukum di Cyberspace), Cetakan II, Bandung, PT.Citra Aditya Bakti, hal vi 2 Freddy Haris, 2000, Aspek Hukum Transaksi Secara Elektronik Di Pasar Modal, Jakarta, hlm. 7

3 Kemajuan teknologi ini pada satu sisi memberikan banyak kemudahan dan manfaat (dampak positif) bagi manusia namun pada sisi lain juga menimbulkan permasalahan (dampak negatif). Kemudahan dan manfaat ini dapat dilihat, bahwa dengan transaksi perdagangan di internet melalui jaringan online, telah meningkatkan peranan dan fungsi perdagangan sekaligus memberikan kemudahan dan efisiensi. Dampak negatifnya dari perkembangan teknologi ini adalah berkaitan dengan persoalan keamanan dalam bertransaksi dengan menggunakan media e-commerce dan secara yuridis terkait pula dengan jaminan kepastian hukum. Transaksi elektronik ini juga melahirkan resiko negatif yang seringkali muncul dalam bentuk penyelewengan yang cenderung merugikan konsumen, yaitu terkait dengan produk yang dipesan tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan, kesalahan dalam pembayaran, ketidak tepatan waktu penyerahan dan pengiriman barang. Bahkan terdapat kemungkinan pihak yang melakukan transaksi, secara hukum tidak diperkenankan melakukan tindakan hukum, contohnya konsumen yang masih di bawah umur. Walaupun saat ini telah ditentukan syarat bagi pihak untuk mengisi identitas dan nomor pelanggan, tetap saja kemungkinan-kemungkinan untuk dipalsukan dapat terjadi. Berbelanja atau melakukan transaksi secara elektronik di dunia internet, berbeda dengan transaksi pada umumnya. Gaya hidup yang beralih dalam alam yang nyata ke alam elektronik atau dunia maya. Kenyataan ini menimbulkan keragu-raguan mengenai hukum yang ada dan yuridiksi hukum yang mengikat kedua belah pihak yang melakukan bisnis atau transaksi. Ada sementara pihak yang berpendapat transaksi tersebut terjadi di dunia maya,

4 maka hukum yang berlaku di dunia nyata tidak dapat diberlakukan walaupun dalam beberapa hal terdapat pula ketentuan yang dapat dikenakan pada transaksi di dunia nyata. 3 Kenyataan ini menimbulkan keragu-raguan mengenai hukum yang ada dan yuridiksi hukum yang mengikat kedua belah pihak yang melakukan bisnis atau transaksi elektronik. Pemerinta telah mengeluarkan peraturan untuk menanggulangi beberapa hal yang kemungkinan terjadi di dunia maya, salah satunya adalah Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Dalam UU ITE pada huruf b dikatakan bahwa globalisasi informasi telah menempatkan Indonesia bagian dari masyarakat informasi dunia, sehingga mengharuskan dibentuknya pengaturan mengenai pengelolaan informasi dan elektronik ditingkat nasional sehingga pembangunan terknologi informasi dapat dilakukan secara optimal, merata, dan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu dalam UU ITE pada huruf f dikatakan bahwa pemerintah perlu mendukung pengembangan terknologi informasi melalui infrastruktur hukum dan pengaturannya sehingga pemanfaatan teknologi informasi dilakukan secara aman untuk mencegah penyalahgunaan dengan memperbaiki nilai-nilai agama dan sosial budaya masyarakat Indonesia. Dari pertimbangan tersebut jelas dikatakan bahwa dalam eraglobalisasi informasi, pemerintah pada akhirnya membuat peraturan yang mendukung perkembangan teknologi informasi dan transaksi elektronik, hal tersebut dimaksud untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat, dan untuk 3 Mariam Darus Badrulzaman, 2000, E-Commerce Tinjauan dari Hukum Kontrak Indonesia, Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 12

5 mencegah terjadinya penyalahgunaan teknologi informasi dan transaksi elektronik. UU ITE menyatakan bahwa dalam transaksi elektronik kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat, khususnya para pelaku bisnis dijamin oleh undang-undang, akan tetapi dalam pelaksanaanya ternyata aturan hukum yang ada, dirasakan belum menjamin kenyamanan bagi para pihak dalam melakukan transaksi elektronik/jual beli online (e-commerce). Dalam perjanjian jual beli online (e-commerce) pada prinsipnya sama dengan perjanjian jual beli konvensional, yaitu terdiri dari penawaran dan penerimaan sebab kesepakatan selalu diawali dengan adanya penawaran oleh salah satu pihak dan penerimaan oleh pihak lainnya. Mekanisme yang harus diperhatikan pada perjanjian jual beli online (e-commerce) adalah mengenai penawaran, penerimaan, metode pembayaran, dan pengiriman. Salah satu rangkaian terpenting dalam jual beli online (e-commerce) adalah cara pembayaran yang ditentukan oleh para pihak melalui sistem pembayaran tertentu. Sistem pembayaran yang ada pada saat ini dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga), yaitu sistem debit, sistem kredit, dan sistem uang digital (e-money). Saat ini, sistem pembayaran mengalami perluasan, tidak hanya lingkup nasional, tetapi sitem pembayaran itu sendiri sudah melewati batas-batas negara (bonderless states). Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis hendak melakukan penelitian penulisan hukum dengan judul Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Melalui Transaksi Elektronik (E-Commerce) Pada Situs www.paradays.com.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana keabsahan perjanjian jual beli melaui e-commerce pada situs www.paradays.com? 2. Bagaimana akibat hukum bagi para pihak dalam hal terjadi wanprestasi? C. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, tujuan yang hendak di capai yaitu: 1. Tujuan Objektif: a. Untuk mengkaji dan menganalisis keabsahan perjanjian jual beli melalui e-commerce pada web www.paradays.com. b. Untuk mengkaji dan menganalisis akibat hukum bagi para pihak dalam hal terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan jual beli melalui e-commerce. 2. Tujuan Subjektif: Untuk memperoleh data bahan yang relevan dengan topik yang diteliti dalam rangka penyusunan Penulisan Hukum sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

7 D. Manfaan Penelitian 1. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan gambaran yang jelas dan sebagai tambahan sumber informasi bagi masyarakat mengenai pelaksanaan perjanjian jual beli melalui e- commerce, agar kedepannya dapat lebih memperhatikan ketentuan hukum, sehingga dapat meberikan perlindungan hukum yang kuat baginya. 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharap dapat menambah pengetahuan penulis dan menambah khazanah keilmuan hukum perdata dalam penelitian khususnya yang berkaitan dengan perjanjian jual beli melalui e-commerce, sehingga diharapkan dapat menjadi pedoman bagi penelitian-penelitian selanjutnya. E. Keaslian Penelitian Sepanjang pengetahuan penulis, penelitian perjanjian jual beli melalui e-commerce yang telah dilakukan pada berbagai referensi dan hasil penelitian kepustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, belum ada penelitian mengenai Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Melalui Transaki Elektronik (E- Commerce) Pada Situs www.paradays.com., namun sebelumnya sudah ada penelitian yang mengangkat topik yang berkaitan dengan pelaksanaan penjanjian jual beli melalui e-commerce, diantaranya yaitu: 1. Perjanjian Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem Pembayaran Melalui Rekening Pihak Ketiga (Rekber) Penelitian Pada PT.Rekber Indonesia. Penulisan hukum yang ditulis oleh

8 Aditia Setiawan pada tahun 2013. Penulisan hukum ini mengangkat permasalahan mengenai pelaksanaan perjanjian jual beli onlinedengan menggunakan sistem pembayaran melalui rekening bersama. Kesimpulannya, pelaksanaan perjanjian jual beli online dengan menggunakan sistem pembayaran melalui rekening bersama telah sesuai dengan KUHPerdata dan PP No. 82 Tahun 2012 PSE yang mengatur tentang syarat sahnya suatu kontrak elektronik. 4 2. Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Online Melalui Facebook Ditinjau Dari Aspek Hukum Perdata Pada Komunitas Online Shop Regional Yogyakarta. Penulisan hukum yang ditulis oleh Zulaikha Ayu Febriani pada tahun 2010. Penulisan hukum ini mengangkat permasalah tentang pelaksanaan perjanjian jual belionline melalui Facebook serta alasan sering salah dan terlambatnya pengiriman barang oleh penjual. Kesimpulannya dari penulisan hukum ini adalah perjanjian jual beli online di Facebook terancam sangat rentan dan mudah untuk dilakukan pembatalan, dan penjual bergantung pada kinerja jasa pengiriman barang, sehingga penjual banyak melakukan wanprestasi. 5 Penulis beranggapan bahwa penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang pernah ada sebelumnya. Mungkin terdapat kemiripan dalam 4 Aditia Setiawan, 2013, Perjanjian Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem Pembayaran Melalui Rekening Pihak Ketiga (Rekber) Penelitian Pada PT.Rekber Indonesia, Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta 5 Zulaikha Ayu Febriani, 2010, Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Online Melalui Facebook Ditinjau Dari Aspek Hukum Perdata Pada Komunitas Online Shop Regional Yogyakarta, Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta

9 tema yang diangkat namun berdasarkan subjek, objek, serta lokasi penelitian serta analisis yang dilakukan berbeda dengan penelitian yang telah ada, dimana penulis meneliti perjanjian jual beli melalui e-commerce pada situ www.paradays.com yang belum pernah diangkat sebelumnya oleh penulis lain. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini dianggap asli dan layak untuk diteliti, apabila terdapat kemiripan maka penelitian ini diharapkan akan melengkapi penelitian yang telah ada sebelumnya.